Pertengkaran Naufal Dan Aditya

Naufal mematung di tempat. Pandangannya kosong. Setetes air mata jatuh membasahi pipinya. Arsya mendekati Naufal dan memeluk tubuh adik sepupunya itu. Melihat hal itu Naufal langsung mendorong tubuh Arsya sehingga membuat Arsya hampir jatuh akibat dorongan Naufal yang tidak main-main kuatnya. Untung ada Pasya dan Rayyan yang menahan tubuh Arsya dari belakang.

"Jangan coba-coba mendekatiku atau pun memelukku. Jangan kau pikir saat kau memelukku hatiku akan langsung luluh, hah!" bentak Naufal.

"Dengarkan aku baik-baik, Arsya Ravindra! Sampai kapan pun aku tidak akan pernah mau mengakuimu sebagai saudaraku. Kau sudah menghancurkan kebahagiaanku. Kau tahukan kebahagiaanku itu apa?" lagi-lagi Naufal membentak Arsya dan lagi-lagi air matanya mengalir dari mata indahnya dan membasahi pipi mulusnya.

"Kebahagiaanku adalah menjadi seorang Idol. Kau dan rekan-rekanmu yang brengsek itu telah berjanji padaku. Pada seorang anak yang saat itu masih berusia delapan belas tahun. Kalian mengatakan saat itu. Kita akan selalu bersama-sama. Dan kita akan berhenti menjadi seorang Idol disaat usia grup kita sudah genap sepuluh tahun. Dan diantara kita tidak ada yang boleh marah ataupun kecewa. Dan kesepakatan itu disetujui, termasuk aku. Tapi apa yang kau lakukan saat itu, Arsya Ravindra. Kau dengan lantangnya memutuskan secara sepihak untuk tidak memperpanjang kontrak. Dan akhirnya disetujui oleh Ardian brengsek itu. Kalian mengambil keputusan seenak hati kalian tanpa memandangku. Dan sekarang apa yang kau lakukan? Disaat aku sudah bahagia hidup tanpamu dan tanpa rekan-rekanmu itu. Kalian malah kembali dan muncul dihadapanku. Lagi-lagi kau menghancurkan kebahagiaanku, Arsya Ravindra!" teriak Naufal dengan air mata yang terus mengalir.

"Na-naufal. Maafkan kakak." lirih Arsya sembari tangannya ingin menyentuh bahu adiknya. Tapi Naufal reflek memundurkan langkahnya.

"Kalian sendiri yang berjanji padaku saat itu. Tapi kalian juga yang mengingkarinya." lirih Naufal.

"Aku tahu dan aku mengerti. Tidak selamanya kita akan menjadi seorang Idol. Kita juga menginginkan kehidupan yang lain. Seperti punya kekasih, punya istri dan punya anak. Punya kehidupan masing-masing dan punya pekerjaan tetap. Dan aku juga menginginkan hal itu. Tapi waktu itu usia grup kita masih tujuh tahun dan masih ada tiga tahun lagi untuk kita bisa berpuas-puas diri untuk masa muda kita. Saat itu produser juga sudah mengetahui perjanjian yang kita buat. Makanya kenapa produser memperbaharui surat kontraknya. Dan berusaha untuk memenuhi janji kita hanya sepuluh tahun saja kita menjadi seorang Idol. Tapi kau dengan lantang menjawabnya tidak akan memperpanjang kontrak itu. Dan disetujui oleh Ardian," ucap Naufal yang jatuh terduduk di lantai kamarnya dengan air mata yang masih terus mengalir.

"Naufal." lirih kedua orang tuanya dan ketiga kakaknya.

Arsya mendekati Naufal lagi. Dan berharap Naufal tidak menolaknya.

Kali ini Arsya berhasil menyentuh bahu Naufal tanpa penolakan dari Naufal sama sekali.

Dan hal itu membuat keluarganya sedikit tersenyum lega. Arsya menarik tubuh Naufal kedalam pelukannya dan memberikan kecupan pada kepalanya.

"Kakka akui, kakak salah. Kakak sudah menghancurkan semuanya. Memang benar apa yang kau katakan? Kakak dan kakakmu yang lainnya yang telah membuat janji itu dan kami juga yang sudah melanggar janji tersebut. Makanya kenapa sampai detik ini, kakak dan kakakmu yang lain terus mencarimu. Tujuannya adalah kami ingin meminta maaf padamu dan ingin memperbaiki hubungan persahabatan kita yang telah hancur atas perbuatan kami sendiri. Jadi kakak mohon berikan kesempatan kedua untuk kakak dan yang lainnya," ucap Arsya.

Naufal sedikit memberontak dalam pelukan Arsya. Arsya yang merasakannya langsung melepaskan pelukannya.

Naufal langsung berdiri saat Arsya melepaskan pelukannya. Dirinya menghapus air matanya.

"Aku sudah memaafkan kalian semua," jawab Naufal tanpa menatap wajah Arsya dengan mata yang sembab karena menangis.

Arsya maupun keluarga ikut bahagia saat mendengar ucapan Naufal. Mereka tersenyum menatap Naufal dan Arsya.

"Benarkah itu, Naufal? Kau sudah memaafkan kakak dan kakakmu yang lainnya?" tanya Arsya.

"Iya," jawab Naufal. "Tapi..." ucapan Naufal terhenti.

Semua anggota keluarga yang tadinya tersenyum, sekarang kembali sedih kala mendengar ucapan Naufal.

"Tapi apa, Fal?" tanya Arsya penasaran.

Naufal menatap wajah Arsya. "Tapi kalian harus pergi dari kehidupanku. Jangan pernah menggangguku lagi. Aku sudah bahagia hidup tanpa kalian semua," ucapnya. "Kalau kakak menyayangiku. Kakak harus mengabulkan permintaanku ini. Bisa kan?"

Mereka semua kaget mendengar ucapan dari Naufal. Mereka tadi berpikir kalau Naufal sudah membuka hatinya untuk Arsya. Tapi mereka salah besar. Naufal tetaplah Naufal yang keras kepala dan tetap pada pendiriannya.

Aditya mendekati adiknya dan menarik kasar tubuh adiknya agar adiknya bisa melihat kearahnya.

"Kau gila, Naufal. Pertanyaan macam apa itu, hah? Arsya itu kakak sepupumu. Bagaimana bisa kau menyuruhnya untuk menjauhimu? Sadarlah Naufal. Sadarlah! Kebencianmu itu sudah merusak akal sehatmu. Mana Naufal Alexander yang baik hati, penyabar dan pemaaf. Kemana perginya?" tanpa sadar Aditya membentak adiknya.

"Naufal Alexander yang baik hati, penyabar dan pemaaf itu sudah mati. Yang berdiri di hadapanmu ini hanya Naufal Alexander yang penuh kebencian," saut Naufal yang menatap wajah kakaknya itu.

"Kenapa Naufal.. Kenapa?" tanya Aditya.

"Jangan campuri urusanku, kak!" ucap Naufal.

"Naufal!" teriak Aditya sambil memegang kuat bahu adiknya.

"Lepaskan aku." Naufal menyentak kuat tangan kakaknya yang ada di bahunya, kemudian mendorong tubuh kakaknya itu.

Setelah terlepas, Naufal pergi begitu saja. Tapi Aditya dengan gesitnya berhasil mencekal pergelangan tangan adiknya.

"Kau mau kemana?" tanya Aditya.

"Bukan urusanmu!" bentak Naufal.

PLAK..

"Aditya/Kakak!" teriak Elvan dan Rayyan tak terima.

Aditya mendaratkan satu tamparan di wajah adiknya.

Naufal tersenyum sinis saat menerima tamparan dari sang kakak. Naufal menatap tajam wajah kakaknya itu.

"Kau dengan tega menampar adik kandungmu sendiri demi membela adik sepupumu yang baru kau temui, kak! Mulai saat ini kau akan kehilangan satu adik dalam hidupmu. Dan kau tidak akan pernah melihatnya lagi. Aku membencimu. Aku Membencimu!" teriak Naufal.

Naufal menarik kasar tangannya dari genggaman tangan kakaknya. Lalu Naufal berlari pergi meninggalkan mereka semua.

Aditya terdiam ditempat. Dirinya mencerna ucapan yang barusan dilontarkan oleh adik bungsunya itu.

"Mulai saat ini kau akan kehilangan satu adik dalam hidupmu. Dan kau tidak akan pernah melihatnya lagi."

"Naufal." panggil Aditya dan langsung berlari menyusul adiknya dan diikuti oleh Elvan dan Rayyan di belakang.

Kini tinggallah Albert, Helena, Andhira, Felix dan Pasya. Sedangkan istri dari Elvan dan Pasya berada dibawa bersama anak mereka.

"Maafkan aku, Bi. Ini semua salahku," ucap Arsya menundukkan kepalanya.

"Hei. Kenapa kamu bicara seperti itu, hum? Kamu tidak salah Arsya. Dasar Naufal nya saja yang keras kepala. Jangan masukkan kehati ya," tutur Albert.

"Maafkan adikmu ya sayang. Bibi mengerti perasaanmu. Bibi harap kau bisa memahami kondisi Naufal sekarang ini dan Bibi harap kamu tidak membencinya," ucap Helena.

"Aku tidak akan membencinya, Bi. Tidak akan pernah," jawab Arsya.

"Kau harus sabar ya, Arsya. Paman yakin, lambat laun hati Naufal pasti akan mencair," ucap Albert

"Ya Paman."

"Kau dan yang lainnya harus tetap semangat, kuat dan jangan menyerah. Paman yakin kalau kalian berenam selalu kompak untuk mendekati Naufal. Pasti lama kelamaan Naufal akan luluh dan hatinya akan mencair," ucap Albert lagi.

"Papi setuju apa yang dikatakan oleh Pamanmu!" kata Felix.

"Pasti, Papi." jawab Arsya mantap.

Episodes
1 Pulang Ke Bandung
2 Menyampaikan Sesuatu
3 Demam
4 Kecelakaan
5 Pertemuan Kakak Dan Adik
6 Pertengkaran Kecil Naufal Dan Ketiga Kakaknya
7 Kekhawatiran Keluarga
8 Bercerita
9 Flashback
10 Flashback 2
11 Keterkejutan Naufal
12 Pertengkaran Naufal Dan Aditya
13 Kekesalan Naufal
14 Berdamai
15 Ardian Krishon
16 Kerinduan Barra, Dhafin, Davian Dan Reza
17 Kebencian Naufal
18 Bagaikan Mendapatkan Durian Runtuh
19 Davian Dan Barra
20 Telepon Dari Rasya
21 Berkunjung
22 Jatuh Pingsan
23 Kesedihan Dan Kekhawatiran
24 Kesedihan Dan Kekhawatiran 2
25 Kecurigaan
26 Tertangkapnya Sipengkhianat
27 Memasang Alat Pelacak
28 Kekompakan Alexander Bersaudara
29 Cinta Pada Pertemuan Pertama
30 Tertekan
31 Paket
32 Kehangatan Keluarga
33 Menceritakan Masalah
34 Kecelakaan Maut
35 Kesedihan
36 Merindukan
37 Pria Misterius
38 Kesedihan 2
39 Vanesha Palsu
40 Pertemuan Vanesha Dengan Keluarga Naufal
41 Keras Kepala
42 Ingatan Kembali
43 Kecelakaan Davian Dan Reza
44 Pria Misterius 2
45 Perasaan Takut Anggota Keluarga
46 Kembali
47 Kembali 2
48 Berkorban
49 Hari Yang Buruk
50 Hari Yang Buruk 2
51 Rencana Penculikan
52 Keberhasilan Kendrik Alvaro
53 Berhasil Menemukan Lokasi
54 Hukuman Mati Untuk Kendrik
55 S2. Kerinduan Naufal Terhadap Vanesha
56 S2. Kejahilan Dan Kekesalan Naufal
57 S2. Kejahilan Naufal
58 S2. Kelakuan Menyebalkan Naufal
59 S2. Kabar Dari Damian
60 S2. Pesan Misterius
61 S2.
62 S2. Bayangan Vanesha
63 S2. Kemarahan Naufal
64 S2. Kekecewaan Naufal
65 S2. Kekesalan Naufal
66 S2. Flashdisk
67 S2. Video Tentang Fakta Vanesha
68 S2. Rekaman
69 S2. Hati Yang Terluka
70 S2. Membuat Rencana
71 S2. Isak Tangis Vanesha Bersama Sang Ayah
72 S2. Keberhasilan Damian
73 S2. Pertemuan Naufal Dan Vanesha
74 S2. Kemarahan Alex Alvaro
75 S2. Janji Seorang Kakak
76 S2. Awal Kemenangan
77 S2. Membahas Rencana Selanjutnya
78 S2. Meretas Mobile Banking
79 S2. Menghubungi Musuh Via Telepon
80 S2. Telepon Dari Vanesha
81 S2. Kekalahan Alex Alvaro Dan Derry Alvaro
82 S2. Menikmati Kebahagiaan
83 S2. Minta Dibelikan Laptop
84 S2. Kakak Alice!
85 S2. Menceritakan Kondisi Alice
86 S2. Kekesalan Aditya Akan Naufal
87 S2. Sumpah Seorang Tasya
88 S2. Kemarahan Keluarga Besar Harisman
89 S2. Pembalasan Yang Setimpal
90 S2. Isak Tangis Alice
91 S2. Gadis Misterius
92 S2. Aku Kembali Naufal
93 S2. General Manager Baru
94 S2. Tugas Pertama Laura Dari Naufal
95 S2. Alona Divia Eknath
96 S2. Kemarahan Naufal Terhadap Divia
97 S2. Traktiran Dari Arsya
98 S2. Kepercayaan Penuh
99 S2. Kemarahan Serta Ancaman Rayyan Terhadap Divia
100 S2. Kemarahan Yosef Terhadap Mareta
101 S2. Kemarahan Diva Terhadap Divia
102 S2. Merencanakan Pembalasan Terhadap Divia
103 S2. Kemarahan Dan Ancaman Naufal
104 S2. Penyerangan Naufal
105 S2. Keterkejutan Aditya Dan Rayyan
106 S2. Culik Dia Dan Bawa Ke Markas
107 S2. Memberikan Hukuman
108 S3. Pikirkan Sebab Akibatnya Sebelum Menghina Orang
109 S2. Surat Perjanjian
110 Kau hanya milikku, Tasya!
111 S2. Lain Kali Jangan Mengira Orang Itu Lemah
112 S2. Ada Udang Dibalik Risol
113 S2. Tunggu Apa Yang Akan Menantimu
114 S2. Membahas Sebuah Rencana
115 S2. Alat Canggih Menyerupai Ponsel
116 S2. Bab 116
117 S2. Bab 117
118 S2. Bab 118
119 S2. Bab 119
120 S2. Buku Nikah
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Pulang Ke Bandung
2
Menyampaikan Sesuatu
3
Demam
4
Kecelakaan
5
Pertemuan Kakak Dan Adik
6
Pertengkaran Kecil Naufal Dan Ketiga Kakaknya
7
Kekhawatiran Keluarga
8
Bercerita
9
Flashback
10
Flashback 2
11
Keterkejutan Naufal
12
Pertengkaran Naufal Dan Aditya
13
Kekesalan Naufal
14
Berdamai
15
Ardian Krishon
16
Kerinduan Barra, Dhafin, Davian Dan Reza
17
Kebencian Naufal
18
Bagaikan Mendapatkan Durian Runtuh
19
Davian Dan Barra
20
Telepon Dari Rasya
21
Berkunjung
22
Jatuh Pingsan
23
Kesedihan Dan Kekhawatiran
24
Kesedihan Dan Kekhawatiran 2
25
Kecurigaan
26
Tertangkapnya Sipengkhianat
27
Memasang Alat Pelacak
28
Kekompakan Alexander Bersaudara
29
Cinta Pada Pertemuan Pertama
30
Tertekan
31
Paket
32
Kehangatan Keluarga
33
Menceritakan Masalah
34
Kecelakaan Maut
35
Kesedihan
36
Merindukan
37
Pria Misterius
38
Kesedihan 2
39
Vanesha Palsu
40
Pertemuan Vanesha Dengan Keluarga Naufal
41
Keras Kepala
42
Ingatan Kembali
43
Kecelakaan Davian Dan Reza
44
Pria Misterius 2
45
Perasaan Takut Anggota Keluarga
46
Kembali
47
Kembali 2
48
Berkorban
49
Hari Yang Buruk
50
Hari Yang Buruk 2
51
Rencana Penculikan
52
Keberhasilan Kendrik Alvaro
53
Berhasil Menemukan Lokasi
54
Hukuman Mati Untuk Kendrik
55
S2. Kerinduan Naufal Terhadap Vanesha
56
S2. Kejahilan Dan Kekesalan Naufal
57
S2. Kejahilan Naufal
58
S2. Kelakuan Menyebalkan Naufal
59
S2. Kabar Dari Damian
60
S2. Pesan Misterius
61
S2.
62
S2. Bayangan Vanesha
63
S2. Kemarahan Naufal
64
S2. Kekecewaan Naufal
65
S2. Kekesalan Naufal
66
S2. Flashdisk
67
S2. Video Tentang Fakta Vanesha
68
S2. Rekaman
69
S2. Hati Yang Terluka
70
S2. Membuat Rencana
71
S2. Isak Tangis Vanesha Bersama Sang Ayah
72
S2. Keberhasilan Damian
73
S2. Pertemuan Naufal Dan Vanesha
74
S2. Kemarahan Alex Alvaro
75
S2. Janji Seorang Kakak
76
S2. Awal Kemenangan
77
S2. Membahas Rencana Selanjutnya
78
S2. Meretas Mobile Banking
79
S2. Menghubungi Musuh Via Telepon
80
S2. Telepon Dari Vanesha
81
S2. Kekalahan Alex Alvaro Dan Derry Alvaro
82
S2. Menikmati Kebahagiaan
83
S2. Minta Dibelikan Laptop
84
S2. Kakak Alice!
85
S2. Menceritakan Kondisi Alice
86
S2. Kekesalan Aditya Akan Naufal
87
S2. Sumpah Seorang Tasya
88
S2. Kemarahan Keluarga Besar Harisman
89
S2. Pembalasan Yang Setimpal
90
S2. Isak Tangis Alice
91
S2. Gadis Misterius
92
S2. Aku Kembali Naufal
93
S2. General Manager Baru
94
S2. Tugas Pertama Laura Dari Naufal
95
S2. Alona Divia Eknath
96
S2. Kemarahan Naufal Terhadap Divia
97
S2. Traktiran Dari Arsya
98
S2. Kepercayaan Penuh
99
S2. Kemarahan Serta Ancaman Rayyan Terhadap Divia
100
S2. Kemarahan Yosef Terhadap Mareta
101
S2. Kemarahan Diva Terhadap Divia
102
S2. Merencanakan Pembalasan Terhadap Divia
103
S2. Kemarahan Dan Ancaman Naufal
104
S2. Penyerangan Naufal
105
S2. Keterkejutan Aditya Dan Rayyan
106
S2. Culik Dia Dan Bawa Ke Markas
107
S2. Memberikan Hukuman
108
S3. Pikirkan Sebab Akibatnya Sebelum Menghina Orang
109
S2. Surat Perjanjian
110
Kau hanya milikku, Tasya!
111
S2. Lain Kali Jangan Mengira Orang Itu Lemah
112
S2. Ada Udang Dibalik Risol
113
S2. Tunggu Apa Yang Akan Menantimu
114
S2. Membahas Sebuah Rencana
115
S2. Alat Canggih Menyerupai Ponsel
116
S2. Bab 116
117
S2. Bab 117
118
S2. Bab 118
119
S2. Bab 119
120
S2. Buku Nikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!