Mike yang mengerti dengan tatapan penuh arti itu segera bertindak cepat untuk menghentikan berita tersebut.
"Aku pamit pulang duluan yah, soalnya kakakku meminta sesuatu padaku," ucapnya Mike yang tatapan matanya terus tertuju pada Via yang diam-diam menganggukkan kepalanya tanda setuju dengan kepergian Mike.
"Kalau itu benar video kamu pasti kami sangat bangga dan bahagia punya teman yang jago aktraksi gitu apalagi kalau kamu jago berkelahi pasti buat semua orang terkagum-kagum terutama aku akan menjadi penggemar kamu loh," pujinya Giselle.
Segala pujian tidak terlalu dipikirkan dan didengar baik oleh Via karena hanya terfokus melihat ke arahdengan kepergian Mike salah satu anggota tim yang dibentuk oleh Ayah angkatnya Edward dan masih ada dua orang lagi yang selama ini diam-diam membantu Via yaitu Rian dengan Bimbing.
Mereka berempat sama-sama jago silat dan taekwondo dan juga mahir dan menguasai bidang hacker dan it tekhnologi. Mereka dalam pengawasan langsung Edward Liem selaku ayahnya Lila Oktavia Pricillia yang telah banyak berjasa dalam hidupnya itu.
"Tapi menurut aku itu bukan Via deh, lihat saja pakaian yang dipakainya perempuan tadi, berwarna biru tua sedangkan Via sekarang memakai sweater Hoodie berwarna pink, iya kan," sanggahnya Mikha Angel Tambayong.
"Benar juga apa yang kamu katakan, mungkin kita berdua tadi eehh bertiga dengan Mike hanya salah lihat dan kurang fokus apalagi hak tersebut mudah diedit dan direkayasa agar pamor dan popularitas acara orang tersebut meningkat, iya kan Via benar kan apa yang aku katakan," imbuhnya Gisela sambil mencengkram erat kepalan tangannya itu.
Mika kembali merangkul pundak sahabat itu, "Padahal kalau itu kamu, pasti kami sangat bahagia karena pasti akan sangat bahagia dan tidak akan ada yang berani untuk mengusik kita lagi dan mungkin aku akan belajar dan berguru pada kamu," ujarnya Mikha.
"Kalian terlalu menyanjung dan memujiku padahal itu bukan aku jadi ekspetasinya kalian salah dan jangan terlalu menganggap aku ini memiliki banyak kemampuan dan skill yang memumpuni yang tidak mungkin aku bisa lakukan hal itu," elaknya Via yang untung tadi segera berganti pakaian ketika bertemu dengan Pak Raka.
"Sudah aahh kita pulang yuk aku sudah capek dan ngantuk juga," ujar Via yang diam-diam melihat bayangan seseorang yang berdiri di balik tembok besar tersebut.
"Oke kalau gitu kamu saja yang pulang duluan aku tungguin Abang jemput aku," tukasnya Gisel.
"Makasih banyak yah sudah ditraktir nonton walaupun makannya enggak jadi, sayangnya engga bisa makan sepuasnya hari ini," pungkas Mika yang mimik wajahnya memperlihatkan kesedihan.
"Oke sama-sama bestie, kita ketemu besok di kampus jam sembilan pagi yah dilantai tiga, papayo all," tuturnya Gisela Cindy Claudia yang berpamitan kepada keduanya karena sudah ingin berjalan ke arah dalam mall lagi karena ada yang ingin dia beli lagi
Mereka bertiga sudah berpamitan dengan yang lain. Satupun dari mereka tidak ada yang menaruh curiga dengan apa yang dijelaskan oleh Via tentang perempuan yang melompat beberapa mobil yang kebetulan terparkir di tempat itu.
Via bisa bernafas lega dan mengelus dadanya itu setelah temannya pergi dari sisinya itu.
"Pertanyaan ini selalu muncul menjadi pertanyaan dalam diriku dan benakku ini kenapa begitu banyak orang yang mirip persis satu sama lainnya, kemarin mami Pinkandan hari ini adalah Papi William, Tuhan aku sangat merindukan kedua orang tuaku, sampai kapan hidupku berjalan seperti ini aku sangat ingin bertemu dan berkumpul dengan mereka tapi, kalau mereka sudah meninggal maka berikanlah aku petunjuk dari kematian mereka," bathin Lila Oktavia Pricilla.
Gisela segera menghubungi kakaknya, dia tidak ingin terlalu lama menunggu kedatangan abangnya itu. Awalnya dia pergi ke mall tersebut bareng Mike dan Mikha tetapi, pulangnya dia lebih memilih pulang dijemput sama abangnya Arsene Antonio Leonardo dari pada dengan supir pribadinya Pak Nono.
Giselle sudah cemberut menunggu kedatangan abangnya karena sudah banyak mata liar yang memperhatikannya seolah menatapnya ingin memangsanya itu.
"Semua pria ini tidak pernah lihat perempuan cantik apa! sampai-sampai matanya mereka akan copot dari lubang kelopak mata mereka saja," umpatnya Gisela sambil berjalan untuk berpindah dari tempat duduknya itu.
Berselang beberapa saat kemudian, mobil dengan tipe dan merk Ducati Monster Diesel sudah terparkir di depannya yang berdiri sambil mengomeli beberapa orang tersebut dalam hatinya.
"Coba aku jago karate, sedari tadi sudah aku hajar dan copot mata mereka semua agar mereka sadar tidak berani berperilaku tidak baik seperti itu lagi pada orang lain," dengusnya Gisela sambil membuka pintu mobil abangnya itu.
Arsene hanya tersenyum simpul menanggapi perkataan dan makian adiknya itu. Arsene hanya terdiam tanpa berniat untuk berbicara sepatah katapun hingga perkataan dari Giselle mampu mengalihkan perhatiannya dari setir mobilnya itu. Sehingga ia tidak mampu untuk melanjutkan menyalakan mesin mobilnya dengan memutar kenop kunci mobilnya tersebut.
"Abang coba lihat atraksi aksi perempuan yang mirip dengan temanku, karena aku mengira itu adalah sahabat aku Abang tapi,kami perhatikan adalah pakaiannya yang dipakainya berbeda," jelas Gisella sambil menunjukkan hpnya ke hadapan abangnya yang raut wajahnya sudah nampak serius memperhatikan dengan seksama rekaman video amatir orang tersebut.
"Ini kan Lila, apa yang terjadi sebenarnya kenapa dia mengejar mobil tersebut hingga bertindak seperti itu," gumamnya Arsene sambil memperbesar bagian plat nomor kendaraan tersebut.
Gisele hanya mempertahankan raut wajah saudara satu-satunya itu dengan seksama sembari menautkan kedua alisnya itu.
"Apa yang terjadi pada Abang, kenapa seolah ia seperti sangat tertarik dengan kejadian ini yah?" Giselle membatin.
Arsene bergegas mengambil hpnya lalu memotret plat mobil yang tidak asing baginya.
"Sepertinya mobil ini miliknya Pak Raka salah satu pengusaha yang baru berkiprah di tanah air tapi kemampuannya sangat disegani oleh orang banyak, tapi aku belum pernah melihatnya langsung sih siapa orangnya dan bagaimana wajahnya, apa aku cari tahu saja yah kira-kira apa hubungannya dengan Lila gadis kecilku itu," lirih Arsene yang mempercepat kemudi mobilnya itu.
Jangan lupa untuk memberikan dukungannya yah! mampir juga dinovel aku yang judulnya:
Majikan Ayah Dari Anakku
Rindu Bintang Kejora
Garis Tanganku
Makasih banyak all readers..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Karmila Kaa
lanjutkan berkarya kakak ceritanya bagus dan sehat terus
2023-01-22
0