Hellooww...sorry genks aku telat up nya yaa
mudah-mudahan kali ini aku bisa up dua episode..doakeun yeeaayy..
Happy Reading buat kalian 😘😘
❤️❤️❤️
Setelah penyatuan yang mereka lakukan malam ini, Lisa dan Devo merasa lebih dekat. Rasanya Devo enggan untuk pulang dimana istrinya berada dikediaman mereka.
"kak..udah malem" Lisa mengingatkan lelakinya itu untuk pulang kerumah nya, ia sadar kalau ia hanya berbagi dan bukan memiliki. Semoga perasaan nya tetap seperti itu, setidaknya itulah yang ia harapkan.
Memeluk Lisa dari belakang, setelah selesai melakukan hubungan, didapur Lisa membuat teh hangat untuk mereka, selain karena haus, teh juga bisa menambah tenaga mereka yang terkuras.
"mau bobo sama kamu aja"
"kak..." membalikkan badannya, Lisa melingkarkan kedua tangannya di pinggang Devo.
"besok kan bisa ketemu lagi"
"dikantor?? gak bisa kayak gini sayaang..."
Devo meraup bibir Lisa, daging kenyal mungil itu tampaknya sudah membuat Devo ketagihan.
Mengenakan lingerie dengan belahan dada sangat rendah, apalagi tanpa penyanggah didalamnya, membuat Devo tak kuasa untuk merangkup bukit kembar gadisnya. Hanya menggeser tali kecil dari bahu, kini Devo sudah menjatuhkan lingerie tipis Lisa. Tak ada penolakan, justru Lisa memindahkan tangannya dan melingkarkan nya dileher Devo. Menggendong tanpa melepaskan tautan bibir mereka, kini hal yang membuat kedua insan itu terbuai terjadi disofa.
❤️❤️❤️
Memeluk Lisa, lengan Devo sebagai bantalan nya dan hanya tertutup selimut, "sayaang...aku pindah kesini aja yaa?"
"kaaakk..." jawab lusa sembari memutar mutar jari telunjuk membuat pola tak jelas didada Devo.
"iyaa..iyaa..maaf" mengecup tangan gadisnya.
Mengerti apa yang dimaksud Lisa hanya dengan satu kata namun bernada panjang, Devo tidak melanjutkan pembicaraannya.
"aku bakal kangen terus sama kamu"
"setiap hari kan bisa ketemu kak"
"tapi gak bisa cium-cium kayak gini"
mengecup puncak kepala Lisa.
"hemm...siapa bilang...tiap pagi kan aku cium"
"tapi gak bisa peluk-peluk begini" tangan Devo sudah sampai perut bawah Lisa.
"iihh...kakak..geli tauu.."
Tertawa bersama sebelum tidur hingga keduanya terlelap. Melarang Devo untuk menginap ternyata tidak berhasil Lisa lakukan.
❤️❤️❤️
Kegiatan spesial yang mereka lakukan sampai dini hari itu berhasil membuat mereka bangun kesiangan. Alarm sudah dipasang dengan jadwal yang sama setiap harinya tapi nyatanya pagi ini tak terdengar bunyinya, entah karena disilent atau memang mereka terlalu lelap dengan kenyamanan pelukan hangat.
"hahh..kak..bangun.. kita kesiangan" Lisa membangunkan Devo, suaranya terdengar panik.
"kak..."menggoyang lengan Devo.
"cium dulu..." tetap memejamkan matanya Devo terlihat santai.
"ish.."
"sini tidur lagi aja yahh" menarik Lisa kembali ke pelukannya.
Menepis tangan Devo yang hendak menarik pinggang nya, "serius dong kak..kita bakalan telat nih"
"biarin aja, kan aku bos nya. udah ahh..sini bobo lagi, masih pengen peluk kamu"
"ya kamu emang bos...tapi aku kan karyawan kak.."
"ya udah, cuti aja. Aku ACC"
Sikap nyeleneh Devo mulai kumat.
"tauu ahh" Lisa tampak kesal dengan jawaban Devo dan hendak turun dari ranjang, ia ingin tetap bersiap berangkat ke kantor.
"aww..." suara Lisa meringis menaha sakit, pangkal pahanya masih linu, bagian intimnya perih ditambah kini badannya terasa remuk.
Devo terkejut dan membuka matanya. "tuhh kan..aku bilang juga apa.. masih sakit?" duduk disamping Lisa, Devo tampak khawatir.
"ke dokter aja yukk"
"iihh..apaan sih kak..maluu tau"
"kenapa malu, dokter kan tugasnya ngobatin orang sakit."
"iyaa...tapi bukan sakit yang begini" jawab Lisa cemberut.
"truss ngobatin nya gimana dong? sini aku lihat.."
"kakaaaakk !!!
"iyaa..iyaa.. maaf..gendong aja ya? mau ke kamar mandi kan?"
Lisa mengangguk, " mau mandi "
"aku mandiin yaa.."
"gak usah..bisa sendiri" jawab lisa bernada datar.
"gak usah..tapi jawabnya galak."
Pantas saja jika rasanya pedih,, nyeri,, linu... ternyata memang merah dipinggir bagian intimnya. Ya karena Devo melakukan nya beberapa kali, itu karena ia melakukannya dengan orang yang ia cintai. Ia menumpahkan semua rasa yang tertahan selama ini.
❤️❤️❤️
Devo sudah rapih dengan pakaian lengkapnya, kini tak perlu repot minta pak Agus membawakan pakaian nya ke kantor karena di apartemen ada beberapa stok pakaian ganti seperti permintaan Devo sepulang dari Batam.
Tak bisa berjalan cepat, bukan karena high heels yang dipakai Lisa, namun rasa kurang nyaman yang masih terasa di area ************ nya.
"kuat gak?" menggandeng pinggang gadisnya.
Lisa menganggukkan kepalanya pelan tanpa kata.
"Gendong yaa?" tanya Devo.
"iih..apaan sihh..malu kak"
"ya udah pelan-pelan, pegang tangan aku yaa, maaf ya.. buat kamu sakit lagi"
Sadar dengan apa yang ia lakukan, Devo merasa bersalah. Tapi sikapnya jadi manis sekali pada kekasihnya.
❤️❤️❤️
Turun dari mobil sang bos, Lisa tampak agak canggung. Padahal tak perlu seperti itu, semua karyawan sudah paham bahwa Lisa asisten bos di perusahaan. Lisa merasa seakan orang lain tau apa yang ia lakukan dengan bosnya. Tentu saja itu hanya perasaannya saja.
Sampai di lobby kantor pukul sembilan kurang lima menit. Terlambat hampir satu jam. Devo melambatkan jalan nya untuk mengimbangi Lisa.
Menjawab sapaan para karyawannya dengan anggukan pelan, "pelan-pelan" bisik Devo.
"kakak duluan aja yaa"
"kamu??"
"nanti aku nyusul"
Mereka bicara dengan suara sangat pelan.
❤️❤️❤️
"Tumben Lis? kesiangan?" sapa Yola.
" iya mba, rasanya badan capek banget" menuju meja kerjanya Lisa berjalan sangat pelan menahan perih.
" cape yaa? kemarin kan abis dari Batam? gimana proyek disana Lis? tanya Yola sambil menyerahkan beberapa lembar laporan pekerjaan selama ia pergi.
"makasih mba, acaranya lancar kok mba."
Tentu saja ia tak menceritakan tragedi yang terjadi selama ia disana.
❤️❤️❤️
Devo tampak sibuk didalam ruangannya, membaca beberapa dokumen yang sudah menumpuk di meja sebelum di tandatangani olehnya. Namun tampak jelas diwajahnya kekhawatiran pada gadisnya, sudah satu jam belum juga masuk ke ruangan nya.
Melihat kearah meja tempat Lisa duduk, Devo dapat melihat samar dari kaca berwarna gelap, Lisa masih sibuk mengetik didepan komputer.
Setelah Lisa selesai menyusun jadwal pekerjaan untuk sepekan kedepan dan hendak melaporkan pada sang bos. Membuka pintu setelah dua kali mengetuk, menghampiri dan berdiri di samping kursi hitam Devo " pak, siang ini ada rapat dengan PT. Zahara"
"Masih sakit?" mengelus perut bawah Lisa.
"kakak..nanti ada yang lihat" menepis tangan Devo
"kacanya gak kelihatan dari luar kok"
"kalo ada yang masuk gimana!"
"ketok dulu lahh,, gak sopan"
Sekarang kok bosnya jadi pinter nge les gini sihh..suka bikin kesel dehh.. walaupun cuma pada gadisnya.
"masih kerasa?" tanya Devo lagi.
"perih..ada yang lecet."
wajah Devo meringis mendengar kata perih dan lecet "maaf yaa" berdiri dan mencium kening Lisa.
Ia membayangkan sesuatu yang berhimpit lecet.
sudah pasti rasanya awwww...periiihhh....
❤️❤️❤️
genks biar gak perih lagi gimana dong..
Jangan lupa like n komen nya yeaa...😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Nur Adam
lisa mg selingkuh bwan enk trs tmbh jinah ckck cba klu sudah resmi eng ing eng ga tau dah
2022-06-09
0
Fitry Azzahra
gusti pingin yg kayak devo dong😁😁
2021-05-08
0
Alya Dewina Maryam
klo udah terbiasa ga bakalan perih lgi..🤭
2020-12-10
1