5. Susu Bayi

Kreek! Aidan mendorong pintu minimarket. Perlahan masuk dan mengamati sekelilingnya. Aidan khawatir seseorang yang mengidentifikasinya, bisa rugi jika ada orang lain yang melihat membeli susu bayi.

Terlihat minimarket hari ini cukup ramai, sehingga kehadirannya tidak terlalu mencolok di mata pembeli.

“Aishh, susu apa yang harus dibeli nih?” gumam Aidan mendesis bingung susu mana yang akan dia ambil di rak depannya. Begitu banyak merek membuatnya terlihat bodoh.

“Sial, aku kayak orang gila bengong sendiri di sini!” gerutunya kemudian merogoh saku celana.

“Ahhh sialan, kenapa aku bisa lupa minta kontaknya Qila sih!” cetusnya tadi ingin menelpon Qila tapi Aidan lupa menanyakannya sebelum ke sini. Soal mata pelajaran, Aidan memang ahlinya, tapi soal merawat bayi, dia sangat panik dan ketakutan.

“Sekarang harus bagaimana? Masa aku balik ke apartemen?” pikir Aidan melirik kusir. Terlihat masih banyak antrian panjang di depan sana.

Aidan mengusulkan ingin bertanya ke kusir tapi dia memikirkan lagi dampaknya. Bisa saja kusir itu akan curiga dia yang masih muda beli formula susu, apalagi gerak gerik Aidan dari awal cukup mencurigakan.

Sehingga, Aidan masih bengong di rak depan. Satu demi satu Aidan lihat dengan teliti sambil memikirkan bayi misterius itu. "Habis ke sini, aku harus pulang dan cek CCTV. Pasti ada jejak orang yang menaruh bayi itu!"

"Berani sekali ada yang mencari masalah di keluarga Zardkizel!"

Melihat tangan Aidan dikepal kuat-kuat, merasa muak orang yang sudah membuang bayi itu di depan rumahnya.

“Mentang-mentang keluarga aku kaya, orang itu seenak jidat naruh sembarangan bayinya! Kalau saja aku penjahat, sudah aku buang bayi itu, tapi aku juga gak tega melihat bayi yang tidak bersalah itu menangis!” Aidan terus menerus mengoceh sendirian, tidak sadar seorang karyawan toko sudah berdiri di dekatnya.

"Permisi dek, ada yang bisa saya bantu?" tanya Mbak itu.

"Ahh, astagfirullah! Mba, tolong jangan ngagetin lah!" ucap Aidan memegang dadanya Terkejut tiba-tiba dikagetkan dari samping Buru-buru Aidan menunduk-nunduk agar Karyawan tidak melihat jelas wajahnya.

Haha maaf. Habisnya tadi adek diam mulu di sini jadi Mba samperin, maaf ya dek kalau tadi saya bikin kaget.” Karyawan itu tersenyum ramah.

"Yah, gak apapa kok," ucap Aidan melihat merek susu.

“Kira-kira, untuk susu bayi cocoknya beli yang mana ya mbak?” tanya Aidan tanpa menoleh.

“Oh, ternyata cari susu yang pas ya, dek?”

"Ya, Mba," jawab Aidan singkat.

"Mau beli susu untuk keponakannya ya, dek?" tanya Mbak itu lagi.

"Duh, Mba ini banyak tanya juga ya, benar-benar merepotkan harus menjawabnya!" gumam Aidan dalam hati.

"Ya Mba,  Tante saya baru-baru ini habis lahiran," jawab Aidan terpaksa bohong dan sekali lagi tidak menoleh.

"Wah selamat dek, keponakannya cowok atau cewek nih?” tanya Mba lagi.

Aidan mulai kesal ditanya terus. “Hadeh, nih Mba mau bantuin atau lagi usaha PDKT?” batin Aidan menjauh sedikit.

"Alhamdulillah cowok, Mba!" jawab Aidan tegas, bermaksud tak mau basa-basi.

“Oh ya, susu ini cocok kan buat keponakan saya?” tanya Aidan mengambil satu merek susu kemudian menoleh ke Mba kusir itu, dan tersenyum kecut.

Mba itu terdiam, dia terkesima dapat melihat Aidan langsung. Serasa melihat malaikat maut yang tampan, hampir membuatnya serangan jantung.

"Hei, Mba! Saya lagi buru-buru, tolong jawab saya!” desak Aidan membuyarkan pandangan Mba itu.

"Astaga, maaf. Silahkan ke sana saja, dek."

Aidan agak emosi mendengarnya. Bukan dijawab, mbak itu malah menyuruhnya ke kusir.

"Cih, bikin jengkel ajah beli di sini, emang muka aku ada yang salah gitu sampai dia bengong di sana?” pikir Aidan mengabaikan mba itu, dia pergi ke antrian, menunggu paling belakang sambil terus menunduk.

Setelah membeli tiga kotak susu, Aidan masuk ke dalam mobil, dan meletakkan kreseknya di kursi sebelah. Aidan pun menyalakan mesin, menancap gas dan menyetir meninggalkan minimarket.

"Huh, sudah jam 04.45 sore nih. Apakah toko Dedelional itu masih terbuka ya?” pikir Aidan ingin mengambil gelangnya dulu.

"Kalau aku ke sana dulu, kayaknya gak papa deh, lagian ada Qila yang jagain bayi itu. Tapi aku juga gak enak ngerepotin Qila, apalagi dia baru saja tiba di sini, pasti Om Wira dan Tante Kinan sudah menunggunya di rumah."

Aidan bimbang, memikirkan gelang, bayi dan Qila.

"Ah, sudahlah. Mendingan aku ke toko itu dulu."

Aidan mendesah sebal kemudian melaju cepat ke toko Dedelional.

Sesampainya di sana, Aidan masuk ke dalam. Terlihat toko itu lumayan besar dan mewah. Pernak-pernik aksesories begitu banyak dijual. Sehingga kalangan dari anak-anak, remaja, dan hingga tua dapat memilih-milih sesuka hati.

Aidan langsung saja menuju ke tempat kasir.

"Permisi Mas," ucap Aidan pada Karyawan laki-laki.

"Ya ada apa, dek?” tanya Karyawan itu.

"Itu, saya orang yang pesan gelang perak. Apakah barangnya ada di sini?” jawab Aidan bertanya juga.

"Oh yang itu, tentu ada, dek. Tolong tunggu sebentar ya, saya ambilkan dulu," ucap Karyawan itu pergi setelah Aidan membayar.

Aidan pun berdiri menunggu pesanannya, tiba-tiba dia terkejut saat pintu toko itu dibuka oleh beberapa geng gadis-gadis muda. Aidan membola melihat mereka adalah teman-teman kelas Hana. Jika begitu, pasti salah satu di antara mereka ada Hana, kan?

Benar saja, Hana ada bersama mereka. Aidan buru-buru mengambil satu masker, memasangnya agar Hana tidak melihatnya. Dia menepi ke tembok dan berusaha tidak mengambil perhatian Hana.

...........

Terpopuler

Comments

Wawa sakura Lavender

Wawa sakura Lavender

thor saya baca Tante saya baru2 ini habis lahiran tapi kenapa yang kusir itu kata beli susu untuk keponakan bukan ke keponakan tu dalam bahasa Malaysia tu anak saudara atau anak buah gitu, kenapa Aidan tak kata baru2 ini kakak sepupu saya lahiran kalau kakak sepupu melahirkan anak, anak Kakak sepupu itu dikira keponakan atau disebut anak buah, kalau dikatakan tante nya baru2 ini melahirkan anak sepatutnya anak tante Aidan itu adik sepupu Aidan bukan keponakannya Aidan,walaupun disini cuma Aidan terpaksa menipu kusir itu tapi ayat keponakan tiba2 yang lahirkan Tante nya bukan kakak sepupu nya.kerana anak dari tante sepatutnya dikira sepupu bukan keponakan tapi kalau anak kakak sepupu baru dikira keponakan atau disebut anak buah dan kalau anak kepada adik atau kakak dikira anak saudara juga disebut di Indonesia itu keponakan.

2025-02-20

0

Putri arsyana

Putri arsyana

Hana bohong ya, katanya kerja kelompok tapi pergi shoping bareng temannya😑dri awal emang gak niat jalan sama aidan

2023-03-15

2

Putri arsyana

Putri arsyana

tumben bener kasirnya😁

2023-03-15

0

lihat semua
Episodes
1 1. Permulaan
2 2. Ikuti Aturan Daddy
3 3. Aaahh!
4 4. Tangis Bayi
5 5. Susu Bayi
6 6. Tertidur Di Ranjang
7 7. Gak Masuk Akal
8 8. Lebih Seksi Dari Hana
9 9. Bisa Cepat Pindah Alam
10 10. Tidur Bersama
11 11. Gak Tambah Culun
12 12. Agak Malu
13 13. Dua Bayi Menggemaskan
14 14. Penuh Ambisi
15 15. Ke Apartemen Aidan
16 16. Ahhh... Ohhh...
17 17. Lima Ratus Ribu
18 18. Aku Bukan Beban!
19 19. Jangan Pergi Nak!
20 20. Benar - Benar Tersiksa!
21 21. Saudara Kembar Aiko
22 22. Bukan Bayiku
23 23. Katakan Apa Adanya
24 24. Siapa Perempuan Itu
25 25. Berbeda Dari Yang Dulu
26 26. Bermulut Ember
27 27. Mungkin Hana?
28 28. Lebih Dari Pacaran
29 29. Sama-sama Kejam
30 30. Mendekati Qila
31 31. Mencurigai Qila
32 32. Kedatangan Hana
33 33. Sangat Tidak Cocok
34 34. Bisikan Dari Evan
35 35. Benar, Aku Menyukainya
36 36. Pernikahan?
37 37. Itu Adalah Qila?
38 38. Deg - Degan
39 39. Isi Hati Bram
40 40. Nikmat Sekali
41 41. Minta DiSusui
42 42. Baru Sadar
43 43. Gak Mungkin Dia
44 44. Calon Istri Idaman
45 45. Tidak Mau Kalah
46 46. Bisnis Kecil-Kecilan
47 47. Tolong, Jangan Aneh-Aneh
48 48. Rendam Ke Baskom
49 49. Tidur Di Lantai
50 50. Bukan Hana, Tapi Qila
51 51. Ambil Bayi Itu!
52 52. Rasa Sayang
53 53. Memeluk Qila
54 54. Mengambil Tes DNA
55 55. Perbuatan Aidan
56 56. Rindu Sama Om
57 57. Lembut Menggoda
58 58. Bersabar
59 59. Menikahi Ibunya
60 60. Sah Menjadi Suami
61 61. Pegang Itu, Tapi Jangan Ditarik!
62 62. Keinginan Ibu Mertua
63 63. Dia Masih Kecil
64 64. Memeluk Om Bram
65 65. Menantu Kecil
66 66. Buang-buang Waktu
67 67. Harus Pulang
68 68. Dunia Milik Berdua
69 69. Ternyata Bram
70 70. Suami Budeg!
71 71. Tinggallah Bersama Om
72 72. Di Rumah Bram
73 73. Ciuman Lagi
74 74. ARGHHH, QILAA!!
75 75. Hidup Bersama
76 76. Diam-Diam Menangis
77 77. Mesin Waktu
78 78. Ingin Membawa Aiko
79 79. Dipeluk Suami
80 80. Mulai Mencintaimu
81 81. Ciuman
82 82. Pergi Dari Kota
83 83. Bram Ngambek
84 84. Mengubah Masa Lalu
85 85. Dicium Cumi-Cumi
86 86. Mencari Qila
87 87. Menyesal
88 88. Merebut Mesin Waktu
89 89. Bram Sakit
90 90. Gara-Gara KTP
91 90. Gara-Gara KTP
92 91. Sepenuh Hati
93 92. Cemburu
94 93. Sangat Rindu
95 94. Sebelum Qila Dibunuh
96 95. Sebenarnya Dirimu Sendiri
97 96. Menjemput Qila
98 97. Kedatangan Black
99 98. Serangan Black
100 99. Hanya Bisa Menyesal
101 100. Rencana Balas Dendam
102 101. Bertingkah Aneh {The Last Season}
103 102. SEASON 2
104 103. Season 2 sudah publish ya!
Episodes

Updated 104 Episodes

1
1. Permulaan
2
2. Ikuti Aturan Daddy
3
3. Aaahh!
4
4. Tangis Bayi
5
5. Susu Bayi
6
6. Tertidur Di Ranjang
7
7. Gak Masuk Akal
8
8. Lebih Seksi Dari Hana
9
9. Bisa Cepat Pindah Alam
10
10. Tidur Bersama
11
11. Gak Tambah Culun
12
12. Agak Malu
13
13. Dua Bayi Menggemaskan
14
14. Penuh Ambisi
15
15. Ke Apartemen Aidan
16
16. Ahhh... Ohhh...
17
17. Lima Ratus Ribu
18
18. Aku Bukan Beban!
19
19. Jangan Pergi Nak!
20
20. Benar - Benar Tersiksa!
21
21. Saudara Kembar Aiko
22
22. Bukan Bayiku
23
23. Katakan Apa Adanya
24
24. Siapa Perempuan Itu
25
25. Berbeda Dari Yang Dulu
26
26. Bermulut Ember
27
27. Mungkin Hana?
28
28. Lebih Dari Pacaran
29
29. Sama-sama Kejam
30
30. Mendekati Qila
31
31. Mencurigai Qila
32
32. Kedatangan Hana
33
33. Sangat Tidak Cocok
34
34. Bisikan Dari Evan
35
35. Benar, Aku Menyukainya
36
36. Pernikahan?
37
37. Itu Adalah Qila?
38
38. Deg - Degan
39
39. Isi Hati Bram
40
40. Nikmat Sekali
41
41. Minta DiSusui
42
42. Baru Sadar
43
43. Gak Mungkin Dia
44
44. Calon Istri Idaman
45
45. Tidak Mau Kalah
46
46. Bisnis Kecil-Kecilan
47
47. Tolong, Jangan Aneh-Aneh
48
48. Rendam Ke Baskom
49
49. Tidur Di Lantai
50
50. Bukan Hana, Tapi Qila
51
51. Ambil Bayi Itu!
52
52. Rasa Sayang
53
53. Memeluk Qila
54
54. Mengambil Tes DNA
55
55. Perbuatan Aidan
56
56. Rindu Sama Om
57
57. Lembut Menggoda
58
58. Bersabar
59
59. Menikahi Ibunya
60
60. Sah Menjadi Suami
61
61. Pegang Itu, Tapi Jangan Ditarik!
62
62. Keinginan Ibu Mertua
63
63. Dia Masih Kecil
64
64. Memeluk Om Bram
65
65. Menantu Kecil
66
66. Buang-buang Waktu
67
67. Harus Pulang
68
68. Dunia Milik Berdua
69
69. Ternyata Bram
70
70. Suami Budeg!
71
71. Tinggallah Bersama Om
72
72. Di Rumah Bram
73
73. Ciuman Lagi
74
74. ARGHHH, QILAA!!
75
75. Hidup Bersama
76
76. Diam-Diam Menangis
77
77. Mesin Waktu
78
78. Ingin Membawa Aiko
79
79. Dipeluk Suami
80
80. Mulai Mencintaimu
81
81. Ciuman
82
82. Pergi Dari Kota
83
83. Bram Ngambek
84
84. Mengubah Masa Lalu
85
85. Dicium Cumi-Cumi
86
86. Mencari Qila
87
87. Menyesal
88
88. Merebut Mesin Waktu
89
89. Bram Sakit
90
90. Gara-Gara KTP
91
90. Gara-Gara KTP
92
91. Sepenuh Hati
93
92. Cemburu
94
93. Sangat Rindu
95
94. Sebelum Qila Dibunuh
96
95. Sebenarnya Dirimu Sendiri
97
96. Menjemput Qila
98
97. Kedatangan Black
99
98. Serangan Black
100
99. Hanya Bisa Menyesal
101
100. Rencana Balas Dendam
102
101. Bertingkah Aneh {The Last Season}
103
102. SEASON 2
104
103. Season 2 sudah publish ya!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!