Lila berjalan terburu-buru karena ketika berjalan sambil memainkan hpnya,ia melihat Arsene berjalan terburu-buru ke arahnya sehingga ia mempercepat langkahnya menuju lift.
"Arsene tidak boleh tahu jika aku berada di sini, belum saatnya kami bertemu dengan status aku sebagai Lila."
Via Oktanara Edward segera berjalan tergesa-gesa, ia berharap apa yang dilakukannya saat ini membuahkan hasil. Hpnya berdering pertanda ada orang yang menelponnya. Ia menatap sekilas nama orang yang menelponnya lalu segera mengangkat telponnya itu.
"Kamu dimana? Katanya mau nonton bareng di bioskop tapi, sampai sekarang kamu belum muncul juga," ketusnya Mika.
"Tunggu sekitar setengah jam lagi aku akan segera datang," imbuhnya Via segera mematikan sambungan teleponnya dengan sepihak.
Via sudah bisa bernafas lega ketika sudah berada di dalam lift. Dia sama sekali tidak ingin rencananya gagal hanya karena masalah percintaan yang akan menghambat proses kembalinya sebagai Nona Muda Lila Oktavia Pricilla Ford jika ia tidak fokus dengan rencana awalnya.
Arsene masih berfikir tentang siapa perempuan cantik itu," apa hubungannya Papa dengan perempuan itu, aku harus bertanya sama papa," gumamnya Arsene Antonio Leonardo.
Arsene semakin mempercepat langkahnya menuju ruangan papanya Pak Leonard Pasaribu. Dia tidak bisa menahan rasa penasarannya itu. Papanya yang menyadari kedatangan putranya itu sudah mengetahui dan memprediksi jika ada sesuatu hal yang telah terjadi pada putranya itu.
"Ada apa putraku?'' tanyanya Tuan Leonard Pasaribu ketika putranya sudah berada didalam ruangan pribadinya.
Arsene tersenyum kepada Papanya itu, "Papa selalu tahu apa yang terjadi padaku, saya ingin bertanya tentang Lila Oktavia Pricilla tunanganku," jawab Arsene.
Pak Leonard cukup terkejut mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh putranya itu," kenapa kali ini dia bertanya seperti itu padaku, apa yang terjadi padanya," batinnya Pak Leonard.
Arsene tersenyum sangat tipis pada papanya itu," papa sepertinya menyembunyikan sesuatu tentang Lila, tapi itu apa sebenarnya yang tidak aku ketahui, kalau papa tidak menjawab pertanyaan aku dengan benar sepertinya lebih baik aku mencari jawabannya sendiri secara diam-diam,"
Via sudah berada di atas tunggangan motornya, ia segera melajukan motornya dengan kecepatan sedang dan mencari tempat yang bisa dipakai untuk mengganti pakaiannya yang dipakainya sekarang.
"Aku harus segera menghubungi Bunda dan Ayah untuk mengabarkan kalau Paman Leonard sudah setuju bekerjasama dengan kami," gumam Via sambil menepikan motornya karena melihat ada toko yang berlogo huruf A itu tempat yang paling aman untuk berganti pakaian.
Via memperhatikan ke sekelilingnya sebelum masuk ke area toko tersebut. Dia berjalan bagaikan seorang model di atas catwalk saja tanpa peduli dengan kondisi sekitarnya.
"Tersisa mencari waktu yang tepat untuk membongkar kejahatan bibi Natalie Naomi Hawks perempuan jahat yang tidak punya hati nurani itu aku tidak akan mengampuni segala kejahatannya terhadap keluargaku," batinnya lalu membuka pintu toko tersebut tapi, karena seseorang juga bersamaan menarik handle pintu sehingga mereka saling tarik menarik dengan kuat.
"Pantesan tidak mau terbuka ternyata ada seseorang yang membuka pintu tersebut dari arah dalam," ketusnya Via yang mengalah daripada pintu itu tidak terbuka.
Tapi, ketika pintu itu terbuka lebar betapa terkejutnya melihat sosok wajah dari wanita itu yang memakai pakaian yang cukup sederhana tapi, tidak menutup kecantikannya diusianya yang sudah menginjak empat puluh tahun lebih itu.
"Mami!" Beonya Via yang shock melihat wanita yang tersenyum ramah padanya.
Perempuan itu berjalan mendahului Via yang berdiri mematung di tempatnya. Air matanya menetes membasahi pipinya, karena sudah belasan tahun akhirnya diberi kesempatan untuk melihat perempuan yang sangat begitu mirip dengan maminya.
Wanita itu berlalu dari hadapannya tanpa sepatah katapun hanya menatap sendu ke arah Via seraya diam-diam memperhatikan ke arah mobil berwarna merah itu. Mobil yang ditumpangi oleh perempuan yang mirip dengan Pinkan Angelina itu.
Sedangkan Via sibuk dengan pemikirannya sehingga sudah tidak menyadari jika wanita itu sudah pergi jauh dari hadapannya.
"Aku yakin itu mami, walupun sudah lama kami tidak bertemu tapi tatapan matanya mengatakan dan menyiratkan bahwa perempuan itu yang sudah melahirkan aku ke dunia ini," lirihnya Via seraya menyeka air matanya.
Via segera tersadar dari lamunannya dan bergegas mengejar mobil perempuan itu,tapi usahanya sia-sia karena mobil itu terlanjur sudah menjauh. Via memotret plat nomor kendaraan mobil tersebut sebelum terlalu menjauh dari tempat dia berdiri.
Cekret...
"Dapat, aku harus segera mengirim nomor ini ke Mike dia pasti bisa menangani masalahku ini," tangannya cekatan mencari nomor hpnya Mike sahabatnya di kampus selama beberapa bulan ini yang ternyata jago main hackers dan termasuk jagoan juga yang tidak bisa dianggap remeh kemampuannya.
Mike adalah pria misterius yang selama ini ditemuinya diam-diam tanpa sepengetahuan dari orang lain.
Via bergegas masuk ke dalam toko tersebut untuk mengganti pakaiannya karena, kesulitan untuk bergerak dan tidak leluasa. Sejak tadi, ia merasakan ada seseorang yang mengikuti langkahnya.
Via tersenyum tipis," mari kita bermain,"
Via mengikat rambutnya seperti ekor kuda dan mengganti pakaiannya yang lebih sedikit tomboi.
"Apa kalian masih bisa mengenaliku, terpaksa motorku aku titipkan di toko ini," cicitnya Via sembari tersenyum penuh arti.
Via memasang headset bluetooth di telinganya, agar memudahkan dirinya berkomunikasi dibalik topinya itu dan segera memesan ojek online untuk mengantarnya ke salah satu Mall yang terbesar di Ibu kota Jakarta.
Sedangkan di dalam Mall, Mika dan Gisela Cindy Claudia Leonard sudah mondar-mandir ke sana kemari menunggu kedatangan Via.
"Ya ampun ini anak jadi datang atau enggak sih?" keluhnya Gisella.
"Iya, katanya dia sudah di jalan tapi dijalan mana dulu! Mike juga tiba-tiba menghilang padahal pamitnya mau ke toilet saja!" kesal Mika.
"Mika coba kamu telepon nomor hpnya Mike kekasihmu itu, aku yakin akan menelpon nomornya Via," usulnya Giselle.
Baru ingin menekan tombol hijau di layar hpnya, ke-dua orang yang membuat mereka terpaksa terlambat menonton film kesukaannya sudah datang dengan tawa nyengir kudanya khasnya Mike. Sedangkan Via yang malah terkesan dingin,acuh dan pendiam.
"Maaf yah sayang,aku kelamaan soalnya antriannya di depan toilet panjangnya seperti seekor ular raksasa siluman," alasan Mike seraya mempraktekkan panjangnya ular itu dengan menggunakan kedua tangannya.
"Ish… ish sudah ayo cepat masuk, filmnya sudah diputar sekitar sepuluh menit yang lalu," ujarnya Mika sambil menarik Mike ke dalam bioskop.
Via dan Gisele hanya tersenyum menanggapi sikap kedua pasangan itu yang tidak berani mengumbar dan menyatakan perasaannya di depan umum termasuk kedua sahabatnya itu.
Gisela menatap ke arah Via," kamu cantik banget kalau tersenyum, coba jangan selalu tampilin wajah yang angkuh terkesan cuek dengan siapapun tapi,hatimu humble itu yang kami suka dari kamu Via Oktanara Edward,"
Jangan lupa untuk memberikan dukungannya yah! mampir juga dinovel aku yang judulnya:
Majikan Ayah Dari Anakku
Rindu Bintang Kejora
Garis Tanganku
Makasih banyak all readers..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
MauLya 💟andi
Via itu cantik dari dalam perut sudah kelihatan 🤭
2023-01-23
0