Episode 7

Pandangan Ailina terputus saat dirinya dikejutkan dengan suara deringan ponsel. Buru-buru Ailina membuka handphone dan menjawab panggilan yang ternyata dari Ethan.

"Iya kak, aku menunggu di Taman" ucap Ailina.

"Taman itu luas Ai, bisa pingsan aku memutari nya untuk mencari mu" sahut Ethan sedikit kesal.

"Hehe, sorry kak, aku Sherlock deh ya"

"Okey"

Ailina segera menyimpan handphone nya kembali saat perbincangan telah terputus. Sementara itu Mang Kosim kini tengah membantu seorang wanita yang luka lebam di wajahnya untuk duduk di tempatnya.

"Ini buk, silakan diminum dulu airnya" ucap Mang Kosim.

"Terimakasih Mang" ucap wanita itu, yang kini sudah meminum air yang di berikan sampai habis, kemudian wanita itu menatap Ailina yang sudah duduk tak jauh dari sana sambil mengelap bajunya yang basah.

Perlahan mendekat sambil memberikan Tissue ke Ailina, "Maaf sudah melibatkan mu dalam masalah ibu nak, bersihkan bajumu dengan ini."

"Oh iya Bu, maaf juga, saya tadi terpaksa ikut campur, gak tega melihat ibu di pukuli begitu" ucap Ailina sambil tersenyum dan kemudian mengambil tissue yang diberikan untuk mengelap bajunya.

"Terimakasih sekali lagi, kenalkan saya Marisa, biasa dipanggil Bu Risa" ucap wanita itu.

"Oh iya bu, saya Ailina" kemudian keduanya bersalaman.

Tak lama, datanglah Ethan yang dengan berlari kecil menghampiri Ailina, dengan nafas yang masih ngos-ngosan, Ethan kini sudah ada di samping Ailina.

"Huh panas Ai, pulang sekarang?" Tanya Ethan setelah menunduk memberikan salam ke Marisa yang ada di dekat Ailina.

"Minum dulu kak, udah sholat dhuhur kan?" Tanya Ailina.

"Ya sudah lah, kamu?" sahut Ethan kembali bertanya.

"Sudah juga dong" sahut Ailina yang kemudian mengambil es cendol dari tangan mang Kosim yang masih terpana dengan ketampanan Ethan yang baru pertama kali dilihatnya.

"Minum kak, ini es cendol langganan aku tu, yang sering aku ceritain, mantap dah." ucap Ailina tersenyum sayang ke Ethan yang kini sudah menyeruput es segar ke dalam mulutnya.

Sementara Mang Kosim segera mendekat ke Ailina, "Katanya gak mau pacaran" ucap Mang Kosim.

"Ya emang enggak Mang" sahut Ailina.

"Terus?" tanya mang Kosim aneh.

"Apanya yang terus?" Tanya Ailina tidak tau maksud.

"Lah itu cowok gantengnya selangit emang siapanya Non Ailina, hayo?" sahut mang Kosim.

"Ini?" Ucap Ailina sambil menunjuk Ethan yang masih asik menikmati es cendolnya.

Mang Kosim tersenyum malu-malu, saat melihat Ethan menoleh kearahnya ketika sedang ngotot mengatakan kalau dia adalah kekasih Ailina.

"Iya Mang aku kekasihnya, jadi kalau ada laki-laki yang mendekati gadis ini, tolong dicegah yang mang" ucap Ethan yang sudah usil bin jahil.

"Siap den!" sahut mang Kosim semangat empat lima.

"Kak, apaan sih" protes Ailina yang sudah melotot ke Ethan.

"Sudah sayang, ayo kita pulang, aku sudah selesai minumnya dan jangan melotot seperti itu, makin nambah cantiknya" jawab Ethan seolah-olah berbicara dengan kekasihnya.

"Kak!" Teriak Ailina lagi.

"Sudah, ayok!" seru Ethan segera menyambar tangan Ailina dan menggandengnya pergi sambil berteriak, "Makasih Mang!"

Sementara Ethan ngakak melihat ekspresi adiknya, banyak pasang mata yang tersenyum melihat pemandangan kedua anak remaja yang sangat konyol dan menggemaskan.

Tak lama kemudian datang Taksi online yang sudah di pesan oleh Ethan lewat Aplikasi yang ada dalam handphone nya, keduanya segera masuk dan Ethan baru menyadari sesuatu.

"Lihat!" Ucap Ethan menarik Ailina untuk melihat hijab dan seragamnya yang sudah basah. "Ini kenapa?" Tanya Ethan kemudian.

"Ke siram es cendol kak" jawab Ailina santai.

"Kok bisa?" Sahut Ethan.

"Bisalah, kenapa harus nggak bisa" jawab Ailina malas menjelaskan.

Ethan yang sudah jengkel dengan jawaban Ailina langsung menyentil keningnya hingga merah.

"Aww!, Kak, Sakit!" Teriak Ailina.

"Mangkanya kalau jawab itu yang bener" sahut Ethan.

"Ish, apa sih, jadi pulang nggak nih?, sopir taksinya nunggu perintah kakak tu!" ucap Ailina mengingatkan.

"Oh my God, sampai lupa" sahut Ethan kemudian segera memberikan alamat yang dituju, Taksi pun segera meluncur ke tempat tujuan. Dan Ethan menikmati perjalanan sambil mendengarkan cerita Ailina tentang semua kejadian yang menimpanya.

"Lain kali hati-hati dengan orang di luaran sana Ai, aku dan Evan tidak bisa setiap saat ada disisi mu" ucap Ethan memberikan peringatan.

Dan beberapa menit kemudian akhirnya keduanya sampai juga di Mansion.

Perjalanan Ethan dan Ailina cukup lancar, namun tidak dengan Evan yang kini tengah dipusingkan oleh seorang wanita yang akhir-akhir ini bikin kepalanya pening.

"Pokoknya kamu gak boleh pulang sebelum menyetujui kesepakatan denganku!" Teriak seorang wanita yang menahan Evan di area parkir sepeda motor.

"Kau_!, mana mungkin aku setuju, menjadi sepasang kekasih itu bukan kesepakatan ya, tapi lebih ke pilihan hati, seenaknya saja kau ini" Sahut Evan geram sendiri.

"Terserah, bagi ku gak penting, hati ku sudah memilihmu, soal hatimu., ya harus nurut sama perintahku, atau_, kau akan mengalami kesulitan., tau kan, aku sangat berkuasa di sekolah ini" ucap seorang remaja dengan angkuhnya.

Evan menggelengkan kepala, semakin tak mengerti dengan otak yang ada di kepala wanita yang kini tengah menghadangnya dan bernama Kania Senvanca.

"Sudah?, aku mau pulang, ngomong denganmu itu percuma saja, terserah kamu mau seperti apa, yang jelas kita tidak ada hubungan apapun, minggir" Ucap Evan kemudian.

"Kau adalah kekasihku, milikku dan tidak boleh dekat dengan wanita manapun, Titik" ucap Kania dengan sorot mata tajamnya, "Atau aku akan membuat keributan denganmu kalau sampai ada wanita yang coba merebut mu dariku, mengerti!" Ucap Kania yang kini bergeser dan memberikan jalan untuk Evan yang sedang mengambil sepeda sportnya.

"Dasar gila, minggir, terserah kamu mau ngomong apa" sahut Evan, namun kemudian dirinya dikejutkan dengan tingkah nekad Kania yang diluar dugaan.

"Apa yang kau lakukan, kembalikan?" Ucap Evan lagi disaat kunci motornya sudah berada di tangan Kania.

"Tidak akan, sebelum kamu berjanji menerimaku sebagai kekasihmu!" teriak Kania tak kalah kencang.

"Kau bercanda, atau kau memang sudah gila ha!" Ucap Evan yang makin dibuat pusing oleh wanita tak tau malu yang ada di depannya.

"Dasar bre-ng-sek, aku buang kunci motormu!" ancam Kania.

"Lakukan, dan kau akan tau akibatnya!, Jangan salahkan aku" sahut Evan dengan cepat, kali ini tatapannya sungguh berbeda, Kania terkejut dan merasakan aura menakutkan yang tidak biasa dari Evan, hingga membuatnya segera menyerahkan kunci mobilnya tanpa berkata-kata.

"A aku kan hanya bercanda, kau serius sekali" ucap Kania terbata.

Evan hanya terdiam dengan tatapan elangnya dan menyahut kunci motornya dengan cepat kemudian segera pergi meninggalkan sekolah untuk kembali pulang ke Mansion.

"Ada apa dengan Evan..mengerikan sekali, Dasar!, Jangan dikira aku akan mundur, kau harus jadi seperti yang aku inginkan Evan" ucap lirih Kania.

"Tapi apa mungkin Evan bisa menjadi seperti yang kau inginkan, aku melihat dia sangat menakutkan tadi" sahut salah satu sahabatnya.

"Ck, itu hanya gertakan, dia hanya laki-laki seperti yang lainnya, akan luluh di hadapanku nantinya, tenang saja" jawab Kania dengan percaya diri.

Tak lama Kemudian Kania segera pergi bersama dengan dua orang teman yang selalu setia di sampingnya.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Shuhairi Nafsir

Shuhairi Nafsir

Kania jadi cewek yang nga bermaruah. lagi gatelen.

2024-03-18

0

⒋ⷨ͢⚤ Icʝιвяιℓ ємєя_Adinda wait

⒋ⷨ͢⚤ Icʝιвяιℓ ємєя_Adinda wait

wah itu bentuk perlindungan Ethan untuk Ai

2023-11-11

2

Dwi Setyaningrum

Dwi Setyaningrum

duh cewek skrg berani2 ya..🤔

2023-08-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!