Part 20

Keisha sepanjang jalan menangis. Bahkan ibunya tak peduli jika ia pergi jalan kaki ke sekolah. Keisha sangat berharap jika sekali saja ia diperdulikan. Tapi mereka tak pernah peka dengan perasaan keisha.

Maka dari itu Keisha harus menyimpan harapannya tersebut di dalam lubuk hatinya yang sangat dalam. Lagi pula hal tersebut tak akan pernah terwujud dan Keisha mungkin hanya akan memakan harapan semua.

Keisha pun menyeka air matanya menggunakan siku. Lalu kemudian ia memandang ke depan menatap ke arah angkutan umum yang semuanya sudah penuh. Hingga satu mobil yang Keisha tetap dan mobil itu terasa familiar di mata Keisha.

Dan benar saja jika mobil tersebut berhenti di depannya. Keisha ingin pergi untuk menghindari orang pemilik mobil itu. Tapi, rupanya Julian tak mau menyerah begitu saja.

Ia pun menahan tangan Keisha lalu membalik tubuh Keisha. Julian yang semulanya berniat ingin menjahili Keisha langsung terdiam saat melihat tangis di wajah wanita itu. Kemudian sisi lelakinya pun timbul. Ia langsung menghapus air mata Keisha lalu kemudian memandang wajah Keisha dengan senyum lebar.

Keisha yang melihat senyum dari Julian pun sangat terkejut. Pasalnya jarang-jarang Julian mau tersenyum seperti ini. Karena semua orang tahu jika Julian adalah robot berjalan.

Laki-laki itu sangat dingin dan susah sekali untuk didekati. Auranya juga sangat menakutkan dan alasan itulah yang membuat orang banyak ketakutan untuk mendekati Julian.

"Lo nangis? Siapa yang buat lo udah nangis? Ya udah sini-sini masuk ke dalam mobil gue dulu."Keisha pikir mungkin tak ada pilihan lain untuk masuk ke dalam mobil  Julian. Apalagi ia sangat membutuhkan tumpangan sehingga membuat Keisha tak memiliki pilihan lain.  "Siapa yang udah buat lo nangis kayak gini?"

Keisha pun membenarkan duduknya dan memandang ke depan dengan pandangan kosong. Ia belum benar-benar mau bercerita mengenai apa yang telah terjadi pada dirinya. Sementara itu, Julian hanya bisa menebak-nebak apa yang sebenarnya terjadi pada Keisha.

"Cerita aja nggak apa-apa."

"Gue nggak mau cerita sama lo, ngerti lo? Nggak usah banyak bacot. Jalanin aja mobilnya ntar kita terlambat."

Keisha pun membuang pandangannya dan ia menatap ke arah jalanan. Entah kenapa ia merindukan suasana yang bebas dan dapat membuat dirinya nyaman. Melihat keisha yang seperti itu lantas membuat Julian tak tega untuk bertanya lebih banyak hal lagi kepada Keisha.

Tampaknya Keisha mengalami masalah psikologis, Jika benar begitu itu artinya Keisha tak jauh beda dengan dirinya.

"Masalah keluarga membebanin banget sih," ujar Julian sambil menyetir mobil ia tersenyum lebar dan mengingat keluarganya yang sama sekali jauh dari kota harmonis.

Keisha pun memandang ke arah Julian yang baru saja angkat bicara. Ia menundukkan kepalanya dan tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Julian.

"Julian, Lo juga punya masalah keluarga?"

"Lebih parah lagi masalahnya dari lo."

Keisha hanya menganggukkan kepalanya. Wanita tersebut memandang ke arah depan dengan pandangan kosong. Tampaknya semua orang juga memiliki masalahnya sendiri, hanya saja Keisha yang terlalu membesar-besarkan masalahnya.

"Ya keluarga emang membuat kita selalu saja berpikir hal yang buruk dan membenci mereka. Tapi semua itu tentu saja ada alasannya," gumam Keisha lalu menarik napas panjang dan kemudian menutup matanya.

__________

TBC

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN SETELAH MEMBACA. TERIMA KASIH SEMUANYA YANG SUDAH MEMBACA.  

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!