"Emang yah tuh cowok jahanam banget. Sumpah gue benci sama tuh orang. Kalau gue ketemu dia gue bakal pukul kepalanya," dumel Keisha dengan cukup kesal terhadap pria yang bernama Julian. Ia tahu dengan Julian dan kerap beberapakali bertemu dengan pria itu. Tapi sampai sekarang ia tak bisa membuktikan bagaimana dirinya menghadapi pria itu.
"Sha, lo gak usah sok iya Sha. Lo itu palingan ntar dibully sama mereka. Lihat gue aja sampai dibuat babak belur sama dia," ucap Mario yang tadi dibully oleh Julian and the geng.
Yang menyelamatkan Mario tadi adalah Keisha. Keihsa pun menarik napas panjang dan menatap ke samping tepatnya ke arah Mario dengan sangat prihatin.
"Gue cukup bersedih dengan keadaan lo. Semoga Tuhan memberikan yang terbaik buat wajah lo yang gak berbentuk itu."
Maria hanya menarik napas panjang dan meratapi wajahnya yang sama sekali tak berbentuk itu lagi dan dipenuhi dengan warna merah. Ia pikir kondisinya tersebut tak bisa untuk diselamatkan.
"Semoga aja gue baik-baik aja dan tidak akan terjadi apa-apa sama gue. Ini kalau dibawa ke dokter biayanya mahal."
"Sudah pastilah anjirt. Lo sih berani banget nantang," ucap Keisha yang menjadi menyalahkan Mario. Padahal ide dari semua itu adalah Keisha sendiri.
Ia terinspirasi dari Keisha yang selalu saja mengelu-elukan untuk berani melawan Julian. Tapi ketika ia mencoba untuk melawan yang ada malah berakhir dengan sangat tragis seperti ini.
"Gue gak akan percaya lagi dengan apa yang lo katakan."
Keisha menghela napas panjang. Mereka berdua adalah anak yang tak begitu terlihat oleh publik dan selalu saja menyendiri di dalam perpustakaan. Sementara untuk Keihsa dia bukanlah anak yang cupu dan normal seperti yang lainnya. Hanya saja ia tak terlalu suka berteman dan temannya hanya satu yaitu Mario.
"Mario! Lo tau gak kalau lo itu luar biasa dan gue gak bisa berkata apa-apa saking kagumnya dengan lo," ucap Keisha yang tiba-tiba membuat Mario terkejut dengan ungkapan wanita itu.
"Apa yang baru saja lo katakan Keihsa? Entah kenapa itu terdengar cukup menjijikkan di telinga gue."
Mario bahkan sampai bergidik ngeri setiap ia mendengar ucapan Keisha tersebut. Keisha pun menarik napas panjang dan menyipitkan matanya untuk mengintimidasi Mario.
"Kenapa emang? Kan gue tuh mau ngehibur lo. Gue kasihan sama lo dan lo malah menanggapi seperti itu kepada orang yang udah kasihan sama lo."
"Gue tau gue anak yang culun. Tapi gue juga punya hati Keisha. Aku lagi Keisha gue nggak seperti itu, gue gak perlu rasa kasihan lo itu."
Keisha yang mendengar pernyataan yang keluar dari mulut Mario pun hanya memasang wajah geli. Mario squad padahal Ia tahu sekali bagaimana hati pria itu. Selain itu pun Keisha juga memberikan wajah mengejeknya kepada Mario sehingga membuat Mario sedikit kesal kepada Keisha.
"Lo yakin dengan diri lo itu? Kenapa gue yang nggak merasa yakin ya? Emang ada yang salah gitu sama gue? Udahlah Mario, tahu hati lo itu gimana jadi lo tuh nggak usah sok kuat kayak gitu deh. Terima aja nasib kita yang seperti ini Mario. Lagi pula lu ngapain sih ikut-ikutan gitu ngejekin dia di belakang mending lu sama gue aja tadi di perpustakaan."
"Entahlah."
Mario pun menarik nafas cukup panjang lalu mengambil salah satu buku yang ada di rak perpustakaan. Kemudian pria tersebut pun membacanya dan tak mempedulikan Keisha yang masih berbicara di sampingnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments