Hayy..hayy... ku hadir lagi genks..
Happy reading yeaa 😘
❤️❤️❤️
Lisa tersinggung sekali atas ucapan Devo, ia tak menyangka kata-kata itu bisa keluar dari orang yang sangat ia sayangi. Setelah beberapa bulan menjalin hubungan dengan Devo, ia tak menyangka kekasihnya itu bisa mengatakan hal sekasar itu padanya.Kaget dan kecewa itu yang ia rasakan saat ini.
Terpaksa pergi karena Lisa yang berkali-kali mengusirnya. Ternyata perkataannya sangat menyulut emosi Lisa. Entah kenapa logikanya selalu saja menghilang jika melihat gadisnya bersama pria lain. Mungkin karena rasa cinta yang semakin dalam terhadap Lisa.
Apakah ia akan melakukan hal yang sama jika itu terjadi pada Aurel, entahlah...
Menyesali perbuatannya, Devo tak tau harus berbuat apa karena Lisa tak mengijinkan dirinya untuk menjelaskan atau sekedar meminta maaf.
Bingung dan merasa frustasi, perjalanan yang ia pikir bisa menghabiskan waktu bersama Lisa justru berantakan karena mulutnya yang tidak bisa dikontrol.
❤️❤️❤️
Tak tau harus bagaimana, Devo memutuskan pergi ke mini bar hotel. Mungkin saja akan mengurangi pikiran nya yang sedang tak karuan.
Duduk di stool bar, ditemani sekaleng minuman bersoda sambil memikirkan cara untuk meminta maaf pada gadisnya.
❤️❤️❤️
Didalam kamar Lisa hanya menyalakan televisi hanya supaya tidak sepi, bosan tak ada teman ngobrol itu sudah pasti.
Derrrtt....derrrt....ponsel Lisa bergetar untuk kesekian kalinya. Devo sudah menghubungi nya sejak tadi, notifikasi chat yang masukpun tak ada yang ia baca. Biasanya ia selalu mengalah dan menuruti apa yang Devo mau, tapi kali ini ia tak bisa menahan egois karena perkataan yang menurutnya melecehkan.
Menghabiskan dua kaleng soda ternyata tak juga bisa menahan keinginannya untuk menemui Lisa.
"Ding..dong...ding..dong..." Devo menekan bel kamar lisa berulang kali namun tak juga dibuka oleh Lisa. Menghubungi ponsel, Lisa tak juga mau menjawab panggilan dari nya..
Devo tak kehabisan akal, ia menggedor pintu kamar dengan keras lalu mengetik pesan.
Devo tau kalau Lisa paling tidak suka ribut didepan umum, apalagi kalau menjadi tontonan gratis.. cara ini pasti ampuh agar Lisa mau membaca pesan di ponselnya dengan membuat keributan terlebih dahulu.
"buka pintunya atau aku panggil security untuk buka paksa."
Masa bodo dengan penghuni kamar yang lain, yang paling penting sekarang adalah ia bisa menemui gadisnya.
❤️❤️❤️
Suara gedoran pintu yang Devo lakukan barusan membuat Lisa terkejut dan sedikit panik, terlebih saat ia membaca pesan yang dikirim Devo. Kalau ia tidak segera buka pintunya bisa-bisa ganggu tamu yang lain, melihat jam di ponsel sudah pukul sebelas malam.
gubbrraakk... Devo terjatuh saat Lisa membuka pintu, ternyata sejak tadi ia menyandarkan tubuhnya di pintu kamar.
"aaawww..."
Sebenarnya Lisa tak tega melihat Devo terjatuh, tapi ia sengaja untuk tidak membantunya berdiri.
"Mau apa!!!..." tanya Lisa ketus.
"Mau kamu.." jawab Devo cengar-cengir kegirangan.
Devo menutup pintu lalu menghampiri Lisa, "maafin aku Lis, aku gak bermaksud menyinggung perasaan kamu."
"udah deh kak..aku lagi males berdebat!" Lisa duduk dipinggir ranjang, gesture tubuhnya memang tak bersemangat walaupun hanya untuk mendebatkan masalah yang buat ia kecewa.
"aku juga gak mau berdebat,,aku mau baikan"
heehh...jujur sekali
Berlutut didepan Lisa, memegang tangan dan memohon maaf untuk yang kesekian kalinya, " maafin aku ya sayang.. please....aku cuma mau denger kamu bilang iya."
Dengan suara lemah dan tetap diposisi yang sama, " kakak bukan sekarang saja seperti ini, mungkin ada baiknya jika kita break dulu."
Beberapa jam saja didalam kamar dengan suasana hati yang tidak baik membuat Lisa mengambil keputusan untuk mengakhiri hubungan tersembunyi ini.
"haahh!!! maksudnya apa?"
Tidak mungkin Devo tak mengerti apa yang dimaksud Lisa, dengan jelas sekali Lisa mengucapkan kata break. Hanya saja ia sangat terkejut dan tak menyangka kalau Lisa benar-benar marah padanya.
"Apa yang kakak katakan benar, aku memang salah...aku perempuan genit...aku sudah mencintai suami orang...aku....."
Lisa mulai menyalahkan dirinya sendiri karena sudah menjalin hubungan dengan pria beristri seperti yang dikatakan Wina sahabatnya.
Lisa belum menyelesaikan kalimatnya, namun dengan cepat Devo menutup mulut Lisa dengan jari telunjuknya dan memeluk erat gadisnya.
Devo tak menyangka efek nya akan sedahsyat ini. Ia benar-benar menyesal dengan apa yang terjadi.
"Maaf...kakak yang salah Lis,," Devo mengucapkan kalimat itu dengan suara serak. Matanya merah menahan butiran bening yang sebentar lagi siap menetes.
"Ini demi kebaikan kita kak"
Melepaskan pelukannya, ternyata air bening itu sudah membasahi pipi lelakinya.
"gak...aku gak mau!! atau mungkin kamu ga pernah cinta sama aku"
Kenapa keadaan nya jadi berbalik seperti ini.
" Karena aku cinta,,aku sayang sama kakak mangkanya aku ambil keputusan ini!" ucap Lisa dengan nada mulai meninggi.
"Katakan,,,aku harus bagaimana supaya kamu percaya kalo aku benar-benar menyesal sudah berkata kurang ajar sama kamu Lis...aku janji gak akan berbuat hal seperti tadi. Asalkan kamu jangan tinggalin aku. Aku sayang kamu Lis."
Dengan wajah memelas dan bertumpu dengan lututnya Devo berharap Lisa akan memaafkan.
Melihat Devo seperti itu sangat membuat Lisa tak tega, mengusap air mata kekasihnya dengan jari, Lisa melihat kesungguhan dimata Devo yang masih memerah.
Mengangguk dan memeluk lelakinya, sejujurnya Lisa pun tak rela jika harus berpisah dari Devo, orang yang beberapa bulan ini membuat dirinya nyaman. Terlebih lagi perhatian Devo padanya seiring waktu semakin bertambah. Apakah ia bisa kehilangan semuanya.
Tak menyangka mendapat pelukan dari kekasihnya, Devo memeluk lebih erat. Bersyukur karena penyesalannya termaafkan.
Melepaskan pelukan, menempelkan kedua telapak tangan di kedua pipi gadisnya, "Ajari kakak memahami kamu ya, kasi tau kalau kakak bikin kamu gak nyaman. Jangan pernah tinggalin kakak..Janji yaa sayang..."
"iya..." jawab Lisa singkat dengan mata yang saling menatap.
Mengecup kening Lisa dengan lembut, berlanjut mengecup singkat hidung mancung kekasihnya dan Devo mengakhiri kecupannya dibibir merah Lisa. Tak hanya mengecup singkat, namun Devo mulai menyisir bibir lisa dengan lidahnya. Mereka saling memangut dan bertukar saliva.
Memang sejak tadi Devo ingin sekali mencium kekasihnya itu, sebelum berangkat ke acara yang akan mereka hadiri, hanya saja bibir Lisa sudah tertutup oleh pekat warna lipstik. Ya, sekarang pun warna merah itu masih melekat disana.
Lisa melepaskan ciumannya karena merasa sesak kehabisan napas, "Kak..."ucap Lisa sembari tertawa melihat bibir Devo yang kini berubah warna.
"hemm"
Mengusap bibir Devo dengan ibu jari untuk menghilangkan warna merah lipstik nya yang sudah berpindah.
"biarin...yang penting aku sayang banget sama kamu.." ucap Devo melanjutkan kembali aktifitas yang terhenti barusan.
hehhh.....
❤️❤️❤️
wokeh genks...like n komen nya yeaa jangan sampe lupa 😀😀*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Reni Pratiwi
manggilnya mas aja Thor ya jgn KK,,,
2020-09-29
3
Shamira Rai
devo alaayyy...berani selingkuh tapi cengeng
2020-06-25
5
ayana
hai thor aku sudah mampir dan nyicil like
di tunggu feedbacknya
2020-06-21
1