Haayy..haayy...
smoga episode yang ke sekian ini like n komentar nya lebih banyak lageeh ya genks.
akuh ngarep.com nih 😃
❤️❤️❤️
Akhirnya acara yang penuh pujian itu pun selesai, lega rasanya bisa menghilang dari kerumunan orang-orang yang mengucapkan kata-kata manis demi maksud tertentu. Alih-alih menghadiri undangan, namun dibalik itu terselip suatu tujuan.
Kebanyakan dari mereka mendekati mertuanya dengan misi agar bisa bekerjasama atau menitipkan anak, saudara, kerabat masuk kedalam perusahaan.
Seusai acara Devo segera menepati janjinya pada Johan, notif yang masuk sejak satu jam lalu diponselnya belum sempat ia balas.
Dilayar pipih warna hitam itu tertera nama cafe tempat mereka bertemu malam ini.
Segera berpamitan pada istrinya, Devo langsung meluncur ke tempat tujuan. Diantar oleh supir hotel tempat nya menginap Devo tiba tepat waktu.
❤️❤️❤️
👉 dicafe
"Broo...disini !!" Johan melambaikan tangan ke arah pintu ketika melihat Devo baru saja masuk.
Mencari sumber suara berasal Devo melihat lambaian tangan temannya itu. "heeyy..guys!!"
"Apa kabar lo Dev??" ilang gak ada kabar, tanya Yudha sambil berpelukan ala brother.
"iya, gue kira udah kelaut" canda Afi.
"kebetulan banget kemaren gue ketemu nih anak dipantai, udah jadi bokap dia." Johan menimpali kedua temannya.
"widihh...hebat banget lo Dev." sahut Yudha.
"ehh..udah..udah...kabar gue baik, trus kalian gimana kabarnya? trus kok bisa barengan gini?"
sekarang Devo yang memberikan pertanyaan pada teman-temannya.
Asik melepas kangen karena sudah beberapa tahun tidak berjumpa dan kehilangan kabar, Johan memesan minuman untuk Devo. "Dev, lo mo minum apa?"
"gampang..biar gue pesen sendiri aja bro" menuju meja bartender Devo memesan minuman untuk dirinya.
Tak lama berselang waiters mengantarkan minuman ke meja mereka disudut cafe dengan cahaya remang. "silahkan" ucap waiters.
"thanks" jawab Devo singkat sembari tersenyum pada pelayan.
"haahh..Lo gak salah Dev? hari gini masih minum sirup!" ejek Afi melihat segelas minuman yang diantar pelayan tadi berwarna coklat.
"sial lo pada,, gak usah ngeledek gue dehh!" jawab Devo kesal pada temannya.
Mereka tertawa bersama, Devo belum berubah sejak jaman kuliah, masih saja tidak mengkonsumsi minuman beralkohol.
Dulu pernah sewaktu ada acara akhir tahun yang diadakan dikampus, mereka berempat pergi ke diskotik sepulang dari acara tersebut. Memesan minuman sambil mendengarkan dentuman musik yang memekakkan telinga. Ketiga temannya itu minum beberapa gelas wine, mereka agak meracau sedikit dan oleng karena hilang keseimbangan. Namun berbeda dengan yang dialami Devo, ia hanya minum segelas wine tapi langsung muntah-muntah sampai merepotkan teman yang lain. Malahan baju Johan ikut terkena muntahannya.
Bukan itu saja, sampai dirumah Devo langsung tidur dan kepalanya pusing sampai dua hari. Dan semenjak itu Devo tidak lagi mau mencoba minum segala sesuatu yang mengandung alkohol.
kapook ya mas brooo..
" Dev, ngomong-ngomong kapan lo nikah? kok gak ngundang kita-kita?" tanya Yudha.
"bini lo siapa?
"Chintya masih nungguin lo tuhh"
"maksudnya??" tanya Devo dengan wajah penasaran, pertanyaan ketiga yang dilontarkan Yudha tampaknya membuat Devo ingin tahu.
Chintya mantan pacar Devo semasa kuliah. (udah aku jelasin di episode sebelumnya yaah)
"Sampe sekarang dia belom nikah. Kayak nya dia nungguin lo bro" tutur Afi.
"haah?? Tya nungguin gue?" Devo tak menyangka kalau mantan pacarnya masih menaruh harapan, namun Chintya kehilangan jejak semenjak Devo menikah. "mau ngapain dia nungguin gue?"
"yaa masih cinta sama lo kalee bro!!" sahut Afi.
"ooo... terus gimana ceritanya lo pada ke Bali? liburan bareng gitu?!" Devo membulatkan bibirnya dan mengalihkan topik pembicaraan, sebenarnya Devo masih penasaran dengan ketiga temannya, karena masih solid sampai sekarang. Tidak seperti dirinya yang terpental kehilangan komunikasi pada mereka.
"Kita usaha bareng Dev, ya maklum dehh mulai dari recehan. Kebetulan tender kita goal, jadi bonusnya buat liburan kesini. Lumayan buat cuci mata, ya gak bro??" jelas Johan pada Devo yang di ikuti anggukan dari Afi dan Yudha.
"kalo lo kan beda Dev, bonyok (bokap n nyokap) lo kaya, banyak duit, kagak perlu patungan buat usaha." Yudha menambahkan.
"biasa aja kalee, gue boleh ikutan gak nih?" pinta Devo pada ketiga temannya. Ikut berinvestasi
pada perusahaan temannya sepertinya tidak menjadi masalah baginya, ya hitung-hitung uang jajan.
❤️❤️❤️
👉di apartemen
Malam minggu kelabu, punya pacar tapi berasa jomblo. Seharian Lisa hanya menghabiskan waktunya di apartemen, makan mie instan dan minum susu kotak, ditambah beberapa kantong cemilan.
Membiarkan televisi tetap menyala sekedar menghilangkan kesunyian hatinya.
sabaar...besok kekasihnya pulang, Lisa terus berusaha menahan segala rasa dihatinya.
Baru tiga hari Devo jauh darinya, tapi serasa sebulan atau setahun. Jarum jam seperti lambat berputar, senja pun seakan enggan untuk tenggelam. Satu hari terasa 48 jam.
perasaan Lisa lebayy banget yaa, 48 jam mahh udah bisa lapor pak RT tuhh..bilang ke pak rt "pak pacar saya dibawa istrinya, lama banget..saya kangen banget nih pak rt..suruh pulang yaaa pak"
"Awas aja besok kalo ketemu.." Lisa berkata dalam hati. Merencanakan sesuatu karena Devo melupakan nya begitu saja.
emang besok mau diapain Lis babang devo nya ??
Menghindari untuk menghubungi lelakinya, Lisa menghubungi Wina, lumayan buat temen ngobrol daripada manyun.
Terdengar ring tone dari ponsel Wina,
cinta satu malam ohh indahnya...
cinta satu malam buatku melayang...
Menjauhkan ponsel dari telinganya setelah mendengar alunan lagu yang pernah booming.
"diihh...si Wina apaan siie, bikin gue tambah ill feel aja dahh." gerutu Lisa kesal.
Sepertinya Lisa merasa terpojok karena syair lagu barusan yang ia dengar yang mengingatkan dirinya pada Devo.
"Hall....."
tuuuutttt... segera memutuskan sambungan ponsel karena syair lagu, berbarengan dengan Wina yang baru saja menerima panggilan darinya.
Seketika itu juga ada panggilan masuk ke ponselnya, ya.. Wina menghubungi Lisa.
"haloo Sa...kok dimatiin??"
"hehehe...gak papa kok. Lo ngapain Win?"
"ya pacaran lahh...ini kan malem minggu sister....lupa yaa??" ejek Wina pada sahabatnya.
"reseh lo...iyaa, gue juga tauu" jawab Lisa ketus.
"lahh terus kalo tau napa lo nelpon gue?? ganggu aja dehh!" jawab Wina tak kalah ketus.
"biasa aja kalee win..."
"gimana biasa aja...bibir gue sakit nih!"
"diihh...bibir lo yang sakit, napa nyalahin gue.."
"ya gara-gara lo udah bikin kita kaget" protes Wina.
Ketika Lisa menelpon, Danu dan Wina sedang berciuman. Kebetulan Wina menyimpan ponselnya di saku celana. Getaran dan dering ponselnya membuat ia terkejut, karena gerakan reflek Wina, tak sengaja Danu mengigit bibir Wina. Alhasil sekarang bibir bawah Wina tergores sedikit. Bakalan sariawan dehh.
"kiiitaaaa ????? lo aja kalee gue enggak!"
"Lisaaaaaaa !!!!"
tuuuuttt..... alih-alih mau ngajak ngobrol, Lisa justru bikin Wina kesal bukan main.
❤️❤️❤️
udah dulu ya genks, sambil nunggu babang Devo pulang. Siap-siap yaa..uupss
❤️❤️❤️
Like nya jangan lupa ya tambah komentar pasti lebih ok, apalagi kalo bisa vote.. aku syeneng banget. see you next yeaay..😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Nurul Azizah Salamanda
knp jd lisa uring2an gtu..
2020-11-02
0
Suharma Gone
iya yah, kalau sudah ada jiwa pelakor sudah tidak ada malu
2020-10-19
1
Eti Alifa
lucu si lisa sama wina😁
2020-10-02
0