Hollaa....aku up sore-sore gini gak apa-apa kan genks...
Happy reading buat kalian yeayy😘
❤️❤️❤️
Setelah Devo menerima panggilan dan ternyata dari sang papa, Kevin Aldiansyah Pratama. Orang yang telah melimpahkan semua perusahaan yang dimiliki pada sang anak semata wayangnya itu. Beliau adalah seorang laki-laki tegas, berwibawa, dan tampan. Sudah pasti ketampanan itu salah satu anugerah yang diwariskan pada Devo, anak tunggalnya selain harta yang tak akan habis.
Dan karena ketampanannya itu pula mama Rena sering dibuat cemburu. Semua orang yang melihatnya sudah pasti akan hormat dan sungkan padanya. Kevin sebenarnya seorang ayah yang sangat penyayang, hanya saja beliau tak selalu menunjukkan rasa sayangnya secara langsung, terbukti hari ini beliau memanggil Devo untuk makan siang bersama.
❤️❤️❤️
Memasuki halaman parkir kediaman sang papa, rumah mewah dua lantai bergaya Eropa, Devo melangkahkan kakinya sambil bersiul menggambarkan suasana hatinya yang sedang gembira. Dulu Devo memang pemuda yang periang, suka bercanda, perhatian, dan penyayang.
Kalau sifat periang dan suka bercanda adalah gen yang diwariskan oleh mama Rena. Namun setelah menikah beberapa karakter itu menghilang dari dirinya. Mungkin karena kehidupan laki-laki singgel dan sudah berumah tangga berbeda, jadi keluarga nya pun memahami hal itu.
Tapi sepertinya kini sifat asli Devo telah merasuk lagi kedalam dirinya.
"Hhayy...anak mama..." berdiri di ambang pintu dan melebarkan kedua tangan berharap sang putra memeluk dirinya.
"Udah deh maa...ga usah lebayy" sahut Devo memeluk sekejap dan sekilas mencium kening sang mama.
" Mama kan kangen..emang gak boleh??" tanya mama Rena dengan nada merajuk.
Devo sudah beberapa Minggu ini tidak mengunjungi kedua orang tua nya dengan alasan sibuk.
Papa Kevin muncul dari ruang tengah, " sudah..sudah..ayo ajak masuk anaknya ma...kita makan..papa sudah laper nihh dari tadi"
Ya, demi makan siang bersama dengan sang anak, papa Kevin rela menahan perut yang dari tadi sudah keroncongan.
Devo melepas pelukan mama Rena, dan kini memeluk sang papa, " gimana kabarnya pa??"
"papa sehat..kamu??" papa Kevin balik bertanya sembari menepuk pelan bahu lelaki kecilnya. Bagi papa Kevin anak laki-laki nya itu seakan tak pernah besar...ia tetap menganggap Kevin bayi yang dulu ia timang-timang.
Hari ini mama Rena sengaja memasak menu kesukaan Kevin, mulai dari capcay, perkedel kentang, gulai ayam, kerupuk udang, dan tak pernah ketinggalan adalah puding coklat, desert favoritnya semenjak ia kecil.
"Gimana dengan kerjaan kamu Dev?" tanya papa Kevin sembari mengunyah. Orang kepercayaan papa Kevin memberikan laporan bahwa saham perusahaan naik sekian persen, dan itu membuat papa Kevin senang. Karena sebelum menikah Devo tidak pernah mau untuk memimpin salah satu cabang perusahaan. Padahal ia cukup menunjuk cabang mana yang ia mau.
"So far so good..." jawab Devo singkat.
Ya memang sejauh ini keadaan perusahaan lebih baik dan semakin maju, itu karena Devo lebih semangat bekerja dan lebih betah dikantor. Pastinya karena ada gadis penyemangat dan morning kiss yang selalu bikin segeerr.
"Dev..cabang perusahaan di Batam sudah rampung, kamu pegang ya?"
Melihat bukti fisik dari laporan yang selalu diberikan oleh orang kepercayaan nya. Papa Kevin yakin bahwa Devo sudah lebih bertanggung jawab dengan dirinya dan juga perusahaan. Jadi beliau akan mempercayakan perusahaan yang baru itu untuk Devo pimpin.
Papa Kevin sebenarnya memerintah atau menawarkan Devo untuk pindah ke Batam ya?
"hukhuk..."mengambil segelas air yang disodorkan mama Rena, karena Devo tersedak saat mendengar perkataan sang papa.
"gak pa...ku gak mau!" jawabnya cepat dengan mata agak merah karena tersedak tadi.
"Kenapa? tenang aja..kamu kan bisa bawa istri dan anakmu kesana. Lagian cuma sementara kok.. sampai perusahaan berjalan stabil saja."
jawab papa Kevin dengan nada santai.
Duhh...papa...bukan itu pa..kalo aku pindah ke Batam nanti bagaimana dengan Lisa,, aku gak mau jauh darinya.
"Papa kan bisa tugasin orang lain, please jangan aku pa, aku udah nyaman disini. Maa....please bantuin dong..." Devo terlihat panik sekali sampai harus meminta bantuan sang mama.
Mama Rena adalah senjata pamungkas Devo untuk membujuk papa Kevin, karena sang papa pasti akan mendengar dan mengabulkan permintaan istri tercintanya. Perempuan yang sejak sekolah sudah menemaninya, mama Rena adalah cinta pertama papa Kevin.
Hanya dengan tatapan dan sedikit gelengan kepala mama Rena tampaknya sudah cukup untuk menaklukkan papa Kevin. Memang terbukti ampuh..saluut buat mama tercinta.
"Ya sudah...kalo gitu kamu wakilin papa menghadiri acara peresmian nya ya, karena papa gak bisa hadir." papa Kevin akhirnya mengalah.
"OK.. siaap pah!!" jawab Devo singkat.
Jawaban Devo barusan sangat antusias dengan mata berbinar karena senang tak terkira. Sudah jelas ia senang, selain tetap tinggal di Jakarta, ia juga bisa mengajak Lisa untuk menghadiri acara peresmian perusahaan baru tersebut.
" Ngomong-ngomong kabar cucu papa gimana? sudah bisa apa lagi? papa kangen..tadi kenapa ga kamu ajak Dev?"
"Kabar Dareen sehat pa.. pastinya makin ganteng dong kayak papanya.." Jawab Devo menyombongkan diri.
"hoo..tadi waktu papa telepon kebetulan aku lagi diluar pah..jadi aku langsung otw kesini" sahut Devo.
gara-gara telepon dari papa Kevin gagal deh rencana makan siang bareng sang gadis.
❤️❤️❤️
Hari yang ditunggu pun tiba , Devo dan Lisa bersiap berangkat menuju Batam sesuai perintah papa Kevin. Tak membawa banyak pakaian, karena mereka hanya pergi untuk 1 malam 2 hari.
Tak ada yang spesial dengan perjalanan ini, mereka sudah terbiasa dinas ke luar daerah seperti ini, baik dalam kota ataupun luar negeri.
Ketika akan check in tiket pesawat, Devo sekilas melihat dari kejauhan sesosok perempuan mirip sekali dengan Aurel istrinya. Aahh..tapi rasanya tidak mungkin, karena perempuan itu bergandengan dengan seorang pria berperawakan tinggi membawa satu koper.
Tapi bisa saja mungkin karena diantara mereka walaupun suami istri mereka jarang sekali meminta ijin ataupun sekedar berpamitan jika akan bepergian.
"Kak..." lamunan Devo buyar ketika Lisa memanggil namanya.
"Kenapa? kok ngelamun?" tanya Lisa penasaran mendapati wajah lelakinya termangu.
"Hoo..gak apa-apa" jawab Devo sembari mendorong koper biru dongker.
❤️❤️❤️
Didalam pesawat, duduk berdampingan di kursi penumpang dengan lelaki yang dicintai, Lisa menyandarkan kepala dibahu Devo dan menyilangkan lengannya di lengan kekasihnya, Lisa merasa seperti pasangan yang akan pergi berbulan madu. hooo...andai saja....
Kini bagi mereka perjalanan sejauh apapun serasa tak ada beban, justru mereka sangat menikmati.
❤️❤️❤️
wokehh genks...jangan lupa like n komen yaa..
gituu ajahh..thanks..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Kristi Yani
jadi sama sama selingkuh??? pasangan somplak ini kok ga kasian ma anak nya ya😔
2022-12-03
0
Heysi💔
Wes2 iki ternyata semua ada udang di balik rempeyek masing2🤣🤣🤣
2022-03-02
0
Atie Tea
satu sama deh...
2020-11-30
2