HAPPY READING!!!
.
.
.
Waktu menunjukkan pukul 9 malam, saat ini Lucas sedang bersantai di balkon kamarnya dalam keadaan melamun.
“Tumor otak?” tiba-tiba saja kata-kata itu keluar dari mulut Lucas. “Apa penyakitnya sudah sangat parah?” membuang nafas kasar. “Argh kenapa aku jadi kepikiran wanita itu.” Kesalnya sambil mengacak-acak rambut.
Lucas pun beranjak dari balkon lalu berjalan keluar kamar untuk makan malam. Kini kaki Lucas mulai menuruni anak tangga, terlihat Sean (Kepala pelayan) berlari mendekatinya.
“Makan malam sudah siap Tuan.” Ucapnya ketika Lucas sudah berdiri di tangga terakhir.
Lucas menganggukkan kepala lalu berjalan melewati Sean (Kepala pelayan) menuju kamar belakang.
Tak…. Tak… Tak…
Terdengar suara langkahan kaki Lucas membuat kedua bawahan langsung berdiri tegap sambil tersenyum tipis.
“Apa bos mencari bos Carlos?” tanya Darel (Bawahan 2).
“Bos Carlos sudah kembali ke markas.” Sahut Aaron (Bawahan 1).
Lucas mengangguk cuek. “Bagaimana wanita itu? Apa dia sudah bangun?”
“Belum bos.”
“Baru beberapa menit yang lalu kami memeriksa ke dalam, wanita itu masih belum bangun.” Jelas Darel (Bawahan 2).
Lucas yang mendengar penjelasan itu pun beranjak pergi meninggalkan kamar belakang menuju ruang makan.
Sesampai di ruang makan Sean (Kepala pelayan) langsung menarik kursi untuk Lucas lalu menuangkan air putih ke dalam gelasnya. Terlihat Atiq (Pelayan 1) berjalan mendekati meja makan dan meletakkan beberapa piring yang berisi menu makan malam ini setelah itu Atiq (Pelayan 1) kembali ke dapur.
“Selamat makan Tuan.” Sean (Kepala pelayan) membungkuk hormat lalu berdiri didekat Lucas.
20 menit kemudian Lucas pun selesai makan, beberapa piring yang ada disana sudah kosong.
Lucas berdehem membuat Sean (Kepala pelayan) mendekatinya.
“Iya Tuan?”
“Bawakan makanan untuk wanita itu ke kamar belakang.”
“Apa Nona sedang sakit?”
Lucas mengangguk cuek sambil meletakkan gelas.
“Baik Tuan, saya segera mengantar makanan untuk Nona.”
Lucas berdiri lalu berjalan keluar ruang makan menuju kamarnya. Sesampai di kamar, Lucas pun duduk di atas ranjang sambil mengeluarkan ponsel yang ada didalam saku untuk menelpon bawahannya.
Beberapa menit kemudian, Lucas pun mengakhiri telponnya lalu meletakkan ponsel di atas meja kecil. Tiba-tiba matanya terfokus dengan obat yang ada disana.
“Bukankah ini obat….” Lucas mengambil obat itu. “Ya ini obat wanita itu, argh.” Berjalan keluar kamar sambil membawa beberapa obat.
Lucas berjalan menuju kamar belakang untuk menyerahkan obat itu kepada Clara.
“Wanita itu sudah bangun bos dan tadi Sean (Kepala pelayan) datang membawa makan malam untuknya.” Jelas Darel (Bawahan 2).
“Iya bos, sepertinya wanita itu sedang makan malam.”
Klekkk….
Lucas berjalan masuk ke dalam kamar. Terlihat didalam sana Clara sedang duduk di atas ranjang sambil menikmati makan malamnya.
Aaron (Bawahan 1) menyenggol lengan Darel (Bawahan 2). “Ada apa dengan bos? Apa bos sedang mengkhawatirkan wanita itu?”
Darel (Bawahan 2) mengangkat kedua bahunya. “Lihat saja nanti, apakah bos akan menyiksanya lagi atau malah sebaliknya.”
“Maksud mu?” Aaron (Bawahan 1) bingung lalu mencoba untuk menerka apa yang dimaksud oleh Darel (Bawahan 2). “Maksud mu itu bos berubah menjadi peduli kepada wanita itu?”
“Aku tidak berbicara seperti itu, lihat saja nanti.”
Darel (Bawahan 2) merasa memang ada perubahan yang tidak masuk akal dengan sikap sang bos kepada wanita tawanannya itu. Tapi Darel (Bawahan 2) tidak tahu pasti, yang jelas itu yang sedang dirasakannya.
...Bersambung........
Jangan lupa dukung Karya ini agar Author tidak malas melanjutkan ceritanya:)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments