HAPPY READING!!!
.
.
.
Ketika Lucas ingin melakukan sesuatu kepada Clara, tiba-tiba suster datang sambil membawa beberapa obat.
Clara melihat ke belakang membuat Lucas merubah posisinya menjadi berdiri tegap.
Suster berdiri disamping Lucas. “Ini obat untuk pasien.”
Lucas mengambil obat itu dari tangan suster.
“Maaf pasien dirawat di rumah sakit atau rawat jalan?”
Lucas membuang nafas kasarnya sesaat menoleh kedua bawahan yang sedang berdiri didekatnya.
“Apa itu diharuskan?”
Suster mengangguk. “Karena melihat kondisi pasien saat ini yang memang diharuskan untuk dirawat.”
“Apa penyakitnya separah itu dok?” tanya Aaron (Bawahan 1).
“Tapi ku lihat dia sudah membaik, jadi tidak perlu dirawat lagi.” Ucap Lucas membuat Clara menatap malas.
“Manusia tidak berperasaan.” Batin Clara.
“Tapi dokter menyarankan untuk dirawat karena demi kesembuhannya.”
Sesaat Lucas terdiam. “Rawat jalan saja.”
“Baik, tunggu sebentar. Saya ingin menulis nomor telpon dokter yang akan merawat jalannya.”
Suster mengambil kertas kecil lalu menulis nomor telpon salah satu dokter yang ada disana.
Sesaat Lucas dan Clara saling curi pandang tanpa sadar diperhatikan oleh kedua bawahan.
“Menurutmu penyakit apa yang sedang diderita wanita ini?” Aaron (Bawahan 1) berbisik.
“Yang jelas bukan penyakit biasa, bahkan tadi bos sempat melamun setelah keluar dari ruangan dokter.” Sahut Darel (Bawahan 2).
“Sepertinya begitu, tapi apa yang membuat bos menjadi seperti ini? Apa bos lupa bahwa wanita ini adalah tawanannya yang harus dibunuh?”
“Aku juga tidak tahu soal ini, memang dari bos benar-benar ada yang aneh.”
Dari tadi mereka berbisik membicarakan tentang bos nya yang menurut mereka ada yang aneh dan penuh tanda tanya.
Suster berjalan mendekati Lucas lalu menyerahkan kertas kecil itu kepadanya. “Ini adalah nomor telpon dokter yang akan mengontrol kondisi istri anda.”
Clara membulatkan matanya setelah mendengar apa yang dikatakan oleh suster. “Istri?”
Suster mengangguk. “Bukankah kalian suami istri?” bingung.
“Bu-bukan kami…….”
Lucas berdehem. “Kapan dia bisa pulang?”
“Tunggu, sebentar lagi dokter datang.”
Beberapa menit kemudian, terlihat seorang dokter berjalan mendekati mereka lalu memeriksa kondisi Clara.
“Kami suntikkan lagi obat untuk mengurangi pendarahan di hidung.”
Clara mengangguk sambil tersenyum tipis, sementara Lucas hanya diam menatap Clara.
Dokter mulai menyuntikkan beberapa obat ke lengan Clara.
“Cepat sembuh ya, kalau bisa banyak-banyak beristirahat agar kondisi mu membaik.”
“Terima kasih dok.”
Dokter menoleh Lucas. “Saya permisi dulu.” Berjalan keluar ruang UGD.
Tanpa basa basi Lucas beranjak pergi diikuti kedua bawahan. Suster pun mengambil kursi dengan pelan Clara duduk disana. Suster mulai mendorong kursi roda itu menyusul Lucas yang sudah berjalan duluan.
“Suami mu begitu cuek, tapi sebenarnya dia begitu perhatian kepadamu.”
Sesaat Clara menoleh ke belakang. “Suami? Kami ini sebenarnya bukan suami istri.” Jelasnya.
“Bukan? Tapi saya lihat kalian berdua sangat cocok. Karena cantik dan tampan.”
“Hahaha cocok darimana? Justru kami sangat tidak cocok.”
Ditengah perjalanan mereka menuju pintu keluar, tiba-tiba dari kejauhan terlihat ada seorang wanita berteriak memanggil nama Lucas. Tetapi Lucas mengabaikannya dan terus saja melangkahkan kakinya.
“Lucas…. STOP!!!” teriak Celine berjalan dengan cepat mendekati Lucas.
Lucas menghentikan langkahnya lalu membalikkan badannya. Terlihat seorang wanita cantik berdiri dengan jarak yang tidak terlalu dekat dengan Lucas sambil tersenyum manis.
Suster pun berhenti tepat disamping Lucas.
Darel (Bawahan 2) menyenggol lengan Aaron (Bawahan 1). “Bukankah wanita ini mantan bos yang di Busan?”
...Bersambung........
Jangan lupa dukung Karya ini agar Author tidak malas melanjutkan ceritanya:)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Ruk Mini
hmm . ulet keket
2024-01-30
1