Terlalu lama Tari berpikir hingga langit berwarna kuning kejingga-jinggaan itu berubah menjadi gelap.
"Hiks ... pak Tama jadi suami tega banget sih, istri belum pulang jam segini gak dicariin. Huaaaa. Ayah ... Tari sebel sama pak Tama. Dasar suami durhaka, Tari kutuk jadi batu tau rasa!" umpat Tari sambil terisak.
"Eh, tapi nanti kalau Pak Tama jadi batu, aku jadi janda dong? Huaaa ... gak mau jadi janda."
Tari tak peduli dengan pengunjung pantai yang masih berada di sana walau malam sudah menyapa.
"Udah ah aku balik aja ke hotel. Bodo amat sama penculik, kalau dia ada tinggal teriak aja."
Tari beranjak dari duduknya, ia berjalan dengan langkah gontai. Tubuh Tari terasa lemas karna perutnya yang hanya diisi dengan sarapan pagi.
Brak!
Tari membanting tas selempang yang ia kenakan ke lantai begitu ia masuk ke dalam kamar hotelnya.
"Pak Tama tega banget sih! Istri belum balik jam segini gak dicariin. Hiks ... tega bener." Protes Tari di hadapan Tama yang sedang asik menikmati secangkir kopi sambil duduk santai di atas sofa.
Tama menatap ke arah Tari, diletakkannya gelas berisi kopi itu ke atas meja yang berada di samping single sofanya.
Ia berjalan mendekat ke hadapan Tari. Membuat jarak keduanya begitu dekat. Bahkan,Tari dapat merasakan hembusan napas beraroma mint setiap helaan napas yang Tama hembuskan.
"Sudah kukatakan dari awal, jangan berharap lebih dari pernikahan ini! Jadi untuk apa aku perduli terhadapmu?" ucap Tama penuh penekanan dengan tatapan begitu tajam.
Tari yang kecewa mendengar perkataan Tama, membalas tatapan tajam suaminya dengan mata berkaca.
"Aku yakin, suatu hari nanti Pak Tama akan sayang, bahkan cinta sama Tari!"
Setelah mengucapkan itu, Tari mencium bibir Tama. Hanya sekedar menempelkan bibir, karna keduanya terdiam.
Tubuh Tama membeku, namun ketika ia sadar. Dirinya langsung mendorong tubuh Tari dengan spontan hingga punggung Tari mencium lantai.
"Aw! aduh-duh p-pinggangku." Tari mengusap pinggangnya yang terasa sakit.
"Hei suami galak! Bantuin dong, angkat ala bridal style kek. Bantuin apa gitu. Ini malah langsung rebahan di kasur!" teriak Tari.
"Memang suami yang tak berprikesuamian, eh ... berprikeistrian, eh ber-- ihh tau ah gelap." Tari merutuki suaminya yang tampak acuh terhadap dirinya.
Tari menghentak-hentakkan kakinya karena merasa kesal, ia memilih langsung memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri.
"Ck, dasar bocah!" decak Tama sambil meraba bibirnya.
Kedua insan itu tengah tertidur dan bergelung dengan mimpinya masing-masing. Damainya malam begitu terasa ketika kedua orang itu memejamkan mata.
***
Pagi ini Tari terus merecoki Tama dengan permintaan sederhananya. Yaitu, ingin ditemani membeli oleh-oleh.
"Pak mau ya, please ...." Tari mengatupkan kedua tangan di depan dada.
"Sekali saya bilang tidak, ya tidak!" Tolak Tama dengan suara lantang. Pasalnya Tari terus mengganggunya dengan pertanyaan yang sama dari mereka bangun tidur.
"Kalau pak Tama gak mau, Tari akan--" ucap Tari gantung, seraya menatap bawah perut Tama.
"Jangan gila kamu!"
"Ih apaan sih Pak. Emangnya aku mau ngapain?" tanya Tari, bersedekap dada.
Tama membalik badannya. Ia sudah kepalang malu karna berpikir yang tidak-tidak.
"Kalau Pak Tama gak mau, aku aduin ke mama Widi kalau bapak gak menerima kehadiran Tari!" Ancam Tari, karna melihat Tama yang berniat keluar dari kamar hotel.
Ternyata ancaman dari Tari berhasil. Begitu ucapan itu terlontarkan, Tama langsung berhenti dan kembali menghadap Tari.
"Kamu memang gadis licik dan tukang mengadu," desis Tama dengan menyeringai.
"Whatever! Terserah Pak Tama mau menilai Tari seperti apa. Yang penting bisa belanja oleh-oleh bareng." Tari tersenyum sumringah.
Tari tidak menghiraukan setiap kata yang menjelekkan dirinya, karna saat ini yang ia serap dari ucapan Tama adalah kesediaan suaminya dalam menemani dirinya untuk pergi membeli oleh-oleh.
`
`
`
Yang sabar yo, Tar. ini othor ada raket nyamuk, semoga bermanfaat ya.
Kalau Tama nya udah gosong, kabarin ya Tar. Othor mau rebahan dulu 🐈💨
😂😂😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Erli Ana
lanjut
2023-06-03
0
Erli Ana
lanjut
2023-06-03
1
k⃟K⃠ B⃟ƈ ɳυɾ 👏🥀⃞༄𝑓𝑠𝑝⍟𝓜§
awas Tama kamu nanti kehilangan tari baru tau rasa 😁😁😁😁
tari tari jual mahal dikit Napa , ini mah main nyosor ajah 🤦🤦🤦🤦
2023-04-17
0