Dibales Sih

Gue tidak bisa menahan diri untuk tidak takjub saat sedang asik melihat berbagai editan foto gue dengan Zea. Tidak hanya foto sih tapi video juga, tapi untuk video gue masih biasa aja, nggak terlalu takjub-takjub banget lah, meski gue akui cukup oke sih editan mereka. Tapi lain halnya dengan editan foto, gue akui skill mereka tidak main-main. Sekarang gue paham kenapa nyokap gue sempat berpikir kalau gue dan Zea benar-benar berpacaran padahal kami baru bertemu sekali. Karena memang hasilnya senatural itu. Keren sih.

Karena iseng, gue kemudian mendownload hasil foto ini dan langsung mempostingnya dengan caption 'sungguh mahakarya yang luar biasa.' gue kemudian meng-tag akun Zea dan kembali menambahkan caption 'wujudin jangan?'

Di luar dugaan, postingan gue langsung dikomen lima belas menit setelah gue posting. Tidak spesial sih, hanya emoticon dua. Tak lama setelahnya komentar Zea langsung diserbu fans gue. Kebanyakan dari mereka berkomentar 'kawal sampai halal'. Gue tidak bisa untuk menertawakan komentar mereka. Ternyata yang dibilang Helen ada benarnya, caper adalah salah satu tips agar dinotice gebetan. Eh, tapi kan Zea bukan gebetan gue? Ya, pokoknya intinya dinotice lah.

Berharap direspon lagi, gue kemudian memutuskan untuk mengirim direct message sekali lagi. Namanya juga usaha, siapa tahu direspon kan?

@Eza_Shariq : hai

@ZeaSyazani_Albirru : halo juga kak Eza😊

Wow, langsung dibalas? Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, gue langsung mengetik balasan dengan cepat. Takut keburu offline.

@Eza_Shariq : akhirnya dibales juga

@ZeaSyazani_Albirru : maaf, kak, baru liat🙏

@ZeaSyazani_Albirru : dm-nya kak Eza ketimbun sama dm lain, maaf sekali lagi ya, kak

@ZeaSyazani_Albirru : dan untuk pemintaan maaf kak Eza, aku rasa nggak perlu deh. kan Kak Eza gk salah. aku paham kok, pasti kemarin nggak sengaja kepencet kan?

@Eza_Shariq : bukan aku sih yang pencet. kayak yang aku bilang kemarin itu ulah kakak aku, maaf, ya🙏

@Eza_Shariq : gara-gara kami, kamu jadi diserbu fans aku

@ZeaSyazani_Albirru : enggak papa sih, mereka lucu kok, baik juga malah sama aku.

@ZeaSyazani_Albirru : justru aku mau bilang makasih sama kak Eza, berkat kak Eza toko aku jadi makin rame. beberapa penggemar kak Eza jauh-jauh datang atau order ke toko aku loh. makasih banget, ya, kak☺️

Gue tidak bisa menyembunyikan senyum cerah gue saat membaca balasan Zea. Ya ampun, kok rasanya hati gue kayak berbunga-bunga gitu ya. Wah, ada yang nggak beres nih.

@Eza_Shariq : syukur deh kalo ulah fans aku nggak ngerepotin

@ZeaSyazani_Albirru : enggak, kak, sama sekali gk ngerepotin kok. yang ada malah seneng, hehe.

@ZeaSyazani_Albirru : kayaknya beberapa temen aku yang ngerepotin kak eza deh ya?😅

@ZeaSyazani_Albirru : aku sebagai temen-temen mereka mewakili buat minta maaf ya, kak🙏 maafin mereka karena udah bikin repot

Temen-temennya? Ini maksudnya dia lagi nyebut fansnya gitu ya? Biar nggak disangka sok ngartis makanya nyebutnya temen?

@Eza_Shariq : temen-temen kamu????

@ZeaSyazani_Albirru : yang suka ngedit foto kita, kak

@Eza_Shariq : oh, fans kamu? enggak lah, aku gk ada masalah

Meski pas awal-awal agak masalah sih, soalnya nyokap jadi mikir gue ada pacar tapi nggak dikenalin ke beliau.

@ZeaSyazani_Albirru : haha, fans apaan sih, kak? kayak artis aja, aku gk punya fans. emang aku ini siapa?

Kan bener dugaan gue. Ya Tuhan, rendah hati sekali sifatnya. Gue jadi makin terpesona.

@Eza_Shariq : bisa aja kamu

@ZeaSyazani_Albirru : 😅

Ya elah, emoticon ginian doang. Bales apa ya? Apa langsung gue ajak ketemu? Ah, ngegas nggak sih? Eh, tapi kan cuma ketemu karena pengen foto baru, buat nyenengin fans.

@Eza_Shariq : wujudin foto itu jadi nyata, yuk! biar gk cuma editan. hehe

Hening. Setelah itu no respon. Tidak ada balasan apapun dari Zea, bahkan hampir tengah malam pun, pesan gue masih diabaikan. Padahal menurut aplikasi pesan yang gue kirim sudah dibaca. Tapi kenapa nggak dibales? Apa karena gue terlalu ngegas?

Saat asik dengan lamunan dan pikiran gue sendiri. Tiba-tiba gue disadarkan dengan bunyi notifikasi orang telfon. Lamunan gue buyar. Gue langsung menjawab panggilan tersebut karena Barra yang menelfon. Dia bukan tipe yang suka menelfon, kalau sampai menelfon malam-malam begini udah jelas ada hal penting.

"Ya, halo, Bar? Gimana?"

"Lagi di mana lo? Masih syuting?"

"Enggak, udah balik gue. Baru aja nyampe, ini mau mandi. Kenapa? Ada masalah?" tanya gue khawatir.

"Enggak. Cuma gue mau bahas sesuatu sama lo--"

"Sekarang?" potong gue sambil melirik jam di dinding secara tidak yakin.

Terdengar suara decakan. "Ya, enggak sekarang juga lah, Za, besok aja. Lo besok kira-kira pagi kalau gue suruh ke kantor dulu bisa nggak?"

Gue mencoba mengingat-ingat jadwal besok pagi. "Enggak bisa deh kayaknya, nggak bakal sempet. Gue pagi ada siaran di acara radio Vero, jadi bintangnya. Abis itu langsung syuting sampe malam dan gue nggak bisa kasih kepastian ntar syutingnya kelar jam berapa. Gimana dong?"

Terdengar helaan napas dari seberang. "Ya udah, gini aja, gue ngomongnya lewat telfon aja ya?"

"Ya udah nggak papa sih, sama aja kan?"

"Gue mau bahas soal siapa perempuan yang dijodohin fans-fans lo itu?"

"Zea."

"Nah, iya, itu Zea. Gini, Za, lo artis gue ya, Za, jangan lupa! Gini, bukan maksudnya gue mau larang-larang lo mau deket sama siapa, cuma gue mau lo lebih berhati-hati lagi. Apalagi kalau inget lo kan lagi proses syuting film romantis, takutnya ngaruh gitu loh. Lo ngerti kan maksud gue? Meski yang dukung hubungan kalian banyak, tapi lo jangan lupakan fakta bahwa yang nggak suka sama Zea juga nggak sedikit. Apalagi karir lo lagi bagus, fans fanatik lo lagi mengelu-elukan lo banget lah. Dan mayoritas dari mereka adalah perempuan jadi, gue harap ke depannya lo harus tetep berhati-hati, jangan sampai ada yang terluka atau tersakiti. Paham kan, Za?"

Sambil menghela napas, gue mengangguk. "Iya, Bar, gue paham maksud lo. Ke depannya gue bakalan lebih berhati-hati."

"Ya udah, gue cuma mau ngomong itu. Lo bisa langsung istirahat abis ini. Sorry, kalau ganggu."

"Hm," respon gue seadanya sebelum memutuskan sambungan.

Jujur, gue agak kesel kalau Barra mode begini. Ya, meski gue tahu dia melakukan itu juga demi kebaikan karir gue. Tapi tidak dapat gue pungkiri kalau gue, ya, agak kesel dikit. Mana gue lagi nungguin balasan Zea lama banget lagi dibalesnya. Lagian kenapa Barra khawatir banget sih? Orang yang jodohin gue sama Zea aja fans gue sendiri, bukan orang lain. Jadi, gue rasa nggak ada yang perlu dikhawatirkan seperti yang Barra khawatirkan. Meski untuk masalah hati-hati, gue memang harus. Tapi bukankah hidup memang begitu?

Tahu lah, gue nggak peduli. Pengen mandi terus tidur. Capek banget rasanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!