HAPPY READING!!!
.
.
.
Clara menghela nafasnya dengan hati yang terasa sesak. “Kedua orang tua ku meninggal akibat kecelakaan tunggal yang sampai detik ini masih belum tahu apa penyebab kecelakaan itu.” Matanya sudah mulai memerah karena menahan air mata yang ingin turun. “Hidup ku sangat-sangat penuh derita.” Terkekeh kecil. “Ditambah kau menculik ku hanya karena hutang dan kau juga memperlakukan ku begitu buruk.” Tersenyum tipis mengingat sikap Lucas. “Padahal kalau dibicarakan baik-baik bisa, aku pasti membayar semua hutang itu kepada mu walaupun secara bertahap tapi kau…..”
Lucas berdehem memotong ucapan Clara. “Apa kau berharap aku akan kasihan kepada mu lalu membebaskan mu begitu saja setelah mendengar cerita mu itu?”
“Tidak, aku juga bukan orang yang patut di kasihan.” Terkekeh kecil. “Aku hanyalah wanita yang sangat lemah.”
Clara menoleh Lucas dengan matanya yang berembun. “Kenapa sikap mu sangat buruk kepada ku? Kau selalu saja menyiksa ku tanpa ampun, kenapa kau tidak langsung membunuh ku saja agar aku tidak kesakitan lagi.”
Sesaat Lucas menoleh Clara tanpa berbicara apapun.
Suasana didalam mobil menjadi tegang setelah Lucas bertanya mengenai penyakit yang ada ditubuh Clara.
Clara menghela nafas. “Ah sudahlah lupakan, mau bagaimana pun semuanya sama saja. Apa yang dikatakan dokter kepadamu mengenai penyakit ku?”
Lucas hanya diam, sama sekali tidak menjawab pertanyaan Clara.
“Apa penyakit ku semakin parah?”
Tiba-tiba Lucas teringat penjelasan dari dokter mengenai tumor otak yang diderita Clara.
Clara tersenyum. “Diam mu sudah memberikan jawaban.”
Lucas menoleh dengan cepat. “Kenapa kau jadi sok tahu? Kau saja yang berharap penyakit mu itu bertambah parah.”
Kedua bawahan terperanjat ketika melihat reaksi Lucas ketika Clara berbicara seperti itu.
“Sepertinya ada sesuatu yang disembunyikan bos mengenai penyakit wanita ini.” Bisik Aaron (Bawahan 1).
Darel (Bawahan 2) menganggukkan kepala. “Ku rasa bukan penyakit yang biasa.”
“Lalu kenapa kau diam saja ketika aku bertanya mengenai penyakit ku?” kesal Clara. “Bukankah kau tadi bertanya apa aku sudah lama seperti ini? Berarti kau sudah tahu tentang penyakit ku ini dan dokter juga pasti memberitahu sesuatu kepadamu, cepat katakan.”
“Diamlah! Lebih baik istirahat lalu tidur.” Lucas tidak ingin memberitahu kepada Clara apa yang sudah dikatakan oleh dokter kepadanya. “Suara mu sangat mengganggu ku.” Melihat keluar.
Clara mengalihkan pandangannya. “Sepertinya ada sesuatu yang dia sembunyikan dari ku.” Batinnya. “Apa memang penyakit ku semakin parah? Daddy, Mommy sebenarnya Clara sudah sangat capek dengan penyakit ini tapi Clara teringat Daddy dan Mommy selalu memberikan semangat untuk Clara bahwa akan cepat sembuh ketika minum obat.”
Begitu menyedihkannya kehidupan seorang wanita kaya pemimpin JS Group. Tidak semua yang terlihat mewah itu menyenangkan dan tidak semua yang terlihat biasa saja itu menyedihkan.
Semua manusia memiliki keberuntungan masing-masing. Tidak ada yang bisa menyangkal takdir, apapun yang terjadi saat ini adalah takdir.
Beberapa menit kemudian Clara menguap dengan perlahan kedua matanya terpejam dan tanpa sadar kepalanya pun bersandar di bahu Lucas.
Awalnya Lucas ingin menjauhkan kepala Clara yang bersandar di bahunya tetapi tidak jadi, entah apa yang sedang Lucas pikirkan saat ini. Kedua bawahan hanya bisa saling tatapan sesaat bibir mereka tersenyum melihat sikap Lucas.
Lucas pun membiarkan Clara tertidur dengan nyenyak bahunya, sesaat Lucas mengamati wajah cantiknya tiba-tiba teringat wajah Celine membuatnya sudah untuk melupakan sang mantan itu apalagi wajah mereka berdua sedikit ada kemiripan.
...Bersambung….....
Jangan lupa dukung Karya ini agar Author tidak malas melanjutkan ceritanya :)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Ruk Mini
ko bisa
2024-01-30
1