Episode 18

Ethan membalikkan badan, kini sudah berhadapan dengan Sofia yang masih berada di tempatnya.

"Katakan, ada apa?" Ucap Ethan begitu dingin seperti biasanya.

"Sekali lagi aku bertanya, apa kau mau menjadi kekasihku?" Ucap Sofia menatap Ethan dengan dalam.

"Kalau itu, kamu sudah tau jawabannya" Ethan menghela napas, kecewa dengan perkataan Sofia yang dikira akan berbeda kali ini.

Kembali Ethan membalikkan badan dan berniat melanjutkan langkah kakinya.

"Tunggu, kalau begitu aku tidak akan menganggu mu lagi" ucap Sofia lagi.

"Hem, buktikan saja ucapan mu" sahut Ethan terus melangkah tak peduli.

"Ethan, tunggu!" Teriak Sofia, lalu mengejar Ethan, dan kini sudah ada di depannya.

"Mau apa lagi?" Ucap Ethan, sedikit mengerutkan kening karena baru menyadari kalau penampilan Sofia berbeda, dengan bawahan yang tidak berada jauh di atas lututnya.

"Aku tidak akan mengganggumu lagi, tidak akan menemui mu lagi dan aku tidak_"

"Ck, lakukan sesukamu, asal jangan mengganggu ku lagi" sahut Ethan.

Lalu terdengar bel berbunyi, tanda dimana kedutaan belajar di jam pertama akan di mulai, Sofia tidak bisa berbuat apa-apa lagi, selain melihat Ethan pergi meninggalkannya begitu saja.

"Aku tidak akan mengganggumu lagi, dan aku akan fokus mencari gadis mata biru itu untuk ku jadikan teman menemani hari-hari ku, itu sudah cukup untukku" ucap Lirih Sofia yang kini perlahan pergi menuju ke kelasnya sendiri.

Hingga jam pelajaran siang berakhir, Sofia masih memainkan jarinya untuk berbalas pesan dengan teman-temannya, sedikit rasa kecewa karena kabar berita yang di harapkan tak kunjung datang.

"Ck, siapa gadis itu, dimana aku harus menemukannya?" Lirih ucapan Sofia terdengar.

Lalu kemudian, ada sebuah pemikiran yang terlintas, "sh-it!, Kenapa aku tidak ke cafe itu saja, pasti si mata biru aja kesana juga, mudah-mudahan hari ini keberuntungan ku" batin Sofia dan kini senyumnya sudah mengembang.

Langkahnya di percepat untuk segera ke tempat yang di tuju, benar saja, Cafe itu sangat ramai pengunjung di jam siang seperti ini, beruntung Sofia masih mendapatkan tempat untuk duduk.

Sengaja duduk disana sambil mengawasi sekitar, Sofia segera memesan menu yang diinginkan untuk mengisi perutnya yang sudah lapar dan keroncongan.

Hampir satu jam berada di sana tak juga dilihat sosok yang dicari, Sofia masih bersabar dengan semangat yang ada dalam dirinya, dan takdir berkata lain, justru dirinya kini melihat laki-laki yang tidak ingin lagi di temuinya.

"Ethan?" Ucap lirih keluar dari bibirnya.

Sementara itu, terlihat Ethan baru saja keluar dari taksi online dan kini melangkah masuk ke dalam cafe, tentu saja tak menyadari sepasang mata sudah memperhatikannya.

Terus berjalan dengan tenang, seperti aura yang biasa di tunjukkan, beberapa pelayan cafe tampak menunduk memberi hormat padanya, dan seperti biasa, sambutan dari pemilik cafe langsung menyapanya.

"Sudah datang rupanya" ucap Ratu yang sudah mendapatkan jabatan tangan takzim dari Ethan.

"Iya Ma, ada apa menyuruhku kemari?" Tanya Ethan, dan sebuah bingkisan besar sudah di berikan padanya.

"Makanan untuk kalian, aku tau Daddy dan Mommy mu sedang ada urusan, kalian sendirian di rumah dan Papa Kai kalian tak tenang, takut kalian kelaparan dan makan sembarangan"

"Ayolah ma, di Mansion banyak asisten rumah tangga yang tidak mungkin membiarkan kami kelaparan" jawab Ethan.

"Dan mungkin Papa KAI lupa akan hal itu" sahut Ratu, lalu keduanya tertawa bersama.

"Sepertinya Papa KAI juga lupa, siapa orang tua kami" ucap Ethan dan membuat mereka Ratu kini tertawa lagi.

Makanan yang di masak oleh Ratu sendiri sudah di terima oleh Ethan dengan sangat senang, karena semuanya bisa dipastikan kalau itu adalah masakan kesukaannya dan juga kedua saudara kembarnya.

Sementara apa yang terjadi?, Sofia semakin terkejut, tak menyangka kalau ternyata Ethan sangat akrab dengan situasi di cafe itu, terutama dengan pemiliknya, bahkan interaksi penuh kasih dan canda terlihat nyata.

"Mungkinkah pemilik Resto ini orang tua Ethan?" Batin Sofia bertanya-tanya, karena memang pada kenyataannya, Ethan dan keluarganya seolah sangat di rahasiakan oleh pihak sekolah.

Melihat Ethan ada di Cafe dan malah berbincang bukannya segera pergi, Sofia akhirnya memutuskan untuk segera keluar dengan perasaan kecewa tentunya, karena harapannya untuk bertemu orang yang di cari sepertinya sia-sia saja hari ini.

Bukan tidak tau apa yang terjadi, Ethan sebenarnya juga mengetahui keberadaan Sofia di Cafe itu, merasa aneh saat mendapati Sofia hanya terdiam seorang diri dan akhirnya pergi begitu saja.

"Siapa, kamu mengenalnya?" Tanya Ratu.

"Hem, teman satu sekolah Ma"

"Kenapa tidak menyapa?"

Ethan tidak menjawab dan hanya tersenyum, sebelum akhirnya pamit untuk pulang, setelah melihat banyaknya pesan dari kedua saudaranya kembarnya yang sudah menunggu kedatangannya.

"Kenapa, Evan dan Ailina?" Tanya Ratu lagi.

"Mereka mungkin takut aku menghabiskan semua makanan ini ma" sahut Evan dengan senyum tipisnya.

"Kau ini, bahkan makanan itu terlalu banyak untuk kalian bertiga Eth, pulanglah, sepertinya Evan dan Ailin tidak sabar lagi"

"Siap Ma, terimakasih" ucap Ethan.

Berjalan keluar, Ethan sengaja tidak langsung mencari Taksi untuk kembali, melewati beberapa pertokoan untuk sampai di jalan utama.

*

*

Sofia tengah di buat murka oleh perbuatan beberapa pria yang tak di kenal dan sengaja menghadangnya di saat dirinya memutuskan melewati gang sempit untuk mempersingkat waktu.

"Sialan, kembalikan Tas ku!" Teriak Sofia segera bangkit dan ingin merebut kembali tas miliknya.

Dan rupanya para laki-laki yang lebih dari tiga orang itu malah menumpahkan semua isi tas dan mengambil dompet Sofia lalu mengambil beberapa lembar uang yang ada di dalamnya.

"Lumayan, kau kaya juga Nona cantik" ucap salah salah satu dari mereka sambil menghitung jumlah uang yang lebih dari sepuluh lembar.

"Bre-ng-sek, kembalikan uangku!" Teriak Sofia.

Mereka tertawa, Sofia mendekat ingin merebutnya, namun justru handphone yang ada di genggamannya ikut tersita dengan paksa.

"Apa yang kalian lakukan, kembalikan!" Teriak Sofia melakukan perlawanan hingga tanpa sengaja tangan salah satu dari mereka menarik kancing baju depan hingga terlepas.

Sofia mundur dan seketika memegangi bajunya yang otomatis terbuka sebagian, kulit mulusnya terekspos sejenak dan terlihat oleh mereka.

"Seperti nya kita bisa berpesta dengan gadis ini" ucap salah satunya.

"Jangan macam-macam, kalian akan aku laporkan ke pihak berwajib!" Teriak Sofia berharap memberikan efek takut pada mereka, tapi nyatanya mereka hanya saling pandang, dengan kode senyuman yang mengerikan.

Sofia seketika mundur, merasakan bahwa ada sesuatu yang lebih berbahaya, hingga saat ini lari menghindari adalah tujuannya.

"Kejar!" Teriak mereka, saat melihat sang Mangsa sudah melesat lari untuk menyelamatkan diri.

BRUG.

"Aw!, Maaf!" Ucap Sofia lalu mendongak dan terkejut dengan apa yang dilihatnya.

Jangan lupa HADIAH, VOTE LIKE KOMEN dan Tonton IKLANnya.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Sunarty Narty

Sunarty Narty

kayaknya setelah ini Sofia akan pakai pakaian tertutup

2023-07-17

2

Pasrah

Pasrah

lanjut

2023-04-01

0

Kurnianovi

Kurnianovi

wah wah wah kliatan nya akan ada angin segar berpihak pada sofia

2023-02-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!