HAPPY READING!!!
.
.
.
Suasana di kamar belakang menjadi tegang, Clara yang mendengar pernyataan Lucas seketika dibuat bingung. Dipikir Clara, Lucas membawanya karena masalah menabrak mobil tetapi bukan itu tujuannya.
Clara membulatkan kedua matanya. “Ma-maksud mu? Kalau bukan masalah itu, lalu apa masalah mu?”
Brukk….
Lucas menjatuhkan tubuh Clara dengan sangat kasar di atas kasur lalu berjalan mendekatinya.
“Aku mencari ayah mu, dimana dia?”
“Ayah?” batin Clara.
“Aku bertanya itu dijawab! Jangan diam saja.” Teriak Lucas.
Clara langsung terperanjat mendengar teriakan suara Lucas. “Ke-kenapa kau mencari Daddy ku? Ada urusan apa kau dengan Daddy ku?”
Lucas berdehem. “Ayah mu itu mempunyai hutang kepada kami dengan jumlah yang sangat besar, jadi dimana ayah mu?”
“Hutang?” Clara semakin kebingungan karena setahu Clara ayahnya itu tidak mempunyai hutang kepada siapapun.
Lucas mengangguk sambil mengeluarkan selembar foto lalu memperlihatkannya kepada Clara.
“Dimana ayah mu?” menggoyangkan foto yang ada ditangannya.
“Beberapa bulan yang lalu Daddy dan Mommy ku sudah meninggal karena kecelakaan yang tidak tahu apa penyebabnya.” Jelas Clara tanpa terasa air matanya kembali turun membasahi pipi. Clara sebenarnya tidak sanggup jika harus mengingat kejadian buruk yang menimpa kedua orang tuanya.
Lucas menjambak rambut Clara tanpa rasa kasihan. “Apa kau berbohong untuk melindunginya?” menaikkan alisnya. “Katakan dimana ayah mu!!!” bentaknya didepan wajah Clara.
Clara menggelengkan kepala dengan tangannya yang berusaha melepaskan tangan Lucas. “Untuk apa aku berbohong kalau kenyataannya memang seperti itu.” Menahan sakit akibat jambakan Lucas.
“Ya kau bisa saja mencari alasan untuk melindunginya.” Sama sekali Lucas tidka percaya dengan jawaban Clara.
“Apa kau tidak percaya? Kalau begitu kau datangi saja kuburannya.” Clara meninggikan nada bicaranya karena sudah sangat kesal kepada Lucas.
Seketika amarah Lucas semakin naik setelah mendengar nada bicara Clara kepadanya.
Plakkkk….
Sebuah tamparan keras melayang di pipi mulus Clara dan membuat pipinya itu langsung memerah.
Clara meringis kesakitan lalu menatap Lucas. “Kenapa kau malah menampar ku?” mengelus pipinya. “Bukankah kau tidak percaya kalau Daddy ku sudah meninggal?”
Lagi dan lagi Lucas memegang kedua pipi Clara. “Jangan sekali-kali kau berbicara dengan nyaring didepan ku!!” tegasnya.
Glegg… Glegg… Gleggg…
Beberapa kali Clara menelan saliva nya karena wajah Lucas sangat dekat membuatnya sedikit menahan nafas.
“Siapa pria ini? Kenapa sikapnya sangat kasar kepada ku?” batin Clara. “Kenapa dia terlihat sangat membenci ku? Padahal sebelumnya aku tidak pernah kenal ataupun bertemu dengan pria ini.”
Dari tadi Clara bergumam dalam hati, saat ini Clara semakin dibuat ketakutan karena tatapan Lucas semakin tajam kepadanya.
Clara terlahir dari keluarga yang sangat kaya raya, kedua orang tuanya sangat memanjakannya karena Clara anak tunggal. Apapun keinginan Clara selalu dikabulkan. Clara anak yang penakut, ceria, cerewet dan juga manja. Semenjak kehilangan kedua orang tuanya, Clara menjadi sedikit pendiam.
“Dengarkan baik-baik! Ayah mu itu mempunyai hutang kepada kami sebanyak 900 dollar.” Berdehem. “Kalau kau tika bisa membayar hutang itu, maka selamanya kau akan berada disini!”
Entah kenapa Lucas berkata seperti itu, yang pasti big bos tidak mencari ayah Clara ataupun menyuruh Clara untuk membayar semua hutang. Bahkan big bos menyuruh Lucas membunuh Clara.
Apa yang saat ini sedang Lucas pikirkan? Semua ucapannya hanyalah kebohongan. Big bos hanya menginginkan kematian Clara.
Dengan cepat Clara menggelengkan kepalanya. “Tidak, Daddy ku tidak mungkin berhutang kepada pria sepertimu.”
Clara benar-benar tidak percaya dengan semua yang diucapkan Lucas tadi mengenai hutang ayahnya. Karena memang ayahnya itu sangat tidak suka berhutang. Tapi Clara juga sebenarnya tidak tahu betul apa yang sudah dilakukan ayahnya.
“Apa kau bilang? Kau pikir aku miskin hah?” Lucas menaikkan alisnya. “Tapi kenyataannya ayah mu mempunyai hutang yang sangat banyak kepada kami.”
“Tidak, itu tidak mungkin.”
“Yang membuat perusahaan kalian sukses seperti sekarang ini karena ikut campur tangan ayah ku.”
“Ma-maksud mu mereka kerjasama?” Clara benar-benar dibuat bingung oleh Lucas.
“Tidak!” Lucas berdehem. “Akan ku beritahu kepadamu mengenai kebusukan ayah mu itu.”
“Jaga mulut mu, jangan berbicara sembarang tentang Daddy ku!” kesal Clara yang tidak terima. “Daddy ku sangat baik.”
Lucas memegang dagu Clara. “Baik? Ya mungkin saja baik didepan mu.” Terkekeh kecil.
“Jangan menjelekkan Daddy ku.”
“Apa kau ingin tahu cara apa yang sudah ayah mu lakukan agar perusahaan kalian itu bisa sukses?”
Clara mulai paham apa yang dimaksud oleh Lucas itu. “Tidak, Daddy ku tidak mungkin melakukan itu!” Clara semakin tidak terima.
“Mungkin tidak mungkin tapi sudah terjadi.” Lucas tersenyum tipis membuat Clara menatapnya merinding. “Berapa banyak nyawa yang sudah terbunuh karena ulah ayah mu agar perusahaan kalian semakin sukses.”
“Bagaimana bisa? Aku percaya pada Daddy ku, tidak mungkin Daddy melakukan itu.” Batin Clara. “Kalau pun itu benar, sungguh Daddy sangat menyiksa ku.”
“Kenapa kau diam? Apa kau tidak menyangka Daddy mu itu bermain curang?”
“Siapa kau sebenarnya?” tanya Clara tanpa basa-basi karena Clara berpikir kalau ayahnya meminta bantuan kepada mereka, berarti pria yang ada didepannya itu adalah orang yang jahat.
“Apa kau yang menghasut ayah ku untuk melakukan itu?”
“Menghasut?” terkekeh. “Untuk apa menghasut, justru orang-orang yang mencari kami.” Jelas Lucas.
“Siapa kau sebenarnya?” tanya Clara lagi dengan nada yang semakin tinggi.
Plakkkk….
Tanpa ampun Lucas menampar wajah Clara karena berbicara dengan nada tinggi didepannya.
“Bukankah sudah ku beritahu padamu, jangan sekali-kali berbicara tinggi didepan ku.” Menjambak rambut Clara. “Apa kau yakin ingin tahu siapa aku hah?” teriaknya.
“Ya, siapa kau?”
“Secepatnya kau akan tahu siapa aku! Yang jelas bukan sekarang.”
“Kenapa? Apa kau…….”
“Kenapa kau jadi ingin tahu dengan ku, memangnya kau siapa?” kesal Lucas.
Clara berusaha melepaskan jambakan tangan Lucas tetapi tidak bisa juga. Lucas semakin mengencangkan jambakannya membuat Clara meringis kesakitan diiringi air mata.
“Jangan sekali-kali kau mencoba untuk kabur dari tempat ini! Sekali saja kau mencobanya tidak segan-segan aku menghilangkan kaki mu dan anggota tubuh mu yang lainnya.”
“Aku ingin keluar dari sini.”
“Tidak, kau tidak akan bisa keluar dari sini.” Bisik Lucas.
“Kenapa kau sangat membenci ku.”
“Bukan urusan mu!” melepaskan tangan lalu berdiri. “Diamlah disini.”
Tak…. Tak…. Tak…
Lucas berjalan keluar kamar lalu berdiri didepan kedua bawahan.
“Kunci kamar ini! Pastikan wanita itu tetap berada disini!”
Kedua bawahan mengangguk patuh.
“Awasi dia, malam ini aku akan pergi bersama Carlos dan Javier untuk melakukan misi!!”
“Baik bos, kami akan berjaga didepan pintu kamar ini.” Ucap Darel (Bawahan 2).
Lucas beranjak pergi meninggalkan kamar belakang.
.
.
.
Saat ini Clara hanya bisa menangis lalu berteriak dengan nyaring.
“Kemana tas ku? Apa dia juga yang mengambil tas ku?” melihat sekitar. “Aaaaaaa Justin, aku takut……. Sayang aku harap kamu bisa membawa ku pergi dari tempat ini.” Teriaknya. “Daddy, Mommy, takdir ku sungguh sangat buruk setelah bertemu dengan pria monster itu.”
Tiba-tiba Clara teringat awal pertemuannya dengan Lucas di bandara lalu menangis sesenggukan.
...Bersambung….....
Jangan lupa dukung Karya ini agar Author tidak malas melanjutkan ceritanya:)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Ruk Mini
gemey sm babank mafia jahat kau
2024-01-30
1