Sementara Aidan nebeng bersama Evan pakai motor Raiqa ke apartemennya, karena mobil Evan dari awal sedang di bengkel. "Lo yakin gak mau nginap di rumah gue?" tanya Evan sudah sampai.
"Gak usah, gue masih punya apartemen ini, hasil kerja gue. Lo pulang saja, gak usah cemasin gue," jawab Aidan turun dari motor lalu menyeret kopernya masuk ke apartemen. Evan pun melaju pergi.
"Agghh, dasar pak tua! Tiap hari selalu marah-marah gak jelas, emang gue ini anak kecil? Kalau mau penerus, siapa suruh gak bikin anak lagi?"
Aidan telah masuk dan langsung menghempaskan tubuhnya ke sofa. Mengacak-acak berantakan rambutnya. "Gue yakin, pak tua itu bakal nyesel udah usir gue, itu pasti!" Ahhhh….. Aidan mendesah kesal malam ini. Dia pun berdiri ke dapur, membuka kulkas dan terkejut ada banyak bahan-bahan sayuran. "Eh, sejak kapan kulkas gue diisi? Dan siapa yang ngisiin?" gumam Aidan mengambil satu buah apel.
"Astaga, gue lupa di sini ada Qila!" Aidan segera lari ke kamarnya. Membuka perlahan pintu dan seketika terhenyak melihat Qila terlelap di sebelah Aiko. Pandangan indah itu lagi-lagi menggerakkan hatinya.
"Huft, sepertinya gue tidur di sofa saja." Aidan masuk ingin mengambil bantal. Tapi melihat Qila dan Aiko tidur dengan pulas, niatnya pun hilang.
"Gak usah deh, gue lebih baik ambil selimut saja." Aidan membuka pelan-pelan lemarinya, mengambil selimut, kemudian keluar.
Tapi percuma, Aidan tidak bisa tidur tanpa bantal. Rasanya nikmat untuk tidur malam ini terasa kurang. Dia pun berdiri dari sofa, masuk ke dalam kamar lagi.
Dengan hati-hati, Aidan di sisi Qila yang tidur terlentang mencoba mengambil satu bantal di bawah kepala gadis itu. Aidan mulai gugup menarik bantalnya, apalagi Qila tepat di depannya. Keringat Aidan mulai bercucuran, Aidan takut Qila akan bangun dan berpikir tidak-tidak jika melihatnya bermalam bersama di dalam apartemen.
Namun naas, tiba-tiba Qila menggeliat dan merangkul leher Aidan, mengira yang dipeluk ialah guling. Tentu saja Aidan syok. Aidan pun ingin melepaskan tangan Qila tapi lagi-lagi tangan gadis itu menariknya, hampir saja bibir Aidan yang sexy mencium gadis itu yang sedang mengigau.
"Aila… bunda… salah," lirih Qila.
"Hah, dia ngomong apa barusan?" gumam Aidan terkejut lalu mencoba lepas lagi, tapi Qila semakin menariknya hingga Aidan jatuh ke atas Qila, untung saja Aidan mencoba tidak menindih tubuh Qila. Tapi jarak mata dan hidungnya sangat-sangatlah dekat. Hingga Aidan meneguk liur.
"Aila... " Lagi-lagi Qila mengigau, memanggil terus nama itu.
"Siapa Aila?" pikir Aidan menatap wajah Qila. "Eh," Aidan tiba-tiba merona memandangi wajah Qila. "Gue gak sadar, ternyata dilihat dekat gini, Qila cantik juga dan-" ucap Aidan pindah ke bibir Qila yang mempesona.
"Ahhh, ngapain gue mikir gini? Sadarlah Ai!" Aidan pun ingin berdiri, tapi dan tapi, Qila menariknya hingga jatuh ke samping, ditambah gadis itu memeluknya dari depan. "Hiks… maafkan bunda, Ila." Remaja itu terkejut Qila menangis dalam tidurnya membuat Aiko tampak bangun. "Aduh, kenapa makin kacau?" Aidan secepatnya memasukkan ujung jari kelingkingnya ke mulut Aiko.
"Ahh," desah Aidan saat pertama kali jarinya diemut oleh Aiko. Aidan terdiam membisu dengan posisi yang sangat memalukan. Dipeluk oleh Qila, dan diemuut oleh Aiko. Sungguh Aidan tidak dapat lagi bergerak.
Tapi, satu hal yang semakin membuatnya syok adalah ketika dua matanya menemukan BH berwarna biru milik Qila di bawah bantal.
"Dia tidak pakai ku tang?"
Aidan tambah syok saat tatapannya turun ke bawah. Terlihat baju cewek itu terdapat noda basah dan dua kancing baju atas Qila terbuka. Hingga belahan semangka Qila dapat dilihat oleh mata telan jang Aidan.
"Ya ampun, semoga saja gue tidak dijerat pasal sudah tidur lancang dengan Qila dan melihat itunya."
"Ya Allah, apa ini sebuah ujian baru untukku?"
Aidan sangat susah untuk tidur, apalagi mendapat desakan dari dua semangka Qila yang menempel ke tubuhnya. "Ahhhh… aku benar-benar tersiksa!"
Aidan teriak dalam hati ingin lepas tapi tak dapat bergerak. Akhirnya jam 2 subuh, Aidan terpaksa tidur. Ia lelah menunggu Qila melepaskan pelukannya dan Aiko yang masih asik menghisap jarinya. Sekarang dia tidak tahu bagaimana keadaannya besok. Apakah akan heboh dengan teriakan Qila? Atau dirinya sendiri? Atau baby Aiko?
.
Baby yang satu ada di mana ya😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Siti Nurjanah
apa baby aila bersama dr bram?
2024-07-12
0
Desii Bune Arka
sama si om dokter keknya.. mungkin dia butuh perawatan.. krena hamil muda mungkin kembar lagi kemungkinan salah satu kalah fisik
2023-02-07
1
Desii Bune Arka
crazy up kak
2023-02-07
0