Episode 6

Mang Kosim tersenyum saat kemudian Ailina membantunya sebentar menempatkan gerobak dan perlengkapan mangkalnya untuk memulai berjualan Es cendol.

"Udah Cantik, baik hati, suka menolong, siapa nanti yang dapat rezeki gede bakal jadi kekasihnya ya?" Ucap lirih mang Kosim.

"Nggak usah ngedumel mang, aku dengar" sahut Ailina yang kini sudah duduk sambil mengibaskan tangannya karena gerah.

"Hehe, ya kan bener Non, pasti dapat rejeki gede tu yang bakal jadi pasangan Non Beauty" ucap mang Kosim.

"Ngomong apa mang, ada-ada saja, masih sekolah gak boleh pacaran dan sejenisnya, fokus meraih cita-cita dulu, cari uang sendiri saja belum bisa, mana boleh mikirin urusan asmara" sahut Ailina.

"Lah kan, urusan uang harus laki yang nanggung Non, masa si wanitanya..ya gak bener itu mah"

"Ye.., kan sah-sah saja wanita punya duit sendiri juga mang, masa mau kasih surprise sama laki, pake uang lakinya juga, kan gimana gitu rasanya, aku pengennya jadi wanita juga bisa punya penghasilan sendiri mang, bisa ngasih orang tua, saudara dan yang lainya pake uang sendiri itu rasanya beda, pasti bahagia banget gitu deh." Ucap Ailina.

Mang Kosim tersenyum, dia sungguh mengagumi sosok wanita remaja yang ada di sebelahnya, selain Cantik, menutup dirinya dengan hijab di tambah dengan cara berpikirnya yang lain dari remaja di zaman ini yang lebih suka untuk bersenang-senang saja.

Sementara Ailina tengah sibuk menatap Mang Kosim yang meracik Es cendol pesannya hingga beberapa kali menelan air liurnya.

"Mang, lama banget sih, Haus nih!" Ucap Ailina membuat mang Kosim makin terkekeh.

"Eh..malah ketawa, beneran haus aku Mang..!" Ucap Ailina lagi, lalu kemudian Mang Kosim segera memberikan segelas Es cendol yang sudah selesai di racik nya.

"Makasih Mang.." saat Ailina sudah diberi segelas Es cendol idamannya, dan kemudian segera meminumnya setelah memanjat kan Doa.

Sekali tegukan aman, suasana masih tenang dan tidak ada gangguan, dua tegukan lolos, masih tidak ada tanda-tanda datangnya gangguan, hingga tegukan ketiga_

PLAK

Terdengar cukup keras tamparan dan teriakan seorang wanita yang kini sudah terpelanting jatuh ke tanah.

Ailina Sampai tersedak melihat pemandangan yang cukup memprihatinkan di depan matanya, lalu kemudian seperti di drama-drama Korea, pertengkaran hebat pun terjadi, dimana seorang wanita se-ksi dan laki-laki yang menampar wanita yang kini sudah berdiri kembali melakukan adu mulut dengan cukup keras.

Mang Kosim dan Ailina melongo, lalu saling menatap saat terdengar jelas bagaimana suara-suara itu masuk ke telinga mereka, menyebutkan kata perse-ling-kuhan, pela-kor, wanita mura-han dan sebagainya.

"Sudah Non, gak usah dilihat, bukan urusan kita" ucap Mang Kosim lirih, dan Ailina lalu mengangguk-angguk kan kepalanya, tanda dia setuju dengan usul Mang Kosim.

Ailina kembali mangap siap menikmati es cendol nya, hingga kemudian_

BYUR..

"Es Cendol!" Teriak Ailina seketika. Es cendol bukannya masuk ke mulut Ailina tapi malah porak poranda menyiram bajunya.

Dan sang pelaku yang tak lain adalah seorang perempuan se-ksi yang berpakaian kurang bahan dan sedang adu mulut dengan wanita yang mendapat kekerasan malah melotot ke arah Ailina.

"Eh, bocah_, minggir dong mangkanya!" Teriak wanita itu begitu nyaring.

"Ampun, ini manusia apa Toa masjid, keras amat suaranya" batin Ailina yang hampir saja menutup telinganya.

Mang Kosim yang tak terima dengan kekera-san suara yang di lakukan pada pelanggan setianya langsung maju ke depan dan siap melawan.

"Eh nenek lampir, jaga bicaramu ya, yang salah itu kamu, malah menyalahkan langganan saya, gak terima saya!"

"What!, Kamu.. cuma penjual es cendol saja belagu, berani membentak saya..kurang ajar ya, aku hancurkan gerobak kamu baru tau rasa!" Teriak wanita itu.

Mang Kosim tak terima langsung menyingsingkan baju siap melawan walaupun harus adu mulut ataupun adu fisik.

"Sudah Beby, kok malah kamu ngurusi tukang cendol, kita pergi dari sini.." ucap laki-laki setengah baya yang sudah menampar wanita berstatus sebagai istrinya.

"Dan kamu!, Jangan mengikuti ku lagi!" Teriak laki-laki saat menatap tajam istrinya kembali.

"Tidak mas, gak akan aku biarkan kau pergi dengan wanita itu, ingat, aku istrimu dan dia hanya wanita yang haus akan hartamu saja!" Teriak wanita itu.

Dan laki-laki yang menggandeng seling-kuhannya langsung berbalik dengan wajah murka, kembali menampar wajah istrinya dengan keras, sampai Ailina terkejut melihat apa yang sudah dilakukannya.

"Ba-ng-sat!, wanita gila, aku sudah muak dengan mu, aku tidak menyukaimu lagi dan jangan coba-coba mengaturku!" Teriak laki-laki itu kembali melayangkan tangannya.

Namun betapa terkejutnya kaki-laki itu saat tangannya kini sudah di cekal dengan kuat oleh sosok gadis remaja yang tiba-tiba saja sudah ada di depannya.

"KAU_!" Teriak laki-laki itu membentak sang gadis yang tak lain adalah Ailina.

Dengan kasar Ailina menghempaskan tangan laki-laki itu, "saya ingatkan ya pak, jangan berani bermain tangan dengan perempuan, apalagi wanita ini adalah istri bapak sediri!" Ucap Ailina tegas.

"Berani sekali kau, memangnya siapa kamu berani ikut campur urusanku ha!," Teriak laki-laki itu lagi.

"Sesama perempuan saya gak rela kedzaliman terhadap perempuan ada di depan mata saya pak, itu saja" sahut Ailina dengan berani.

Tidak terima dengan apa yang dilakukan Ailina, laki-laki itu melayangkan kembali tangannya ke arah Ailina, namun dengan mudah Ailina menangkis dan akhirnya menampar balik laki-laki itu cukup keras hingga terpelanting.

"Aduh, maaf pak, saya ikut emosi juga nih" ucap Ailina terkejut ketika melihat laki-laki itu sampai terjatuh saat ditampar nya.

Wanita se-ksi yang ada di dekat laki-laki itu segera berlari membantu berdiri dan mengancam Ailina. "Awas kau gadis bar bar, aku sudah merekam kekerasan yang kau lakukan..dan aku akan melaporkan mu ke polisi!' teriaknya.

Ailina sangat terkejut mendengar celoteh wanita itu, "Apa!, Tunggu-tunggu, tante gak salah akan melaporkan saya, bukannya yang jelas melakukan kekerasan adalah Suami anda..eh maksud saya seling-kuhannya anda, eh.. maaf, maksudnya.. apa ya.. tau ah.. ribet, pokoknya saya hanya membela diri saja!" Teriak Ailina yang mulai ikutan kesal.

"Hahaha, memangnya saya perduli, yang penting ada bukti rekaman ini, dan kau akan mam-pus!" Sahut wanita itu setelah tertawa mengerikan mirip Mak lampir.

"Aduh, mati aku" ucap lirih Ailina sambil melirik Mang Kosim yang ikut ketar ketir juga.

Dan di saat itulah terdengar suara jeritan.

"Akh, panas..!" Teriak wanita se-ksi di depan Ailina.

Handphone yang ada di genggaman wanita itu tiba-tiba terbakar hingga wanita itu menjerit keras melemparkan handphone nya karena tangannya ikut merasakan panas dan melepuh.

Ailina sangat terkejut, dia tau bahwa ada seseorang yang sengaja membakar handphone wanita itu dengan kekuatan Supranatural nya, hingga dia segera mengedarkan pandangannya mencari seseorang yang melakukan hal itu.

Sebuah senyuman dari laki-laki yang perlahan masuk ke dalam mobil mewah terlihat oleh Ailina walau sekejab.

"DIA?, Mungkinkah laki-laki itu lagi?" Ucap lirih Ailina yang masih sangat terkejut dan tidak melepaskan tatapannya hingga laki-laki itu kini menghilang besama dengan mobilnya.

Jangan lupa VOTE, HADIAH, LIKE, KOMEN, dan Tonton IKLANNYA ya.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Erning tri Christanti

Erning tri Christanti

seeeruuuu bingit.....

2023-07-23

3

Danny Muliawati

Danny Muliawati

keren yah aq suka

2023-07-23

0

Sunarty Narty

Sunarty Narty

aduh makin penasaran siapa sih cowok ini, mudah2n bukan dr klan musuh klan nugraha ya

2023-07-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!