Ray berdiri dan menatap para beberapa preman tatoan itu dengan santai, senyum evil mulai muncul dari bibir pria itu.
Tidak jauh dari Ray berdiri Melvin menatap kasihan dengan para preman itu, ‘Mati kalian Ray mulai tertarik dengan kalian, semoga kalian masih hidup’ Batin Melvin.
“bang mel, itu mereka yang suka ngerampas uang kami” adu beberapa anak di belakang Melvin.
“Iya bang, sejak abang jarang kesini mereka mulai menguasai wilayah ini” sahut anak jalanan lainnya.
“Woii setoran kalian! Malah sembunyi gitu emang bisa apa 2 pria itu” sindir salah satu preman bercodet di wajahnya, dan ada banyak sekali tattoo yang ada di tubuhnya.
“Kalian berdua juga harus bayar setoran karena sudah masuk ke wilayah kami jangan sok tampan kalian” gerutu salah satu pria yang memiliki banyak gel di rambutnya, mungkin dia pikir keren menggunakan penampilan seperti itu.
“Cepat! Kasih setoran! Atau aku akan memukul kalian!” bentar preman bercodet sekali lagi.
“kalau gak mau gimana?” ujar Ray santai.
Para preman itu mengeluarkan pisau lipat dari dalam saku mereka. Ray malah tertawa melihat tingkah preman preman itu.
“kalian berdua ikut kami atau kami tusuk kalian dengan pisau di tangan kami” ancam salah satu preman.
“kalau kalian semua ikut aku dan dia akan ikut” balas Ray datar.
“Ngeremehin kita mereka, ayo kita semua pergi” ujar preman bercodet.
Ray dan Melvin berjalan santai mengikuti para preman yang mengacungkan senjata pada mereka, senjata kecil seperti itu bukan mainan ray, dia biasa memegang samurai atau senjata api, malah di takut takuti dengan pisau lipat.
“sekarang serahkan uang kalian dan semua barang barang kalian, kalau tidak kami akan menghajar kalian” ujar salah satu preman.
“aku seorang pengamen, sebanyak apa uang yang aku punya, jadi aku tidak mau menyerahkan barang barang yang ku punya” ujar Melvin.
“Beraninya kalian!” salah satu preman maju dan menghunuskan pisau di tangannya pada Melvin tapi dengan gerakan cepat malah pisau itu berbalik mengenai preman itu, darah nya mulai berceceran karena tergores senjata yang dia acungkan sendiri.
“Melvin jangan ada darah” peringat Ray, dia duduk di salah satu bangku membiarkan Melvin yang melawan para preman itu.
“Maaf bos, tidak ada darah lagi kali ini” ujar Melvin dan sudah mengambil ancang ancang untuk bertarung, “ayo silahkan maju”
Tanpa pikir panjang para preman itu maju bersamaan dan malah semakin membuat Melvin senang karena bisa meringkus mereka semua sekaligus.
Tidak sampai 10 menit pertarungan itu sudah berhasil Melvin menangkan, mereka hanya para preman dengan modal badan tattoo dan senjata tajam, tapi tidak pandai berkelahi sama sekali, bagi Melvin yang sudah hidup dalam dunia mafia, preman seperti mereka ada 100 orang pun bisa dia kalahkan dalam waktu singkat.
“wwwooooaahhhh, kau terlalu lama mel, membuatku ngantuk” Ray menguap dan merenggangkan tangannya, dia berjalan pelan dan berjongkok pada salah satu preman yang terlihat seperti pemimpin disana.
Melvin menunduk, “maaf bos”.
Ray mengabaikan ucapan Melvin dia menepuk nepuk pipi bos para preman itu, “Heiii! Apa untung kalian jadi preman seperti ini?”
“Kami dapat uang bos” jawab bos preman itu.
“lalu uangnya kalian gunakan untuk apa?” tanya ray lagi.
“makan bos” jawab preman itu.
‘plak’ tamparan keras didapatkan bos preman itu, ray tersenyum sinis padanya, “Jangan bohong padaku”.
“ma-maaf bos, selain makan juga untuk mabuk mabukkan” aku bos preman itu.
Ray menggeleng gelengkan kepala, “itu dia! Uang yang di dapat secara instan pasti digunakan bukan untuk hal benar! Berhenti menjadi preman atau pencuri!” ancam Ray.
“tapi bos, kami tidak bisa melakukan apapun, kalau tidak melakukan itu kami akan kelaparan” protes salah satu preman dan langsung mendapatkan tendangan maut dari Melvin.
“kerja bodoh!” umpat Melvin kesal.
“kerja ap abos, kami tidak memiliki kemampuan apapun” ujar preman lainnya.
“banyak kerja di dunia ini yang bisa kalian lakukan, dan jika kalian ingin pekerjaan kalian semakin tinggi belajar dari buku buku, ambil ilmunya dan tuangkan di dunia asli” kembali Melvin yang menjawab.
“Kami tidak bisa membaca bos” protes bos preman itu.
“Tidak bisa baca belajar! Bukan mencuri dan malak orang! Aku berikan buku pada kalian pelajari buku itu bersama para anak jalanan! kesal juga lama lama ngurus mereka, mel kau urus mereka” Ray tegak dan meninggalkan Melvin disana untuk mengurus mereka semua.
Melvin menatap satu persatu preman yang terkapar di atas tanah itu, kebanyakan dari mereka pada bonyok di buat Melvin, tapi tidak ada darah yang keluar dari pisau, tapi dari bibir dan hidung ada.
“Ingat kalian jangan melakukan hal yang dilarang bos, kalian bisa mati jika kalian melanggar itu, mau sehabat apapun kalian tidak akan bisa mengalahkan bos Mafia” ancam Melvin.
Mata para preman itu terbelalak kaget, “itu tidak mungkin kan bos, kenapa bos mafia ada di jalanan” protes salah satu preman.
“Kurang kerjaan dan sedang bosan” jawab Melvin singkat dan segera berlalu pergi. Pria itu sudah berlari mengikuti jejak Ray, bisa bahaya jika Ray hilang dan dia tidak tau keberadaan Ray.
.
Melvin bernapas lega saat melihat ray sedang bernyanyi bersama para anak jalanan di pinggir jalan, beberapa orang yang terpesona akan ketampanan ray langsung berhenti dan menunggu Ray menyanyi serta memberikan uang yang banyak padanya.
Melvin hanya bisa geleng geleng kepala, memang harusnya yang dikatakan preman itu benar, mana mungkin seorang bos mafia sedang bernyanyi bersama para anak jalanan, wajah tampan Ray tidak bisa menutupi jika dia berasal dari keluarga terhormat.
“Kakak ganteng, mau gak ikut kami, kami bayar mahal loh” goda salah satu wanita yang menghentikan mobilnya untuk sekedar mendengarkan Ray bernyanyi.
“bayaranku mahal nona” canda Ray, dia memang terlihat biasa saja jika sedang bersandiwara, bahkan pria itu bisa beracting sangat bagus.
“Kami kasih 1 juta tapi harus bermain bersama kami” ujar gadis itu.
“Tidak” jawab singkat ray.
“Ayolah kalau gitu 2 juta” tambah wanita sebelahnya.
Ray menatap Melvin yang berdiri beberapa Langkah darinya, memberi kode untuk menyingkirkan para wanita sialan itu. Saat Melvin mau melangkah, Langkah itu terhenti karena ada panggilan masuk ke ponselnya, untung saja telinganya terus menempel earphone jadi dia bisa langsung mengangkatnya.
“Hal__”
“ABAAAANNGGG MELLLL!” teriakan Ratu terdengar dari earphone itu. Melvin sampai terlonjak dan mengusap usap telinganya yang berdengung, marah tidak akan pernah bisa, yang berteriak adalah Ratu dari kerajaan mafia Marcello.
“Nona, baru saja telinga saya berdarah akibat teriakan nona, kenapa nona berteriak?” lirih Melvin.
...🍓🍓🍓🍓🍓...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
sherly
hadew mafia diancam pakai pisau lipat, nyari penyakit nih preman... mendingan kalian cari sekop trus galih tu kuburan sendiri heheh
2024-04-06
0
Renireni Reni
kayaknya seru jg nti nihh kisahnya ratu....
2023-03-21
1
🐊⃝⃟ ⃟🍒⁰¹
ratu kesayangan semua org
2023-02-14
2