Episode 10

Evan masih memperhatikan wanita yang di anggapnya terlalu berani dalam berpakaian, sementara Ethan sudah fokus dengan handphone yang berada di tangannya untuk mengetahui keberadaan Ailina sampai dimana.

"Ck, kemana anak ini" gumam Ethan yang tidak juga berhasil menyambungkan panggilan handphonenya.

"Ailin?" Tanya Evan.

"Hem, kenapa dia lama sekali" sahut Ethan mulai cemas.

Dan tak lama kemudian, bunyi pesan masuk terdengar, rupanya Ailin memberitahukan akan datang terlambat karena masih ada urusan di sekolah, keduanya membuka handphone dan membaca pesan yang sama.

"Ailin masih ada urusan kak" ucap Evan.

"Aku tau" jawab Ethan lalu kembali menutup handphonenya.

*

*

Sementara itu di sisi tempat yang lain dan tak jauh dari sana, Sofia kini sudah duduk dan menyapa semua teman-teman se frekuensinya, karena memang rata-rata mereka memakai pakaian yang begitu menantang, terutama untuk di pandang kaum Adam.

Bahkan beberapa pengunjung cafe, di buat gagal fokus oleh mereka, terutama para cowok yang memiliki mata terbiasa jelalatan.

Bukannya risih, Sofia dan teman-temannya semakin suka, malah terkesan begitu bangga saat ada yang salah tingkah bahkan menggodanya.

"Wow, Cafe disini keren ya, aku baru tau dan ramai sekali pengunjungnya" ucap Sofia dengan gaya yang di buat manja.

"Tentu saja, banyak orang-orang tajir sepertinya, Cafe nya terlihat mewah namun tetap elegan" sahut salah satu temannya.

Mereka duduk berlima, menikmati hidangan yang di pesan saat semuanya sudah tertata rapi di atas meja.

Gurauan manja dan heboh mulai mengalir, perbincangan semakin seru bagi mereka jika sudah membahas soal cowok dan perabotannya.

"Jadi kamu masih mengejar cowok yang ada di sekolahmu Sof?" Tanya temannya.

"Hem, bukan mengejar sih, tapi sebentar lagi dia pasti akan klepek-klepek dan menjadi milikku" jawab Sofia penuh percaya diri.

"Wow, sepertinya dia sosok laki-laki yang tidak mudah di taklukkan oleh seorang Sofia?" Sahut salah satu temannya.

"Hahaha" tawa dari mereka semua langsung terdengar.

"Eh, jangan salah, pesona Sofia itu luar biasa, kalian tunggu saja kabar baiknya tak lama lagi" ucap teman yang satunya lagi.

"Okey beb, kita akan tunggu, tapi ngomong-ngomong memang cowok yang bernama Ethan itu sangat tampan, aku pernah melihatnya saat nyamperin kamu pulang sekolah, benar yang itu kan?" tanya salah satu temannya lagi.

"Yes, kau tidak salah Beby" jawab Sofia dengan kerlingan matanya.

Sementara itu, Evan yang tidak sengaja mendengar percakapan itu langsung tersedak minuman yang baru masuk ke dalam mulutnya.

Ethan hanya tertawa kecil, membantu Evan sambil menepuk-nepuk punggungnya agar terasa nyaman kembali, tidak perlu penjelasan apapun, tentu saja Evan mulai paham siapa wanita itu, dan Ethan hanya duduk santai menikmati hidangannya.

"Sial, jadi wanita modelan seperti itu yang mengejar dirimu kak?" Ucap Evan masih mengamati.

"Hem, memangnya menurut informasi yang kau dapat, harusnya seperti apa?" Tanya Ethan.

"Ck, iya sih, tapi aku gak nyangka juga, cewek itu begitu berani berpakaian seperti itu di tempat umum, aku saja sampai was-was, takut tiba-tiba saja jahitannya ada yang robek saking ketatnya" ucap Evan, disambut dengan tawa keduanya.

"Wanita zaman sekarang, kadang terlalu ikut arus dunia yang menyesatkan, di bawah embel-embel keren dan modis, mereka lupa makna pakaian yang sesungguhnya" sahut Ethan menyambung perbincangan.

"Beruntung wanita di keluarga kita kak, aman semuanya, hem.. jadi kangen sama aunty Kirana, model papan atas dengan rancangan baju-bajunya yang sopan dan trendy" ucap Evan.

"Aku juga" sahut Ethan yang sudah lama tak bersua.

Dikala perbincangan Evan dan Ethan semakin seru membahas Aunty nya, masuk lah seorang wanita yang pakaiannya tak kalah seksi dan berani, menggandeng seorang laki-laki kaya yang usianya terlihat sudah jauh di atasnya.

Wanita itu berjalan masuk, dan terkejut mendapati Sofia dan teman-temannya juga berada di sana, setelah mencari tempat duduk, wanita itu segera berjalan menghampiri Sofia.

"Wow, rupanya sedang nongkrong disini juga, bagus, kelasnya mulai naik rupanya?"

Deg.

Sofia menoleh dan terkejut, rupanya suara itu berasal dari wanita yang tak lain adalah kakak tirinya bernama Sarah.

"Bukan urusan kakak" ucap Sofia seketika berubah datar.

"Oh tentu saja, kau dan teman-teman mu ini memang bukan levelku, ngapain aku harus urusin" sahut Sarah mencebik seolah merendahkan Sofia.

"Kalau begitu kakak bisa pergi dari sini"

"Wow!, sudah mulai berani kamu ya, Mana rasa hormatmu pada kakakmu, dasar wanita rendahan, makin tidak tau aturan" sahut Sarah mulai emosi.

"Kau juga kurang ajar, mencampuri urusanku seenaknya sendiri, aku sudah besar dan jangan menganggu ku lagi!" Seru Sofia yang juga mulai kesal.

"Bre-ng-sek, berani kau rupanya, dasar ja-la-ng!" Teriak Sarah, dan kini sudah menjambak rambut Sofia lalu memukulnya berulang kali.

Seperti biasa, Sofia selalu kalah secara fisik okeh kakak tirinya, seketika suasana menjadi tegang, sosok laki-laki berlari menghampiri Sofia.

"Beb, apa yang kau lakukan, tenanglah" ucap laki-laki yang rupanya kekasih Sarah.

"Dia gadis sialan yang sudah merusak rumah tangga papaku, dasar adik tiri tidak tau diri, kau pikir bisa mengalahkan ku ha, bahkan makan saja kau mengemis dari uang papaku!" Ucapnya yang tentu saja begitu menyakiti Sofia.

"Aku tidak mengemis, dan itu sudah tanggung jawab papa melakukan hal itu, karena sudah meniduri mamaku sampai lahirlah aku, ingat itu!" Teriak Sofia makin tak terima.

"Sial-an, kau benar-benar minta di hajar ha!" Bentak Sarah, dan dengan cepat melesat maju, menampar dengan keras Sofia hingga terjatuh ke lantai.

"Akh!"

Teriak Sofia menahan sakit di wajahnya, dan sudut bibirnya juga pecah mengeluarkan darah.

Semua teman Sofia sangat terkejut dengan kebru-talan yang dilakukan oleh sosok Sarah, sebelumnya mereka juga mengetahui bagaimana seorang Sarah terbiasa berbuat semaunya, apalagi dia adalah sosok wanita yang mempunyai koneksi beberapa orang berpengaruh di negeri ini, hingga mereka tidak berani untuk ikut campur.

Tidak sampai disitu, Sarah yang masih geram dengan perkataan Sofia segera maju kembali dan menendang perut Sofia hingga terpental ke belakang, dari gerakan yang dilakukan, rupanya sedikit banyak Sarah punya ilmu bela diri, sedangkan Sofia kini nampak begitu lemah dan meringis kesakitan menahan nyeri di perutnya.

"Ayo bangun, berani kamu!" Bentak Sarah.

"Kau, wanita ib-lis!" Balas Sofia masih tidak mau menyerah.

Mendengar kata-kata itu, seketika Sarah makin emosi, kembali mendekat dan bersiap menendang muka Sofia dengan sepatu high heel nya.

"Aku hancurkan mukamu wanita sial-an!" Teriak Sarah bersiap dan _

Dag.

Sebuah tendangan mendarat tepat di kaki Sarah sebelum menyentuh wajah Sofia, detik berikutnya Sarah sudah terpelanting jatuh.

"Akh!" Teriak Sarah dengan wajah kesakitan, kakinya langsung membiru dan terasa sangat ngilu.

"Siapa kau berani ikut campur urusanku ha!" Teriak Sarah menatap tajam ke arah orang yang masih menggunakan masker dan telah menendang kakinya.

Siapakah kira-kira ya?, Jangan lupa dukung Author dengan memberi HADIAH, VOTE, LIKE, KOMEN dan Tonton IKLANNYA.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Sunarty Narty

Sunarty Narty

apa Ethan atau aylin

2023-07-17

3

Lina aja

Lina aja

siapa pun itu moga j bisa bikin Sofia sadar

2023-06-13

0

Nor Azlin

Nor Azlin

itu pasti Ailina kerana perempuan itu juga yang berselingkuh dengan perempuan yang Ailina tolong di gerai meng kasim ya...dia juga yang membasahi baju Ailina kan dasar pelakor 😡😡

2023-05-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!