Setelah pertemuannya bersama Aska sekarang Sella sudah ada di dalam mobil untuk membeli beberapa baju sesuai yang di minta oleh suaminya tadi, tapi ia tidak akan membeli gamis untuk saat ini, ia belum terbiasa.
Bahkan sekedar baju panjang dan celana panjang saja Sella tidak betah, tapi entah kenapa ia tidak bisa menolak saat suaminya meminta untuk ia memakai pakaian tertutup.
Di dalam mobil ada Onli dan Yuli, tadi Onli memang datang ke apartement karena itu alamat yang tertera saat Adnan memberikan alamat pada Onli 2 hari lalu.
Mereka bertiga langsung turun dari mobil dengan Sella yang menggandeng tangan Onli sedangkan Yuli hanya mengikuti di belakang.
"Yuli, Onli kalau ada barang yang di suka ambil saja."
Yuli hanya mengangguk, tapi ia tidak berani mengambil apa pun, ia sadar hanya asisten rumah tangga.
"Gila kamu Sel, baru di pecat sudah mau teraktir orang, emang kamu sanggup bayar?"
"Itu yang di bilang suami aku suruh belanja sepuasnya yang penting aku suruh beli baju panjang dan celana panjang lalu hijab."
"Gila itu bocil sekaya apa? Tadi juga mobilnya tidak tanggung-tanggung lagi."
"Aku tidak tau yang jelas suamiku bilang kalau untuk membiyayaiku mas Adnan sanggup."
"Cie ternyata sekarang manggilnya mas, lalu apa kabar dengan mas mantan mau kamu panggil apa dia?"
Onli bukan hanya seorang manjer ia juga sebagai teman, jadi tau banyak tentang hubungan Sella dan Aska.
"Kaka ipar."
Tawa Onli pecah sambil memilih-milih kemeja panjang.
Sella juga sudah memilih banyak pakaian dari kemeja panjang korea berbagai variasi dan celana jeans panjang yang memiliki kancing 4 kancing 5 ada juga kancing 6 termasuk jeans resleting tinggi hingga pusar, belum lagi celana kulot korea yang memiliki tali di pinggangnya berbagai variasi dan warna.
Hijab juga ia membeli yang instan dua lubang dan segi tiga instan, walau pun Sella sendiri tidak tau bagai mana cara memakai hijab dua lubang dan hijabnya sangat lebar, tapi ia tetap membelinya mengingat suaminya mengatakan suaminya yang akan membantu memakainya.
"Gila, kamu mau jualan apa Sel sebanyak itu?"
"Baju-baju yang ada di apartement mau aku keluarin, suamiku melarang aku untuk memakai baju pendek dan celana pendek."
"Susah memang kalau di nikahi sama anak santri, banyak aturannya."
"Tapi entah kenapa aku tidak bisa menolak saat di suruh oleh mas Adnan."
"Sudah bucin kali, lagian juga siapa yang mau menolak pesona Adnan? Kalau ada yang menolak itu artinya orang gila atau orang bodoh."
Sella tersenyum lebar, itu ucapan ia tadi saat bertemu dengan Aska, ternyata Onli pun mengatakan hal yang sama.
"Yuli, kamu tidak ada yang mau di pilih?"
Sella bertanya pada Yuli dengan perasaan bingung karena hanya diam menunggu ia dan Onli, sedangkan Onli sendiri sudah mengambil 3 setel baju.
"Tidak non."
"Jangan malu Yul, kalau ini ini ini kamu mau'kan?"
Sella menujuk 3 kemeja di sana yang menurut Sella cocok di tubuh Yuli, bagai mana pun ia seorang model tentu saja ia bisa mengira-ngira cocok tidaknya yang akan di pakai oleh Yuli.
"Tidak usah non."
"Saya tidak akan memotong gajih kamu, ini di suruh mas Adnan."
"Iya non mau kalau begitu."
Sella langsung mengambilkan 3 kemeja dan 3 celana jeans panjang.
Setelah selsai Sella langsung membawa barang-barang itu, lalu langsung menyerahkan kartu black card yang di serahkan suaminya.
Pelayan itu langsung mengembalikan kartu sambil tersenyum lebar saat mengetahui nama pemilik kartu black card adalah Adnan Alfero, itu artinya suami dari Sella memang bukan orang biasa.
"Ini sudah selsai."
"Oh iya terima kasih."
"Sama-sama."
Mereka bertiga membawa barang-barang yang memang sangat banyak, tapi ia tidak sengaja berpapasan dengan Intan dan Raya.
"Wow mantan model ternyata berkeliaran tanpa malu!"
Itu adalah teriakan Intan, awalnya Sella tidak peduli dan juga tidak mau mencari masalah, tapi ternyata tidak sesuai harapan karena sepertinya Intan ingin selalu mengusiknya.
"Aku pikir bakalan nangis-nangis lagi dan manja-manjaan lagi sama suaminya!"
Setelah mengatakan itu Raya tertawa terbahak-bahak, ia mengejek Sella saat itu menangis di pelukan suaminya. Mereka bertiga menghentikan langkahnya dan langsung melihat ke arah Intan dan Raya.
"Kamu itu tidak ada bosan-bosannya iya cari perkara?! Bilang saja kalau kalian iri sama saya yang mendapatkan suami muda!"
Sella masih tetap memanggil saya seperti pertemuan terakhir bersama Intan.
"Iya elah ngapain aku ngiri sama kamu? Kamu sudah bukan model lagi sekarang, oh iya kamu harus tau kalau aku di terima di Alfero Grup, dan katanya aku juga akan langsung ikut syuting di Hijrah Cinta."
Intan berbicara dengan wajah sombong dan memberi ejekan pada Sella. Namun bukan marah atau sedih di raut wajah Sella yang Intan dapatkan, tapi tawa Sella yang menggema di sana hingga orang yang berlalu-lalang itu ikut melihat ke arah Sella.
"Jadi peran pembantu saja sombong banget! Bahkan aku yang akan mejadi pemeran utamanya di sana bersama suamiku kalau saya mau!"
Intan dan Raya tertawa terbahak-bahak saat mendengar ucapan dari Sella yang menurut mereka sangat lucu.
"Jadi model saja sudah di pecat, so-soan mau jadi peran utama! Memang tidak tau malu, gagal nikah sama Aska, jadi otaknya geser hahaha!"
Raya mengejek Sella dengan memanyunkan bibirnya.
"Saya bahkan bersyukur bisa gagal menikah dengan Aska, apa lagi di gantikan dengan mas Adnan yang memiliki segalanya."
"Ciuh jadi istri dari pengacara saja bangga, bahkan dia juga belum terkenal, buktinya dia belum masuk televisi."
Sella menghela nafas kasar, suaminya memang belum masuk televisi, tapi Kenny sebagai pengusaha muda itu menyerahkan khasus perceraiannya pada suaminya, membuat ia bingung sendiri dan yakin kalau ada yang janggal.
"Kenapa diam? Malu iya?"
Raya bertanya sambil tersenyum.
"Saya sama sekali tidak malu, saya sangat senang karena bisa menikah dengan mas Adnan."
"Suatu saat juga kamu bakalan di buang seperti Aska membuang kamu, ingat itu baik-baik Sella!"
Intan berbicara sambil berteriak, ia kesal saat melihat wajah Sella yang terlihat bahagia saat di nikahi oleh Adnan.
"Mas Adnan bukan Aska, dan itu tidak akan terjadi dalam hidupku lagi."
"Memangnya Adnan di kasih apa sama kamu hingga Adnan tidak mungkin meninggalkanmu?! Adnan itu masih muda, tidak pantas dengan kamu yang sudah tua! Kalau kamu mengandalkan cantik saja, nanti juga kamu keriput lalu di buang sama Adnan!"
Sella langsung meletakan semua paper bagnya lalu langsung menarik rambut Intan agar mendongkak ke atas.
"Apa kamu bilang saya tua?! Setidaknya saya bukan kamu yang mau tidur bersama pak Hendar! Hanya demi populeritas!"
Plak...!
Sebuah tamparan keras mengenai pipi Sella.
"Berani sekali kamu mejambak rambut sahabatku! Dasar wanita gila!"
Sella melepaskan jambakannya karena merasa perih di pipinya.
Onli yang melihat Sella di tampar, ia langsung meletakan paper bag itu, lalu langsung menampar Raya.
Plak...!
Plak...!
2 tamparan itu mendarat mulus di ke dua pipi Raya.
"Dasar wanita gila! Berani sekali kamu menampar Sella!"
Raya yang tidak terima akhirnya menjambak rambut Onli, begitu pun dengan Onli yang menjambak rambut Raya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Kinan Rosa
mulai dah berantem lagi
2023-02-23
1
Conny Radiansyah
Ya Allah 🤦
2023-02-21
2
Ukhty Nur Siahaan
Hajar terus Sella d only
Simusuh dlm selimut
dia yg mencari gara gara smmu Sella
2023-02-14
1