Sella masih diam membisu setelah mendengar jawaban dari suaminya, tapi hatinya semakin penasaran pada kekayaan suaminya, bukan ia matrealistis, hanya saja mendengar jawaban dari suaminya itu membuat ia penasaran sekaya apa suaminya.
Apa lagi Sella ingat kalau Sinen Grup di dirikan atas bantuan Anisa, belum lagi Kesuma Grup milik Anisa, bukan'kah sudah jelas kekayaan Bunda dari suaminya itu sangat banyak, tapi balik lagi pada penampilan suaminya yang harga bajunya bisa ia tebak hanya sekitar 300 ribuan saja.
"Memangnya pendapatan kamu sebagai pengacara berapa? Lalu kenapa 2 hari yang lalu kamu mengajak aku untuk beli sayur di pasar?"
"Saya hanya ingin tau kalau kamu pemilih makanan atau tidak, tapi nyatanya kamu tidak pilih-pilih makanan, saya suka ucapanmu yang mengatakan kalau kamu makan apa saja dan beli sayur di mana saja, saya pikir seorang model seperti kamu akan pilih-pilih makanan."
Adnan memang sedang mencoba istrinya dan ingin tau tentang istrinya.
"Orang tuaku bukan dari kalangan orang kaya Adnan, jadi aku sudah biasa makan-makanan dari pasar."
"Iya bagus kalau begitu, jadi mau kamu bagai mana Sel? Tetap di rumah atau kamu mau bekerja?"
"Apa Intan di terima di Alfero Grup?"
"Iya jelas Intan di terima, dia juga akan ikut main peran di Hijra Cinta, sebagai peran pembantu, jika kamu tidak ikut pemeran utama di berikan pada Kalisa, pasti kamu juga sudah tau dia."
"Lalu pemeran utama lelakinya?"
"Reyhan Alfero."
"Wow, Reyhan?"
Mata Sella berbinar layaknya menemukan berlian, ia memang sangat ngpens dengan Reyhan Alfero, apa lagi tau kalau Ayah dari Reyhan juga seorang komandan, sungguh luar biasa.
"Kamu itu kenapa bahagia banget saat mendengar nama Reyhan?"
"Iya aku cuma ngpans bukan berarti suka sama Reyhan, iya kali kalau Reyhan juga suka aku juga mau-mau saja."
"Itu tandanya suka sama dia kalau kamu mau-mau saja sama dia Sella."
"Orang gila juga mungkin mau kali sama Reyhan, secara dia adalah ponakan dari Alfero Grup."
"Terus kalau Reyhan ponakan Alfero Grup?"
"Uangnya banyak."
Sella menjawab pertanyaan dari suaminya sambil cengengesan.
Sedangkan Adnan hanya menggelengkan kepalanya pelan saat mendengar jawaban dari istrinya, tidak tau'kah pemilik sah Alfero Grup suaminya sendiri.
"Jadi istri saya ini suka uang?"
Adnan bertanya sambil tersenyum lebar, hampir saja ia merasa sedikit cemburu dengan adik sepupunya sendiri yang memang usianya lebih tua dari ia 5 tahun.
"Iya siapa yang tidak suka uang Adnan, semua orang juga suka uang, tapi aku lebih suka kamu."
Ucapan tapi aku lebih suka kamu sangat pelan sekali kalau Adnan tidak melihat gerakan mulut dari istrinya, ia tidak akan mendengar dan tidak tau istrinya berbicara apa tadi.
"Tadi bilang apa?"
"Itu kata aku juga semua orang juga suka uang."
"Bukan, tapi ucapan terakhir kamu?"
Adnan ingin mendengar lebih jelas ucapan dari istrinya.
"Aku tidak bilang apa-apa."
Sella langsung menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik suaminya, ia malu kalau sampai suaminya mendengar ucapannya.
Apa lagi Sella selalu mengejek suaminya kalau suaminya hanya anak kecil.
"Yakin tidak bilang apa-apa?"
"Iya."
Adnan ingin sekali tertawa saat melihat tingkah lucu dari istrinya yang sedang malu-malu, tapi ia juga tidak menyangka kalau istrinya tidak sedih sama sekali setelah menikah.
Adnan pikir istrinya akan sedih berminggu-minggu karena istrinya menjalin hubungan bersama kakanya sudah 8 tahun lamanya, tapi nyatanya tidak sama sekali membuat ia bernafas lega, itu artinya ia akan mudah memasuki hati istrinya.
Walau pun Adnan juga tidak tau apa ia sudah mencintai istrinya atau belum, tapi yang jelas ia selalu tersenyum saat melihat tingkah lucu istrinya.
Namun di sisi lain saat istrinya sudah bersikap kanak-kanakan mampu membuat Adnan selalu beristighfar dan harus memiliki ekstra sabar.
Walau pun usia istrinya itu lebih tua dari Adnan, tapi istrinya masih saja menampilkan kesan cengengnya di depan ia.
"Jadi mau kamu bagai mana Jamila? Mau bekerja atau tidak, tapi saya harap kalau kamu bekerja bukan untuk balas dendam pada Intan."
"Hah?"
Sella langsung mendongkakan kepalanya saat mendengar nama Jamila
"Saya bukan ingin jawaban hah."
"Itu tadi kamu bilang apa?"
"Jamila, itu nama panggilan barumu dari saya."
"Jangan bilang kalau kamu mengpans sama Jamilah Alfero adik dari Reyhan Alfero?"
"Itu namanya Jamilah bukan Jamila."
"Iya terus apa bedanya? Aku tidak mau kamu samain nama panggilanku dengan orang lain."
Setelah mengatakan itu Sella langsung turun dari pangkuan suaminya, ia sangat kesal dengan nama panggilan baru dari suaminya.
Adnan langsung berdiri, ia langsung memeluk istrinya dari belakang dengan kepala yang ia letakan di leher istrinya.
"Mulai deh marah lagi."
"Aku tidak suka dengan panggilan baru darimu."
"Kamu tau artinya Jamila apa?"
"Tidak tau."
"Jamila itu artinya cantik, saya tidak bermaksud menyamakan kamu dengan orang lain, kamu sangat cantik dan harta berharga saya."
Sella langsung tersenyum lebar saat mendengar arti dari panggilan nama Jamila.
"Kamu tau kalau aku tidak bisa bahasa arab, kenapa harus pakai bahasa arab?"
"Saya tidak suka memanggil kamu dengan panggilan sayang, bagi saya itu sudah sering terdengar di telinga saya."
Sella langsung membalikan tubuhnya, ia langsung menatap ke mata suaminya.
"Baik kalau begitu aku juga akan memanggil kamu dengan panggilan mas."
Adnan yang mendengar ucapan dari istrinya ia langsung tersenyum lebar.
"Terima kasih Jamila. Awal pertemuan kita memang kurang baik, tapi semoga akhir kisah cinta kita berujung dengan baik. Sebenarnya mas tidak setuju kalau kamu terjun ke dunia peran Jamila, tapi apa pun yang kamu inginkan mas akan coba untuk mewujudkan impian kamu, asalkan kamu hanya bermain peran dengan mas. Mas hanya akan cari judul film yang ceritanya lebih ke islami."
Akhirnya Adnan tidak memanggil diri sendiri dengan panggilan mas lagi.
"Terima kasih karena sudah mau menjadi suami dari Jamila dan mau mendukung keinginan Jamila. Jamila sangat senang, walau pun awalnya Jamila berpikir setelah menikah nanti akan berpisah, tapi setelah melihat kepribadian mas, jujur saja Jamila tidak mau berpisah dengan mas. Seperti yang mas bilang kalau kita harus belajar saling mencintai."
Begitu pun dengan Sella yang memanggil diri sendiri dengan panggilan Jamila.
Adnan masih tersenyum lebar, ia mengecup kening istrinya sekilas.
"Aya ke kamar, mas belum mandi."
"Iya mas."
Mereka langsung pergi ke kamar. Sedangkan dari tadi bi Yanti dan Yuli hanya tersenyum saat mendengar percakap mereka.
"Ibu tidak menyangka kalau den Adnan sekarang tumbuh menjadi lelaki ta'at agama dan mampu membimbing istrinya."
"Iya bu melihatnya adem, cuma menurut Yuli sepertinya non Sella itu memang sangat mencintai den Adnan, mudah sekali marah dan cemburan, tadi siang saja non Sella mondar-mandir tidak seperti suaminya masuk ke rumah sakit."
"Sut jangan ngomong gitu namanya juga lagi jatuh cinta jadi wajar saja."
"Iya, tapi kesannya itu lucu bu."
Akhirnya mereka melanjutkan pekerjaannya lagi setelah ngerumpi tentang majikannya.
Adnan sampai di kamar bersama istrinya, ia memutuskan untuk segera mandi kareba hari sudah sore.
Sedangkan Sella duduk di sofa setelah menyiapkan baju suaminya di atas ranjang sambil memainkan ponselnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Kinan Rosa
semoga Jamila selalu setia sama suami nya
2023-02-23
1
Conny Radiansyah
lanjut
2023-02-19
1
Fenti
jamila aku tahan ngantuk nih demi baca kisahmu jamila 😅🤭
2023-02-10
1