Heyy..heyy... Happy reading yeaa genks 😘
❤️❤️❤️
Check in dua kamar hotel berbintang yang telah dibooking oleh Yola setelah papa Kevin mengutus Devo untuk mewakilinya. Berletak tak jauh dari tempat acara diselenggarakan hotel yang dipilih Yola sangat nyaman dan hanya selisih beberapa gedung saja. Melepas lelah sekedar meluruskan pinggang selama perjalanan yang menghabiskan waktu tidak sampai dua jam, Devo memesan secangkir kopi melalui room service dari kamarnya. Dan Lisa juga melakukan hal yang sama, walau hanya merebahkan tubuhnya di ranjang empuk.
Menyesap secangkir kopi yang masih agak panas, Devo mengingat sosok perempuan dibandara tadi, kenapa begitu mirip seperti Aurel atau hanya halusinasinya saja. Tapi bukan baru kali ini, sebelumnya pun ia pernah mengalami hal yang sama. Saat sedang bertemu dengan klien di suatu restoran, ia melihat sosok istrinya sedang makan berdua dengan seorang laki-laki. Namun ia tak mau ambil pusing karena hanya melihat bagian belakang tubuh istrinya, bisa saja ia salah lihat. Selain itu Devo menganggap pergaulan Aurel luas dan memiliki banyak teman, jadi mungkin saja itu salah satu temannya.
❤️❤️❤️
Bersiap menghadiri acara peresmian perusahaan yang akan dimulai pukul tujuh malam, Devo dan Lisa menyiapkan diri dari kamar yang bersebelahan.
"Lis, baju aku mana?" tanya Devo lewat ponselnya.
Akan bersiap untuk membersihkan diri dan menyiapkan segala sesuatunya ternyata Devo
teringat koper yang dibawa hanya satu dan koper itu kini berada di kamar Lisa. Hal itu sengaja dilakukan karena pakaian yang dibawa hanya beberapa stel saja.
"hoo..iya kak.." jawab Lisa, langsung mengambil setelan jas hitam Devo dari lemari pakaian yang ada dikamar hotel.
Tersadar ia hanya memakai handuk kimono putih yang disediakan oleh pihak hotel karena memang Lisa baru selesai mandi dan hendak mengoles make-up diwajahnya
duhh...gimana nih..kalo aku pake baju dulu pasti kakak nunggu kelamaan. Tapi masa begini siih...ahh bodo amat dehh...
Lisa bergegas menuju ke kamar Devo mengantarkan kemeja putih dan satu stel jas.
"Ding dong...."
"Masuk Lis,," sahut Devo dari dalam kamar setelah lisa menekan bel.
"hehe...lupa... bajunya ada di aku..maaf ya kak.."
Lisa meletakkan pakaian Devo diatas ranjang lalu bergegas kembali ke kamarnya karena malu dengan apa yang ia kenakan.
Devo hanya menggelengkan kepalanya pelan sembari tersenyum karena merasa lucu dengan kelakuan gadisnya itu.
Berselang dua puluh menit, "ding dong" suara bel kini berbunyi dari pintu kamar Lisa
"lohh..kak..kok bajunya belum dipakai?" tanya Lisa kaget melihat Devo hanya mengenakan handuk kimono..
" gimana mau pake baju, boxer aku ga ada.. Kamu cuma bawa ini." menunjukkan pakaian yang Lisa antar tadi dan meletakkan di atas ranjang.
"uupss!!..." Lisa menutup mulutnya dengan sebelah tangan, mimik wajah menahan tawa. Membuka koper mengambil pakaian dalam untuk Devo. " ini kak.."Lisa membalikkan badannya menutup kembali koper yang diletakkan di atas ranjang hotel. "kakaaakk!!!!" Lisa berteriak dan menutup mata. Devo dengan santai melepaskan handuk kimono yang ia pakai didepan gadisnya. Dan tak ada sehelai benangpun ditubuh lelaki itu.
"Kenapa bukanya disini???" tanya Lisa masih menutup mata.
"repot...bolak balik...lagian cuma ada kamu doang"
"malu tauu kak.."
Tingkah nyeleneh Devo mulai kumat kayaknya tuh..Entah sengaja atau tidak ia telah memperlihatkan terpedo nya pada Lisa.
Selesai mengoles kosmetik ke wajahnya, Lisa terlihat sangat cantik. Mengenakan gaun merah panjang dengan belahan samping dipadukan dengan sepatu hitam bertumit tinggi, riasan wajah lebih nyata dari biasanya, dan rambut disanggul sederhana.
Semua sudah ia rencanakan sejak Devo bilang akan mengajaknya ke acara perusahaan yang baru karena tak ingin membuat malu sang bos.
Devo terkesima melihat penampilan Lisa yang tak biasa. Ya karena biasanya Lisa hanya mengoles tipis riasan diwajahnya, berbeda untuk hari ini. Berdiri termangu memandangi kekasihnya, "kak..."panggil Lisa, namun tak ada jawaban. "kakak..." menggoyang lengan Devo agar tersadar dari lamunan.
❤️❤️❤️
Datang sepuluh menit sebelum acara dimulai, disambut oleh beberapa orang penanggung jawab perusahaan, Devo berjalan dengan percaya diri. Itulah sikap yang membuat Lisa tertarik pada bos nya itu. Tentu saja mereka tidak saling bergandengan tangan karena posisi Lisa disitu adalah asisten pribadi, bukan kekasih atau pacar diam-diam sang bos. Semua terlihat wajar dan pastinya baik-baik saja.
Memberikan kata sambutan diatas forum, Devo tampil mempesona. Benar-benar titisan sang papa.
Membicarakan tentang perusahaan yang baru saja rampung, Devo masih berintermezo dengan pimpinan perusahaan lain. Pendekatan yang ia lakukan pada beberapa orang yang dipercaya untuk mengurus perusahaan, begitulah papa Kevin mengajarkannya. Jika pemilik perusahaan melakukan pendekatan secara personal kepada orang-orang kepercayaan nya, maka kecil kemungkinan untuk mereka berkhianat. Pantas saja jika sampai saat ini cabang perusahaan papa Kevin tersebar di seluruh Indonesia.
Tak berniat mengganggu kekasihnya, Lisa berinisiatif mencari udara segar untuk menghilangkan jenuh. Membawa segelas minuman bersoda Lisa duduk dikursi taman.
Devo melihat sekeliling dari table yang ia tempati namun tak menemukan sosok gadisnya.
Berpamitan meninggalkan meja bundar demi mencari Lisa.
❤️❤️❤️
Ditaman Lisa sedang asik bersenda gurau bersama seorang CEO salah satu perusahaan dikota itu, ia adalah tamu undangan di acara yang sedang diadakan saat ini.
Melihat dari kejauhan Devo tampak geram sekali, "shit !!! " Devo mengumpat kesal.
siapa tuh cowok berani deketin pasangan gue, sialan !!
Segera menghampiri Lisa, dengan wajah agak menegang dan langsung mengajak untuk keluar dari acara itu. Tanpa sempat pamit pada sang pria, Lisa mengikuti kemauan Devo, karena ia tak ingin ada kekacauan yang akan membuat Devo dan dirinya malu.
"kak..."
"ayoo.." memegang pergelangan tangan Lisa dan mengajak paksa kembali ke hotel.
❤️❤️❤️
Membanting keras pintu kamar Lisa setelah mereka berdua memasukinya.
"kakak kenapa sih?" emang aku buat salah?" ucap Lisa dengan pertanyaan yang sejak diperjalanan ingin ia lontarkan.
"kamu masih nanya, kamu bener gak tau salah kamu?" jawab Devo dengan nada marah.
"ya aku tau, tadi aku cuma ngobrol..gak ada maksud lain!"
"sekarang kamu tau kan..kamu tuh pasangan aku, ngapian deket-deket sama cowok, sampe ngobrol berduaan segala! kamu gak mandang aku Lis!!" cerocos Devo meluapkan emosi.
Normal nya memang tak ada yang salah, bos dan asisten. Siapa yang tau kalau diantara mereka ada hubungan spesial.
"aku gak ada maksud apa-apa kak! lagian aku juga gak kenal kok!" jawab Lisa tak mau mengalah.
"apalagi kalo kamu gak kenal, gak usah genit-genit !"
deegg...kaget, marah, sedih semua bercampur aduk dihatinya. ucapan genit itu sangat membuat Lisa seperti perempuan murahan, terlebih yang mengucapkan orang yang ia cintai.
"cukup kak.."menarik nafas dalam dan menghembuskannya tak terasa air mata Lisa mengalir tak tertahan.
Melihat gadisnya menangis karena ucapan spontan yang ia ucapkan, Devo merasa bersalah.
"maaf...aku gak bermaksud...."
"keluar.!!" perintah Lisa menunjuk kearah pintu
"Lis..."
"aku bilang keluar !" bentakan Lisa cukup membuat Devo terkejut, ia belum pernah melihat Lisa semarah itu.
❤️❤️❤️
Devo kalo cemburu ngomong nya gak mikir yea genks... Lisa jadi marah dehh..
okeh...jangan lupa like n komen nya yeaa..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Bunda Cayang
lisa tersinggung dibilang genit sm devo,trs klo pelakor bukan genit tp gatel
2022-11-08
1
Noni Kartika Wati
mangkanya dihalalin biar ga cemburu terus
2022-08-26
0
Roro Jonggrang
tukang selingkuh di selingkuhi ,,,sama "eror
2022-05-19
0