Bab. 7

"Kamu adalah wanitaku yang sesungguhnya, aku tidak akan membiarkan kamu lepas dari dalam genggamanku walaupun kamu bukanlah istri sahku tapi, kamu dan putriku akan bahagia dan selalu dalam pengawasanku," William membatin seraya mengecup dengan lama keningnya Pinkan yang masih terpejam dan tersenyum bahagia dalam mimpinya.

Pinkan Angelina sudah bangun dari tidurnya,ia mencari keberadaan suaminya itu.

"William sudah berangkat kerja," gumamnya sambil menengadahkan pandangannya ke arah dinding dimana letak jam yang sedari tadi berbunyi dan berdentang.

Pinkan menyibak selimutnya lalu berjalan ke arah kamar mandi. Ia mengeluh sakit diarea intimnya.

"Aauhh sakit!" Keluhnya Pinkan yang kembali terduduk di atas ranjang.

"Kok sakit banget yah padahal ini bukan pertama kalinya, William semalam terlalu perkasa hingga membuatku seperti ini, pria arogan perkasa dan pemaksa yang membuat aku tidak berdaya dan berkutik dengan menolak keinginannya itu," cicitnya Pinkan yang tersenyum bahagia dan raut wajahnya langsung merah merona.

Berselang beberapa menit kemudian, Pinkan membuka hpnya dan melihat ada pesan chat yang dikirim oleh William Chandra Henry Ford pengusaha muda tersukses sepanjang sejarah kehidupannya.

Pinkan berseri-seri membaca pesan tersebut, ia tidak menyangka jika pria kaku dan dingin serta kejam itu memiliki sisi yang romantis. Pinkan melupakan statusnya jika,i ia hanya istri palsu saja. Saking bahagianya ia terlena dengan rayuan maut dan belaian dari pria yang haus akan kelembutan seorang perempuan.

William sejak mengetahui jika, perempuan itu bukanlah istri sahnya yaitu bukan Natalie Naomi Hawkins, William segera mencari tahu siapa sebenarnya perempuan itu.

Hingga informasi yang dia dapatkan membuatnya kaget, terkejut, shock dan tidak percaya dengan info tersebut. Tapi, dibalik itu dia sangat bahagia mengetahui telah memiliki seorang putri yang sangat cantik walaupun dalam keadaan yang masih sakit.

Sejak hari itu, William Chandra Herry Ford memindahkan putrinya secara diam-diam dari rumah sakit yang ada di Kuala Lumpur menuju Jerman tanpa sepengetahuan dari Natalie dan menggantikan dengan anak kecil yang mirip dengan putri kecilnya itu.

"Hari ini aku kembali mendapatkan kamu ke dalam pelukanku, aku berharap kamu bisa hamil untuk kedua kalinya agar aku mendapatkan anak laki-laki penerus keluargaku," gumam William.

Dua tahun kemudian, tanpa sepengetahuan dari Pinkan dan William jika Natalie telah mengetahui jika mereka sudah diam-diam menikah dan kembali memilki anak. Betapa marahnya Natalie mengetahui kebenaran itu.

"Kalian pasti bohong! Itu tidak mungkin bisa terjadi, kenapa kalian tidak mencegah agar William tidak menikahi perempuan itu!" Teriaknya yang memakai anak buahnya dengan perkataan yang sangat kasar.

Natalie berteriak-teriak dan mengamuk seperti orang kesetanan dan kehilangan akal sehatnya saja.

Prang!!!

Bruk!!

Berbagai macam benda yang mampu dijangkaunya itu terlempar jauh. Natalie sangat murka dengan keadaan tersebut yang paling membuatnya marah yaitu William mengumumkan kepada dunia jika dia sudah bercerai dengan Natalie Naomi Hawks dan menikahi secara resmi Pinkan Angelina.

Awalnya kedua orang tua dari Natalie sangat marah sedangkan, pihak keluarga dari William sama sekali tidak ada yang berani berkomentar sedikitpun karena, mengetahui posisi mereka sendiri.

"Saya tidak akan biarkan kalian bahagia dengan mudahnya,saya akan membalas dendam semua kejahatan kalian padaku!!" Jeritnya Natalie yang sebenarnya baru berencana akan kembali ke tanah air Indonesia setelah mengalami kecelakaan dan dirawat di rumah sakit hampir enam bulan lamanya dan wajahnya harus dan terpaksa mengalami operasi plastik beberapa kali.

Sedangkan, kekasih gelapnya itu, dinyatakan meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut. Sejak mengetahui kelakuan putrinya itu, Papanya Natali mengalami serangan jantung dan harus meninggal dunia dan mamanya defresi berat sehingga harus dirawat di rumah sakit jiwa hingga detik ini.

"Edward Liem!" Teriak Natali.

Edward Liem yang dipanggil oleh Natalie segera berjalan cepat agar tak mendapat amarah lagi.

"Edward cepatlah ke sana, jangan biarkan nona Muda marah-marah lagi karena kamu terlambat," imbuhnya Rena Nozawa salah satu asistennya Natali.

Edward segera berdiri dari duduknya padahal baru saja ingin bersantap malam saat itu," sejujurnya aku sudah capek dan lelah menghadapi tingkah Nona Muda yang seperti orang yang tidak waras, aku juga ingin bebas seperti orang lain Ren," keluhnya Edward.

Rena mengelus lengan kekasihnya itu," bersabarlah, sayang tunggu beberapa hari lagi kita akan segera pulang ke Indonesia meninggalkan wanita psikopat itu," sarkasnya Rena Nozawa yang tersenyum penuh arti karena sudah sejak setahun lalu sudah mempersiapkan segalanya untuk kepergian dan kepulangan mereka ke tanah air.

Edward tersenyum," aku bersyukur karena ada kamu di sini, aku percayakan semuanya padamu sayang,tapi ingat selalu lah waspada dan berhati-hati jika bertindak karena wanita itu punya banyak mata-mata yang setiap saat mengawasi pergerakan kita," tuturnya Edward yang berbisik di telinganya Rena sembari tak lupa mengecup sekilas bibirnya Rena.

"Sama-sama sayang, berhati-hatilah," imbuh Rena yang melepaskan pelukannya dari tubuhnya Edward.

Natali yang melihat kedatangan Edward segera meraih vas bunga mawar merah yang baru dipetik pagi itu.

"Dasar bego! Tolol! Tidak becus! Apa yang kamu lakukan selama ini ha!! Aku sudah menggaji kamu dengan mahal tapi,kamu mengawasi perempuan ular itu saja tidak becus!" Natalie berbicara seperti itu sembari melempar vas bunga yang sejak tadi dipegangnya.

"Nona jangan!" Cegah anak buahnya yang kebetulan sedari tadi sudah berdiri di sekitarnya mengawasi Natali jika bertindak diluar kendali dan melewati batas kemampuan mereka.

Buk!!

Vas bunga itu mengenai pelipis kiri bagian wajahnya Edward karena terlambat untuk menghindar. Edwards mengepalkan tangannya sekuat tenaganya tapi,raut wajahnya seperti seseorang yang pasrah tanpa ada amarah bercampur di dalamnya.

"Stop!! Jika ada yang berani maju untuk mencegahku melempar benda yang aku pegang ini nasib kalian akan lebih parah dan sadis dari dia!" Murkanya Natali.

Edward sangat pintar menyembunyikan perasaannya itu di hadapan orang lain demi kebaikan bersama dan kesuksesan rencananya itu.

"Tuan Edward kamu tidak apa-apa?" Tanya Luis salah satu body guard Natalie.

"Hahaha!! Luka sekecil itu tidak akan membuat Edward kesakitan, kamu terlalu meremehkan Edward, lihat ini contoh nyata dari kekuatan yang dimiliki oleh anak buah ku jangan cepat mengeluh sakit walaupun hanya luka kecil saja," ujarnya Natalie yang sudah tidak seperti sebelumnya yang terpuruk dengan genangan air matanya terus membasahi pipinya itu.

"Tunggu waktu yang tepat hingga Nona akan menyadari arti penting dari kehidupan, disaat itu Anda akan hidup seorang diri dalam kubangan penyesalan!" Umpatnya Edward yang wajahnya sudah menetes darah segar.

Hahaha, suara tawanya Natali tidak berhenti terus menggema dan menggelegar memekakkan gendang telinga semua orang yang berada di dalam kamar pribadinya Natalie yang sudah seperti kapal pecah saja.

Jangan lupa untuk memberikan dukungannya yah! mampir juga dinovel aku yang judulnya:

Majikan Ayah Dari Anakku

Rindu Bintang Kejora

Garis Tanganku

Makasih banyak all readers..

Terpopuler

Comments

Dahlia Lia

Dahlia Lia

apa mereka ada hubungan darah

2023-01-23

0

Winda Ergi

Winda Ergi

sepertinya mereka kembar

2023-01-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!