Genks...ku hadir lageeh...pagi gini gak papa yahh...
Happy reading buat kalian semua, muachh,😘
Duduk berhadapan dan melipat kedua kakinya di sofa, sambil makan sop yang diminta Lisa, "sini aku suapin" pinta Devo.
"iihh..kakak emang aku orang sakit pake disuapin segala"
"lahh,, kan emang kamu lagi sakit"
"aku suapin kakak aja yaa..aaaaa" Lisa memerintah Devo membuka mulutnya, sekarang justru Devo yang seperti orang sakit.
makan dengan satu wadah yang sama, Lisa bergantian menyuapi Devo dan juga dirinya.
Devo agak takut menanyakan perihal pil yang diberikan pada Lisa, " obatnya udah diminum?" dengan suara pelan dan raut wajah khawatir.
"hm..udah" jawab Lisa kurang jelas sembari mengunyah makanan.
Devo tersenyum lega, mengelus rambut Lisa yang tergerai. "cepet sembuh ya.."
hehh.. jangan bilang ada maksud tersembunyi dibalik kata-kata itu ya Dev...
"apa ini kak?" tanya Lisa saat Devo memberikan kartu pipih yang bisa digunakan kapan saja.
"katanya tadi minta uang, itu ATM.. pakai buat beli kebutuhan kamu ya. Nomor pin nya tanggal ultah aku"
"kenapa gak ultah aku aja?" tawar Lisa
"ya biar kamu selalu inget aku"
"tapi kak, gak perlu berlebihan kayak gini." Lisa tampak ragu menerima pemberian dari kekasihnya.
"nurut, inget apa kataku kemarin. Jangan keras kepala!"
Devo memberikan salah satu ATM dari rekening pribadinya. Ia tak ingin gadisnya kekurangan sesuatu, karena ia sadar tak bisa sepenuhnya berada di samping Lisa untuk saat sekarang ini.
❤️❤️❤️
Cukup dua hari berada dirumah dan meninggalkan rutinitas pekerjaan dikantor, kini Lisa sudah aktif kembali.
"hayy Lis, gimana keadaan kamu? udah sehat? memar nya sering-sering dikompres biar cepet sembuh" sapaan Yola barusan membuat Lisa bingung untuk menjawabnya.
"haahh..iya mbak..makasih." dengan mimik wajah yang sulit diartikan Lisa merespon pertanyaan Yola.
heeh??.kompres?? Sebenarnya apa yang sudah Devo katakan selama ia tidak masuk kerja.
Mengetuk pintu dan Lisa segera masuk keruangan dimana bos nya datang beberapa menit sebelum dirinya.
"loh kok sudah masuk, emang udah sembuh?"
Bukannya menjawab pertanyaan Devo, justru Lisa balik bertanya, "kak...kakak bilang apa sama mbak Yola?"
"maksudnya?? ooo...kamu sakit"
"iya maksudnya kakak bilang aku sakit apa?"
"paha kamu memar."
hadeehh...pantas saja disuruh kompres.. Devo ada-ada aja deh..kenapa juga dia bisa kepikiran gitu sihh??
"kan kemarin itu kamu kesulitan jalan,, ya jadiii...aku pikir itu alasan paling cocok." tutur Devo.
❤️❤️❤️
Sebelum makan siang, Devo menerima panggilan yang masuk keponselnya, "Dev, kita diundang mama papa ke ultah perkawinan mereka."
Aurel menghubungi Devo sekedar memberi tahu bahwa mereka harus menghadiri anniversary kedua mertuanya yang akan diadakan akhir weekend ini.
Sebenarnya ada rasa enggan untuk datang, tapi demi menghargai dan menghormati mertuanya. Terlebih lagi supaya tidak ada kecurigaan pada kondisi pernikahannya dengan Aurel.
"Lis, tolong kosongkan jadwal untuk dua hari kedepan ya." pinta Devo pada sang asisten yang tak lain adalah kekasihnya.
Devo membicarakan hal tersebut saat mereka sedang makan siang di ruangannya, memesan menu makan siang via gofood.
"ya kak..mau kemana?"
Mengingat-ingat sepertinya tidak ada agenda keluar kota untuk minggu ini.
"ke Bali"
"haah??" Lisa menghentikan suapan ke mulutnya mendengar Devo akan pergi beberapa hari dan bukan urusan pekerjaan, jadi otomatis dia tak ikut serta.
"kayak nya ga ada schedule deh kak." jelas Lisa.
"ke acara anniversary mertua" Devo sebenarnya tidak ingin membahas hal ini karena menjaga perasaan gadis didepannya.
"perginya sama siapa?"
"Aurel"
hhmm...kenapa harus menanyakan hal sebodoh itu..ya jelas Devo akan pergi dengan istri dan keluarga nya, dan yang pastinya lagi bukan dengan dirinya...
Lisa tampak murung, "aku cuma beberapa hari kok" ucap Devo menenangkan kekasihnya.
Ya, memang gue siapa nya??..gak suka?? mau melarang?? atau memaksa Devo untuk tetap disini?.. pertanyaan-pertanyaan konyol itu terus berputar dikepalanya.
"harus ya??" pertanyaan Lisa barusan jelas sekali menunjukkan kalau ia keberatan. Rasa cemburu mulai mengisi hatinya, tidak lagi dapat menyembunyikan ketidak setujuannya hingga ia akhirnya melontarkan kata-kata yang membuat Devo makin tak enak hati padanya.
"iya.." jawaban singkat itu tak dapat lagi bantah.
Lisa hanya terdiam, bohong kalau ia merasa perasaannya baik-baik saja.
"Nanti kita liburan yaa, terserah kamu mau kemana..ga usah ngambek gitu dong" Mengangkat sedikit wajah Lisa yang tertunduk.
"iih...siapa yang ngambek??"
"beneran nih gak ngambek?? ya udah aku pergi nya seminggu aja yaa??" ledek Devo.
"kakaaaak..." berteriak sembari mencubit lengan Devo, mereka sepertinya lupa sedang berada dimana.
"Tapi beneran kamu udah sembuh?" tanya Devo berbisik mendekati telinga Lisa.
heeh...kenapa topiknya jadi berubah arah..
"gak tauuu!!!" beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan bosnya.
"hmm... katanya gak ngambek.." Devo menepok jidatnya.
❤️❤️❤️
Dua hari Lisa bakalan bekerja tanpa bosnya dan dua hari lagi Lisa juga bakalan kesepian di apartemen mengisi weekend tanpa kekasihnya.
Tapi semua adalah resiko menjadi orang kedua, segalanya pasti akan diprioritaskan untuk yang pertama. Kenapa kini ia merasa ada hal aneh di pikiran nya, membayangkan Devo bersama istrinya membuat ia tak tenang. Ya, cemburu... pantaskah ia memiliki rasa itu?
"Lis, pulang kerja kita jalan yukk. Mumpung bos gak ditempat, gak lembur juga kan.."
Yola antusias sekali mengajak Lisa jalan, berkeliling mall, membeli beberapa kebutuhan atau sekedar melihat-lihat saja. Yang penting bisa menghilangkan penat akibat pekerjaan.
"ok mbak, kita udah lama ya gak jalan bareng."
❤️❤️❤️
"si bos dinas kemana Lis? kok kamu tumben gak ikut? tanya Yola sambil melihat-lihat tas dan sepatu keluaran terbaru.
"hoo..ada urusan keluarga mbak, katanya sih anniversary mertuanya.
"Hoo.. menantu idaman banget yaa.. ganteng, banyak duit, punya anak lucu, istri cantik."
deeh..mbak Yola ngomong apa sihh,,,bikin gue tambah jealous aja..sebel banget dengernya.
Setelah lelah berkeliling membuat mereka berdua kelaparan, memesan beberapa makanan dan dua gelas orange juice Yola kembali membuka perbincangan tentang keluarga bosnya.
"Lis, kamu tau gak? si bos itu nurut banget tau sama mertuanya, apalagi sama orang tuanya sendiri..anak idaman ortu deh pokoknya. Tapi gak tau deh kalo sama ibu."
Yola memanggil ibu untuk istri bos nya itu.
"udah yuk mbak, aku cape" Lisa menyudahi obrolan yang membuat kepala nya cenat cenut karena cemburu. Beranjak dari kursinya,
"Biar aku aja mbak yang bayar." menyodorkan kartu debit kepada petugas kasir setelah mereka makan disalah satu restoran yang ada di basemen mall tersebut.
"benerat nih?? thanks ya Lis, jadi kamu yang traktir"
"ya elah mbak,, biasa aja kalee..mbak juga sering bayarin aku makan"
❤️❤️❤️
Kelamaan ngobrol sama Yola bisa-bisa ngebul deh tuh kuping Lisa..udah tau lagi nahan cemburu.
genks jangan lupa like n komen nya yaaa, kutunggu lohh..lop yu 😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Hasbiaton Aton
lnjuuut thor..aq cemburu juga nich
2022-05-15
0
Haris Maulana
jadi peloakor yang sabar
2020-12-21
0
Becky D'lafonte
nasib jd selingkuhan
2020-08-13
5