"Dasar pria tua, lepaskan aku!" teriak Lili
"Hahaha, pria tua? Bukannya kau juga tua?!" ejek Pria berjubah hitam sambil berjalan menggendongnya.
Tiba-tiba ada sebuah kereta labu berhenti didepannya. Muncullah dua orang berjubah hitam disampingnya. Mereka berdua adalah Darkie dan Blackie. Keduanya memberi hormat kepada pria berjubah hitam yang menggendongnya.
"Yang mulia, kereta sudah siap." kata Darkie
Mendengar hal itu, pria berjubah hitam yang menggendong Lili hanya mengangguk pelan.
"Hey, turunkan aku! Jangan bilang kau akan terus menggendongku masuk kedalam kereta! Tenang saja, aku tidak akan kabur. Kau sudah memberiku mantra menjadi patung kan?!"
Pria berjubah hitam yang menggendongnya, tidak menggubris perkataannya. Ia malah memejamkan kedua matanya.
"Apa yang dilakukan pria tua ini?" batin Lili
Dalam sekejap saja, ia dan pria itu sudah berada didalam kereta. Lili sangat terkejut mendapati dirinya sudah berada didalam kereta dan duduk dipangkuan pria yang tadi menggendongnya. Ia mengamati isi kereta. Dari luar mirip dengan kereta labu cinderella, tapi siapa sangka didalamnya terdapat kursi panjang yang sangat mewah dan elegan. Didepannya ada sebuah meja yang diatasnya terdapat banyak makanan dan minuman yang sangat mewah. Pria itu tersenyum melihat Lili yang masih memandangi isi keretanya dengan wajah penuh tanya.
"Bagaimana kau suka keretanya?"
"Tidak buruk untuk seorang pria tua sepertimu!"
"Permaisuriku, sudah lama aku tak melihatmu, sekarang lidahmu semakin tajam juga." goda pria itu sambil memegang bibir Lili dengan lembut.
"Singkirkan tanganmu dariku pria tua! Kalau tidak..."
"Kalau tidak apa? Bukankah kau sudah menjadi bonekaku?" cibir pria itu sambil mengambil beberapa helai rambut Lili dan menciumnya.
"Pria tua, aku sangat kasihan padamu. Sebaiknya kau turunkan aku. Aku sangat berat bagimu, meski sekarang aku sudah menjadi boneka manusiamu." bujuk Lili dengan tampangnya yang menyedihkan.
Pria berjubah itu tidak tega melihat tampangnya yang sangat menyedihkan, ia pun menurutti kata-katanya. Ia menurunkan Lili dan meletakkannya duduk tidak jauh darinya. Tidak hanya itu, pria berjubah hitam itu, melepas mantra sihirnya pada tubuh Lili.
"Aku sudah melepas mantra sihir ditubuhmu. Kau bisa bergerak sekarang."
Mendengar pernyataan pria tua itu, Lili mencoba menggerakkan kedua tangan dan kakinya. Merasa tubuhnya bisa bergerak sesuai keinginannya, ia sangat senang sekali dan berterima kasih kepadanya.
"Aa..aku bisa bergerak. Pria tua, terima kasih."
"Kau itu permaisuriku! Untuk apa kau berterima kasih padaku!"
"Huh, kau ini. Berapa kali aku katakan padamu. Aku ini bukan permaisurimu. Aku ini cuma seorang loli imut yang tersesat dihutan ini. Dan sekarang aku ingin pulang. Pria tua, bisakah kau membantuku pulang?"
"Kau ingin pulang?"
"Tentu saja. Tempat ini bukan tempat tinggalku. Dan aku harus pulang. Jika tidak , mereka akan mengkhawatirkanku karena tidak pulang kerumah?" terang Lili.
Dalam hati Lili berkata "Aku harus segera meninggalkan tempat ini, bahkan jika aku harus kabur sekalipun. Tempat ini sangat mengerikan."
"Aku akan mengantarmu pulang."
"Benarkah?"
"Tentu saja. Tempat ini sangat mengerikan"
"Eh.."
"Ada apa?"
"Tidak. Tidak ada apa-apa."
"Jadilah gadis yang baik dan jangan pernah mencoba kabur dariku. Jika tidak, aku tidak akan sungkan padamu." nada suara dari pria ini terdengar seperti ancaman bagi Lili.
"Tunggu, kenapa dia bisa tau kalau aku ingin pergi dari tempat ini? Jangan bilang pria tua ini bisa membaca pikiranku?" batin Lili
"Apa yang sedang kau pikirkan?"
"Tidak ada. Oh ya, aku boleh bertanya padamu tidak?"
"Katakan!"
"Tiga orang berjubah hitam itu apa mereka semua adalah bawahanmu? Dan kenapa mereka memanggilmu Yang Mulia? Sebenarnya kau ini siapa? Dan makhluk apa dirimu ini?" tanya Lili sambil menatap pria yang duduk berdampingan dengannya.
"Menurutmu, aku ini siapa dan makhluk seperti apa dimatamu?" tanya pria itu sambil mencondongkan tubuhnya lebih dekat kearah Lili.
"Konyol. Aku yang bertanya dan kau yang menjawab. Kenapa malah tanya balik? Dasar pria tua!" ejek Lili sambil memalingkan wajahnya.
"Bukannya kau sendiri yang bilang
kalau aku adalah pria tua."
"Aku hanya asal bicara saja. Kalau kau tidak mau menjawabnya, tidak apa-apa. Lagi pula aku juga buka permaisurimu. Kenapa kau tidak mengerti juga."
"Hmph, baiklah aku akan menjawab pertanyaanmu. Tapi sebelumnya, aku ingin memberitahumu tentang sesuatu yang sangat penting."
"Apa itu?"
"Ada seorang pria misterius yang sedang mencari kekasihnya yang telah lama menghilang. Selama bertahun-tahun ia mencari dan menunggunya, tapi semua sia-sia. Sampai pada akhirnya, dia membunuh semua gadis muda dinegerinya. Tidak hanya membunuhnya, dia bahkan meminta orang lain untuk memperkosanya sebelum dibunuh. Tapi ada yang mengatakan bahwa pria itulah yang mengambil keperawanan semua gadis dinegerinya lalu dibunuh dengan tangannya sendiri. Tidak hanya itu, dia juga mandi dengan darah wanita yang masih perawan, agar dia selalu tampak awet muda. Ada juga yang mengatakan bahwa dia melakukan hal itu hanya untuk balas dendam kepada semua wanita yang ia temui. Apa kau tidak takut bila kau bertemu dengannya?"
Pria berjubah hitam itu menatapnya dengan tatapan yang tajam. Lili melihat kedua sorot matanya yang tajam, seolah didalamnya menyimpan sebuah rahasia. Tidak ada kebohongan yang terlihat didalamnya. Lili berpikir dan bertanya pada hatinya "Kenapa dia mengatakan hal mengerikan semacam itu kepadaku? Apa dia sedang mengancamku atau menakutiku?"
"Pria tua, kau hanya menakutiku kan?!"
"Apa aku terlihat menakutimu?!"
"Terserah kau saja asal aku bisa pulang kerumahku!"
Mendengar perkataan Lili, pria itu mengalihkan pandangannya kedepan. Senyum dingin terlintas diwajahnya. Tanpa sengaja, Lili membuka kain yang menutupi jendela kereta. Betapa terkejutnya dia dengan apa yang dilihatnya. Kereta ini berjalan diudara. Ia bisa melihat pemandangan yang ada dibawah dari atas langit. Kedua matanya membelak seolah tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Tidak terlihat gedung pencakar langit dan bangunan megah lainnya. Bahkan, jalanan dan pepohonan yang ia temui saat berada di vila kediaman milik sahabatnya tidak terlihat. Hanya ada ribuan rumah dengan bentuk yang sangat aneh. Ada yang menyerupai kastil kecil, bahkan ada rumah yang terbuat dari permen dan coklat. Ada juga bermacam-macam pepohonan dan tanaman dengan bentuk yang aneh dan terlihat menyeramkan disekitarnya. Lili semakin bingung dan ketakutan. Dalam hatinya ia berkata "Sebenarnya aku berada dimana dan tempat apa ini?"
"Apa yang kau lihat, permaisuriku?"
"Pria tua, sudah berapa kali aku katakan, aku bukan permaisurimu!"
"Kalau kau bukan permaisuriku, bisa kau jelaskan padaku...kenapa kau bisa berada ditempat ini. Tempat ini tidak bisa dimasukki manusia biasa sepertimu?"
"Lalu tempat apa ini?"
"Zwart Land."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Shinta Dewiana
ho...ho..ho...ini namanya masuk ke dunia lain...atau apa ini hanya mimpi gara2 lukisan yg di lukisnya...
2024-06-05
0
Marisa Riani
momo keren klo. isi suara bole buat hhidup cerita ny
2023-06-28
1
Malani Malolo
kereta labu 🤔🤔🤔tapi banyak isinya mungkin bijinya 😂😂😂😂
2021-06-24
2