Hy Readers terbaik, sebelum lanjut Author cuma mau bilang, jika cerita ini murni fiksi romance berbalut sedikit komedi ya. Mari kita berimajinasi bersama-sama.
.
.
.
Sempat terpaku beberapa saat, merasakan ciuman pertama yang tak disangka datang dari majikan sendiri, Maudy yang tersadar, refleks mendorong tubuh Juan menjauh darinya.
Bug.
Namun sayang, dorongan itu terlalu kuat, hingga Juan yang tidak siap terjatuh kelantai hingga tak sadarkan diri. Hal tersebut membuat Maudy kembali panaik tidak jelas.
"Tuan, bangun. Tuan!" Dia menepuk-nepuk pipi Juan pelan, namun Juan tak memberikan respon apapun. "Duh gimana nih, masa iya dia end. Baru masuk kerja sudah jadi tersangka kalau begini."
Maudy mencoba untuk menenangkan diri hingga detik selanjutnya dia keluar dari kamar mandi itu untuk meminta bantuan.
***
Sekitar pukul delapan malam, mata Juan mulai terbuka, pandangannya terlihat buram hingga perlahan dia bisa melihat dengan jelas langit-langit kamar dan silau lampu.
"Juan, syukurlah. Akhirnya kamu sadar juga."
Perlahan Juan menoleh, menatap sang Mama yang duduk di tepi ranjang, sekilas pandangannya teralihkan melihat Maudy yang berdiri tak jauh dari sana.
"Juan, apa kepala kamu sakit?"
Mariana nampak begitu khawatir, karena tidak biasanya sang putra pingsan seperti tadi. Dia pun tak menyalahkan Maudy, dan menganggap semua ini adalah kecelakaan.
Tetapi berbeda dengan Maudy, wajahnya nampak pias, dia takut terjadi hal buruk dengan majikannya. Meski Juan sudaj sadar sekalipun, Maudy masih tertunduk.
"Aku baik-baik saja, Ma." Juan menarik senyum tipis, agar sang Mama percaya jika dia baik-baik saja. Sejujurnya, dia pingsan bukan karena terjatuh tadi, namun tiba-tiba saja dia syok ingatan yang sempat hilang tiba-tiba terlintas begitu saja.
Juan kembali melirik kearah Maudy. Dia tiba-tiba berpikir, apa karena ciuman itu. Ya, dia tidak yakin, semua itu mustahil, namun dia lupa jika keajaiban itu benar adanya, dan mungkin saat ini dia sedang mengalaminya sendiri.
"Baguslah kalau begitu. Maudy sudah memberitahu semua kronologinya kepada Mama dan Papa. Lain kali kamu hati-hati kalau masuk kamar mandi ya, masa bisa sampai jatuh pingsan sih," sahut Papa Juan yang juga berada di ruangan itu.
Sepertinya dia mengarang cerita, dia tidak mungkin menceritakan tentang ciuman itu 'kan? batin Juan.
"Iya, tentu saja. Aku akan berhati-hati."
Mariana yang sudah merasa lega, segera berdiri dari posisi duduknya. "Baiklah, kalau begitu Mama dan Papa keluar dulu, kalau butuh apa-apa, minta saja sama Maudy."
Juan menganggukkan kepalanya, paham. Setelah kedua orangtuanya pergi, dia kembali beralih memandangi Maudy yang sejak tadi tak bergeming. "Hey, kau mendekatlah."
Dengan kepala tertunduk, dan mulut yang masih membisu, Maudy mendekat seolah siap untuk segala konsekuensi yang akan diberikan Juan. Ya, meski dia merasa tidak salah sepenuhnya.
Juan bangkit dari posisi berbaringnya, menatap wanita yang ternyata adalah Maid baru yang akan melayaninya. "Jadi kamu pengganti Mina?"
Maudy hanya mengangguk tanpa bicara.
"Kamu tahu kesalahan kamu apa?" tanya Juan dengan tatapan sinisnya.
Lagi-lagi Maudy hanya bisa mengangguk.
Melihat Maudy terus mengangguk malah membuat Juan semakin kesal. "Hey, jangan hanya mengangguk. Apa kamu bisu?"
Helaan napas Maudy terdengar lirih, perlahan dia memberanikan diri menatap Juan yang saat ini berdiri dihadapannya, begitu dekat hingga hampir tak berjarak. "Saya minta maaf, Tuan. Saya panik karena tiba-tiba anda masuk dengan ... ah pokoknya saya minta ma--"
"Lalu bagaimana kamu menjelaskan ciuman tadi?" Potong Juan. "Kamu tahu, aku belum pernah berciuman dengan wanita manapun dan kamu, berani-beraninya menciumku."
Astaga, pria ini terus terang sekali. Apa tidak bisa lupakan saja bagian yang itu, batin Maudy.
"Ehm, i-itu 'kan hanya kecelakaan. Anda lihat sendiri tadi saya termasuk dan semua terjadi begitu saja. Mana mungkin saya sengaja."
Ya, Juan pun tahu jika semuanya hanya kecelakaan kecil yang tak seharusnya dibesar-besarkan, namun entah kenapa dia menjadi penasaran dengan Maid barunya itu.
Dia hanya gadis biasa, tapi bagaimana bisa sentuhan bibirnya tadi membuat aku mengingat kembali tragedi kecelakaan itu, meski hanya beberapa detik, batin Juan.
"Ehm, begini saja. Aku akan melupakan semuanya, tapi dengan satu syarat," ucap Juan.
Maudy yang sempat tertunduk kembali mengangkat kepalanya menatap sang majikan. "A-apa itu?"
Sejenak Juan nampak ragu untuk mengutarakan keinginannya. Namun dia harus memastikan, apakah ciuman itu benar-benar bisa membuatnya mendapatkan potongan memory ingatan yang hilang.
"Lakukan hal itu lagi bersamaku."
"Hah! Ma-maksud Anda apa?" Maudy memundurkan tubuhnya karena merasa berada di dekat Juan adalah zona bahaya.
"Sebentar saja, aku hanya ingin memastikan sesuatu."
Juan kembali mendekat dan saat itu juga Maudy kembali mundur dengan raut wajah tak percaya.
Pria ini pasti gila, pantas saja Mina mundur meski gajinya tinggi, batin Maudy.
Melihat Maudy ketakutan, Juan pun memilih untuk mundur perlahan sebelum terjadi kesalahpahaman. "Tenanglah, kamu pasti berpikir aku adalah pria mesum, tapi aku bukan pria seperti itu, aku punya alasan. Saat kejadian di toilet tadi, tepatnya saat kamu menciumku, aku tiba-tiba mengingat kembali potongan memory saat aku mengalami kecelakaan beberapa bulan lalu. Aku mohon, bantu aku. Aku akan memberikan apapun yang kamu minta."
"Hah, anda harap saya percaya? Saya ini wanita mandiri Tuan, saya sudah tahu modus klise seperti ini. Saya tidak akan mengulang kejadian tadi meski anda memberikan dunia dan seisinya. Saya memang butuh uang tapi uang tidak bisa membeli harga diri saya." Maudy melirik kearah jam di dinding kamar. "Jam kerja saya sudah berakhir, saya tidak akan datang besok. Cari saja pelayan lain."
Maudy mengambil langkah seribu keluar dari ruangan itu.
"Hey! Maksudku bukan seperti itu!" seru Juan, namun selangkah pun Maudy tak bergeming dan terus melangkah keluar dari ruangan itu.
***
"Hah kamu serius?"
Dokter Rian sampai tercengang mendengar cerita Juan tentang ingatannya. Ya, hari ini Juan kembali kerumah sakit, untuk memastikan apakah hal yang dia alami itu bisa membuat ingatannya pulih.
"Sekarang katakan, apa saja yang kamu ingat?" tanya Dokter Rian penasaran.
Juan memejamkan sebentar kemudian kembali melihat Dokter Rian. "Aku melihat cahaya lampu yang menyilaukan dari depan, aku menghindar lalu terdengar bunyi tabrak yang sangat keras. Hanya itu saja."
"Huuft, itu benar-benar potongan kecil. Secara medis, ciuman tidak bisa menyembuhkan amnesia, tapi bisa saja terjadi, kamu tahu snow white? Dia terbangun setelah mendapatkan ciuman dari seorang pria yang tulus."
Juan nampak kesal saat mendengar penuturan sang Dokter. "Ma-na mungkin begitu, jadi kamu pikir dia adalah cinta sejatiku seperti di dongeng snow white itu? Haha, aku tidak percaya kamu menyamakan kejadian yang aku alami dengan dongeng."
"Bukan seperti itu juga. Ah entahlah, jadi apa yang akan kamu lakukan sekarang? Dia sudah pergi dan dia bilang tidak akan kembali 'kan. Kau benar-benar tidak sabaran, seharusnya kamu tidak mendesak, minta secara halus, rebut hatinya, raih simpatinya. Aku yakin dia akan mau."
"Kamu benar-benar pandai berkomentar, aku tidak lagi sempat memikirkan hal itu semalam.", Juan kembali memijat keningnya yang tiba-tiba terasa pening.
Dia terus berpikir bagaimana caranya membuat Maudy kembali. Mengingat ekspresi Maudy malam tadi saja sudah membuat Juan pesimis, padahal di tidak bermaksud lancang.
Setelah beberapa saat Juan tiba-tiba saja ingat sesuatu tentang kontrak kerja para pekerja di rumahnya.
"Hey kamu sudah mau pulang?" tanya Rian heran saat melihat Juan tiba-tiba bediri dari posisi duduknya.
"Ya, aku akan membuat dia kembali kepadaku secepatnya," Setelah memasang jaketnya, Juan segera melangkah cepat keluar dari ruangan itu.
Sementara Rian hanya terkekeh kecil seraya memandangi kepergian pasien sekaligus sahabatnya itu. "Ck, dia seperti seorang pria yang sedang membujuk kekasihnya untuk kembali."
Bersambung 💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Nurlaela
jadikan alasan, klo belum selesai kontrak jangan mengundurkan diri atau bayar kerugian finalty🤣pasti bisa jerat Maudy tetap disana, aneh juga ciuman bisa memulihkan ingatan, tapi ngank salah dicoba🤦🤣🤣🤣
2023-02-27
1
shebina putri
lanjuuuttttt 👍👍
2023-01-27
0
mommyanis
butuh berapa ciuman utk memulihkan ingatanx secara sempurna ?????? 🤔🤔🤔🤔🤔hemmmm...ratusan 😂😂😂😂😂😂🤭🤭🤭🤭🤭
2023-01-27
1