Tidak ada malam pertama semalam, mereka berdua hanya tidur bersama dan saling memeluk saja, itu pun Sella sendiri yang meminta memeluk suaminya.
Lalu setelah itu suaminya membacakan sholawat untuk penghantar tidur Sella, jujur saja membuat Sella merasa kagum pada keperibadian suaminya.
Apa lagi saat suaminya membacakan do'a menggunakan bahasa arab lalu mencium kening dan ke dua matanya membuat Sella berpikir andaikan waktu bisa berhenti berputar, ia ingin selalu masa indah itu terus yang di putar.
Awalnya Sella berpikir nanti saja ia pikirkan setelah menikah yang penting ia tidak menangung malu pada tetangga, sedangkan wartawan sudah pasti ia sangat malu dan menyesal telah mengundang wartawan yang membuat karirnya sekarang di ujung tanduk.
Namun setelah tau kepribadian dari suaminya Sella merasa ia tidak akan rela untuk melepaskan lelaki sempurna seperti Adnan.
Pagi harinya mereka berdua sudah ada di meja makan, dengan Sella yang di depannya sudah ada salad, sedangkan suaminya mau sarapan roti tawar pakai telur setengah matang, itu pun membuat sendiri.
"Maaf aku belum bisa membuat telor setengah matang seperti yang kamu inginkan."
"Tidak masalah Sel, nanti setelah saya selsai dari pesantren, saya akan mencarikan asisten rumah tangga agar kita tidak kerepotan."
"Kamu punya uang? Kalau tidak punya uang jangan menghambur-hambur uang, apa lagi aku juga sudah di suruh atasanku untuk segera kesana, pasti aku di pecat."
Sella menghela nafas berat, ia sudah yakin kalau akan di pecat.
"Mimpi aku yang ingin terjun ke dunia peran akhirnya tidak termujud, bahkan sekarang karirku sedang di ujung tanduk."
"Kalau hanya untuk membayar satu asisten rumah tangga saya masih sanggup Sel."
"Jangan cari yang muda, entar seperti di sinotron dan novel-novel suaminya selingkuh sama asisten rumah tangga, terus aku di buang deh sama kamu. Ah pakonnya jangan yang muda! Aku tidak mau itu terjadi, masa belum saling jatuh cinta sudah kandas duluan kan enggak lucu!"
Adnan mengelus kepala istrinya sambil tersenyum lebar.
"Ceritanya kamu cemburu?"
"Siapa yang tidak takut kalau suaminya tampan, imut, selalu berpikir dewasa, tegas dan pintar agama? Kamu itu mahluk sempurna yang di ciptakan oleh Allah, jadi pakonnya aku tidak rela di tinggal kamu!"
Setelah selsai Sella langsung menutup mulutnya sendiri, ia tadi tidak sadar kalau sudah memuji suaminya.
"Jadi kamu sudah mulai ada perasaan sama anak kecil seperti saya?"
Adnan berbicara sambil menaik turunkan satu alisnya.
"Ih kamu iya ternyata bisa menyebalkan juga!"
Tawa Adnan pecah saat mendengar ucapan dari istrinya.
"Iya sudah kita sarapan."
"Tunggu, kalau kamu ke pesantren terus pak kiai meminta Ning Syifa untuk menjadi istri ke duamu apa kamu akan mempoligamiku? Secara di kalangan pesantren sudah hal lumrah tentang memiliki istri dua."
"Kalau istri saya mengijinkan apa salahnya? Toh seorang istri yang mengijinkan suaminya untuk menikah lagi jaminannya surga."
"Surga sih surga, tapi aku tidak mau berbagi suami, apa lagi agama Ning Syifa seimbang sama kamu, nanti yang berasa jadi benalu itu aku!"
"Jadi kamu mengijinkan saya menikah lagi dengan seorang model atau seorang artis contohnya?"
"Ah! Dasar bocil lama-lama burung kamu aku potong juga kalau sampai kamu melakukan itu!"
Sella berteriak sambil berdiri dari duduknya, matanya sudah memerah saat mendengar pertanyaan dari suaminya.
Adnan langsung berdiri dari duduknya, ia langsung mengecup kening istrinya cukup lama lalu langsung membisikan sesuatu pada istrinya.
"Biasakan istighfar, jangan sampai emosi menguasaimu, saya tidak akan mempoligami kamu, cukup Bunda saya yang pernah di poligami. Saya tidak ingin menyakiti sesama perempuan, kamu adalah bidadari yang di kirim oleh Allah untuk saya dan saya berharap kita di persatukan bukan hanya di dunia, tapi saya berharap kita di persatukan kembali di surganya."
Ucapan dari suaminya mampu membuat air mata Sella mengalir deras, bukan menangis sedih, tapi ia menangis bahagia saat ucapan indah yang keluar dari mulut suaminya.
"Loh kenapa jadi menangis? Saya salah bicara?"
Adnan bingung saat melihat istrinya, ini pertama kalinya ia dekat dengan seorang wanita, tentu saja ia tidak paham.
"Ah bocil kamu tuh merusak suasana romatis aku!"
Sella berbicara sambil menghapus air matanya dengan kasar.
"Jangan di usap begitu Sel."
Adnan langsung memegang tangan istrinya, lalu ia langsung menghapus air mata istrinya, setelah itu mendekatkan wajahnya.
Saat suaminya mendekatkan wajahnya detak jantung Sella berdetak lebih cepat, ia langsung memejamkan mata dan berharap kalau suaminya mencium bibirnya, tapi harapannya pupus karena suaminya ternyata mencium ke dua matanya.
"Jangan menangis, kamu sekarang adalah harta berharga saya yang ke dua selain Bunda."
Walau pun tidak mendapatkan ciuman bibir dari suaminya Sella sangat senang saat suaminya mengatakan kalau ia harta berharga.
"Mulut kamu manis banget Adnan, semakin gemas saja aku sama kamu."
Sella berbicara sambil mencubit ke dua pipi suaminya.
"Kapan kita akan mulai sarapan Sel?"
"Iya sudah ayo sekarang."
Sella langsung menarik lengan suaminya untuk duduk lalu ia juga langsung duduk.
Setelah Adnan memimpin do'a mereka langsung sarapan.
Sella sarapan sambil terus menatap suaminya yang hanya fokus pada makanan, ia merasa kalau wajah suaminya itu tidak bosan di pandang, apa lagi saat ucapan suaminya yang mengatakan kalau mencari wanita yang mau di bimbing olehnya bukan mencari wanita dengan keahilan lain.
Sungguh itu membuat Sella sangat bahagia, ia merasa kalau ia telah di buang oleh emas dan di ambil oleh berlian.
Setelah selsai sarapan Adnan memutuskan mengantarkan istrinya ke Sien Grup terlebih dahulu, mereka berdua menggunakan motor karena istrinya memakai celana jeans panjang.
Adnan tidak mau terjebak macet jadi ia memutuskan membawa motor saja.
Setelah perjalanan sekitar 30 menit mereka sampai di Sien Grup.
"Mau saya tunggu atau gimana?"
"Kamu katanya mau ke pesantren, jadi kamu pergi saja ke pesantren, aku bisa naik taksi."
"Iya sudah kamu hati-hati."
Sella menganggukkan kepalanya pelan.
"Salim sama suami."
Adnan langsung menyodorkan tangannya pada istrinya dan langsung di sambut oleh istrinya, di balas kecupan singkat pada kening istrinya, walau pun di sana sangat ramai dan banyak yang berbisik-bisik, tapi ia tidak peduli.
"Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam."
Sella melambaykan tangan pada suaminya saat suaminya melajukan motornya, senyuman ia sangat lebar.
Sella merasa kalau suaminya itu memang sangat romatis.
Sella langsung masuk ke dalam ruangan atasanya, tidak peduli dengan tatapan teman-teman seprofesinya.
"Bagai mana bisa kamu terkena secandal seperti itu Sella?!"
Atala selaku atasan Sella langsung marah pada Sella, apa lagi harapannya hanya pada Sella dan Intan yang ia rekomendasikan ke Alfero Grup.
"Saya sungguh di jebak pak."
"Kamu bilang di jebak?! Lalu siapa yang menjebakmu! Apa kamu punya bukti?!"
"Ke intinya saja pak, kalau bapak mau memecat saya tinggal pecat! Saya tidak suka di bentak-bentak!"
Atala menghela nafas saat mendengar suara bentakan dari Sella.
"Jangan lupa kamu menjadi seperti sekarang itu karena saya!"
"Saya sangat ingat kalau saya bisa sukses karena bapak, tapi bukan berarti bapak seenaknya memarahi saya!"
"Baik kalau begitu saya tidak ingin panjang lebar, saya sudah tidak bisa memperkerjakan kamu lagi di perusahaan saya."
"Baik pak, terima kasih."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Radiah Ayarin
jadi di berhentikan
2023-02-14
2
Ukhty Nur Siahaan
Ya g usah kerja Sella istri drmh sj
yg lbh baik
2023-02-13
1
Conny Radiansyah
Alhamdulillah aja Sella, bisa fokus sama Adnan 🤗
2023-02-12
2