“euungghhh” lenguhan keluar dari bibir Joy saat tautan bibirnya dengan Ray terlepas. Ray tersenyum nakal menghapus bekas ciumannya pada bibir Joy.
“Dapat” gumam Ray pelan lalu kembali mencium bibir joy sedikit lebih ganas dari yang pertama.
“ehem” deham salah satu anak buah Ray dan langsung mendapatkan pukulan dari Melvin.
“Maaf bos” ucap Melvin langsung menunduk dan memaksa anak buah yang berpura pura batuk tadi juga ikut menunduk.
Ray menghentikan ciumannya, dan membiarkan kepala joy terkulai pada dada bidangnya, “sudah selesai?” tanya Ray, wajahnya sama sekali tidak merah ketika di pergoki oleh anak buahnya sedang berciuman.
“Sudah semua bos, ketuanya sudah kami amankan bos, dan para anak buahnya sudah babak belur” jawab Melvin cepat.
Ray akhirnya tegak dari duduknya sambil terus menggendong Joy pada tangannya. “antar pulang ke tiga gadis itu, dan jangan menyentuh mereka” ancam Ray sebelum Melvin memberikan perintah pada anak buahnya untuk mengantar pulang tiga teman Joy.
.
“Kita kemana bos?” tanya Melvin begitu dia sudah masuk kedalam mobil dan Ray masih memangku Joy di kursi belakang. Pasalnya ini pertama kalinya Ray membawa wanita, karena setiap wanita yang di berikan padanya tidak ada yang berhasil menyentuh pria itu, apa lagi bisa masuk ke dalam mobil dan duduk di atas pangkuan Ray. Ini adalah keajaiban bagi Melvin, apalagi melihat Ray yang mencium Joy dengan ganas, Melvin pikir dia akan membawa Joy ke hotel atau apartemen pribadi ray.
Tanpa bicara Ray melempar kartu identitas Joy pada Melvin, karena saat ini pria itu kembali mencium bibir Joy, suara suara erotis sedikit mengganggu konsentrasi Melvin dalam menyetir, lagi lagi karena ini pertama kalinya sang tuan muda mencumbu seorang gadis dengan sangat ganas.
“euungghhh” Lenguhan Joy kembali terdengar, membuat Ray semakin gila dan gemas dengan gadis yang ada dalam pelukannya.
“A-anu bos, tidak mau ke apartemen?” tawar Melvin.
“Tidak, ini masih terlalu cepat” ujar Ray.
Melvin segera mengangguk dia tidak akan membantah apa lagi bertanya dua kali, Ray bisa mengamuk jika keputusannya di pertanyakan. Ingin rasanya Melvin menjawab 'terlalu cepat tapi bibir bos udah membuat tanda kepemilikan di leher gadis itu'. Namun bibir Melvin tidak mungkin mengucapkan itu pada Ray.
Walau bagian celana Ray mulai terasa sesak pria itu tetap menahan dirinya hanya mencium Joy, dia tidak mau mengambil kesucian seorang gadis yang sedang tidak sadarkan diri, walau saat ini Joy terus terusan memancing nafsu pria itu untuk bangun.
“Percepat jalannya Mel__” bibir Ray berhenti berbicara karena Joy kini menutup bibirnya dengan bibir milik gadis itu, Ray hanya menikmati ciuman panas yang dia lakukan di dalam mobil.
.
“Kita sampai bos” ujar Melvin tanpa menoleh kebelakang.
Ray melepaskan cumbuannya dan menatap rumah besar yang di tempati Joy, “periksa apa satpamnya masih bangun” perintah Ray.
“baik” jawab Melvin, pria itu segera keluar untuk melaksanakan perintah Ray tanpa banyak bicara.
Setelah Melvin kembali Ray baru keluar dari mobil itu tapi sudah menggunakan masker dan topinya.
“Para satpamnya sedang bermain kartu, apa perlu saya panggil bos?” tanya Melvin.
“Tidak usah, kita letakkan saja dia di pagarnya, setelah itu nyalakan klakson mobil” perintah Ray.
Sekali lagi Melvin mengangguk dan berjalan memasuki mobil.
.
“Mel, cari tau tentang gadis itu, semuanya jangan sampai tertinggal termasuk para pria yang ada di sekelilingnya” ujar Ray setelah mobilnya berjalan. Tadi sempat Ray mendengar gumaman kecil dari bibir Joy memanggil nama Aldo, dan hal itu cukup membuat Ray geram, karena tau gadis itu sedang bermimpi mencium pujaan hatinya bukan dia.
“baik Bos” sahut Melvin tanpa banyak bertanya, karena Melvin sempat melihat ada sorot kemarahan dari mata Ray, jika tadi Ray tidak terlihat marah Melvin ingin bertanya dan menggoda Ray, tapi segera dia tahan karena Melvin masih sayang dengan nyawanya.
...🥥🥥🥥🥥🥥...
“haaaa saaakittt” rintih Joy sambil memegangi kepalanya, mata gadis itu perlahan terbuka karena terkena sinar matahari yang sangat silau.
“Nona! Nona!” panggil bodyguard yang tadi malam ketiduran dan lalai dalam kerjanya, jika dia tidak bisa membangunkan Joy saat ini, pekerjaannya akan hilang, karena tadi malam dia ketahuan lalai dalam pekerjaannya, sebenarnya tidak masalah bodyguard tidur dalam pekerjaannya namun dia juga dituntut harus bisa waspada dan tidak kecolongan saat tuan nya melarikan diri. “Nona!!” pekik bodyguard itu sekali lagi.
“Apa sihhh! Berisik aja!” pekik Joy, dia tambah masuk ke dalam selimutnya dan kembali memejamkan mata.
“Nona saya mohon tolong bangun! Anda bisa terlambat ke sekolah” pekik bodyguard itu.
“Biarin! Kepala gue sakit!” ujar Joy dari dalam selimutnya.
“Nona pekerjaan saya terancam saat ini, saya mohon tolong bangun” lirih pria itu sekali lagi.
Kali ini Joy membuka matanya dan melihat kearah bodyguard yang baru saja di pekerjakan oleh bokap nya sekitar 1 bulan yang lalu, memang bukan rekor terlama bekerja sebagai bodyguard Joy, tapi tidak bisa dibilang cepat juga karena masih ada yang lebih cepat berhenti dari pria itu, rekor tercepat seorang bodyguard bekerja dengan joy adalah 2 minggu, dan rekor terlama 5 bulan, jika Joy tidak ada bodyguard maka dia tidak bisa keluar rumah, bahkan ke sekolahpun bodyguard nya tetap ikut walau menjaga dari jarak jauh.
“ya udah sana pergi” usir Joy, dia tertawa melihat wajah panik dan sedih bodyguard itu.
Joy tidak bisa dibilang anak baik, karena dia suka mabuk mabukan, pergi ke diskotik, jalan jalan, shopping, bolos sekolah, suka bicara kasar dan terkadang jahat pada para bodyguardnya, Tapi joy tidak bisa dibilang anak nakal juga, karena walau dia mabuk mabukan dia tidak pernah merokok, mencoba narkoba, atau melakukan s** dengan pria, gadis itu masih polos masih belum pernah berciuman.
“Nona saya mohon tolong saya sekali ini saja” rengek sang bodyguard sekali lagi.
“hmm sana! Gue mau mandi” usir Joy, perlahan dia turun dari tempat tidur dan melangkah menuju kamar mandi.
Matanya sedikit memicing ketika menatap tampilan dirinya di dalam cermin. Tangan gadis itu terangkat untuk memegang bibirnya yang terlihat sedikit bengkak.
“bibir gue kenapa? Di gigit tawon ya?” gumamnya sendiri.
Joy masih menatap bibirnya yang terlihat bengkak, dia semakin mendekatkan wajahnya pada cermin agar bisa melihat lebih dekat, “kok bisa gini?” gumamnya sekali lagi. Mash dengan pertanyaan di dalam kepalanya Joy berjalan kea rah shower dan mulai membuka satu persatu bajunya. Membiarkan air dingin membasahi wajahnya agar dia bisa sadar dari hangover nya.
“uueeekkkk” rasa mual akibat alcohol yang dia konsumsi mulai terasa, gadis itu berlari menuju wastafel dan kembali menatap kearah cermin, tidak sengaja mata itu melihat tanda merah di lehernya, “klub nya banyak nyamuk” gumam Joy lalu kembali mandi tanpa curiga dengan tanda merah yang ada di lehernya.
...🍑🍑🍑🍑🍑...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Vitha Anggraini
hahaha nyamuk kepala hitam
2023-04-03
3
Renireni Reni
joy polos beneran.....nyamuknya nakal memang
2023-03-21
2
Putri Sera
kasihan nyamuk nya korban fitnah
2023-03-12
0