haayy...ku balik lagi...
Happy Reading buat kalian 😘
❤️❤️❤️
Devo duduk dipinggir ranjang dan menyelimuti kaki Lisa sampai batas pinggang, " Besok gak usah ke kantor dulu sampe lecetnya sembuh ya!" perintah Devo pada Lisa setelah selesai mengoleskan salep pada pusat tubuh Lisa.
Devo telaten sekali merawat gadisnya.
"Tapi kak..kerjaan aku lagi banyak banget" Lisa protes, ia harus mengatur jadwal dan mengonfirmasi klien yang berhubungan dengan perusahaan.
"Tuh kan.. ternyata kamu emang bener keras kepala banget ya! nurut kenapa sih.." tegas Devo kali ini nada bicaranya lebih tinggi. "nanti aku suruh Yola buat handle kerjaan kamu"
"Nanti kalo gaji aku dipotong gimana?"
"ya ampuuun lisaaa,,,aku ganti gaji kamu tiga kali lipat, mana nomor rekening nya?" mungkin Lisa lupa kalau kekasihnya itu pemilik perusahaan. Berapapun uang yang ia butuhkan pasti tersedia.
❤️❤️❤️
Masih duduk di pinggir ranjang, "Sayang, tadi aku beli ini." menunjukkan satu lembar pil kecil yang sebelumnya Lisa tak pernah lihat.
"apa ini kak? obat lecet juga?" tanya Lisa ingin tau.
"kamu beneran gak tau Lis?"
Lisa menggelengkan kepalanya, karena memang ia tidak tahu.
"ini pil KB sayang.." memberikan pada Lisa. Ia hanya pernah dengar kalau pil tersebut untuk mencegah kehamilan.
"maksudnya?" bukan Lisa tak mengerti apa tujuan dari pil yang diberikan Devo, hanya saja ia belum paham apa tujuan pikiran Devo.
"Aku sayang kamu Lis, kita sudah melakukan hubungan itu berkali-kali, sampai kamu kayak gini."
"terus???" Lisa menatap Devo menunggu penjelasan selanjutnya. " biar aku gak hamil?" tanya Lisa.
Melihat gelagat Lisa seperti nya ia tak menerima tindakan Devo.
"bukan...bukan begitu maksudnya."
"kakak takut aku hamil kan?"
Suara Lisa mulai meninggi.
"kamu jangan salah paham dulu Lis, biar aku atur semua pelan-pelan.
Berniat memberi petunjuk bagaimana aturan minum pil tersebut, justru suasana jadi kacau karena Lisa salah paham.
"Aku mau tidur! kakak pulang aja!"
"kok aku jadi di usir Lis?"
"aku ngantuuuk!" Lisa berteriak pada Devo.
"iya..kalo ngantuk tidur ya..aku temenin"
"gak mauu!"
melihat reaksi Lisa yang diluar dugaan, Devo segera bergegas keluar dari apartemen.
Menuju kerumahnya. Devo terus berpikir apakah perkataan yang tadi ia ucapkan ada yang salah. Semua diluar prediksi Devo, menjambak rambutnya sendiri laki-laki itu tampak gusar.
❤️❤️❤️
Setelah Devo pergi karena ia telah mengusirnya, Lisa duduk dan mengambil lembaran pil tersebut yang Devo letakkan diatas meja kecil samping ranjang. Lisa memperhatikan dengan seksama, mengikuti arah panah yang tertera dibalik lempengan pembungkus pil KB dan ia tetap tidak mengerti.
Mencari tahu tentang informasi yang berhubungan dengan pil tersebut, Lisa searching di google, aplikasi yang tahu segalanya. Sekarang ia sedikit paham dan mengerti untuk apa Devo membelikan pil itu untuk nya.
Hanya saja ia tidak suka dengan tindakan Devo tanpa membicarakan dengannya terlebih dahulu.
Berjalan perlahan menuju dapur, Lisa menuang segelas air putih dan meminum sebutir pil kecil sesuai petunjuk.
❤️❤️❤️
Ada sifat Lisa yang belum Devo pahami, Lisa seorang perempuan mandiri,namun manja karena sejak kecil kurang belaian kasih sayang kedua orangtuanya, walau om dan tantenya sangat menyayanginya, tapi sifat yang benar-benar Devo belum mengerti adalah menarik kesimpulan sendiri, ya.. Lisa terkadang berasumsi tanpa mendengarkan alasan atau pendapat orang lain.
Dan hal itu terbukti hari ini, tanpa mau mendengar penjelasan Devo terlebih dahulu ia menganggap Devo seakan memaksakan kehendaknya. Lisa berpikir Devo tidak mau menanggung resiko atas hubungan yang sudah berjalan dan terlanjur jauh.
Kesal dan kecewa atau haruskah ia menyesali semuanya. Rasa cintanya pada Devo yang telah meyakini nya untuk melakukan semua ini. Lisa sangat sadar laki-laki yang dicintainya adalah milik orang lain, untuk saat ini memang segalanya tak mungkin baginya.
"masih marah? maaf.."
Tak berniat membalas pesan masuk diponselnya, ia hanya membaca pesan dan memandangi layar ponsel.
❤️❤️❤️
Merasa tidak nyaman, Devo berkali kali melihat jam ditangannya seakan jarum jam ditangannya itu berputar lambat sekali. Ingin segera menemui gadisnya, tapi rasanya tak mungkin untuk saat ini mengingat kejadian kemarin. Sekedar menghubungi nya saja rasanya tak mungkin, khawatir lebih memperburuk hubungannya.
Tak ada Lisa didepan ruangannya, membuat Devo kurang bersemangat. Padahal ia sendiri yang menyuruh Lisa untuk tidak masuk kerja.
Hari ini Lisa mendengarkan apa yang bosnya sarankan kemarin siang. Ia hanya memainkan ponselnya sambil bermalas-malasan disofa.
"mana bayaran aku?" Lisa menagih janji karena tidak berangkat ke kantor hari ini.
Devo tersenyum saat membaca pesan masuk dan ternyata dari kekasihnya, "iya sayang...mana rekening nya? aku transfer sekarang ya? mau berapa?" Devo senang sekali, Lisa tak lagi marah padanya.
Padahal Lisa tidak sungguh-sungguh meminta uang pada Devo, itu hanya alasan untuk memulai komunikasi dengan kekasihnya.
"Sudah mandi?"
"sudah"
"salep nya sudah dioles?"
"sudah"
"bisa pakenya gak?"
"bisa"
Mendapat beberapa jawaban terlalu singkat membuat Devo gemas dengan Lisa-nya itu. Devo memutuskan untuk menghubungi dan bicara langsung. drrtt...drrrt...
Dua kali getaran dan Lisa langsung menjawab panggilan dari Devo, karena ponsel memang sedang dalam genggamannya.
"masih sakit?" pertanyaan pertama Devo.
"sudah makan?" pertanyaan kedua Devo lontarkan.
"aku kesana sekarang ya?" dan pertanyaan ketigapun berhasil ia ucapkan.
Sejak menerima panggilan Devo, Lisa belum sempat mengucapkan sesuatu, tidak ada sela untuk nya karena Devo terus saja nyerocos dengan pertanyaan-pertanyaan.
"mau makan sop iga"
"Ok..sejam lagi ya." mengakhiri obrolan dengan Lisa karena Yola mengetuk pintu untuk menyerahkan beberapa berkas.
❤️❤️❤️
Hanya butuh tiga puluh menit sop iga yang diinginkan Lisa kini sudah tersedia, Devo memerintahkan pak Agus untuk segera membelikan makanan seperti yang Lisa mau di restoran tidak jauh dari kantor.
Bergegas melesat menemui kekasihnya, Devo senang sekali akhirnya bisa berbaikan.
"mana uangnya?" menagih janji ketika Devo baru masuk kedalam apartemen dan menghampiri Lisa disofa.
"sabar sayaang...makan dulu, baru aku kasi"
❤️❤️❤️
"kak...maaf yaa"
"iya..gak apa-apa. aku mau serius sama kamu sayang, tapi harus sabar. Aku harus atur semuanya."
"maksud kakak?"
"iyaa..aku mau kita nikah"
"kakak...peluk.." merasa sangat bahagia dengan apa yang diucapkan Devo. "bener ya kak?" tanya Lisa menempelkan dagu nya pada bahu Devo.
"untuk itu kamu dengerin kata aku yaa.. jangan marah-marah terus."
"aku gak marah kok"
"gak marah tapi aku diusir" sahut Devo.
"kakaaakk..." teriak Lisa manja.
❤️❤️❤️
sorry genks ku gantung dikit yaa..
like n komen nya yaahh...😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Erlinda
apa Lisa ga sadar klo dia hanya akan dijadikan alat pemuas nafsu.itu terbukti dgn membeli pil KB
2022-09-03
0
Sͨυͪɦͣυᷡ ǪḺǝͷḡ✨𝒜⃟ᴺᴮE𝆯⃟🚀HIAT
kakakkkkk😁😂😂ngalemmm Lisa haha
2021-07-16
1
Dewi Sahara
rayuan maut devo, waduh..
2020-10-01
1