Atala langsung memberikan uang pesangon pada Sella.
"Ini uang pesangon kamu Sel, terima kasih atas pekerjaan kamu selama ini."
"Terima kasih pak, kalau begitu saya permisi."
Sella langsung mengambil uang yang di serahkan oleh Atala.
"Sama-sama Sel."
Sella langsung keluar, di luar sudah di tunggu oleh manejernya yang bernama Onli.
"Onli, saya minta maaf tidak bisa mempekerjakan kamu lagi, saya sudah di pecat."
"Terus Onli kerja sama siapa Sel? Onli kan enggak ada yang akrab sama model di sini."
"Nanti kalau saya bekerja lagi kamu akan menjadi manejer saya lagi."
Sella langsung memeluk Onli cukup lama dan di balas pelukan oleh Onli.
"Terima kasih selama ini sudah membantuku."
"Sama-sama Sel."
Mereka langsung melepaskan pelukannya, lalu Onli berjalan bersama Sella, saat melewati para model lainnya mereka tertawa dan mengejek Sella.
"Gue enggak menyangka kalau model yang selalu di nomer satukan itu menjual diri."
"Iya pantas saja populiritasnya semakin naik, orang dia menjual tubuhnya."
"Kira-kira siapa iya yang memperawani duluan?"
"Ah mana gue tau yang jelas mungkin sudah sering di pakai."
"Iya iya lah, cantik baik eh ternyata buas di ranjang!"
Sella ingin sekali marah, tapi satu kata yang ia ingat dari suaminya yang mengatakan biasakan istighfar, jangan sampai emosi menguasaimu, kata itu mampu membuat ia mencoba untuk tidak peduli dan terus melewati mereka.
Saat akan keluar gedung, Sella berpapasan dengan Intan.
"Seharusnya dari awal wanita murahan seperti kamu itu tidak pantas bekerja menjadi model!"
Sella yang mendengar teriakan dari sahabatnya ia menghentikan langkahnya lalu langsung berbalik badan dan menatap mata sahabatnya.
"Iya wanita murahan sepertimu juga memang tidak pantas mendapatkan Aska!"
Sella masih diam, wajahnya menampilkan senyum palsunya, seolah-olah ia tidak tersinggung dengan makian dari sahabatnya.
"Seharusnya aku juga tidak perlu bersahabat dengan wanita kotor sepertimu!"
"Iya seharusnya memang begitu Intan, seharusnya saya tidak percaya dengan wanita seperti kamu! mengejar populeritas dengan kedok sahabat, tapi saya sama sekali tidak menyesal karena akan ada waktunya kamu terjatuh dan akan ada waktunya kamu tetap di bawah saya, akan saya pastikan itu terjadi!"
Sella tidak lagi menggunakan aku kamu, melainkan saya kamu, bagi ia memang Intan itu tidak pantas menjadi sahabatnya lagi, tapi ia akan buktikan kalau ia bisa mulai berkarir dari nol lagi dan akan mengalahkan Intan.
Onli menggenggam tangan Sella untuk tidak memancing keributan, apa lagi Sella baru saja di pecat, ia tidak mau citra Sella semakin buruk di mata umum, terlebih sekarang di luar sudah banyak wartawan.
Intan mendekati Sella sambil tersenyum lebar, angkuh dan sombong itu lah wajah yang Intan perlihatkan sekarang pada Sella.
"Kamu lihat sendiri kalau Aska kekasihmu dari dulu ternyata lebih memilihku. Bukan, tepatnya sekarang hanya mantan calon istri."
Intan berbicara dengan nada di buat-buat sambil sesekali menutup mulutnya, menandakan kalau ia benar-benar mengejek Sella.
Sella melihat sekilas ke layar ponsel milik Intan, ia tersenyum lebar saat melihat foto itu dan entah kenapa hatinya sama sekali tidak merasakan cemburu.
Memang Sella akui kalau Aska adalah cinta pertamanya, tapi kehadiran Adnan mampu membuat ia merasa sudah tidak penting lagi tentang Aska.
"Saya sama sekali tidak peduli dengan Aska, suamiku jauh lebih tampan, imut dan segalanya, terutama nilai agamanya, sangat-sangat sempurna."
"Tapi yang aku tau ibunya Adnan adalah seorang pelakor, Aska sudah menceritakannya."
"Bunda hanya di jebak oleh Kenan dan suatu saat kebenaran itu akan aku ungkap ke media jika Aska masih terus menyudutkan Bunda. keluarga Kenan memang tidak tau malu, Kesuma Grup seharusnya milik Adnan, tapi Kenan datang dengan iming-iming cinta!"
"Jaga mulutmu Sella! Kamu memanggil dia dengan panggilan Kenan?! Dia adalah Ayah mertuamu!"
Intan menatap tajam pada Sella yang seolah-olah sedang merendahkan Kenan, lelaki yang sangat ia hormati.
"Dalam kamus hidupku Kenan bukan Ayah mertuaku dan dalam kamus suamiku Kenan hanya lelaki bejat, suamiku juga tidak menganggap Kenan sebagai seorang Ayah, lalu apa pantas saya menganggap Kenan seorang Ayah mertua?"
"Kamu tau sedang berhadapan dengan siapa?! Aku merekam pembicaraan kita dan akan aku sebarkan agar citramu semakin buruk!"
Setelah mendengar ucapan dari Intan Sella merasa kenapa Intan sepertinya ada kaitannya dengan foto ia dan bersama seorang lelaki itu.
"Lakukan saja saya juga bukan lagi model di sini dan akan saya pastikan kalau pak Atala menyesal memecat saya!"
"Dasar wanita murahan tidak tau diri! Memang jallang seperti kamu tidak tau malu!"
Plak...!
Satu tamparan itu mendarat mulus di pipi Intan, setelah itu Sella langsung menarik rambut Intan agar mendongkak, sifat bar-bar Sella keluar jika kesabarannya terus saja di kikis habis.
"Berani sekali kamu bilang saya jallang! Suatu saat akan saya buktikan siapa yang jallang di sini! Jangan lupa kalau kamu sudah pernah tidur dengan pak Hendar! Kamu pikir saya tidak tau?!"
Lia yang selaku manejer Intan akan membantu Intan, ia akan memukul Sella, tapi dengan sigap Onli menangis tangan Lia dan berbalik menampar Lia.
Plak..!
"Kalau kamu tidak ingin memiliki nasib yang sama seperti Intan, lebih baik kamu diam bodoh!"
Mata Onli menatap tajam pada Lia, walau pun Onli sudah di berhentikan, tapi ia akan selalu membela Sella karena ia tau Sella itu orang baik.
Bahkan kebaikan Sella padanya layaknya seperti keluarg, Sella membantu membayar oprasi ibu Onli dan membantu membayar biyaya sekolah adik Onli yang baru kelas 1 SMA.
Jadi Onli akan selalu pasang badan untuk Sella walau pun tidak di bayar sekali pun ia tidak merasa keberatan.
Aksi mereka akhirnya di rekam oleh beberapa para model di sana.
Intan tidak melawan ia membiarkan beberapa orang merekam, bahkan ia berpikir bukan hanya cintra jelek yang Sella dapat ia ingin sekali menghancurkan Sella seperti kepingan kaca.
Selama ini Intan bosan berpura-pura menjadi sahabat Sella dan berpura-pura baik pada Sella, ia benci pada Sella yang memiliki segalanya.
"Sel lepasin, mereka merekam aksi kamu."
"Enak saja aku tidak mau! Intan sudah bilang aku jallang!"
Onli melepas paksa tangan Sella, ia langsung memeluk Sella, ia tau amarah Sella sedang tidak setabil.
Apa lagi di pecat dari pekerjaannya yang sebagai model. Menjadi model adalah impian Sella, tentu sangat berat, belum lagi sekarang di hina habis-habisan oleh wanita yang berkedok sahabat.
"Saya tidak terima! Saya akan menuntut kamu kejalur hukum atas khasus penganiayayan!"
Intan berteriak sambil memegangi sudut bibirnya yang mengeluarkan darah.
Atala yang mendengar ribut-ribut datang ke sana.
Sella melepaskan pelukan dari Onli, tatap matanya menatap dengan tajam.
"Saya tidak salah! Kamu yang salah Intan!"
"Di mana letak kesalahanku? Kamu memukulku kamu menjambak rambutku, kamu iri sama aku karena sekarang yang akan menjadi model utama itu aku?"
Suara Intan lemah lembut, tidak ada suara bentakan saat ada Atala ikut hadir di sana.
"Kamu apa-apaan Sella?! Kamu ingin membuat wajah model saya rusak karena ulah kamu?!"
"Intan yang menghina saya duluan! Memang salah saya di mana kalau saya membela diri saya?!"
"Saya tidak menghina Sella pak Atala sungguh."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Conny Radiansyah
munafik loe Intan 👎
2023-02-17
1
Radiah Ayarin
semangat terus saling dukung
2023-02-14
1
Ukhty Nur Siahaan
Masak g ad cctv disitu
biar tau siapa yg salah pak atta
2023-02-13
2