Bab.19

Tanpa bisa dicegah, hati Maudy membuncah seketika. Wajahnya memerah padam, tatapan pria yang mengunci tubuhnya saat ini, seolah menghipnotis dia hingga tak bisa bergerak, bernapas pun terasa susah.

Perlahan wajah Juan mulai turun dan semakin turun hingga ujung hidungnya menyentuh ujung hidung Maudy. Deru napas yang terasa hangat, membuat nalurinya sebagai seorang pria, terusik.

"Tuan, saya mohon hentikan."

Mendengar suara lirih Maudy, membuat Juan segera menjauhkan tubuhnya. Dia sadar telah kehilangan kontrol atas dirinya sendiri. "Huh, maaf. Aku terbawa suasana, kamu tunggu disini sebentar. Setelah itu kita pergi kesuatu tempat."

Maudy mengangguk. Dia segera bangkit dari posisi berbaringnya, memandangi kepergian Juan masuk ke Walk in closet. "Astaga apa yang hampir saja terjadi, tidak mungkin dia benar-benar tertarik padaku 'kan? ... Ah sudahlah, lupakan saja."

~

Setelah selesai berpakaian, Maudy mengikuti langkah Juan dari belakang. Mereka menuruni tangga menuju lantai dasar, layaknya seorang pelayan dan Tuannya.

Juan yang sejak tadi marasa aneh, menghentikan langkahnya yang hampir sampai kebawah, berbalik dan melihat Maudy. "Kenapa kamu sekarang, membuat jarak diantara kita, jujur saja aku risih."

Bagaimana tidak kesal, saat ini Maudy berada tiga meter di belakang Juan, sepertinya Maudy berusaha untuk memberi jarak antara seorang majikan namun hal itu malah membuat Juan merasa tidak nyaman, karena sejak pertama kali berkenalan dengan Maudy Juan tahu gadis itu adalah gadis yang pecicilan dan sering menempel padanya.

"Jalan saja kenapa sih, saya lebih nyaman seperti ini," ucap Maudy seraya memberi kode dengan tangan, agar Juan kembali melanjutkan langkahnya.

"Hah, apa kamu pikir bisa mengaturku?" Juan kembali melangkah menaiki tangga, menghampiri Maudy dan langsung menggenggam tangannya. "Ini baru benar, ayo jalan."

"Hah, Ta-tapi Tuan ini tidak benar." Maudy tak bisa berbuat banyak karena Juan terus menarik tangannya menuruni tangga itu.

Sesampainya di bawah, Juan terus melangkah menuju pintu utama, melewati para pelayan yang lagi-lagi tercengang dan dibuat bingung.

...----------------...

Sepanjang perjalanan, Maudy yang duduk disebelah Juan, tak henti-hentinya mengoceh atas tindakan Juan yang selalu saja bersikap seenak jidatnya.

Sementara itu Juan terus fokus menyetir seraya terkekeh kecil ketika mendengar ocehan demi ocehan Maudy. "Huh, terserah kamu mau bilang apa. Yang jelas, aku tidak suka jika kamu terus menjadikan strata sosial sebagai alasan untuk membangun jarak diantara kita."

Maudy menoleh menatap Juan, namun kali ini dia bungkam. Ditatapnya pria disisi kanannya itu dengan seksama. "Baru dilihat seperti ini saja, anda dan saya sudah sangat berbeda. Tadi anda bilang apa, jangan ada jarak diantara kita? Wah, anda benar-benar mencoba menarik saya kedalam masalah besar."

"Masalah besar?" Juan melirik kearah Maudy sebentar, kemudian kembali fokus menyetir. "Jangan khawatir, kamu akan aman bersamaku. Aku tidak akan membiarkan kamu berada dalam masalah, kamu bisa memegang janjiku."

Maudy merasa segala yang dia ucapkan sudah tidak berguna. Juan tetap kekeuh kepada pendiriannya. Namun yang membuat Maudy bingung adalah apa maksud dari semua tujuan Juan memperlakukan dia dengan berlebihan.

Pada awalnya Maudy berpikir sikap Juan itu hanya karena menginginkan ciuman darinya, namun setelah dia berikan, Juan masih saja bersikap sama. Setelah sempat hening, Maudy kembali menoleh melihat Juan. "Tuan, saya ingin bertanya."

"Hm tanyakan saja," sahutnya.

"Anda ingin melindungi saya sebagai apa? Pelayan, atau ...." Maudy nampak ragu untuk melanjutkan ucapannya. Dia takut salah tanggap, hingga akhirnya terluka karena hal itu.

Juan kembali melirik, dan mendapati Maudy tertunduk. Perlahan tangannya bergerak, menggenggam tangan kanan Maudy dengan erat. "Kamu adalah wanitaku, mulai sekarang. Jangan pernah berpikir kamu bisa pergi dari sisiku."

Deg.

"Heh?" Maudy membulat seketika.

Terpopuler

Comments

Nurlaela

Nurlaela

terjuan-juan deh jadinya Maudy terima saja kamu jadi wanitanya dokter Juan, semakin dekat dengan Maudy, semakin ada kemajuan dalam ingatannya.

2023-02-27

0

Nani Evan

Nani Evan

aku jadi baper Thor😁

2023-02-09

1

Ayna Adam

Ayna Adam

Semangat ya dokter Juan utk mendapatkan ciuman dr Maudy
Agar km bisa cepat sembuh dari Amnesia km

2023-02-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!