Pelukan dari suaminya mampu membuat Sella merasakan nyaman dan merasa tidak memiliki beban, walau pun ia yakin kalau sekarang ia sedang menjadi bulan-bulanan netizen.
Sella juga tau kalau karirnya akan hancur, ia yakin kalau akan di pecat dari Senien Grup, mimpinya yang akan terjun ke dunia peran hancur berantakan.
Tiba-tiba saja suara bel apartement itu berbunyi.
Ting-tong.
"Saya ambil makanan dulu."
Adnan langsung melepaskan pelukannya, ia langsung berjalan ke arah pintu.
Sella langsung pergi ke arah meja makan untuk menyiapkan peralatan makan.
Setelah mengambil makanan Adnan langsung membuka makanan itu di bantu oleh istrinya.
"Kamu tidak apa-apa makan hanya ada ayam dan tumis brokoli? Atau kamu masih mau pesan yang lain?"
"Ini sudah lebih dari cukup."
Adnan mengangguk pelan, ia langsung memimpin do'a untuk makan.
"Ayo makan Sel."
"Iya."
Mereka makan tanpa suara hanya dentingan sendok yang terdengar di ruangan makan.
Setelah selsai Adnan langsung mencuci piring miliknya dan milik istrinya lalu menyusul istrinya yang sudah pergi lebih dulu ke arah sofa.
"Ayo kita sholat isya berjama'ah."
"Aku malas sholat, kamu saja yang sholat."
"Kalau kamu tidak mau sholat, memangnya kamu mau membawa apa untuk bekal akhiratmu nanti? Yang di tanya untuk pertama kalinya itu sholat Sella, bukan hartamu dan bukan juga karirmu."
"Iya-iya kalau gitu kita sholat."
Adnan langsung tersenyum lebar saat mendengar jawaban dari istrinya dengan memasang ekspresi kesal.
Setelah mereka mengambil wudhu Adnan langsung menjadi imam untuk istrinya, ada rasa bahagia di hatinya walau pun ia belum mencintai istrinya, tapi memang harus belajar karena ia menikahi wanita yang tidak ia kenal.
Bahkan tentang istrinya yang sebagai model papan atas saja ia tidak tau kalau Ayahnya tidak menyuruh ia pulang untuk menghadiri pernikahan itu.
Ayahnya yang menceritakan kalau Sella adalah seorang model papan atas yang sudah di rekomendasikan ke Alfero Grup.
Namun belum ada pemberitahuan tentang di terima atau tidaknya karena pengajuan itu baru 3 hari yang lalu, sedangkan Alfero Grup memiliki aturan tentang di terima atau tidaknya memiliki jangka 1 Minggu.
Setelah selsai sholat Adnan langsung membaca do'a, lalu langsung membalikan tubuhnya ke belakang.
"Salim."
Adnan menyodorkan tanganya pada sang istri karena istrinya hanya diam menatap wajahnya.
Sella menganggukkan kepalanya pelan lalu langsung meraih tangan suaminya untuk ia cium.
Saat istrinya mencium tangannya, tangan kiri Adnan ia tempelkan di ubun-ubun istrinya, lalu langsung membaca do'a dengan menggunakan bahasa arab untuk sang istri.
Bukan hanya rasa nyaman yang Sella dapat dari suaminya, tapi ada rasa bahagia juga.
Sella berpikir mungkin Allah mengirimkan Adnan untuk mengingatkan ia yang sudah melupakan Allah, bahkan terakhir sholat saja ia lupa kapan, hingga Adnan datang sebagai suaminya.
Sella akui memang lelaki yang sedang membaca do'a ini ia anggap lelaki kecil, usianya saja terpaut 4 tahun dengannya, tapi tidak ia pungkiri kalau lelaki ini jauh lebih dewasa dan selalu berpikiran baik.
Setelah selsai Adnan langsung mencium kening istrinya cukup lama lalu langsung membereskan peralatan sholaynya.
"Eh bocil jangan bikin aku baper sama do'a-do'amu itu!"
Adnan yang mendengar ucapan dari istrinya hanya terkekeh.
"Saya mau pergi ke pasar sayur dulu, kamu istirahat saja."
Sella yang melihat suaminya akan keluar dari ruangan sholat ia buru-buru mencekal lengan suaminya.
"Aku ikut boleh?"
"Boleh, tapi tolong ganti pakaianmu, saya tidak nyaman melihatnya."
"Iya sudah tunggu sebentar aku ganti baju tidur panjang dulu."
Setelah mengatakan itu Sella langsung lari ke arah kamar untuk mengganti pakaianya, ia bersyukur karena masih memiliki baju tidur panjang, walau pun hanya memiliki 4 biji, sedangkan yang lainya baju tidur celana panjangnya hingga lutut saja.
Setelah selsai ia langsung lari ke arah suaminya yang sedang duduk di sofa.
"Bagai mana dengan ini?"
"Iya itu bagus, kita bawa motor saja iya?"
"Kamu punya motor?"
"Punya, aku biasanya pergi memang menggunakan motor agar tidak terjebak macet."
Sella hanya menganggukkan kepalanya pelan.
Mereka berdua langsung keluar dari apartemen itu lalu langsung mengendarai motor.
Sella memeluk pinggang suaminya sambil menyadarkan kepalanya, ia tidak menyangka kalau suaminya memiliki motor BMW HP4, ia pikir motor suaminya hanya di bawah 50 juta, ada rasa aneh di diri ia mengingat suaminya yang mengatakan hanya memiliki sedikit tabungan.
Namun suaminya memiliki apartement mahal dan mobil sport BMW juga, tapi kalau di lihat dari pakaian memang Sella menilai kalau suaminya itu terlihat biasa saja.
Sella tau kalau kekayaan Atmaja Grup itu memang banyak, tapi Aska tidak memiliki semua itu, motor hanya di atas rata-rata, mobil juga hanya di atas rata-rata, tidak seperti suaminya yang terlihat mencolok.
Setelah sekitar 15 menit mereka sampai di pasar sayuran, memang pasar di sana hanya buka dari jam 7 malam sampai jam 11 malam saja.
"Kita tidak apa-apa beli sayur di sini?"
"Di mana saja rasa sayur tetap sama Adnan."
Adnan langsung menggandeng tangan istrinya, ia mulai membeli sayur-sayuran, ayam, ikan, cumi bungbu dapur, tidak lupa buah-buahan.
Setelah selsai mereka langsung pergi dari tempat itu, Adnan berhenti di restoran untuk membeli salad sayur dan membeli roti tawar termasuk beberapa selai.
Setelah semuanya sudah cukup mereka memutuskan untuk pulang, Sella sedikit bingung dengan suaminya yang membeli banyak makanan.
Mereka sudah sampai di Aparteman lagi. Sella langsung menghempaskan tubuhnya di sofa karena capek.
Memang pasar sayur itu terbilang dekat, tapi harus memilih dan banyak yang di beli hingga menghabiskan waktu sekitar 40 menit.
"Kamu tidur saja Sel, saya mau membereskan belanjaan dulu."
Setelah mengatakan itu Adnan langsung pergi ke dapur sambil menenteng pelstik yang berisi belanjaan.
Sella juga ikut mengekori suaminya saat suaminya berlalu ke dapur.
"Adnan kenapa kamu beli roti tawar? Beli 4 parian selai dan salad?"
"Saya tidak tau kamu sukanya roti pakai selai atau kamu makan salad, karena yang saya tau kalau wanita karir itu selalu diet."
Sella menggelengkan kepalanya saat mendengar jawaban dari sang suami.
"Kamu tidak perlu beli banyak, sudah aku bilang aku makan apa aja, lagian aku jarang diet. Aku lebih suka sedot lemak."
"Oh gitu."
Mereka langsung membereskan belanjaan itu lalu langsung masuk ke dalam kamar.
"Adnan, aku juga tidur di ranjang yang sama?"
"Iya kita suami istri, tentu saja tidur di ranjang yang sama."
"Tapi aku."
Tenggorokan Sella terasa tercekik saat mau berbicara belum siap untuk melayani suaminya.
Adnan yang tau arah pembicaraan istrinya ia tersenyum lebar sambil mengelus pucuk kepala istrinya.
"Kalau kamu belum siap, saya tidak akan memaksa, tapi kita harus saling belajar mencintai, namun saya ingin kamu belajar mencintai Allah terlebih dahulu baru mencintai saya."
Setelah mengatakan itu Adnan langsung berlalu ke arah ruangan ganti untuk mengganti baju.
Sella mengelus kepalanya sendiri yang di usap oleh suaminya tadi.
"Punya pelet apa itu bocah? Bisa membuat aku kelepek-kelepek dalam satu hari? Seumur hidupku baru pertama kali melihat senyuman dan kata-katanya membuat aku melayang."
"Jaga bicaramu Sella!"
"Aku minta maaf Adnan."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
so sweet 😍
2023-03-01
0
꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂
beruntungnya sela mendapat suami seperti Adnan. 😊
2023-02-27
0
Ukhty Nur Siahaan
Jaga lisan
2023-02-13
1