Part 6

Keisha masuk ke dalam kantor dan menyapa para guru yang ada di dalam kantor tersebut dengan ramah. Guru-guru sangat menyukai Keisha dan bahkan menawarkan Geisha untuk tinggal di dalam kantor itu mencicipi beberapa makanan yang ada di dalam kantor tersebut. Untuk menjaga image-nya Keisha berusaha untuk menolak dan keluar dari kantor itu seolah-olah ia adalah anak yang paling teladan.

Sudah pasti jika jam istirahat seperti ini Keisha akan memanfaatkan waktunya untuk pergi ke dalam perpustakaan. Di sana ia akan bertemu dengan Mario yang mungkin sudah menunggunya di sana.

Ya dia dan Mario berbeda kelas. Mereka saling mengenal karena sama-sama menyukai perpustakaan. Sementara itu Keisha masuk ke dalam perpustakaan hanya untuk terlihat anaknya rajin padahal Ia sering sekali tidur di dalam perpustakaan.

Tapi tetap saja walau terkadang Keisha akan membaca buku, meskipun buku tersebut bukanlah merupakan buku pelajaran. Akan tetapi buku seperti novel dan juga dongeng.

Saat pergi ke arah perpustakaan, lagi lagi nasib sial terus menimpa Keisha. Keisha tidak mengerti kenapa hal tersebut bisa terjadi kepada dirinya. Padahal dia sangat membenci mereka dan tak ingin bertemu dengannya. Sudahlah ketika ia pergi ke kantor telah bertemu dengan mereka dan sampai digoda oleh salah satu dari mereka. Dan sekarang ia harus berpapasan lagi dengan mereka, ingin sekali Keisha memutar jalan.

Tapi sudah terlambat ketika Raymond bersiul. Keisha memutar bola matanya malas.

"Apaan sih itu cowok gaje banget," Galuh Keisha sembari ingin memuntahkan semua yang ada di dalam perutnya ketika melihat Fano dan Raymond yang sok ganteng.

"Hay cantik," sapa Fano kepada Keisha.

"Hay burik," ucap Keisha tanpa rasa bersalah dan bangga dengan apa yang ia lontarkan tersebut.

Sementara itu menjadi bahan tertawaan Raymond dan juga Bintang. Dan Keisha juga tak sengaja melihat jika Julian ikut tertawa. Tumben sekali cowok kulkas 9 pintu itu bisa tertawa.

Malah yang ada Keisha melihat tawa pria itu merasa merinding. Seperti ada hawa-hawa negatif yang menyertai pria tersebut.

"Mampus lo kan! Noh gimana malu nggak dikatain burik?"

"Apaan sih anjir nggak jelas banget kalian." Fano tetap berusaha untuk menjaga image di depan Keisha. Tapi sangat disayangkan sekali image Fano di depan Keisha telah buruk.

"Kenapa sih lo manggil-manggil gue? Gue tahu gue cantik jadi lu nggak usah deh manggil-manggil gue kayak gitu. Gue nggak suka anjir, mending kalian itu belajar dengan benar, Jangan membuat kerusuhan di sekolah. Kalian tuh nggak ada bedanya sama anak yang nggak pernah sekolah, sama aja. Satu lagi kalian kan yang ngebully Mario kemarin?" Julian yang awalnya tak tertarik mengenai Keisha tiba-tiba ia merasa jika ada sesuatu pada diri wanita tersebut.

Ia pun mengangguk dan memperhatikan Keisha dari bawah hingga ke ujung rambut Keisha. Keisha yang diperhatikan seperti itu merasa dilecehkan oleh Julian. Ia pun berteriak dan hampir saja ingin menghajar Julian, tapi untungnya ditahan oleh Bintang.

"Sha, jangan nekat lu mau nampar dia Sa."

"Apaan sih lo Bintang, menghalangi gue aja. Lu itu tuh coba belajar dengan yang bener, Mak lu pikirin di rumah, lu nggak pernah sih kasihan sama Bibi. Sekekali kek lu belajar dengan benar nggak usah deh ikut gabung-gabung kayak gini ke circle mereka."

"Sha!"

Keisha yang sudah terlanjur marah besar pun meninggalkan mereka semua. Pada akhirnya Bintang lah yang menjadi bahan tertawaan.

"Noh Bintang pikirin Bibi, emak lo noh. Belajar dengan benar."

"Berisik lo Raymond."

"Sepupu lo boleh juga tuh," ucap Julian sembari tersenyum miring.

Bintang ang merasakan ada hal buruk pun sangat merinding.

"Julian, please lah maafin sepupu gue."

Namun Julian telah pergi terlebih dahulu membuat Bintang mati kutu di tempat. Ia takut jika terserah di sesuatu kepada sepupunya. Walaupun mereka tidak dekat tapi Julian sungguh menyayangi sepupunya tersebut.

_________

TBC

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***