BAB. 17 Permintaan Sella

Rambut Sella berantakan begitu pun dengan rambut Onli. Sella yang saling menjambak dengan Intan, lalu Onli saling menjambak dengan Raya.

Niat Sella untuk memisahkan Raya dan Onli, tapi Intan langsung menjambak rambutnya membuat mereka saling jambak-menjambak.

Sedangkan Yuli, ia hanya melihat ke arah mereka bergantian dan bingung haruskah membantu.

Apa lagi Yuli tidak tau menau apa masalah penyebab mereka bertengkar hebat, yang jelas awalnya hanya menghina dan berujung saling menjambak.

Yuli hanya menggelengkan kepalanya dan bergidik ngeri saat Sella bukan hanya menjambak melainkan mencakar leher Intan.

Namun tidak ada yang mau memisahkan mereka, semua pengunjung di mall hanya memvideo aksi mereka hingga satpam datang dan memisahkan mereka.

Sekarang Sella, Onli dan Yuli sudah ada di dalam mobil menuju arah pulang.

"Sepertinya kita bakalan viral Sel."

"Aku tidak peduli mau viral atau bagai mana, tapi aku belum puas menjambak rambut Intan."

"Gila kamu, wajah kamu bekas tamparan juga masih ingin jambak rambut Intan, terus kamu juga sudah cakar Intan tadi."

"Habisnya menyebalkan sekali, bilang aku tua, kata mas Adnan bilang juga aku cantik."

"Pesona Adnan memang hebat, baru menikah 3 hari saja sudah membuat kamu bucin."

"Kalau ada wanita menolak pesona mas Adnan berarti wanita itu bodoh!"

Onli yang mendengar teriakan dari Sella ia hanya terkekeh, ia akui kalau Adnan memang tampan dan selalu berpikir dewasa, jadi tidak heran kalau ada orang yang menyukai ketampanan dari seorang Adnan.

Apa lagi bonusnya Adnan adalah seorang pengacara, dari pertama bertemu saja Onli sudah mengagumi Adnan, kalau bukan dari suami Sella mungkin ia juga sudah mendekatinya.

Mereka sampai di depan gedung apartement, mereka langsung turun dari mobil.

Baru juga Sella, Onli dan Yuli menurunkan barang-barang Adnan juga datang di sana bersama asisten pribadinya yang membawa mobil baru di beli Adnan tadi, sedangkan Adnan sediri masih memakai motor.

"Mas."

Sella langsung memanggil suaminya saat melihat suaminya.

Adnan tersenyum lebar saat melihat istrinya, ia memang buru-buru pulang saat melihat video istrinya saling jambak di mall karena ia lupa tidak meletakan alat penyadap suara pada tas istrinya.

"Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Mereka menjawab serempak. Sella langsung meraih tangan suaminya untuk ia cium di balas cium kening sekilas oleh suaminya.

Onli yang melihat pemandangan itu membuat ia tersenyum lebar, ada rasa iri di hatinya saat melihat kemesraan Sella dan Adnan, membuat ia juga ingin segera menikah agar seperti mereka yang sangat romantis.

"Ini pipi kamu kenapa Jamila?"

Adnan bertanya sambil mengusap pipi istrinya yang memerah bekas telapak tangan.

"Jamila habis bertengkar mas."

Sella menjawab sambil cengengesan.

"Jangan bertengkar lagi Jamila, bersyukur mas tidak mau tampil di televisi setiap di undang berbagai acara, kalau tampil dan tau siapa mas, orang mengira mas tidak bisa mendidik kamu Jamila. Tolong hargai pekerjaan mas."

Mata Sella langsung memerah saat mendengar ucapan panjang dari suaminya.

"Mas malu memiliki istri seperti Jamila?"

"Mas tidak malu sama sekali Jamila, tapi saat kamu mendapatkan khasus dan mas membela kamu, apa kata orang lain? Orang itu selalu memandang kita sebelah mata, apa lagi orang yang benci sama kita, dan mas juga tidak pernah ridho kalau istri mas terluka."

Sella langsung memeluk suaminya dengan sangat erat.

Adnan juga membalas pelukan dari istrinya, saat matanya melihat ke arah Romi, ia baru ingat kalau ia belum menerima kunci mobil darj Romi.

Masih sambil memeluk istrinya Adnan langsung mengulurkan tangan kanan pada Romi yang langsung di mengerti oleh Romi.

Romi langsung memberikan kunci mobil itu pada Adnan.

"Terima kasih Rom."

"Sama-sama pak Adnan, kalau begitu saya permisi."

"Iya."

Setelah Romi pergi Sella langsung melepaskan pelukannya lalu langsung melihat ke arah Romi yang akan menaiki taksi.

"Dia siapa mas?"

"Asisten pribadi mas, kenapa?"

"Oh mas juga memiliki asisten pribadi."

"Iya, ayo masuk."

"Iya mas."

Adnan langsung membantu membawa barang-barang istrinya sambil tersenyum lebar karena barang-barang itu memang sangat banyak, itu artinya kalau istrinya memang benar-benar mau menuruti keinginan ia.

Setelah di dalam apartement Sella langsung memberikan milik Yuli dan Onli yang memang sudah di pisah.

"Ini milik kamu dan ini milik kamu."

"Terima kasih non, den."

"Sama-sama."

Setelah mengatakan itu Yuli langsung pergi ke arah kamarnya.

"Terima kasih Sel, Adnan."

Adnan hanya menganggukkan kepala begitu pun dengan istrinya.

Mereka bertiga langsung duduk di sofa dengan Adnan duduk bersama istrinya, sedangkan Onli duduk di sofa sebrang.

"Onli, kalau kamu bekerja jadi supir istri saya kamu mau?"

"Hah?"

Onli sangat terkejut karena memang tadi Sella tidak mengatakan itu, apa lagi gajih supir sangat lah kecil, mana cukup untuk menghidupi keluarganya.

"Kamu tenang saja kalau masalah gajih, saya bisa bayar kamu dua kali lipat dari gajih yang di berikan istri saya pada kamu sebelumnya."

Adnan bukan memberikan gajih cuma-cuma pada Onli, tadi pagi ia sudah menyuruh Romi untuk mencari tau tentang kehidupan Onli, jadi ia berani memberikan Onli gajih besar karena Onli adalah tulang punggung keluarga.

"Mas banyak banget masa iya gajih supir 10 juta perbulan? Iya kalau 10 juta perbulan aku saja yang jadi supir mas."

Onli menghela nafas pelan, baru juga mau mendapat keberuntungan, tapi temannya ini begitu pelit, jelas-jelas dulu Sella bukan lah orang yang pelit.

"Jangan aneh-aneh Jamila, mas sedang berbicara serius pada Onli."

"Mas, tentang aku boleh kerja di Alfero Grup itu masih berlaku buat aku tidak mas?"

Bahkan Sella sudah bertanya saat suaminya belum mendengar jawaban dari Onli.

"Sudah tidak berlaku."

"Ih mas jahat, aku mau bekerja di sana."

Adnan menghela nafas berat, ia langsung menangkup wajah istrinya.

"Apa ini ada kaitannya dengan Intan?"

"Iya itu mas tau."

"Jangan memiliki dendam Jamila, mas tidak suka kalau kamu menjadi wanita pendendam."

"Habis Intan menyebalkan! Mas itu kunci siapa?"

Sella bertanya pada kunci mobil yang di letakan di meja, sedangkan kunci mobil yang di kendarai Onli ada di tempat kunci.

"Itu untuk kamu Jamila."

"Seriusan mas beliin Jamila mobil yang sama seperti milik mas?"

"Iya, hanya milik kamu warna merah, kamu suka?"

"Sangat suka, terima kasih mas."

"Jangan bilang terima kasih, itu sudah kewajiban mas sebagai suamimu. Lukamu mas kompres iya?"

"Tidak usah mas, Jamila tidak apa-apa, boleh iya mas bekerja Alfero Grup?"

Adnan menghela nafas berat saat istrinya mengungkit masalah pekerjaan lagi.

"Iya boleh, bagai mana Jamila saja, mas mau mandi dulu, nanti mas hubungi pak Samsul, kamu ngobrol saja dulu sama Onli, dan Onli mungkin kamu menjadi manejer Jimala lagi, tapi masalah gajih tetap dua kali lipat."

"Iya tidak apa-apa Adnan, terima kasih banyak."

"Sama-sama."

Setelah Adnan pergi ke kamarnya Onli bertanya tentang Adnan.

"Panggilan sayang Adnan ko lucu iya manggil kamu Jamila?"

"Iya, awalnya aku sempat ngambek saat mas Adnan memberikan panggilan Jamila, ternyata arti dari Jamila itu cantik, jadi aku suka panggilan dari mas Adnan."

Onli menggelengkan kepala sambil tersenyum lebar melihat tingkah bucin Sella yang sangat berbeda tidak seperti saat masih bersama Aska.

Terpopuler

Comments

Kinan Rosa

Kinan Rosa

ya kalau kamu sudah suka kamu harus mau nurut omongan suami mu to jamila

2023-02-23

1

Mom La - La

Mom La - La

pakeettt....⚘

2023-02-12

1

Fenti

Fenti

aku suka cerita mu thor 😁

2023-02-10

0

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Gagal Nikah
2 BAB 2 Menikah
3 BAB. 3 Kemarahan Sella
4 BAB. 4 Pergi ke pasar
5 BAB. 5 Kemarahan Adnan
6 BAB. 6 Sella di pecat
7 BAB. 7 Hinaan
8 BAB. 8 Perdebatan
9 BAB. 9 Jalur damai
10 BAB. 10 Cemburu tanpa sadar
11 BAB. 11 Sifat kanak-kanakan
12 BAB. 12 Permintaan Ning Syifa
13 BAB. 13 Gengsi
14 BAB. 14 Jamila
15 BAB. 15 Aska
16 BAB. 16 Mall
17 BAB. 17 Permintaan Sella
18 BAB. Berkunjung ke orang tua.
19 BAB. 19 Barang Sampah
20 BAB 20 Syuting
21 BAB. 21 Di Bully
22 BAB. 22 Ciuman
23 BAB. 23 Menyesal
24 BAB. 24 Komentar netizen
25 BAB. 25 Adnan VS Aska
26 BAB. 26 Aska datang ke apartement
27 BAB. 27 Alfero Isabel
28 BAB. 28 Kemarahan Kenan
29 BAB. 28 Membuka identitas
30 BAB. 30 Berandai-andai
31 BAB. 31 Kecewa
32 BAB. 32 Kemarahan Adnan
33 BAB. 33 Saling minta maaf
34 BAB. 34 Ungkapan hati Sella dan Adnan
35 BAB. 35 bertanya
36 BAB. 36
37 BAB. 37 bersyukur memiliki Adnan
38 BAB. 38 Berkunjung ke rumah Kakek
39 BAB. 39 Wanita bercadar
40 BAB. 40 Menceritakan masa lalu
41 BAB. 41 Sella merasa beruntung
42 BAB. 43 Ancaman untuk Sella
43 BAB. 43 Lusi
44 BAB. 44 Mengenali aroma parfum
45 BAB. 45 Kenan datang ke apartement
46 BAB. 46 Gadis sepesial
47 BAB. 47 Menceritakan masa lalu
48 BAB. 48 Curhat
49 BAB. 49 Kalisa vs Sella
50 BAB. 50 Memberhentikan kerjasama
51 BAB. 51 Menyuruh Minta Maaf
Episodes

Updated 51 Episodes

1
BAB. 1 Gagal Nikah
2
BAB 2 Menikah
3
BAB. 3 Kemarahan Sella
4
BAB. 4 Pergi ke pasar
5
BAB. 5 Kemarahan Adnan
6
BAB. 6 Sella di pecat
7
BAB. 7 Hinaan
8
BAB. 8 Perdebatan
9
BAB. 9 Jalur damai
10
BAB. 10 Cemburu tanpa sadar
11
BAB. 11 Sifat kanak-kanakan
12
BAB. 12 Permintaan Ning Syifa
13
BAB. 13 Gengsi
14
BAB. 14 Jamila
15
BAB. 15 Aska
16
BAB. 16 Mall
17
BAB. 17 Permintaan Sella
18
BAB. Berkunjung ke orang tua.
19
BAB. 19 Barang Sampah
20
BAB 20 Syuting
21
BAB. 21 Di Bully
22
BAB. 22 Ciuman
23
BAB. 23 Menyesal
24
BAB. 24 Komentar netizen
25
BAB. 25 Adnan VS Aska
26
BAB. 26 Aska datang ke apartement
27
BAB. 27 Alfero Isabel
28
BAB. 28 Kemarahan Kenan
29
BAB. 28 Membuka identitas
30
BAB. 30 Berandai-andai
31
BAB. 31 Kecewa
32
BAB. 32 Kemarahan Adnan
33
BAB. 33 Saling minta maaf
34
BAB. 34 Ungkapan hati Sella dan Adnan
35
BAB. 35 bertanya
36
BAB. 36
37
BAB. 37 bersyukur memiliki Adnan
38
BAB. 38 Berkunjung ke rumah Kakek
39
BAB. 39 Wanita bercadar
40
BAB. 40 Menceritakan masa lalu
41
BAB. 41 Sella merasa beruntung
42
BAB. 43 Ancaman untuk Sella
43
BAB. 43 Lusi
44
BAB. 44 Mengenali aroma parfum
45
BAB. 45 Kenan datang ke apartement
46
BAB. 46 Gadis sepesial
47
BAB. 47 Menceritakan masa lalu
48
BAB. 48 Curhat
49
BAB. 49 Kalisa vs Sella
50
BAB. 50 Memberhentikan kerjasama
51
BAB. 51 Menyuruh Minta Maaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!