BAB. 13 Gengsi

Setelah dari pesantren Adnan hanya diam di sofa, ia juga di pesantren sudah mengatakan kalau keluar dari pesantren itu, walau pun Adnan merasa berat meninggalkan anak didiknya, tapi ia sekarang sudah memiliki kehidupan sendiri.

Ingatan Adnan masih terus mengingat ucapan ning Syifa yang mengatakan kalau dirinya sendiri itu tidak pantas untuk ia.

Sudah berkali-kali Adnan bilang, tapi ning Syifa masih tetap saja merendahkan diri hingga Adnan merasa kalau ia lelaki jahat.

Apa lagi tangisan ning Syifa begitu sangat menghayat di dalam hatinya.

"Adnan kamu kenapa?"

Sella berjalan menghampiri suaminya sambil mencium tangan suaminya karena tadi ia memang tidur, jadi ia tidak tau kalau suaminya sudah pulang lalu langsung duduk di samping suaminya.

"Tidak apa-apa Sel."

"Bohong, wajahmu itu terlihat lelah, pasti ini tentang ning Syifa?"

Bagai mana pun Sella seorang perempuan, jelas ia tau kalau suaminya sedang memikirkan sesuatu.

"Hhhmmm, ning Syifa meminta untuk menjadi istri ke dua."

"Jadi benarkan dugaanku? Aku yakin kalau dia meminta untuk menjadi istri ke duamu, lalu apa jawabanmu?"

"Saya menolaknya, saya sudah cukup memiliki kamu."

"Tapi hati kamu tidak mengatakan demikian, kamu pasti menyesal telah menolaknya, apa lagi ning Syifa ta'at agama tidak sepertiku yang hanya orang biasa, terus juga sekarang tidak ada yang bisa aku banggakan, karirku sudah hancur."

Setelah mengatakan itu Sella langsung menundukan kepalanya, butiran bening itu langsung mengalir deras.

Seharusnya Sella dulu tidak asal menerima sesaorang menjadi suaminya tanpa tau masa lalunya mungkin semuanya tidak akan seperti sekarang.

Apa lagi sekarang Sella sudah nyaman dengan suaminya, tapi ia harus di hadapkan dengan masalah seperti ini.

"Tuh kamu mulai lagi bersikap kanak-kanakan."

Adnan berbicara tanpa menoleh ke arah samping, ia masih melihat ke arah depan.

"Aku mau pulang Adnan."

Adnan yang mendengar ucapan dari istrinya ia sangat terkejut dan langsung melihat ke samping.

Ternyata istrinya itu sudah menangis membuat Adnan menghela nafas berat, ia lelah dengan hatinya seharian ini dan sekarang harus menghadapi sifat kanak-kabakan istrinya.

"Kamu kenapa menangis Sel?"

Adnan bertanya sambil mengusap air mata istrinya.

"Saya salah apa lagi?"

"Aku yang salah di sini Adnan, bukan kamu."

"Memangnya kamu buat salah apa?"

"Karena aku menerima kamu jadi suamiku."

"Lalu kamu menyesal menikah denganku?"

"Sama sekali tidak, tapi karena aku kamu juga merasa menyesal telah menolak ning Syifa."

"Saya bukan menyesal Sel, saya hanya merasa bersalah saat ning Syifa menyudutkan saya dengan mengatakan ning Syifa tidak pantas untuk saya."

Adnan lagi-lagi menghela nafas berat, sifat kanak-kanakan istrinya mempu menguras kesabarannya.

Adnan langsung menarik pelan istrinya untuk duduk di pangkuannya dengan kepala istrinya yang bersandar di lengan kirinya.

"Saya sayang kamu Sella, walau pun saya belum mencintai kamu, saya sedang belajar mencintai kamu. Tolong kamu jangan membuat rumah tangga kita ini di warnai dengan masalah. Saya juga sedang belajar menjadi suami yang kamu inginkan, jadi jangan minta pulang ke rumah orang tuamu hanya karena kamu marah sama saya, apa pun masalahnya jangan sampai orang tua tau kalau masalah kita masih di batas wajar, terkecuali jika saya melakukan kekarasan sama kamu, baru kamu boleh mengadu pada orang tua kamu."

Adnan yang dulu terkenal pendiam hanya saat ada klien dan pas sidang saja ia banyak bicara, termasuk mengajar para santri di pesantren, tapi kali ini ia harus banyak bicara karena istrinya.

Sella hanya menganggukan kepala, ia menatap wajah suaminya sambil tersenyum.

"Adnan, apa berita kemarin tidak sampai viral?"

"Sudah saya belokir semua dari akses internet, dan saya jamin tidak ada yang mengunggahnya secara saya menyuruh pak Jaki untuk memantau tentang beritamu."

"Oh syukurlah kalau begitu, terima kasih Adnan, sebenarnya aku masih ingin berkarir lagi, tapi kamu tau sendiri kalau imejku sudah rusak."

"Apa ini tentang kamu yang bilang pada Intan kalau Intan hanya akan di bawah?"

"Habis Intan menyebalkan, dulu aku yang ajak Intan masuk ke dalam Sinen Grup, tapi di saat aku terjatuh Intan langsung memakiku habis-habisan, aku sangat membenci Intan dan aku merasa kalau kehancuranku ini ada campur tangan dari Intan."

"Jangan seudzon Sel."

Sebenarnya bukan hanya Sella yang merasa seperti itu, begitu pun dengan Adnan yang merasa kalau ada sesuatu yang janggal.

Adnan yakin kalau Intan juga ikut terlibat dalam masalah yang menimpa istrinya, ia sebagai pengacara tentu sangat mudah menangkap hati sesaorang hanya dari percakapan saja, tapi ia tidak ingin istrinya menuduh tanpa bukti.

Sella langsung memeluk suaminya dengan sangat erat, sebenarnya di tinggal seharian saja ia sudah merasakan yang namanya rasa rindu pada suaminya, tapi ia gengsi karena selalu mengatai suaminya anak kecil, jelas-jelas suaminya itu sudah bukan remaja lagi.

Bahkan pekerjaan suaminya itu bisa ia nilai sebagai lelaki dewasa.

"Bagai mana dengan sidang tadi pagi?"

"Alhamdulilah lancar, saya mau bicara serius boleh?"

Adnan bertanya sambil menundukan kepalanya, menatap wajah istrinya yang sedang memejamkan mata.

"Tentang apa?"

"Pekerjaanmu."

Sella langsung mendongkakan kepalanya untuk melihat wajah suaminya, tapi ia bahkan hanya fokus melihat ke bibir suaminya.

Adnan yang paham istrinya melihat ke arah mana, ia mengecup bibir istrinya sekilas.

"Apa yang kamu pikirkan hhmm?"

"Ah tidak."

Sella langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain, ia yakin kalau wajahnya sudah memerah karena malu.

Adnan hanya tersenyum lebar saat melihat rasa malu dari istrinya.

"Saya bisa memberimu pekerjaan di Alfero Grup."

Sella yang mendengar ucapan dari suaminya ia langsung melihat ke mata suaminya.

"Dengan cara apa? Sinen Grup saja sudah memecatku."

"Bisa, kebetulan pak Samsul kepercayaan dari Alfero Grup adalah teman Bunda dulu, jadi saya bisa merokemendasikan kamu, tapi dengan syarat."

"Syarat apa?"

"Satu panggil saya mas dan ke dua kita akan main di film yang sama yang berjudul Hijrah Cinta. Kamu mau'kan belajar pakai hijab?"

Sebenarnya Adnan tidak ingin terlibat dengan dunia peran, tapi ini cara ia mendidik istrinya untuk lebih baik lagi mengikuti alur kehidupan sang istri.

"Terus kalau kamu mau ikut juga dengan dunia peran lalu pekerjaanmu?"

"Saya akan berhenti sebagai pengacara, saya tidak ikhlas kalau istri saya di pegang-pegang oleh lelaki lain."

"Ah soswit banget sih suamiku."

"Iya jadi kembali lagi ke topik awal, kalau kamu mau bekerja sebagai dunia peran kamu harus memanggil saya mas, dan tidak boleh memanggil saya kamu."

"Kamu itu memberikan aku pekerjaan, tapi harus ada imbalan segala."

"Iya sudah kamu tidak perlu bekerja kalau begitu."

"Memangnya kamu sanggup untuk membiyayai hidupku yang selalu perawatan dan lain-lain?"

"Walau pun perhari kamu minta 100 juta juga saya sanggup Sel, tapi kita harus tetap tidak boleh sombong, harta itu titipan dan kapan pun bisa di ambil kalau Allah sudah menginginkan mengambil harta hambanya kembali."

"Hah? Memangnya sekaya apa kamu sampai bisa memberiku 100 juta perhari?"

"Saya tidak kaya, tapi untuk menghidupi kamu saya sangat sanggup."

Jelas Adnan sanggup bahkan 100 juta perhari tidak ada apa-apanya untuk Adnan yang memiliki Alfero Grup dan memiliki 60 unut Apartement Alfero belum lagi pekerjaannya yang sebagai pengacara.

Terpopuler

Comments

Conny Radiansyah

Conny Radiansyah

Alhamdulillah ... kaya banget loe Adnan.

2023-02-19

1

Ukhty Nur Siahaan

Ukhty Nur Siahaan

Sultan

2023-02-14

1

Fenti

Fenti

pusing Adnan

2023-02-10

0

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Gagal Nikah
2 BAB 2 Menikah
3 BAB. 3 Kemarahan Sella
4 BAB. 4 Pergi ke pasar
5 BAB. 5 Kemarahan Adnan
6 BAB. 6 Sella di pecat
7 BAB. 7 Hinaan
8 BAB. 8 Perdebatan
9 BAB. 9 Jalur damai
10 BAB. 10 Cemburu tanpa sadar
11 BAB. 11 Sifat kanak-kanakan
12 BAB. 12 Permintaan Ning Syifa
13 BAB. 13 Gengsi
14 BAB. 14 Jamila
15 BAB. 15 Aska
16 BAB. 16 Mall
17 BAB. 17 Permintaan Sella
18 BAB. Berkunjung ke orang tua.
19 BAB. 19 Barang Sampah
20 BAB 20 Syuting
21 BAB. 21 Di Bully
22 BAB. 22 Ciuman
23 BAB. 23 Menyesal
24 BAB. 24 Komentar netizen
25 BAB. 25 Adnan VS Aska
26 BAB. 26 Aska datang ke apartement
27 BAB. 27 Alfero Isabel
28 BAB. 28 Kemarahan Kenan
29 BAB. 28 Membuka identitas
30 BAB. 30 Berandai-andai
31 BAB. 31 Kecewa
32 BAB. 32 Kemarahan Adnan
33 BAB. 33 Saling minta maaf
34 BAB. 34 Ungkapan hati Sella dan Adnan
35 BAB. 35 bertanya
36 BAB. 36
37 BAB. 37 bersyukur memiliki Adnan
38 BAB. 38 Berkunjung ke rumah Kakek
39 BAB. 39 Wanita bercadar
40 BAB. 40 Menceritakan masa lalu
41 BAB. 41 Sella merasa beruntung
42 BAB. 43 Ancaman untuk Sella
43 BAB. 43 Lusi
44 BAB. 44 Mengenali aroma parfum
45 BAB. 45 Kenan datang ke apartement
46 BAB. 46 Gadis sepesial
47 BAB. 47 Menceritakan masa lalu
48 BAB. 48 Curhat
49 BAB. 49 Kalisa vs Sella
50 BAB. 50 Memberhentikan kerjasama
51 BAB. 51 Menyuruh Minta Maaf
Episodes

Updated 51 Episodes

1
BAB. 1 Gagal Nikah
2
BAB 2 Menikah
3
BAB. 3 Kemarahan Sella
4
BAB. 4 Pergi ke pasar
5
BAB. 5 Kemarahan Adnan
6
BAB. 6 Sella di pecat
7
BAB. 7 Hinaan
8
BAB. 8 Perdebatan
9
BAB. 9 Jalur damai
10
BAB. 10 Cemburu tanpa sadar
11
BAB. 11 Sifat kanak-kanakan
12
BAB. 12 Permintaan Ning Syifa
13
BAB. 13 Gengsi
14
BAB. 14 Jamila
15
BAB. 15 Aska
16
BAB. 16 Mall
17
BAB. 17 Permintaan Sella
18
BAB. Berkunjung ke orang tua.
19
BAB. 19 Barang Sampah
20
BAB 20 Syuting
21
BAB. 21 Di Bully
22
BAB. 22 Ciuman
23
BAB. 23 Menyesal
24
BAB. 24 Komentar netizen
25
BAB. 25 Adnan VS Aska
26
BAB. 26 Aska datang ke apartement
27
BAB. 27 Alfero Isabel
28
BAB. 28 Kemarahan Kenan
29
BAB. 28 Membuka identitas
30
BAB. 30 Berandai-andai
31
BAB. 31 Kecewa
32
BAB. 32 Kemarahan Adnan
33
BAB. 33 Saling minta maaf
34
BAB. 34 Ungkapan hati Sella dan Adnan
35
BAB. 35 bertanya
36
BAB. 36
37
BAB. 37 bersyukur memiliki Adnan
38
BAB. 38 Berkunjung ke rumah Kakek
39
BAB. 39 Wanita bercadar
40
BAB. 40 Menceritakan masa lalu
41
BAB. 41 Sella merasa beruntung
42
BAB. 43 Ancaman untuk Sella
43
BAB. 43 Lusi
44
BAB. 44 Mengenali aroma parfum
45
BAB. 45 Kenan datang ke apartement
46
BAB. 46 Gadis sepesial
47
BAB. 47 Menceritakan masa lalu
48
BAB. 48 Curhat
49
BAB. 49 Kalisa vs Sella
50
BAB. 50 Memberhentikan kerjasama
51
BAB. 51 Menyuruh Minta Maaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!