Raiqa yang masih berusaha waras dikagetkan dengan tepukan dari belakang bahunya.
Pak!
"Aaahhhh, Papa?" kaget Raiqa melihat Wira sudah datang bersama Kinan.
"Ehem, kenapa kamu berdiri sendiri di sini?" tanya Wira sambil mengkode pembantu untuk membawa barang-barangnya ke lantai dua.
"Jelas dong nunggu Papa dan Mama pulang," jawab Raiqa mantap.
"Puft, yakin? Nunggu Mama dan Papa? Atau habis keluyuran di luar?" tanya Kinan menahan tawa melihat suaminya sedang menyembunyikan putra pertamanya itu yang terkenal nakal di sekolah dan di kota ini, apalagi Raiqa punya gangster dan wakil ketua dari gangster tersebut.
Raiqa berdiri tegak, memberi hormat pada Tuan Besar dan Nyonya Besar. "Pasti dong nunggu Papa dan Mama pulang bawa oleh-oleh!"
"Cih, sana ambil oleh-olehmu dan adikmu di dalam mobil," perintah Wira.
"Baik dan terima kasih, Papa! Raiqa segera lakukan tugas!" Patuhnya melangkah ke luar rumah. Kinan geleng-geleng kepala melihat tingkahnya lalu iapun menaiki anak tangga bersama suaminya.
"Sayang, hari ini Qila pulang, bukan kah harusnya sudah ada di rumah? Tapi kenapa belum terlihat dari tadi?" tanya Kinan ke suaminya.
"Hem, benar juga. Kalau begitu Papa hubungi orang dulu cari tahu putri kita itu, Mah."
Saat mau menelepon, Hana muncul mengagetkan mereka.
"Doaar! Hahaha…" tawa Hana melihat muka orang tuanya sedang menahan kekesalan.
"Hana, kamu ini kebiasaan ya bikin Papa jantungan! Kamu mau Papa masuk rumah sakit?" Marah Wira memegang dadanya dan dibantu oleh Kinan mengelus dadanya.
"Sudah Pah, Hana memang suka begini, Papa yang sabar saja menangani anak kita ya," ucap Kinan tersenyum.
"Sabar sih ya sabar, tapi kalau begini terus Papa bisa cepat pindah alam, sayang! Ditambah Raiqa sering kali bikin ulah, terus Hana ikutan bandel! Siapa coba yang bisa tahan sama dua anak ini?" Oceh Papa Wira jengkel memiliki dua anak nakal di rumahnya.
"Yaelah, Papa jangan marah-marah terus, mending makan nih pizza Raiqa," sahut Raiqa menghampiri mereka.
"Hem, Papa tidak mau!" tolak Wira masuk ke dalam kamar. Hana menahan tawa dan senang melihat Papanya marah terus setiap pulang kerja.
"Huh, kalian ini tolong kurangi kelakuan nakal kalian!" ucap Mama Kinan dengan tegas.
"Yah Mah, maafin kita," ucap Raiqa dan Hana sama-sama.
"Ya sudah, mama mau istirahat dulu, kalian jangan ribut di rumah lagi, mengerti?" ucap Kinan pada dua anaknya.
"Tunggu, Mah!" tahan Hana sebelum Mamanya masuk ke kamar. Raiqa yang asik menguyah pizza pun tidak jadi masuk kamar juga.
"Kenapa, sayang?" tanya Mama Kinan.
"Mah, hari ini Qila sudah pulang, dan sekarang sudah ada di kamar Hana!" jawab Hana riang.
Mama Kinan memegang dua bahu putri keduanya.
"Sungguh adik kamu sudah ada di kamar?" tanya Kinan.
"Ya Mah, mau gak Hana panggilkan ke sini?" jawab Hana ceria.
“Syukurlah, kalau begitu kamu panggil adikmu ke kamar Mama,” ucap Kinan tersenyum.
"Siap, Ma!" Hana pun berlari ke kamarnya setelah Kinan masuk ke dalam kamar, kecuali Raiqa yang masih berdiri.
"Sepertinya kencan Aidan hari ini gagal, aku jadi gak enak sama bocah itu. Sekarang dia lagi ngapain ya?" gumam Raiqa melihat ke rumah Aidan.
"Tau ah, besok lusa di sekolah aku jelasin ke dia." Raiqa masuk ke dalam kamarnya.
Sebelum makan malam, Qila masuk ke dalam kamar orang tuanya. Terlihat Papa Wira dan Mama Kinan sedang duduk di sofa.
"Mama…. Papa…." sapa Qila tersenyum dan mendekat.
Kinan tersenyum lega melihat putri bungsunya sampai dengan selamat, wanita itu berdiri dan memeluknya.
.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Putri arsyana
gimana ya kalau tahu Qila dah pernah hamil
2023-03-15
1