Genks..ku baleek lagi.. hehehe.. jangan bosen yaa.
oh ya...ku mau ngucapin makasih buat kalian yang udah mampir ke cerita Devo n Lisa. Apalagi kalo kasi like, favorit, trus komentar juga..Ku syeneeng banget..makaciihh, lop yu 😘
Happy reading buat kalian..
❤️❤️❤️
Seharian ini Devo belum juga menghubungi Lisa atau sekedar mengimkan pesan, berulang kali mengecek ponselnya, namun tetap nihil.
Kesal itu yang ia rasakan, apalagi jika mengingat obrolan dengan Yola sore tadi, dadanya sesak mendadak. Membayangkan apa yang sedang dilakukan Devo disana. Pasti kekasihnya itu sangat bahagia sampai seharian ini tak ingat padanya.
Jam diponsel sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, tapi tak ada kabar juga. Bukan cemas karena khawatir Devo kenapa-kenapa, tapi cemas Devo sedang apa...bersama istrinya....aaagh... menyebalkan sekali.
Lisa memutuskan untuk merebahkan badannya karena lelah, namun bukan karena lelah bekerja, tapi lelah hati memikirkan kekasihnya.
Kalau saja Devo milik ia seutuhnya, tanpa harus berbagi kasih. Nyatanya ia tetap jadi yang kedua, menjadi perempuan yang akan selalu mendapat sisa...ya, sisa waktu, sisa kasih sayang,,sisa ini,,sisa itu...membuat kepalanya pusing. Memaksa matanya untuk terpejam, namun kenapa sulit sekali. Mungkin karena hari ini tak ada pelukan, tak ada ciuman, tak bisa melihat nya langsung.. sungguh menyiksa.
"kakaaakk...kok gak hubungin aku siih...aku gak bisa tidur.." Lisa menggerutu sendiri diatas ranjang kamar nya , sendirian..tak ada pelukan selamat malan atau bahkan ciuman menggairahkan.
❤️❤️❤️
Terbangun dengan ponsel di genggaman nya, Lisa langsung mengecek notifikasi dan panggilan masuk diponselnya, namun hasilnya pun nihil. Beranjak dengan langkah tak bersemangat, masih saja terbayang dengan Devo.
Sehari lagi masuk kerja sebelum weekend tiba, "Lis, besok weekend ada rencana kemana?" tanya Yola saat melihat Lisa hanya memandangi ponsel yang sedari tadi tak berdering.
"gak kemana-mana mba, paling di apartemen aja." sahutnya, pandangan Lisa masih pada telepon pintar berwarna silver miliknya.
"hahh.. apartemen?? bukannya kamu kost ya Lis?"
Lisa keceplosan bicara, sebenarnya ia tak ingin memberi tahu siapapun perihal apartemen yang Devo berikan. "ehh..iya mbak. dipinjemin mbak sama bos. Biar lebih deket"
lebih deket sama bos mbak, bukan deket kantor..ya namanya juga alesan dadakan, yang penting bisa jawab pertanyaan mbak Yola.
"lohh bukannya kost an kamu juga gak jauh ya dari sini?"
"iya mbak,,kalo ini kan gak bayar mbak. Katanya sih fasilitas kantor."
haduhh..alesan nya sih masuk akal, tapi gak enak sama mbak Yola. Kita kan sama- sama karyawan perusahaan ini.
"ohh..."
syukurlah mbak Yola gak nanya lagi, Lisa mengurut dadanya merasa lega bebas dari pertanyaan yang bisa membuatnya terjebak.
❤️❤️❤️
Devo sedang asik bermain dengan Dareen jagoan kecilnya, ada bagusnya juga ia ikut menghadiri acara mertuanya di Bali, ya anggap saja sekalian liburan, karena sudah lama ia tidak mengajak putranya liburan.
"Papa...tangkap bolanya."suara Dareen yang masih agak cadel memberi perintah pada sang ayah. Devo pagi ini membawa Dareen ke tepi pantai untuk bermain. Mumpung ia sedang bersama dengan putranya maka ia akan mengajak bermain Dareen sepuasnya, belum tentu ia ada waktu lagi kalau sudah berada di Jakarta karena sibuk dengan pekerjaan nya juga gadisnya.
Kedua mertuanya yang menyaksikan keakraban menantu dan cucunya itu terlihat bahagia, apalagi mereka disini untuk merayakan hari pernikahan ke 35 tahun.
Aurel sendiri sibuk dengan ponselnya,duduk di cafe pinggir pantai, tak ubah seperti di Jakarta selalu repot dengan perkumpulan sosialitanya, video call dan ketawa ketiwi tidak jelas.
Acara akan dilaksanakan besok siang, sehari sebelum mereka balik ke Jakarta. Semua sudah diatur oleh Event Organizer, jadi tak perlu repot-repot lagi.
"Boy, sudah yukk..papa haus..kamu haus gak?"
"dalen juga haus pah.." suara cadel terdengar lucu membahasakan dirinya.
Menggendong putranya menuju cafe, memesan minuman, suara seorang pria memanggil Devo.
"Dev...lo Devo kan??" tanya pria itu.
"Johan???"
Johan teman Devo sewaktu kuliah, bisa dibilang teman akrab, mereka satu genk alias setongkrongan, selain mereka berdua masih ada dua orang lagi yaitu Afi dan Yudha. Mereka dikenal dengan sebutan genk koplak, selain tingkahnya ucapan mereka juga suka nyeleneh.
"iyaa..apa kabar lo broo?? lama gak ada kabar.. menghilang begitu aja."
"hahaha...ada gue..gak kemana-mana kok." jawab Devo
"haloo, anak lo bro? cakep.."
"siapa dulu dong bapaknya" ucap Devo bangga.
"pantes lo ngilang..taunya udah kawin aja..ada buntut nya pula." canda Johan.
"bisa aja lo"
"anak-anak besok malem ngajak nongkrong, lo dateng yaa bro..masih kangen gue" pinta Johan pada Devo.
"ohh..ok..siaap. lo save nomor gue nih" menyerahkan ponselnya pada Johan.
❤️❤️❤️
Sore ini Lisa pulang satu jam lebih awal, tidak fokus pada pekerjaan nya adalah alasan yang tidak bisa ia katakan pada Yola disaat dirinya berpamitan.
Sudah dua hari ini ia kehilangan kabar kekasihnya. Ingin rasanya menghubungi lebih dulu ,tapi ia khawatir akan mengganggu. Lebih tepatnya berbahaya. Daripada terus memikirkan orang yang jauh, Lisa memutuskan untuk mengunjungi Wina. Sekalian mengunjungi ibu kost yang baik hati.
Segera menghubungi Wina ketika masih di perjalanan, "Win, lo dimana? gue mau mampir ke kost an nih."
"ok Sa, gue masih dijalan nih otw kost an. Kita ketemu di TKP aja ya (tempat kejadian perkara)
Begitulah mereka, istilah yang dipakai terkadang buat bingung orang yang mendengarnya.
❤️❤️❤️
Tiba di rumah kost tempat ia tinggal sebelumnya, Lisa langsung menemui bu Indah pemilik rumah kost itu, wanita paruh baya yang baik hati, sangat pengertian sekali. Pernah beberapa kali Lisa telat membayar uang sewa kamar, tapi bu Indah justru memberikannya pinjaman uang buat membeli makanan. Padahal ia sudah takut kalau nanti bakal diusir dari tempat kost nya.
Ia akan ingat dan membalas semua kebaikan bu Indah jika sudah sukses, itu janji pada dirinya sendiri.
"Lisa ya ?" sapa bu Indah saat ia masih termangu di halaman depan.
"bu indah...iya, ini Lisa Bu." menghampiri dan langsung memeluk bu Indah.
"gimana kabar kamu sayang?" tanya Bu indah melepas rindu pada lisa yang sudah ia anggap seperti putrinya. "gimana ditempat yang baru? kamu kerasan disana nak?"
"iya bu, Lisa betah kok"
"syukurlah, yukk masuk. ibu buatin teh ya"
" jangan bu..nanti malah merepotkan"
"ehh...apa sih..masa sama putri secantik kamu repot..ya gak lah."
❤️❤️❤️
digantung dikit ya genks... baterai hp nya dah limit banget nih...
tapi tetep yaa like n komen nya kutunggu..sambil nunggu si Devo pulang juga kan...lop yu poreper lahh buat kalian 😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Noni Kartika Wati
kasian Lisa Thor kok cantik" malah dijadiin pelakor 🤦
2022-08-26
0
Rin's
lha yo,,knp hrs bilang ttg apartemen,,q kie lho lahh yg deg2an,,takuttt
2021-07-01
0
Deztralisa Ilyas
makanya mikir kalo mo jd pelakor. Ingat waktu seneng2 ma suami org gimana hati istrinya.
2021-04-06
0