BAB. 11 Sifat kanak-kanakan

Sekarang Adnan dan istrinya sedang duduk di sofa kamar untuk melihat film kartun kesayang Sella, yaitu Tom & Jerry

Adnan bisa melihat senyum ceriah dari istrinya setelah sholat isya berjama'ah, walau pun awalnya memang istrinya itu bandel, mau sholat dzuhur mau sholat asar mau sholat maghrib mau sholat isya, yang jelas istrinya itu malas yang namanya sholat, tapi ia tidak pantang menyerah untuk mendidik istrinya agar lebih baik lagi.

Adnan tidak ingin kalau memiliki istri yang salah langkah, ia akan berdosa dan malu sama Allah karena tidak bisa menjadi kepala keluarga.

Sedangkan Adnan sendiri sedang sibuk memecahkan khasus untuk persidangan besok pagi sambil sesekali melihat ke arah istrinya.

Sella melihat wajah serius suaminya yang sedang sibuk melihat berkas khasus untuk besok.

"Adnan, kamu tidak mau mengucapkan kasihan atau sekedar kata-kata manis untuk menghiburku yang baru saja di pecat?"

"Memangnya kamu mau saya ucapakan kata-kata apa Sel?"

Adnan bertanya tanpa mengalihkan pandanganya.

"Iya apa saja, ih kamu aku berbicara di cuekin!"

Adnan menghela nafas berat, ia melihat ke arah istrinya yang sedang duduk di sampingnya.

"Tolong jangan bersikap kanak-kanakan Sel, pekerjaan saya banyak dan saya besok harus bekerja, sore harinya mungkin saya harus ke pesantren."

Sella tidak beebicara lagi ia langsung pergi ke arah ranjang dan mengempaskan tubuhnya dengan kasar.

Adnan menghela nafas berat, ia langsung mematikan televisi lalu langsung berjalan ke arah ranjang.

Adnan juga ikut membaringkan tubuhnya lalu langsung memeluk istrinya.

"Apa yang ingin kamu dengar dari mulut saya Sel?"

Sella mendongkakan kepalanya, ia menggeleng pelan hanya saja ia menujukan bibirnya sendiri pakai telunjuknya pada suaminya.

"Kamu ingin apa?"

Adnan bertanya sambil mengerutkan keningnya, seolah-olah ia tidak paham apa yang di maksud oleh istrinya.

"Susah kalau punya suami anak kecil!"

Setelah mengatakan itu Sella langsung melepas paksa pelukan suaminya lalu langsung membalikan badannya karena kesal dan malu.

Adnan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, ia langsung membuka pecinya, lalu langsung memeluk istrinya lagi dari belakang.

"Sel, kamu itu seorang istri, dosa loh membelakangi suami."

"Ah kamu bocil! Menyebalkan!"

Sella berbicara masih membelakangi suaminya karena kesal dan malu, ia bahkan sudah memberi kode, tapi suaminya tidak peka.

Adnan langsung membalikan tubuh istrinya, ia langsung mengusap lembut pipi istrinya lalu langsung mengecup bibir istrinya sekilas.

"Ini yang kamu inginkan?"

Adnan bertanya sambil tersenyum lebar, apa lagi saat melihat istrinya marah menurut ia menampilkan kesan lucu.

"Ih anak kecil ternyata kamu tau juga hal mesum!"

Sella berbicara sambil memukul dada suaminya.

"Memangnya saya salah mencium istri saya sendiri?"

Sella menggelengkan kepalanya sambil tersenyum lebar.

"Jadi kapan kamu mau memanggil saya mas?"

"Jangan berharap di panggil mas, lagian kamu anak kecil mana pantas aku manggil kamu mas!"

"Tapi saya itu suami kamu Sella."

"Aku tau, lalu bagai mana kamu tau kalau aku sedang ngamuk di Sinen Grup?"

"Maafkan saya sebelumnya saya lancang Sel, saya yang meletakan alat penyadap suara di tas kamu."

Detang jantung Sella mendadak berhenti saat mendengar jawaban dari suaminya dan matanya mulai memerah, menandakan akan menangis karena kecewa. Sella langsung duduk

"Kamu tidak percaya sama aku hingga kamu meletakan alat penyadap suara di tasku?"

Adnan juga ikut duduk saat mendengar pertanyaan dari istrinya.

"Maksud kamu apa Sel?"

"Kamu meletakan alat penyadap suara karena takut kalau aku selingkuh?"

"Astaghfirullah Sel, kamu berbicara apa? Mana mungkin saya berpikir seperti itu, saya tau kalau kamu sedang memiliki masalah tentang foto-foto di hari pernikahan kemarin, saya tau kalau kamu akan di pecat, dan saya juga tau kalau kamu akan mendapatkan masalah karena masalah itu, jadi saya meletakan alat penyadap suara karena pikiran saya tidak tenang. Saya tidak mau kamu kenapa-kenapa Sella."

Adnan menghela nafas berat sebelum melanjutkan pembicaraannya.

"Saya tau kita belum saling mengenal dekat, tapi apa saya salah kalau saya ingin melindungi istri saya sendiri? Saya cuma mau kalau kamu baik-baik saja Sel, saya sama sekali tidak berpikir seperti itu, tapi kalau sekiranya kamu kurang nyaman atas perlakuan saya, saya minta maaf Sel. Mungkin saya memang belum bisa menjadi suami kamu yang baik, tapi saya sedang berusaha agar menjadi suamimu yang baik."

Adnan menundukan pandangannya sesaat sambil beristighfar, ia tidak menyangka kalau istrinya akan menuduhnya, jujur saja ia sangat kecewa dengan ucapan istrinya.

"Maafkan saya Sel."

Setelah mengatakan itu Adnan turun dari ranjang, sebelum ia benar-benar melangkah pingganya sudah di peluk dari belakang oleh istrinya.

"Maafkan aku Adnan. Hiks... Hiks..."

Tiba-tiba saja Sella langsung menangis saat melihat raut wajah kecewa dari suaminya, ia tidak seharusnya menuduh suaminya sebelum suaminya menjelaskan tentang tujuannya hingga membuat suaminya kecewa.

"Aku yang salah sama kamu, aku yang tidak mengerti tentang pikiran kamu, tapi kamu sangat mengerti tentang aku. Tolong maafkan aku, aku mohon kamu jangan marah. Hiks... Hiks..."

Adnan menghela nafas berat, ternyata usia itu tidak bisa di nilai sebagai bentuk kedewasaan, contohnya istrinya itu lebih tua 4 tahun dari ia, tapi sifat istrinya tidak bisa menujukan kalau istrinya itu lebih dewasa dari ia, bahkan menurut ia istrinya selalu bersikap kanak-kanakan.

Sella yang tidak mendengar jawaban dari suaminya, tangisannya semakin kencang dan tangannya semakin mengeratkan pelukannya pada suaminya.

Sella tidak tau kenapa ia menjadi wanita cengeng saat di depan suaminya, seharusnya ia bersikap dewasa karena usianya lebih tua dari suaminya, tapi ia tidak bisa menjadi wanita seperti itu di depan suaminya.

"Saya tidak suka sama cara berpikir kamu yang selalu kanak-kanakan."

"Iya aku minta maaf Adnan, aku akan berusah tidak berpikir kanak-kanakan lagi, aku tidak tau kenapa di depan kamu selalu berpikir kanak-kanakan, tolong maafkan aku Adnan, kita memang belum saling mengenal lebih jauh, jadi aku belum tau sifat aslimu seperti apa."

Adnan langsung melonggarkan pelukan istrinya, lalu langsung berbalik badan melihat ke arah istrinya.

"Tolong jangan berpikir kanak-kanankan lagi, walau pun saya belum terlalu mengenal kamu, tapi yang saya tau kamu adalah istri saya, sebagai suami saya hanya ingin menjadi yang terbaik untuk istri saya."

Adnan berbicara sambil menghapus air mata istrinya yang terus saja mengalir.

"Saya mau kamu memberikan kepercayaan sama saya, bukan sedikit-dikit marah, sedikit-dikit menangis, sudah saya bilang air mata kamu sangat berharga untuk saya."

"Maafkan aku Adnan."

"Bukan kata maaf yang saya inginkan Sella, tapi saya ingin kamu bilang kalau kamu juga akan berusaha untuk memberikan kepercayaan pada saya."

"Iya aku akan berusaha percaya sama kamu."

Adnan langsung memeluk istrinya, menurut ia rumah tangga itu sangat sulit apa lagi di bangun dengan ke dua orang yang tidak saling kenal dan tidak saling mencintai

Namun Adnan juga tidak ingin menyerah begitu saja dalam rumah tangganya, ia akan berusaha untuk rumah tangganya.

Setelah melepaskan pelukannya Adnan langsung duduk lagi di ranjang dengan istrinya yang sedang duduk di pangkuannya.

"Sel, besok pagi saya akan ada sidang dan sorenya saya harus ke pesantren, mungkin saya pulang malam."

"Iya tidak apa-apa Adnan."

Terpopuler

Comments

Conny Radiansyah

Conny Radiansyah

Cara Sella mengenalkan dirinya sama Adnan, cari perhatian suaminya 😉

2023-02-19

1

Fenti

Fenti

❤️❤️❤️❤️

2023-02-10

0

Kinan Rosa

Kinan Rosa

kak aku mau sella menghormati suaminya meskipun dia masih muda yang namanya suami itu harus kita hormati ya
memang tak kenal maka tak sayang
tapi apakah salah seorang suami minta di panggil mas oleh istri nya

2023-01-31

2

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Gagal Nikah
2 BAB 2 Menikah
3 BAB. 3 Kemarahan Sella
4 BAB. 4 Pergi ke pasar
5 BAB. 5 Kemarahan Adnan
6 BAB. 6 Sella di pecat
7 BAB. 7 Hinaan
8 BAB. 8 Perdebatan
9 BAB. 9 Jalur damai
10 BAB. 10 Cemburu tanpa sadar
11 BAB. 11 Sifat kanak-kanakan
12 BAB. 12 Permintaan Ning Syifa
13 BAB. 13 Gengsi
14 BAB. 14 Jamila
15 BAB. 15 Aska
16 BAB. 16 Mall
17 BAB. 17 Permintaan Sella
18 BAB. Berkunjung ke orang tua.
19 BAB. 19 Barang Sampah
20 BAB 20 Syuting
21 BAB. 21 Di Bully
22 BAB. 22 Ciuman
23 BAB. 23 Menyesal
24 BAB. 24 Komentar netizen
25 BAB. 25 Adnan VS Aska
26 BAB. 26 Aska datang ke apartement
27 BAB. 27 Alfero Isabel
28 BAB. 28 Kemarahan Kenan
29 BAB. 28 Membuka identitas
30 BAB. 30 Berandai-andai
31 BAB. 31 Kecewa
32 BAB. 32 Kemarahan Adnan
33 BAB. 33 Saling minta maaf
34 BAB. 34 Ungkapan hati Sella dan Adnan
35 BAB. 35 bertanya
36 BAB. 36
37 BAB. 37 bersyukur memiliki Adnan
38 BAB. 38 Berkunjung ke rumah Kakek
39 BAB. 39 Wanita bercadar
40 BAB. 40 Menceritakan masa lalu
41 BAB. 41 Sella merasa beruntung
42 BAB. 43 Ancaman untuk Sella
43 BAB. 43 Lusi
44 BAB. 44 Mengenali aroma parfum
45 BAB. 45 Kenan datang ke apartement
46 BAB. 46 Gadis sepesial
47 BAB. 47 Menceritakan masa lalu
48 BAB. 48 Curhat
49 BAB. 49 Kalisa vs Sella
50 BAB. 50 Memberhentikan kerjasama
51 BAB. 51 Menyuruh Minta Maaf
Episodes

Updated 51 Episodes

1
BAB. 1 Gagal Nikah
2
BAB 2 Menikah
3
BAB. 3 Kemarahan Sella
4
BAB. 4 Pergi ke pasar
5
BAB. 5 Kemarahan Adnan
6
BAB. 6 Sella di pecat
7
BAB. 7 Hinaan
8
BAB. 8 Perdebatan
9
BAB. 9 Jalur damai
10
BAB. 10 Cemburu tanpa sadar
11
BAB. 11 Sifat kanak-kanakan
12
BAB. 12 Permintaan Ning Syifa
13
BAB. 13 Gengsi
14
BAB. 14 Jamila
15
BAB. 15 Aska
16
BAB. 16 Mall
17
BAB. 17 Permintaan Sella
18
BAB. Berkunjung ke orang tua.
19
BAB. 19 Barang Sampah
20
BAB 20 Syuting
21
BAB. 21 Di Bully
22
BAB. 22 Ciuman
23
BAB. 23 Menyesal
24
BAB. 24 Komentar netizen
25
BAB. 25 Adnan VS Aska
26
BAB. 26 Aska datang ke apartement
27
BAB. 27 Alfero Isabel
28
BAB. 28 Kemarahan Kenan
29
BAB. 28 Membuka identitas
30
BAB. 30 Berandai-andai
31
BAB. 31 Kecewa
32
BAB. 32 Kemarahan Adnan
33
BAB. 33 Saling minta maaf
34
BAB. 34 Ungkapan hati Sella dan Adnan
35
BAB. 35 bertanya
36
BAB. 36
37
BAB. 37 bersyukur memiliki Adnan
38
BAB. 38 Berkunjung ke rumah Kakek
39
BAB. 39 Wanita bercadar
40
BAB. 40 Menceritakan masa lalu
41
BAB. 41 Sella merasa beruntung
42
BAB. 43 Ancaman untuk Sella
43
BAB. 43 Lusi
44
BAB. 44 Mengenali aroma parfum
45
BAB. 45 Kenan datang ke apartement
46
BAB. 46 Gadis sepesial
47
BAB. 47 Menceritakan masa lalu
48
BAB. 48 Curhat
49
BAB. 49 Kalisa vs Sella
50
BAB. 50 Memberhentikan kerjasama
51
BAB. 51 Menyuruh Minta Maaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!