HAPPY READING!!!
.
.
.
Bugh….
Lucas menendang kaki Sean (Kepala pelayan). “Siapa yang menyuruh mu memberitahu itu kepada Big bos hah?” kesalnya.
“Maaf Tuan, sungguh saya…”
Bugh….
Lagi dan lagi Lucas menendang kaki Sean (Kepala pelayan). “Ku peringatkan padamu, dengar baik-baik!!! Jangan pernah angkat telpon lagi tanpa seizin dariku dan jangan pernah memberitahu kepada siapapun mengenai wanita itu.” Tegasnya. “Kalau sampai kau berani melakukan itu, leher mu akan mengeluarkan darah yang segar.”
Sean (Kepala pelayan) langsung mengangguk dengan cepat, bibirnya seketika berubah menjadi pucat. “Maaf Tuan, sungguh saya tidak akan mengulanginya lagi.”
“Bagus, itu berlaku untuk semua orang yang ada di mansion ini. Kau beritahu pada mereka semua jangan pernah mengangkat telpon masuk dan juga memberitahu tentang wanita itu!!”
“Baik Tuan, akan saya sampaikan kepada semuanya.” Jawab Sean (Kepala pelayan).
“Keluarlah!!”
Sean (Kepala pelayan) mengangguk lalu berjalan keluar tidak lupa menutup pintu kamar Lucas.
“Benar saja, Big bos pasti menghubungi ku dan itu sangat mengganggu ku!” kesalnya lalu mengambil gelas dan meminumnya sampai habis.
.
.
.
Jam menunjukkan pukul 4 sore, Lucas berjalan keluar kamar dengan perlahan menuruni anak tangga sambil melihat sekitar.
Tak… Tak… Tak….
Suara langkahan kakinya terdengar, di ruang tengah terlihat sangat sepi tidak ada siapapun disana.
Ketika Lucas ingin berjalan menuju teras, tiba-tiba matanya terfokus pada lorong kamar belakang.
“Sepertinya aku harus memeriksa wanita itu.” Melangkahkan kakinya menuju kamar belakang.
Terlihat didepan pintu tidak ada kedua bawahan membuat Lucas marah. Dari jauh kedua bawahan berlari dengan cepat mendekati Lucas.
“Ma-maaf bos.” Darel (Bawahan 2) berdiri didepan Lucas begitu juga Aaron (Bawahan 1) dengan nafas mereka yang terengah-engah.
“Darimana kalian? Bukankah aku menyuruh kalian untuk berjaga didepan kamar ini?”
“Iya bos, tadi kami ketiduran di garasi mobil.” Jelas Aaron (Bawahan 1).
Bugh…
Lucas memukul perut mereka masing-masing. “Kenapa kalian malah enak-enakan disana hah?”
“Kami ketiduran, karena sedang diare.” Jelas Darel (Bawahan 2).
“Kau tidak butuh alasan kalian!! Cepat buka pintu ini kamar ini!!”
Aaron (Bawahan 1) langsung mengambil kunci kamar dari dalam sakunya lalu membuka pintu itu.
Setelah pintu itu terbuka, Lucas pun berjalan masuk ke dalam. Terlihat Clara sedang duduk di atas kasur dengan kepala yang menunduk.
“Apa yang sedang kau lakukan? Kenapa kau menunduk seperti itu?”
Clara hanya diam dengan kepala yang masih menunduk. Lucas yang merasa dihiraukan itu langsung marah.
Lucas menaiki kasur lalu menjambak rambut Clara. “Aku bertanya itu dijawab!!” kesalnya.
Clara meringis kesakitan. “Le-lepaskan tangan mu.” Berusaha melepaskan tangan Lucas. “Kepala ku sedang sakit.”
Lucas berdehem. “Apa kau sedang sakit?”
Clara mengangguk dengan pelan.
Bukannya kasihan, Lucas malah mengencangkan jambakannya. “Aku akan menambah rasa sakit mu.”
“Ku mohon lepaskan.” Teriak Clara yang sudah sangat kesakitan.
Lucas menatap Clara dengan tajam. “Berani-beraninya kau berteriak didepan ku hah?”
Dengan paksa Clara melepas tangan Lucas lalu memegangnya. “Kenapa kau selalu menyiksa ku? Kenapa tidak langsung kau bunuh saja agar aku tidak lagi menahan sakit.”
Bruk….
Lucas melempar tubuh Clara ke bawah dengan kasar. “KAU SANGAT BERANI PADAKU!!!” teriakannya memenuhi kamar itu.
...Bersambung…....
Jangan lupa dukung Karya ini agar Author tidak malas melanjutkan ceritanya:)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Ruk Mini
ye lawan aje paling mate
2024-01-30
1