Melihat dua wanita berparas cantik dengan pakaian berwarna merah dengan potongan model yang memperlihatkan belahan dada dan paha mereka.
"Wah mereka berdua cantik sekali. Pakaiannya juga seksi." puji Lili dalam hati.
"Nona, silahkan masuk." kata kedua wanita cantik itu sambil sedikit membungkukkan badan.
"Ah...masuk? Untuk apa?" tanya Lili dengan wajah heran.
"Untuk apa? Tentu saja membantumu mandi dan berdandan cantik malam ini." kata Evil dengan senyum licik.
"Aku rasa aku bisa mandi sendiri. Jadi tidak perlu mereka berdua." kata Lili dengan wajah tak berdosanya.
Ia melirik kearah Evil. Dilihatnya ekspresi wajah Evil berubah menjadi gelap. Evil mengalihkan pandangannya dan memberi isyarat mata kepada kedua pelayan wanita yang masih berdiri didepan pintu. Kedua wanita itu pun mengangguk secara bersamaan, seolah mereka mengerti isyarat mata yang diberikan Tuannya. Tanpa basa-basi kedua wanita itu memegang kedua tangan Lili dan memaksanya masuk kedalam kamar. Melihat kedua tangannya dicengkram kuat oleh kedua wanita cantik itu, dia meronta sambil berteriak.
"Eh, apa-apaan kalian berdua?! Lepaskan aku!" teriak Lili sambil meronta agar dirinya terbebas dari cengkraman kuat kedua wanita cantik itu. Tapi usahanya sia-sia. Pintu kamar itu terbuka dengan sendirinya, seolah menyambut mangsa didepannya dan siap untuk dilahap. Angin berhembus keluar dari dalam kamar itu. Betapa terkejutnya Lili melihat pintu terbuka sendiri dan ada tiupan angin dingin yang berhembus keluar dari dalam kamar itu, seolah menambah kesan bahwa kastil ini benar-benar penuh misteri.
"Kalian berdua cepat lepaskan aku!" teriak Lili.
Seolah tak menghiraukan teriakan Lili, keduanya memaksa Lili masuk kedalam kamar itu. Ketika ketiga orang itu masuk kedalam, pintu tertutup dengan sendirinya.
"Yang mulia, apa ini tidak masalah membiarkan seorang gadis manusia tinggal dikastil ini? Apa ini tidak membahayakan nyawanya?" tanya Darkie.
"Yang mulia, apa yang dikatakan Darkie ada benarnya juga. Dia hanyalah seorang gadis biasa. Hamba juga tidak merasakan kekuatan sihir didalam dirinya. Ini akan menjadi masalah besar dinegeri ini bila semua orang tau, ada seorang gadis manusia tinggal di kastil ini."
"Jadi menurut kalian berdua, yang aku lakukan salah?!" tanya Evil sambil mengernyitkan dahinya.
"Maaf, kami tidak berani." jawab Darkie dan Blackie secara bersamaan.
"Kalian berdua tenang saja. Aku tau apa yang harus aku lakukan. Terima kasih atas kekhawatiran kalian berdua." kata Evil dengan senyum dingin yang terlintas diwajahnya.
Di sisi lain, Lili merasa takjub dengan pemandangan yang ada didepannya. Sebuah kolam pemandian yang sangat luas dipenuhi kelopak bunga mawar merah diatasnya. Dari jauh terlihat seperti kolam darah. Tapi saat didekati terlihat ribuan kelopak mawar merah menutupi kolam pemandiaan itu. Lili berjalan menuju kolam itu. Ia berjongkok dan mengambil sedikit air dengan telapak tangan kanannya. Ia memastikan apa yang ada didalam kolam itu. Ternyata kolam itu berisi air dengan ribuan kelopak mawar merah diatasnya. Mendengar langkah kaki seseorang, Lili bangkit dan menoleh ke belakang. Dilihatnya, dua pelayan wanita cantik yang berpakaian merah dan seksi itu menghampirinya sambil membawa sesuatu di kedua tangannya.
"Nona, ini pakaian mandi anda." kata salah satu pelayan wanita cantik itu sambil menyerahkan nampan yang diatasnya terdapat kain putih yang terlipat rapi kepadanya.
"Selesai mandi, Yang mulia berpesan kepada nona untuk mengenakan gaun ini. Beliau menunggu nona di ruang makan." kata pelayan wanita lain sambil menunjukkan nampan yang dibawanya. Diatas nampan itu terdapat sebuah gaun berwarna putih dan ungu.
"Kalian berdua letakkan saja disana. Aku akan berganti pakaian. " kata Lili sambil menunjuk ke arah meja bundar berwarna putih dengan kursi yang sangat panjang disampingnya.
"Baik nona." jawab keduanya secara bersamaan.
"Tunggu, kalian berdua siapa namanya?"
"Nona bisa memanggil saya ceri dan ini adalah teman saya. Namanya Persik. " jawab Ceri sambil menunjuk Persik.
"Salam nona." kata Persik sambil menundukkan kepalanya sedikit kearah Lili.
"Kenapa nama kalian berdua terdengar seperti nama buah?" tanya Lili dengan wajah heran. Kedua wanita cantik itu hanya menjawabnya dengan senyuman manis yang terlukis diwajah mereka.
Ceri adalah pelayan wanita yang membawa kain putih diatas nampan merahnya. Sedangkan Persik, ia membawa sebuah gaun berwarna putih dan ungu diatas nampan merahnya. Kedua wanita itu berjalan menuju meja bundar yang sudah ditunjuk oleh Lili. Setelah keduanya meletakkan barang yang dibawanya, keduanya berbalik dan berjalan menghampiri Lili.
"Kalian berdua kenapa masih ada disini?"
"Yang mulia meminta kami untuk membantu nona mandi, berganti pakaian dan mendandani nona malam ini." jawab Persik.
"Kalian berdua pergi saja. Aku tidak membutuhkan bantuan kalian. Aku bisa melakukannya sendiri."
"Tapi nona, Yang mulia pasti akan menghukum kami berdua karena tidak menjalankan tugas dengan baik." pinta Ceri kepada Lili
"Kalian berdua tenang saja. Katakan saja pada Rubah tua itu kalau aku yang meminta kalian untuk pergi."
"Rubah tua?!" batin Ceri dan Persik.
"Masih tidak mau pergi? Aku tidak mau menanggung resiko kemarahan rubah tua itu, jika aku terlambat datang menemuinya. Hanya karena kalian menungguiku didalam kamar mandi ini." bentak Lili
"Ah jangan nona. Baik nona, kami berdua akan segera pergi." kata Persik
"Nona, kami berdua menunggu nona didepan. Jika nona butuh bantuan, tinggal berteriak memanggil nama kami." kata Ceri.
"Aku mengerti."
"Terima kasih nona. " kata Ceri dan Persik sambil membungkukkan badannya sedikit ke arah Lili. Keduanya pergi meninggalkan Lili yang berdiri sendirian di tepi kolam. Ia mengamati kolam yang tertutup dengan ribuan kelopak mawar merah diatasnya. Perlahan ia melepas piyama yang dikenakannya saat berada didunianya. Kulitnya sangat mulus dan bersih bercahaya. Ia mencelupkan salah satu kakinya kedalam kolam secara perlahan. Merasa kolam itu tidaklah dalam, ia menenggelamkan dirinya kedalam kolam yang penuh kelopak mawar itu. Ia bersandar dibagian tepi kolam sambil membasuh lengan tangannya secara bergantian. Pandangan matanya mengitari seluruh isi ruangan.
"Kamar ini sangat luas bahkan ada kolam pemandian didalamnya. Semuanya bergaya kastil kuno namun terkesan elegan. Unik namun menyimpan misteri. Sebenarnya tempat apa ini? Apa aku bisa pulang?" pikir Lili.
Setelah selesai mandi dan berendam, dengan tubuh telanjangnya, ia keluar dari dalam kolam dan berjalan menuju meja bundar yang diatasnya terdapat pakaian yang sudah disiapkan. Jejak air dan kelopak mawar tercecer diatas lantai. Ia mengambil pakaian mandi dan memakainya. Tiba-tiba ada sesuatu yang memeluk pinggangnya dari belakang. Ia menoleh kebelakang dan dilihatnya Evil memeluk pinggangnya dengan dagu yang bersandar diatas bahunya. Lili melepaskan pelukannya, dengan cepat Evil menarik tangannya dan mencium bibirnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Shinta Dewiana
his evil main nyosor aja ini...
2024-06-05
0
🌷minako (❀◦◡◦)🌷
idiih main nyosorr aja sie babang evill..
baru aja selesai mandi bang.wkwkwk..
2022-01-17
3
che'
namanya kek nama buah thor..😊
2020-10-02
3