Helllooww genks...ku hadir pagi-pagi gak apa-apa kan yaa...
Happy Reading 😘
❤️❤️❤️
Devo tak menghiraukan pertanyaan Aurel diponsel nya tadi pagi, tujuan ia pulang kerumah hanya ingin menghilangkan rindu pada Dareen, putranya yang menggemaskan.
Bertemu dengan istrinya dengan sikap biasa saja,
"Dev, kamu kemarin darimana?" akhirnya pertanyaan itu disampaikan lagi oleh Aurel.
Ia hanya memastikan bahwa yang disampaikan Vika itu benar. Vika adalah teman senam satu sanggar dengannya. Aurel hanya tak ingin temannya menganggap jika ia tidak tahu suaminya pergi kemana dan bersama siapa. Karena semua orang hanya tahu kalau mereka adalah keluarga yang harmonis. Seorang suami tampan dan istri cantik mempesona, benar-benar pasangan yang serasi. Dikaruniai seorang anak, tentu saja membuat mereka menjadi keluarga sempurna.
Masalah perjanjian saat mereka menikah sampai saat ini berhasil mereka sembunyikan.
Bagi mereka orang terpandang dengan kekayaan berlimpah, pengusaha ternama, dan bisnis yang sudah melanglang buana. Menjaga nama baik atau menghindari cercaan dari pihak luar, itu yang paling penting dan menjadi tujuan utama tanpa memikirkan bahwa semua itu akan menyakiti orang yang terlibat di dalamnya.
Tidak heran jika Devo bisa menyembunyikan lisa-nya. Menyembunyikan perjanjian yang hampir empat tahun saja ia berhasil.
"Batam, kenapa?" jawab Devo singkat sembari menyeruput secangkir kopi panas yang dibuatkan mbak Yanti.
"Sama siapa?"
"Lisa." Devo menjawab dengan tatapan fokus keponselnya.
Tak ada yang ditutup-tutupi, semua yang Devo katakan benar adanya. Satu-satunya kebohongan yang ia tutupi adalah perselingkuhannya dengan Lisa.
"oooo" Aurel membulatkan bibirnya.
Mengingat isi perjanjian mereka bahwa tidak mencampuri urusan masing-masing, membuat Aurel tak lagi melanjutkan keingintahuan yang telah mengusik rasa penasarannya. Apalagi pergi bersama Lisa sudah pasti urusan pekerjaan.
Ya, tentu saja mendengar kata Lisa merupakan hal yang sangat biasa. Karena ia adalah asisten Devo dan kemanapun pasti mereka bersama.
Yang tidak biasa adalah ketika Vika melihat mereka bergandengan tangan seperti layaknya orang pacaran.
❤️❤️❤️
Devo merasa mulai ada yang kurang karena dari pagi sampai hampir petang ia belum berjumpa dengan gadisnya, rindu...itu yang terjadi dihatinya.
Belum sehari semalam berpisah, yahh agak lebayy sihh, tapi itulah yang dirasakan oleh insan yang sedang jatuh cinta.
Satu-satunya hal yang ingin ia lakukan saat ini adalah bertemu gadisnya. Tak menunggu lama Devo bergegas mengendarai mobil sport miliknya menuju apartemen. Yang ada diotaknya hanya Lisa dan Lisa...
❤️❤️❤️
"haahh!!!" teriak Lisa karena terkejut melihat seseorang masuk kedalam kamarnya berbarengan saat Lisa keluar dari kamar mandi, ia baru saja membersihkan dirinya karena berkeringat setelah beres-beres apartemen.
"kakak!! ngagetin aja" memegang simpul ujung handuk pink yang melilit di tubuh langsingnya, jantung Lisa masih berdetak kencang.
"kangen kamu" menghampiri Lisa yang masih berdiri didepan pintu kamar mandi.
"kok dateng gak bilang-bilang"
Tak perlu konfirmasi jika ingin menemui kekasihnya, ia bisa datang kapan saja karena memiliki akses untuk masuk.
Mendaratkan ciuman di bibir tanpa menjawab pertanyaan Lisa, "ka...kak..." suara Lisa tersengal karena tak ada persiapan untuk menerima ciuman dadakan itu.
Entah apa yang ada dipikiran Devo saat ini, tapi melihat keadaan Lisa yang seperti itu membuat hasrat yang sudah dua hari ia tahan mulai meluap.
Devo membalikkan tubuh Lisa, sesapan bibir itu makin lama semakin cepat. Detak jantung mereka pun berdetak lebih kencang. Kini kaki Lisa sudah tak bisa mundur lagi, karena tubuhnya sudah menyentuh pinggir ranjang.
Dengan sangat pelan Devo membaringkan tubuh Lisa diatas ranjang dan menatap hitam pekat bola mata kekasihnya, "sayang kamu Lis"
Lisa merasa tersanjung saat orang yang ia cintai mengucapkan itu dan memeluk erat lelaki yang kini sudah berada diatas tubuhnya.
Membuka simpulan handuk didada Lisa, lalu menyibakkan lembaran handuk yang menutupi tubuh Lisa. Devo merasa sangat beruntung karena dengan sangat mudah mendapatkan pemandangan yang luar biasa, tanpa kesulitan menanggalkan segala sesuatu yang melekat disana, tubuh putih mulus dan aroma mawar yang menerpa penciumannya membuat Devo semakin ingin menyatukan tubuh mereka. Dua buah gundukkan seakan menantang Devo untuk segera dimainkan. Terlebih ketika Devo menurunkan pandangan nya, pusat tubuh Lisa terlihat apik dan pastinya orisinil. Devo tak akan rela jika harus berbagi dengan siapapun. Lisa hanya miliknya dan hanya untuknya.
Celana jeans yang Devo kenakan kini terasa sempit , ada sesuatu yang menyembul dibalik itu.
"aku mau" ucap Devo saat pandangan mereka bertemu, meminta ijin dengan sang pemilik.
Merasakan sesuatu yang sudah mengeras, ya, dengan mudah Lisa dapat merasakan nya karena tubuhnya terhimpit kedua kaki lelakinya.
Walau alasannya bukan itu saja, iapun menginginkan penyatuan seperti Devo.
"iya" jawaban dengan senyum tipis, namun ada kekhawatiran diwajahnya. Karena Lisa belum pernah melakukan hal ini sebelum nya. Teringat Devo mengajak nya menikah itu sudah cukup membuat ia menyerahkan semuanya.
Devo melepas semua yang melekat didirinya, melemparkan entah kemana. "gak usah takut, aku akan pelan-pelan" bisik Devo ditelinga gadisnya.
Kini kulit mereka sudah menempel tanpa penghalang, akhirnya penyatuan yang mereka dambakan terjadi. Hentakan demi hentakan yang Devo lakukan berhasil membuat Lisa menggelinjang, nafas dan erangan semakin memburu. "aaghh..." desahan Lisa membuat Devo semakin menjadi. Semburan hangat didalam tubuh Lisa seakan membuat keduanya menembus nirwana. Terkulai lemas diatas tubuh Lisa, bermandikan keringat, dan nafas tersengal-sengal, "makasih ya sayang.." Devo yakin ia adalah laki-laki pertama yang melakukan ini pada gadisnya, penyatuan mereka barusan terasa sempit sekali.
"kak...berat.."
"hahhaha.." Devo tergelak karena tanpa ia sadari tubuhnya masih berada diatas Lisa. Sepertinya ia tak ingin melepaskan nya.
Mengecup lembut kening Lisa yang masih berkeringat, Devo membaringkan tubuhnya disebelah kekasihnya.
Menatap langit-langit, suasana hening karena keduanya masih menetralkan nafas mereka.
Menarik dan menghembuskan nafasnya, "Lis.. jangan pernah tinggalin aku ya"
"iya.."
"janji ya Lis."
Hendak turun dari ranjang berniat membersihkan diri karena merasa ada rasa lengket dan tak nyaman, "aaww..." Lisa merasa pedih pada pusat tubuhnya dan pangkal pahanya terasa linu.
"Kenapa sayang?..sakit ya?"
gak usah nanya Dev... semua kan gara-gara kamu..
Menghampiri Lisa yang masih terduduk diatas ranjang.
"Kak.." menunjuk bercak merah di handuk pink miliknya. Noda yang ditinggalkan akibat penerobosan tadi.
Lisa pasti malu jika harus menggunakan jasa laundry untuk membersihkan noda itu.
"nanti aku bersihin."
"haahh" Lisa termangu mendapat jawaban Devo.
Menggendong Lisa ke kamar mandi, " maaf yaa..bikin kamu sakit"
"gak usah kak..aku bisa sendiri kok" merasa malu.
"kenapa? malu? aku udah liat semuanya kok. Udah ngerasain juga."
Wajah Lisa kini sudah memerah seperti kepiting rebus. Aaiihh... Devo kok jadi manis gitu yaah...
❤️❤️❤️
aku mau ngingetin lagi nih genks...kalo abis baca tinggalin jejak dong..
like n komen nya tetep kunanti yeaa..lop yu 😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Kristi Yani
sah kalian jadi pasangan selingkuh sebenarnya!
2022-12-04
0
AbhiAgam Al Kautsar
kecewa rasanya aku baca ini... aku pamit dech
2022-09-05
0
Noni Kartika Wati
nikahin geh Thor biar ga dosa
2022-08-26
0