13. Dua Bayi Menggemaskan

"Ya sudah, biar Qila yang urus. Kak Aidan tolong tunggu di luar saja,"

"Baik, Qi." Aidan pengembalian uang keluar, tidak tahan bau taiik milik Aiko.

"Huft, untung saja Qila datang. Tapi-" Aidan memikirkan perubahan Qila yang drastis. "Ahh, ngapain sih kamu mikirin dia!" desah Aidan memukul pipi berulang kali.

Di dalam kamar, Qila mulai beres-beres. Setelah lantai dibersihkan. Kini giliran Aiko yang diurus dan dimandikan. Qila mengelus dada melihat di dalam kreseknya ada dua pasang baju bayi yang sempat diam-diam dia beli di mall.

"Aiko, lihat apa yang Bunda beli. Ini baju Aiko, senang gak bisa baju baru dari Bunda?" ucap Qila membersihkan tubuh Aiko dengan sangat teliti. Tidak lupa memberi minyak telon. Kemudian Qila pun memakaikan baju baru. Bulir-bulir air mata Qila berjatuhan mengenai badan Aiko.

"Maaf ya bunda baru bisa beli baju buat Aiko. Lain kali bunda akan sering-sering beliin baju Aiko baru." Qila mengusap kasar air matanya, kemudian membawa Aiko ke dalam pelukannya. Jika saja tabungannya tidak menipis di luar negeri, pasti Qila tidak pulang dulu tahun ini.

Aidan di luar tampak memasak sesuatu. Setelah mematikan kompor, ia menuangkan dua mangkuk berisi mie pangsit lalu memberi taburan bawang goreng. Setelah meletakkan di atas meja, Aidan membuka jalan ke kamarnya.

Aidan menyarankan untuk mengajak Qila makan bersama siang ini, tapi dia juga agak gengsi. "Duh, gue telepon atau nggak nih?" gumam Aidan biimbang.

Tiba-tiba, tanpa sadar Qila keluar. "Eh, kenapa berdiri di sini, Kak?" Aidan tersadar, segera menjawab.

"Kamu sudah makan?" tanya Aidan.

"Belum, tadi gak sempat makan di luar habis dari mall bareng Hana dan mama, Kak," jawab Qila sambil menggelengkan kepala.

"Pas banget, aku habis masak. Kamu mau gak makan bareng aku di dapur? Atau kamu mau makan di dekat Aiko?" tanya Aidan tunjuk ke dalam.

'Tumben Kak Aidan tidak cuek?' batin Qila merasa aneh.

"Gak usah, Kak. Aiko di dalam lagi tidur, lebih baik Qila makan di dapur saja," jawab Qila menengok Aiko sedang terlelap.

"Qila duluan ke dapur ya, Kak." Qila pergi duluan. Aidan masih diam di depan kamar berkali-kali melihat Qila dan Aiko.

"Aku gak nyangka, ternyata Qila yang pindiam gitu pinter banget ngurus anak. Aku pikir dia bakal histeris lihat kamar dan bau berantakan, tapi rupanya dia sangat tenang." Aidan sedikit tersenyum lalu menutup pintu kamar, dia mengikuti Qila ke dapur.

"Maaf nih kalau rasanya agak asin," ucap Aidan duduk berhadapan dengan Qila di meja makan.

Qila mengangkat wajah, dan lagi-lagi tersenyum. "Ini udah pas di lidah Qila," ucap Qila makan satu sendok.

"Kak Aidan hebat, sudah juara umum di sekolah dan pinter masak. Pasti calon istri Kak Aidan kelak akan bahagia menikah dengan Kak Aidan," lanjut Qila mengunyah. Dia ingat, Aidan dalam bidang apa pun selalu mendapat nilai tinggi.

"Apaan sih, gak usah puji-puji gitu, ini cuma biasa-biasa kok," timpal Aidan merasa ragu. Qila menunduk, telinga kirinya memerah bisa makan berdua dengan Aidan.

"Oh ya, Kak Aidan gak pernah pulang?" tanya Qila iseng.

"Gak, aku gak tega ninggalin Aiko sendiri," jawab Aidan sambil membuang nafas berat.

Qila mangut-mangut, paham yang dimaksud Aidan. Memang berisiko jika Aiko hanya sendirian di apartemen. "Huh, aku jadi merasa bersalah sudah merepotkan dia, tapi aku cukup tak sangka dia bisa selembut dan khawatir pada Aiko," batin Qila curi-curi pandang ke Aidan yang makan dengan tenang. Memandangi wajah tampan Aidan membuat Qila tak bisa bohong jika ia sering kali terkesima.

Setelah membereskan dapur bersama. Aidan masuk ke dalam kamarnya, mengambil jaket hitam lalu keluar menghampiri Qila yang sedang beres-beres tempat sampah.

"Qi," panggil Aidan.

"Ya?" ucap Qila berbalik.

"Itu, aku mau keluar sebentar. Kamu gak bisa jaga Aiko dulu?" tanya Aidan. Cowok itu ingin pergi ke rumah sakit untuk membawa rambut sederhana Aiko dan diam-diam melakukan tes DNA.

"Bisa, tapi Kak Aidan mau kemana?" tanya Qila ingin tahu.

"Aku pengen cari udara segar, Qi," jawab Aidan ragu.

"Tapi di luar panas, Kak. Siang-siang malah banyak polusi di jalan," ucap Qila melihat ke jendela.

Duh , Qila kayaknya mulai paham baca situasi, anggap dia sekolah di luar negeri cukup memberinya kemajuan. Namun, dia masih terlihat polos .' Aidan menopang dagu dan berpikir.

"Itu loh, aku mau beli air mineral buat Aiko. Kamu gak keberatan kan tinggal berdua di sini bareng Aiko?" tanya Aidan berharap Qila kali ini tidak mempersulitnya.

"Baiklah, hati-hati di jalan, Kak!" ucap Qila mengerti. Aidan pun buru-buru keluar dari apartemen, memasuki mobil kemudian melaju pergi. Sedangkan Qila berputar-putar ria dapat berdua saja dengan Aiko.

"Alhamdulillah, sepertinya Kak Aidan tidak membenci hadirnya Aiko, tapi kalau dia tahu yang sebenarnya. Apa dia akan membenci Aiko?" Qila masuk ke dalam kamar. Duduk dengan lesu di dekat Aiko.

"Papa, mama, Qila ingin sekali jujur ​​sama Papa kalau Qila melahirkan warisan kecil untuk keluarga kita. Tapi, Qila takut Papa akan membuang Qila dan Aiko." Qila mengambil Aiko ke pelukannya. "Maafkan Bunda, belum berani bawa kalian ke Kakek dan Nenek, hiks." Qila menangis tersedu membuat Aiko bangun dan merengek.

"Oeeekkk,"

"Cup…cup, jangan berisik sayang." Qila segera membuka bajunya sehingga dia bertelan jang dada di dalam kamar Aidan. Tanpa disadari, ada kamera kecil yang tidak diketahui oleh Qila. Terlihat Cctv itu merekam Qila yang menyusui Aiko.

Qila berbaring ke sisinya, menutup mata dan membiarkan Aiko menettek dengan puas. Kedua mata coklatnya pun melihat ke kanton kresek yang berisi satu set pakaian bayi yang mengenakan baju Aiko. Qila tersenyum dan membuka ponselnya. Menampilkan foto wallpaper dirinya dan dua bayi menggemaskan.

"Bunda sekarang lagi usaha dekat sama ayah, bunda harap kelak kita bisa berkumpul jadi keluarga. Maaf hari ini bunda masih takut jujur ​​sama ayah kalian. Bunda takut," lirih Qila mengusap kasar air matanya yang bergulir jatuh.

Tiba-tiba, satu panggilan suara masuk.

-Dokter Bram- _

Qila segera mengangkatnya. "Halo, Om. Ada apa hubungi Qila?"

“Bagaimana kabarmu, Qila?”

“Alhamdulillah, Qila baik-baik saja, Om.”

"Terus Aiko gimana? Apakah keluarga Aidan menerimanya?"

"Oh itu, keluarga Kak Aidan belum tahu, Om."

"Loh, kenapa begitu?" Orang di sebrang sana tampak kaget. Pasalnya, dialah yang meletakkan Aiko saat itu di depan pintu rumah keluarga ternama Rayden.

"Itu Kak Aidan yang lihat dulu, sekarang Aiko dibawa ke apartemennya. Kak Aidan sepertinya sama seperti Qila, dia takut bawa Aiko ke keluarganya, Om."

"Astaga, pantas saja kemarin tidak ada hura-hara di media sosial. Tapi sekarang bagaimana kondisi Aiko?"

"Baik, Om. Aiko dirawat baik di sini sama Kak Aidan."

"Baguslah, anak itu tidak menimbunnya."

"Ya om, kak Aidan sayang dan cinta sama Aiko."

"Syukurlah, dia masih punya rasa tanggung jawab," ucap orang itu.

"Qila, bagaimana jika kau katakan pada Aidan. Mungkin akan mudah bagi kalian mengatasi insiden ini sebelum menjadi skandal untuk Papamu dan Keluarganya."

Qila terkejut diberi saran.

"Tidak, Qila tidak berani, Om," ucap Qila bergetar ketakutan.

"Loh, kenapa?"

"Kak Aidan tidak suka Qila. Qila takut Kak Aidan akan marah dan jahat ke Qila, apalagi Kak Aidan sukanya sama Kak Hana, maaf… Qila takut, Om." Qila berkata pelan dan menatap Aiko sedih.

Dokter psikiater tu terdiam sejenak. Terlihat dia tahu mental Qila belum pulih sepenuhnya hingga rasa takut dan trauma masih meronrong mental gadis polos dan malang itu yang sempat ingin melakukan aksi bunuh diri saat hidup sendirian di Korea.

..........

Terpopuler

Comments

Wawa sakura Lavender

Wawa sakura Lavender

lain kali bunda akan sering2 beliin baju baru buat Aiko.ini ayat pembetulan bukan lain kali bunda akan sering2 beliin baju aiko baru sepatutnya beliin AIKO baju baru bukannya baju AIKO baru

2025-02-20

0

Wawa sakura Lavender

Wawa sakura Lavender

senang gak bisa baju baru dari bundar perkataan dapat itu tidak ada dan satu lagi panggilan Qila itu mami,bunda atau mama

2025-02-20

0

Wawa sakura Lavender

Wawa sakura Lavender

Qila berbaring disamping sisinya,menutup mata dan membiarkan Aiko menyedut asinya dengan puas.ini ayat pembetulannya

2025-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 1. Permulaan
2 2. Ikuti Aturan Daddy
3 3. Aaahh!
4 4. Tangis Bayi
5 5. Susu Bayi
6 6. Tertidur Di Ranjang
7 7. Gak Masuk Akal
8 8. Lebih Seksi Dari Hana
9 9. Bisa Cepat Pindah Alam
10 10. Tidur Bersama
11 11. Gak Tambah Culun
12 12. Agak Malu
13 13. Dua Bayi Menggemaskan
14 14. Penuh Ambisi
15 15. Ke Apartemen Aidan
16 16. Ahhh... Ohhh...
17 17. Lima Ratus Ribu
18 18. Aku Bukan Beban!
19 19. Jangan Pergi Nak!
20 20. Benar - Benar Tersiksa!
21 21. Saudara Kembar Aiko
22 22. Bukan Bayiku
23 23. Katakan Apa Adanya
24 24. Siapa Perempuan Itu
25 25. Berbeda Dari Yang Dulu
26 26. Bermulut Ember
27 27. Mungkin Hana?
28 28. Lebih Dari Pacaran
29 29. Sama-sama Kejam
30 30. Mendekati Qila
31 31. Mencurigai Qila
32 32. Kedatangan Hana
33 33. Sangat Tidak Cocok
34 34. Bisikan Dari Evan
35 35. Benar, Aku Menyukainya
36 36. Pernikahan?
37 37. Itu Adalah Qila?
38 38. Deg - Degan
39 39. Isi Hati Bram
40 40. Nikmat Sekali
41 41. Minta DiSusui
42 42. Baru Sadar
43 43. Gak Mungkin Dia
44 44. Calon Istri Idaman
45 45. Tidak Mau Kalah
46 46. Bisnis Kecil-Kecilan
47 47. Tolong, Jangan Aneh-Aneh
48 48. Rendam Ke Baskom
49 49. Tidur Di Lantai
50 50. Bukan Hana, Tapi Qila
51 51. Ambil Bayi Itu!
52 52. Rasa Sayang
53 53. Memeluk Qila
54 54. Mengambil Tes DNA
55 55. Perbuatan Aidan
56 56. Rindu Sama Om
57 57. Lembut Menggoda
58 58. Bersabar
59 59. Menikahi Ibunya
60 60. Sah Menjadi Suami
61 61. Pegang Itu, Tapi Jangan Ditarik!
62 62. Keinginan Ibu Mertua
63 63. Dia Masih Kecil
64 64. Memeluk Om Bram
65 65. Menantu Kecil
66 66. Buang-buang Waktu
67 67. Harus Pulang
68 68. Dunia Milik Berdua
69 69. Ternyata Bram
70 70. Suami Budeg!
71 71. Tinggallah Bersama Om
72 72. Di Rumah Bram
73 73. Ciuman Lagi
74 74. ARGHHH, QILAA!!
75 75. Hidup Bersama
76 76. Diam-Diam Menangis
77 77. Mesin Waktu
78 78. Ingin Membawa Aiko
79 79. Dipeluk Suami
80 80. Mulai Mencintaimu
81 81. Ciuman
82 82. Pergi Dari Kota
83 83. Bram Ngambek
84 84. Mengubah Masa Lalu
85 85. Dicium Cumi-Cumi
86 86. Mencari Qila
87 87. Menyesal
88 88. Merebut Mesin Waktu
89 89. Bram Sakit
90 90. Gara-Gara KTP
91 90. Gara-Gara KTP
92 91. Sepenuh Hati
93 92. Cemburu
94 93. Sangat Rindu
95 94. Sebelum Qila Dibunuh
96 95. Sebenarnya Dirimu Sendiri
97 96. Menjemput Qila
98 97. Kedatangan Black
99 98. Serangan Black
100 99. Hanya Bisa Menyesal
101 100. Rencana Balas Dendam
102 101. Bertingkah Aneh {The Last Season}
103 102. SEASON 2
104 103. Season 2 sudah publish ya!
Episodes

Updated 104 Episodes

1
1. Permulaan
2
2. Ikuti Aturan Daddy
3
3. Aaahh!
4
4. Tangis Bayi
5
5. Susu Bayi
6
6. Tertidur Di Ranjang
7
7. Gak Masuk Akal
8
8. Lebih Seksi Dari Hana
9
9. Bisa Cepat Pindah Alam
10
10. Tidur Bersama
11
11. Gak Tambah Culun
12
12. Agak Malu
13
13. Dua Bayi Menggemaskan
14
14. Penuh Ambisi
15
15. Ke Apartemen Aidan
16
16. Ahhh... Ohhh...
17
17. Lima Ratus Ribu
18
18. Aku Bukan Beban!
19
19. Jangan Pergi Nak!
20
20. Benar - Benar Tersiksa!
21
21. Saudara Kembar Aiko
22
22. Bukan Bayiku
23
23. Katakan Apa Adanya
24
24. Siapa Perempuan Itu
25
25. Berbeda Dari Yang Dulu
26
26. Bermulut Ember
27
27. Mungkin Hana?
28
28. Lebih Dari Pacaran
29
29. Sama-sama Kejam
30
30. Mendekati Qila
31
31. Mencurigai Qila
32
32. Kedatangan Hana
33
33. Sangat Tidak Cocok
34
34. Bisikan Dari Evan
35
35. Benar, Aku Menyukainya
36
36. Pernikahan?
37
37. Itu Adalah Qila?
38
38. Deg - Degan
39
39. Isi Hati Bram
40
40. Nikmat Sekali
41
41. Minta DiSusui
42
42. Baru Sadar
43
43. Gak Mungkin Dia
44
44. Calon Istri Idaman
45
45. Tidak Mau Kalah
46
46. Bisnis Kecil-Kecilan
47
47. Tolong, Jangan Aneh-Aneh
48
48. Rendam Ke Baskom
49
49. Tidur Di Lantai
50
50. Bukan Hana, Tapi Qila
51
51. Ambil Bayi Itu!
52
52. Rasa Sayang
53
53. Memeluk Qila
54
54. Mengambil Tes DNA
55
55. Perbuatan Aidan
56
56. Rindu Sama Om
57
57. Lembut Menggoda
58
58. Bersabar
59
59. Menikahi Ibunya
60
60. Sah Menjadi Suami
61
61. Pegang Itu, Tapi Jangan Ditarik!
62
62. Keinginan Ibu Mertua
63
63. Dia Masih Kecil
64
64. Memeluk Om Bram
65
65. Menantu Kecil
66
66. Buang-buang Waktu
67
67. Harus Pulang
68
68. Dunia Milik Berdua
69
69. Ternyata Bram
70
70. Suami Budeg!
71
71. Tinggallah Bersama Om
72
72. Di Rumah Bram
73
73. Ciuman Lagi
74
74. ARGHHH, QILAA!!
75
75. Hidup Bersama
76
76. Diam-Diam Menangis
77
77. Mesin Waktu
78
78. Ingin Membawa Aiko
79
79. Dipeluk Suami
80
80. Mulai Mencintaimu
81
81. Ciuman
82
82. Pergi Dari Kota
83
83. Bram Ngambek
84
84. Mengubah Masa Lalu
85
85. Dicium Cumi-Cumi
86
86. Mencari Qila
87
87. Menyesal
88
88. Merebut Mesin Waktu
89
89. Bram Sakit
90
90. Gara-Gara KTP
91
90. Gara-Gara KTP
92
91. Sepenuh Hati
93
92. Cemburu
94
93. Sangat Rindu
95
94. Sebelum Qila Dibunuh
96
95. Sebenarnya Dirimu Sendiri
97
96. Menjemput Qila
98
97. Kedatangan Black
99
98. Serangan Black
100
99. Hanya Bisa Menyesal
101
100. Rencana Balas Dendam
102
101. Bertingkah Aneh {The Last Season}
103
102. SEASON 2
104
103. Season 2 sudah publish ya!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!