Bab.16

"Tidak apa, Tuan. sebenarnya jika kemarin anda memperbolehkan saya untuk pulang sendiri mungkin kejadian ini tidak akan terjadi, kalau sudah begini apakah saya harus ganti rugi atas kerusakan keran wastafel anda?"

Juan yang sedang memilah pakaian mana yang akan dia berikan kepada Maudy sontak menghentikan aktivitasnya dan menoleh melihat gadis itu. "Tidak, aku tidak akan minta ganti rugi, aki tidak sejahat itu."

Juan meraih baju kaos hitam lalu diberikan kepada Maudy. "Pakailah, nanti kamu kedinginan."

"Ya, terima kasih." Maudy segera berbalik melangkah ke sebuah kamar ganti yang ada di ruangan itu. Sementara Juan juga mengambil satu stel pakaian untuk dirinya sendiri.

Keduanya terlihat begitu canggung terutama Maudy yang merasa jika yang dia jalani saat ini bukanlah sebuah kenyataan. Niat isengnya untuk bekerja sebagai pelayan malah berakhir tidur di kamar majikannya sendiri. Bagaimana bisa dia mempercayai hal itu.

Disaat Maudy masih berpikir jika yang dijalani saat ini adalah sebuah mimpi maka Juan malah sebaliknya. Dia seolah baru saja terbangun dari mimpi dan memiliki kehidupan baru di mana seorang wanita memberi warna baru dalam hidupnya.

Meski belum lama mereka saling berbagi waktu bersama tetapi Juan memperlakukan Maudy seolah mempunyai perasaan di luar keinginannya untuk mendapatkan ciuman dari Maudy.

Setelah beberapa saat Maudy keluar dari ruang ganti dan dia bisa melihat Juan juga sudah selesai berganti pakaian dengan pakaian santai. "Tuan, bagaimana, apa saya terlihat aneh?"

Mendengar suara itu, Juan segera berbalik, seketika dia langsung terpanah. Dimatanya Maudy terlihat begitu cantik dan seksi dengan tambut basah dan kaos oblong hitam sebatas paha.

Setelah sempat terpanah Juan segera menyadarkan dirinya. "Ehm itu sepertinya terlalu pendek." Dia kembali membuka lemari dan menarik salah satu celana panjangnya dan langsung dilemparkan ke Maudy. "Pakai ini."

"Oh okey," pandangan Maudy terus mengikuti Juan yang melangkah cepat keluar dari walk in closed.

~

Saat keluar dari walk in closed Maudy langsung terperangah melihat deretan makanan yang tertata cantik di atas meja sofa di dalam kamar Juan.

" Tuan apa kita harus makan di dalam kamar? Tidak, ini sungguh berlebihan. Bagaimana jika semua orang yang ada di rumah ini berpikir bahwa saya adalah sugar baby Anda atau mungkin saya adalah seorang wanita murahan yang sejak kemarin sampai detik ini tidak pernah keluar dari kamar ini," ungkap Maudy dengan menggebu-gebu.

"Jangan banyak bicara, makan saja," ujar Juan dengan santainya lalu kembali menyeruput kopi.

Satu hal yang sudah dimengerti oleh Maudy , bahwa apapun yang dia katakan pasti salah. Meski hanya menyuarakan pendapat sudah pasti tetap Juan adalah penentu segalanya.

Dengan lemas dia melangkah duduk di samping Juan dan meraih sepotong roti sandwich dan segera melahapnya. "Tuan dokter, hari ini adalah hari terakhir saya bersikap diluar batas seperti ini. Sebagai seorang pekerja, tidak seharusnya saya makan di satu meja yang sama dengan anda apalagi tidur disatu kamar yang sama dengan anda. Sejak kemarin saya berusaha untuk bersikap toleransi, tapi tolong jangan diulangi."

Juan terlihat kesusahan menelan kopi yang sudah di tenggorokan ketika mendengar curhatan Maudy tentang hal-hal yang mereka lalui selama hampir 24 jam. "Apa kamu merasa tidak nyaman denganku?"

Maudy yang terlihat serius menoleh menatap Juan yang sedang menunggu jawaban darinya. Dia benci suasana saat ini, dimana dia bisa menatap Juan tanpa jarak. "Huuft ya saya tidak nyaman." Maudy meletakkan sandwichnya diatas piring kemudian kembali menatap Juan. "Baiklah, sekarang saya akan bertindak diluar batas untuk terakhir kalinya anggap saja sebagai ganti rugi karena saya sudah merusak keran wastafel anda tadi."

"Bhahaha," ucapan Maudy membuat Juan tak bisa menahan gelak tawa. "Kamu benar-benar mau mengganti keran tadi, astaga Maudy ke--"

Juan tidak bisa melanjutkan ucapannya karena tiba-tiba saja Maudy mendekat dan langsung membungkam mulutnya dengan satu ciuman yang tidak dia sangka-sangka.

Mata keduanya mulai terpejam, tangan Juan mulai melingkar di pinggang ramping Maudy, hingga sentuhan itu semakin dalam, hangat dan penuh tuntutan.

Bersambung 💕

Terpopuler

Comments

Nurlaela

Nurlaela

bisakah satu ingatan muncul, kasihan juga dokter Juan dibuat begitu, karena kesengajaan, dia sampe lupa profesi sebagai dokter bedah, apa juga akan hilang, semoga ada keajaiban bisa pulih sekaligus tumbuh cinta bersemi dengan pelayannya😂

2023-02-27

0

Sarah Kareem

Sarah Kareem

uowww.. apakah akan ada keajaiban setelah ciuman itu terjadi? apakah juan akan mengingat semuanya?

2023-02-05

0

Wulan Dary

Wulan Dary

awas ada setan lo.....

2023-02-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!