Part 10

"Sumpah tadi tuh cewek keren banget dah. Makin cinta gue sama si Keisha sepupu lo itu, Bintang."

Bintang hanya menatap sebentar ke arah Fano yang berani sekali berucap seperti itu di depannya. Padahal pria itu sendiri tahu jika ia paling tak suka jika ada yang menggoda sepupunya tersebut.

"Apaan sih lo? Lo mau gue pukul? Sekali lagi ngomong kaya gitu bakal gue jitak kepala sialan lo itu." Pada akhirnya Bintang sudah tak sanggup lagi menahan amarah yang tersimpan pada dirinya.

"Galak amat Bang?"

"Diam lo cungkring!" teriak Bintang cukup kesal.

Julian hanya melirik sekilas ke arah pertengkaran mereka. Ia pun bingung harus seperti apa bersikap di depan Bintang agar bisa menanyakan tentang Keihsa tanpa dimarahi oleh pria itu.

"Lo sama sekali gak mau dari salah satu kita ngomongin Keisha. Lo emang sepupu yang baik. Tapi, gue pengen tahu tentang Keisha. Bela dirinya lumayan juga."

Bintang terkesiap dan ia tak bisa melawan jika orang yang bertanya tentang Keisha itu adalah Julian. Maka dari itu ia menundukkan kepalanya.

"Gue takut jiia Keisha malah kalian perdaya. Sebagai seorang sepupu udah pasti gue mau jagain dia."

Julian dan yang lainnya pun mengangguk. Mereka sedikit tertawa kecil saat melihat Bintang yang sangat menyeramkan tapi berubah lucu setiap kali bertemu dengan Keisha.

"Tapi sayang banget  lo gak dihargai oleh  Keisha. Hahahaha!" tawa Raymond pecah begitu saja dan sampai memancing emosi Bintang.

Hampir saja Bintang akan meninju wajah Raymond, tapi sangat disayangkan Julian malah menahan tangan Bintang.

Bintang terkesiap dan menatap ke arah Julian dengan sangat takut. Ia pun menundukkan kepalanya dan Julian melepaskan begitu saja tangan Bintang.

"Lo juga hebat bela diri kaya Keisha?"

"Gak."

"Kenapa dia bisa bela diri?"

"Belajar." Ya tidak ada yang salah dengan jawaban Bintang. Karena semua orang juga melakukan sesuatu dengan melalui tahap pengajaran. Tapi bukan itu yang diinginkan Julian.

"Oh."

Kemudian Julian pergi begitu saja dan membuat Bintang, Raymond dan juga Fano. Sontak saja Raymond langsung menatap ke arah Bintang. Seolah-olah pria itu sedang menyalahkan Bintang karena telah membuat Julian pergi.

"Lo tak kan kalau Julian marah kaya apa?" Bintang sangat tahu dan tak perlu diberi tahu ia pun mengerti jika Julian sangatlah sensitif dan juga susah untuk bercanda. Apalagi ia tahu jika dirinya tadi dengan terang-terangan menunjukkan sikap ketidaksukaannya pada saat Julian menanyakan tentang Keisha.

"Ya gue tahu. Nggak perlu lo kasih tahu juga." Kemudian Bintang pun pergi mengikuti jejak Julian.

Dan hanya tinggal Raymond dan juga Fano di ruangan tersebut. Mereka pun saling pandang dan bergidik bahu.

Lalu kemudian mereka pun menyusul Bintang yang telah pergi dulu. Tapi mereka ketika berpapasan dengan Bintang malah melewati pria itu begitu saja.

Bintang hanya mengadahkan kepalanya sambil mendesah panjang. Pria itu tahu jika dirinya tak akan begitu diperhatikan oleh member yang lainnya karena yang menjadi perhatian utama adalah Julian. Bukan berarti yang merasa iri kepada Julian tapi memang begitulah yang terjadi sebenarnya.

"Julian Lo kesal sama si Bintang."

"Ngapain gue kesal?"

Julian hanya menatap sinis ke arah Fano. Lalu kemudian itu pun mengalihkan pandangannya ke depan dan memasukkan kedua tangannya di dalam saku celana. Jika seperti ini Julian terlihat sangat cukup dingin.

___________

TBC

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN SETELAH MEMBACA. TERIMA KASIH SEMUANYA YANG SUDAH MEMBACA.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!