Bab. 15

"Ya Tuhan, selamatkan lah papi dan mami aku ingin bertemu dengan mereka dan berkumpul seperti dulu lagi," cicitnya Via yang kembali harus meneteskan air mata kesedihannya atas kehilangan sosok papi dan maminya dalam kecelakaan yang disabotase dan disengaja oleh seseorang.

Arsene turun dari mobilnya tanpa memarkirkan mobilnya dengan baik. Ia hanya melempar kunci mobilnya ke tangan security yang sudah mengenalnya. Arsene berlari ke arah lift khusus petinggi perusahaan tapi, langkahnya terhenti ketika menabrak tubuh seseorang yang kebetulan berjalan berlawanan arah dengannya.

Arsene tanpa sengaja menabrak tubuh seorang perempuan yang memakai kacamata hitam. Perempuan itu hampir saja terjatuh tapi, Arsene dengan sigap menarik tangan wanita itu.

Mereka berdekatan sangat erat dan intim sehingga apa yang mereka lakukan mendapatkan perhatian khusus dari semua orang yang kebetulan berlalu lalang di tempat tersebut.

"Maaf," ucapnya perempuan itu lalu segera memperbaiki penampilannya kemudian berjalan meninggalkan Arsene yang terpaku melihat kepergian wanita yang memakai kaca mata hitam itu dengan rambut panjangnya yang terurai, pakaian selutut membuatnya dewasa dari usianya.

"Tidak apa-apa," tatapannya terus tertuju pada wanita yang sudah berada di dalam lift.

Sedangkan Arsene segera tersadar dari lamunannya dan kembali teringat dengan tujuan awalnya.

"Aku harus segera menemui Papa dan menanyakan kepadanya tentang siapa Via sebenarnya apa ada kaitannya dengan Lila gadis kecilku," gumamnya sambil menekan tombol lift menuju lantai tempat ruangan kantor Papanya Pak Leonard.

Perusahaan tersebut bukanlah milik papanya yang hanya diberikan tugas untuk mengelola perusahaan tersebut sampai pewaris asli dari anak mendiang William Chandra Herry Ford ditemukan. Upaya dan usaha sudah mereka tempuh, tapi hasilnya masih sama, tetap nihil tanpa ada titik terang dari pencarian mereka yang selalu menui kegagalan karena, seolah ada yang sengaja menutup akses pencarian mereka.

"Nita, apa papa ada di dalam?" Tanyanya Arsene dengan raut wajahnya yang serius.

"Pak Leonard ada di dalam tapi, sepertinya sedang nerima tamu penting," jawabnya Nita sekretaris papanya itu yang memakai hijab.

"Aku ke ruanganku kalau papa sudah selesai meeting tolong kabari aku dan katakan pada papa aku ingin bicara yang sangat penting," imbuhnya Arsene.

"Baik Tuan Muda pesannya akan segera saya sampaikan kepada Tuan Leonardo kalo tamunya sudah pulang," balasnya Nita.

Arsene segera berjalan ke arah dalam ruangan khusus untuknya, dia membuka tirai gorden jendela kantornya dan terpampang jelas lah foto kekasihnya itu yang dia ambil sekitar dua belas tahun yang lalu.

"Lila, Abang sangat merindukan kehadiran mu, aku mohon kembalilah karena Abang yakin kamu itu masih hidup, Abang akan siap membantu kamu untuk menuntut keadilan untuk papi dan mami kamu bagi siapapun pelakunya,"

Arsene masih menatap tidak jemu fotonya Lila yang tersenyum manis padanya dengan rambutnya yang dikuncir rapi yang semakin mempercantik penampilannya kala itu.

Sedang di dalam ruangan pribadi milik Papanya, Pak Leonard bersyukur karena orang yang dicarinya selama ini ternyata masih hidup bersama dengan adiknya. Leonard sudah berjanji dengan orang itu untuk sementara merahasiakan keberadaannya dan akan mengatur waktu yang paling tepat untuk kembali ke dalam keluarga besar Herry Ford.

"Paman atur saja timing yang tepat kapan aku muncul sebagai Nona Muda Lila Oktavia Pricilla lagi, saya ingin memancing penjahat sebenarnya muncul di depan mataku," terangnya Via yang kembali menjadi Lila Oktavia Pricilla bukan sebagai Via Oktanari Edward.

"Serahkan semuanya pada Paman, kamu hanya bersiap untuk tampil di depan umum sebagai Nona Muda Lila yang selamat dalam Kecelakaan maut 12 belas tahun silam, tapi Nak apa kamu tidak ingin bertemu dengan Arsene, dia sangat merindukanmu bahkan hampir menjadi gila mencarimu kebelahan dunia manapun, hingga hampir putus asa untungnya sekitar enam bulan kamu datang dalam mimpinya yang memberikan dia kekuatan untuk tetap bersabar dan hidup menunggu kepulanganmu," ungkapnya Pak Leonard.

"Maaf Paman, biarkanlah hubungan kami seperti ini untuk sementara waktu karena aku tidak ingin mengurus masalah asmara dan hubunganku dengan siapapun termasuk Abang, karena aku mau fokus pada tujuanku yang paling utama menghancurkan Natalie Naomi Hawks walaupun sudah jelas dia adalah bibiku tapi, bagiku dia adalah penjahat yang harus segera diadili," tegasnya Lila seraya memakai kacamata hitamnya kembali.

"Berhati-hatilah Nak karena musuhmu bukan orang yang mudah kita taklukan begitu saja," pintanya Pak Leonard Pasaribu.

Lila tersenyum tipis," thanks Paman,"

Arsene karena menunggu terlalu lama sehingga ia berinisiatif berjalan ke arah ruangan papanya itu. Tetapi, sudut ekor matanya melihat ada seseorang yang dikenalinya keluar dari dalam ruangannya Pak Leonard.

"Bukannya dia perempuan yang tadi sempat aku tabrak," gumam Arsene Antonio Leonardo.

Jika jahat dibalas kejahatan, maka itu adalah dendam.

Jika kebaikan dibalas kebaikan maka itu adalah perkara biasa.

Jika kebaikan dibalas kejahatan maka itu adalah zhalim.

Tapi, jika kejahatan dibalas kebaikan itu adalah mulia dan terpuji.

Arsene masih berfikir tentang siapa perempuan cantik itu," apa hubungannya Papa dengan perempuan itu, aku harus bertanya sama papa," gumamnya Arsene Antonio Leonardo.

Arsene semakin mempercepat langkahnya menuju ruangan papanya Pak Leonard Pasaribu. Dia tidak bisa menahan rasa penasarannya itu. Papanya yang menyadari kedatangan putranya itu sudah mengetahui dan memprediksi jika ada sesuatu hal yang telah terjadi pada putranya itu.

"Ada apa putraku?'' tanyanya Tuan Leonard Pasaribu ketika putranya sudah berada didalam ruangan pribadinya.

Arsene tersenyum kepada Papanya itu, "Papa selalu tahu apa yang terjadi padaku, saya ingin bertanya tentang Lila Oktavia Pricilla tunanganku," jawab Arsene.

Pak Leonard cukup terkejut mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh putranya itu," kenapa kali ini dia bertanya seperti itu padaku, apa yang terjadi padanya," batinnya Pak Leonard.

Arsene tersenyum sangat tipis pada papanya itu," papa sepertinya menyembunyikan sesuatu tentang Lila, tapi itu apa sebenarnya yang tidak aku ketahui, kalau papa tidak menjawab pertanyaan aku dengan benar sepertinya lebih baik aku mencari jawabannya sendiri secara diam-diam,"

"Arsene sepertinya mulai curiga dengan kehadiran Lila, mereka belum bisa bertemu secara langsung ini demi kelancaran rencana kami berjalan lancar yang sudah susah payah kami bangun," batin Pak Leonard.

Jangan lupa untuk memberikan dukungannya yah! mampir juga dinovel aku yang judulnya:

Majikan Ayah Dari Anakku

Rindu Bintang Kejora

Garis Tanganku

Makasih banyak all readers..

Terpopuler

Comments

Zaenab ali Said

Zaenab ali Said

semoga Natalie hancur hidupnya

2023-01-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!