Waktu menunjukkan pukul 5 pagi,papa Feri terlihat sangat cemas ,wajahnya nampak begitu kusut,chat dari Anthony mengabarkan ada rapat klien penting ,dan klien ini hanya mau bertemu dengan direktur utama,hal ini membuat beban fikiran papa Feri bertambah,"akankah Satria mampu menghadapi klien ini,bagaimana kalau ini anak malah bikin kacau perusahaan",ucap papa Feri dalam hati.
Mama Yuli bangun dari tidurnya,saat tak mendapati suaminya tidur di sampingnya,membuatnya terkejut dan mulai mencari di semua tempat.
Pencariannya terhenti saat melihat suaminya sedang duduk di bangku taman,segera mama Yuli ke dapur mengambil teh hangat dan sepiring biskuit untuk suaminya.
"Pa...",sapa mama Yuli sambil meletakkan teh dan biskuit di meja.
Papa Feri diam saja,hanya seulas senyum yang di lontarkan.
"Papa ngapain di taman sendirian",tanya mama Yuli penasaran.
"gak ada apa-apa ma",ucap papa Feri ragu untuk cerita tentang kedatangan klien penting," bisa-bisa Satria di suruh hadapi klien ini sama mamanya,dan bukannya mendapat untung malah aku yakin akan merugikan perusahaan ini anak",bathin papa Feri.
"tapi dari gerak gerik papa seperti ada hal yang membuat papa gusar ?",tanya mama Yuli dengan yakin.
"gak ada apa-apa ma",sambil memasukkan biskuit ke mulutnya untuk menutupi rasa gugupnya.
"terserah papa kalau gak mau cerita,kalau ada apa-apa jangan salahkan mama ",ucap mama Yuli sambil berlalu masuk ke rumah untuk persiapkan sarapan buat keluarga.
"bik Jum,kita bikin sostel dan sambal balado saja",perintah mama Yuli.
"baik Nya",jawab bik Jum.
segera bik Jum siapkan 8 butir telur yang di campur wortel,sosis ,daun bawang dan setengah gelas air di beri bumbu bawang putih ,lada dan penyedap.segera di masukkan ke plastik roll lalu di rebusnya hingga masak.
setelah itu di goreng dengan di balut tepung panir.
sambal balado juga sudah siap.sarapan segera di sediakan di meja makan.
mama Yuli bergegas bangunkan Satria agar gak terlambat pergi ke kantor,sedang bik Jum memanggil tuan Feri untuk sarapan bersama.
selang setengah jam, Satria sudah siap dengan jasnya dan bergegas mengambil sarapan.
"aduh gantengnya anak mama",puji mama Yuli.
"siapa dulu dong mamanya",jawab Satria.
mata papa Feri menatap ke arah Satria,"Sat tolong saat di kantor nanti kamu jangan cuma tidur saja",ucap papa Feri.
"siap pa, aku janji nanti di kantor aku gak akan tidur ,yang penting jangan lupa nanti transfer gajiku",ucap Satria sekenanya.
usai sarapan Satria segera berangkat ke kantor .
seperti kemarin Anthony menyambut kedatangan Satria,"selamat pagi tuan Satria,saya ingin beritahukan bahwa nanti jam 10 akan ada klien penting yang akan datang,saya harap tuan Satria dapat mengikuti meeting hari ini",ucap Anthony sopan.
"kamu ini sudah lupa apa kataku kemarin,kamu yang kerjakan semua tugasku,aku tidak mau tahu urusan perusahaan dan yang paling penting jangan sampai merugikan perusahaan,ingat itu",ucap Satria nampak marah.
"tapi tuan...",ucap Anthony terputus .
"tidak ada tapi-tapi,ingat aku ini atasanmu jadi sebagai bawahan ,jangan membantah, kerjakan apa yang aku perintahkan,paham",ucap Satria sedikit kesal.
sekarang bawakan aku secangkir kopi susu dan beberapa biskuit",perintah Satria sambil berlalu menuju kantornya.
Anthony merasa kesal dengan sikap dan ucapan Satria,tapi dia bisa apa,"kalau tuan Feri sakitnya sampai seminggu lagi mending aku resign, saja,daripada harus bekerja dan setiap hari menghadapi direktur yang anak manja dan angkuh macam dia",gerutu Anthony.
di ketuknya pintu ruangan kantor papa Feri perlahan,'tok tok tok'
"masuk"sahut Satria.
"ini kopi dan biskuitnya",ucap Anthony sambil menaruh secangkir kopi berikut biskuit coklat dan keju di meja .
mata Satria melirik muka Anthony yang di tekuk,"kamu gak suka aku ada disini?",tanya Satria sedikit keras.
"gak tuan,saya suka koq ada tuan disini",ucap Anthony gelagapan.
di teguknya kopi yang tersaji di meja,"camilan ini aku gak suka ",ucap Satria kesal sambil beranjak berdiri,"aku keluar dari kantor ,dan jika ada apapun kamu urus semua,dan ingat jangan mengadu ke papa dan mama jika tidak ingin tanggung akibatnya",ucap Satria sambil mengepalkan tangannya.
"nanti aku kembali ke kantor setelah aku puas jalan-jalan "ucap Satria.
Satria segera keluar dari kantor,Anthony hanya mengelus dada melihat kelakuan Satria.
"untung kamu adalah tuan muda perusahaan ini,kalau tidak sudah ku maki habis-habisan", gerutu Anthony sambil mengambil berkas di ruangan papa Feri,untuk di kerjakan di ruangannya.
tidak peduli dengan ancaman Satria,Anthony chat papa Feri.
"maaf mengganggu istirahat tuan Feri,sekedar menginfokan bahwa saat ini kantor direktur sedang kosong,dan rapat klien penting akan di laksanakan pukul 10 pagi ini,jika berkenan di harap tuan Feri bisa hadir di ruang meeting agar tidak menyinggung klien yang datang"
"memang Satria kemana?",tanya papa Feri.
"tuan Satria pergi jalan-jalan",balas Anthony.
"kenapa tidak di cegah"tanya Papa Feri.
"mohon maaf tuan Feri saya gak berani"balas Anthony.
"tuan Feri kapan bisa ngantor lagi,terus terang saya gak sanggup tuan,bila bekerja di bawah tekanan tuan Satria,saya minta maaf sebelumnya,tapi jika tuan Feri tidak kunjung sembuh maka ijinkan saya resign dari perusahaan tuan",jelas Anthony.
"jangan bikin runyam,nanti aku ke kantor,urusan Satria keluar kantor biar aku yang tangani",balas papa Feri.
"baik tuan,saya tunggu kedatangan tuan,ingat tuan meeting jam 10,jangan sampai terlambat datang"pesan terakhir Anthony.
segera papa Feri memakai jas dan bersiap ke kantor.
Namun saat akan keluar kamar papa Feri berpapasan dengan mama Yuli,"papa mau kemana ?",tanya mama Yuli.
"Papa mau pergi ke kantor"sahut papa Feri.
"Papa ini masih sakit loh,gak tahu apa gimana paniknya aku kalau papa sampai pingsan seperti kemarin",ucap mama Yuli.
"tolong ma,untuk saat ini jangan ajak papa berdebat,papa harus pergi sekarang,ada rapat penting yang harus papa hadiri ",ucap papa Feri sambil berjalan terburu-buru.
"Paaa...",panggil mama Yuli.
Papa Feri tak menggubris panggilan mama Yuli,segera papa Feri naik taksi yang sudah di pesannya karena mobil telah di bawa Satria pagi tadi.
"pak tolong lebih cepat sedikit",ucap papa Feri dengan gusar.
"baik pak",ucap driver taksi .
"andai kamu mampu handle perusahaan sat,mungkin papa tidak akan kelabakan saat ada meeting seperti ini dan tentu perusahaan akan aku serahkan kepada mu nak,andai kamu menjadi anak yang bertanggung jawab",bathin papa Feri sedih jika ingat semua yang di lakukan Satria.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments