Bab 6 Bismillah

Goncangan tangan kakak Dewi ditubuh Umay membuat Umay terbangun kaget bukan kepalang.

Umay belum terbiasa dengan kehidupan di pondok ini.

"Bangun... .sudah jam 4 subuh, waktunya kemesjid" ujar kak Dewi dengan suara yang agak keras.

Umaypun bangkit dengan malas. Ingin sekali rasanya melayangkan kepalan tangannya kewajah si kakak kamar yang terlihat arogan terhadap para santri baru seperti Umay dan Dena.

Dengan malas, akhirnya Umay bersiap diri lalu berjalan gontai menuju mesjid.

Betapa tidak pernah dibayangkan oleh Umay sebelumnya kehidupan ponpes yang begitu teratur.

Dulu ketika iya dirumah, Umi harus bolak balik masuk kedalam kamar untuk membangunkannya shilat subuh. Dan tidak jarang Umay mengerjakan sholat subuh dan sholat lainnya di penghujung waktu sholat.

Namun kini, Umay harus bangun tepat waktu, kemesjid tepat waktu, makan tepat waktu, sekolah tepat waktu dan bahkan harus belajar untuk mencuci pakaiannya sendirian tanpa bantuan mesin cuci.

"Phufffhhh...." Ujar Umay mengeluh sambil duduk dimesjid menatap Al Qur'an yang ada dipangkuannya.

"Berat sekali ya ALLAH.... " jerit hati Umay melamun jauh tanpa menghiraukan teman-temannya uang sedang tadarrus sembari menunggu waktu subuh.

Selesai sholat subuh, para santri kemudian mendengarkan kultum pagi yang berisi ceramah dan motivasi. Umay tidak mendengarkannya sama sekali. Fikirannya terus saja melalang buana jauh menerawang ke kampung halamannya tercinta. Matanya kemudian perlahan kembali mulali berair ketika mengingat Umi dan Abi yang biasanya setiap subuh seperti ini akan duduk menikmati secangkir kopi dan kue-kue buatan Umi sambil duduk mendengarkan ceramah kultum melalui televisi. Sementara Umay, dengan malas masih berbaring di kursi panjang diatas pangkuan Umi dengan manja nya.

"Umi.. Abi..." bisik Umay sedikit meneteskan air mata nya.

"Kamu kenapa Umay?" ujar Dena berbisik memecahkan lamunan Umay.

Umay tersadar dan segera menyeka air matanya, lalu menggeleng pelan.

"Aku ngantuk..." elak Umay yang tidak ingin Dena tau kalau iya sedang menangis.

"Hmmm... Aku juga.. Ngantuk dan lapar" bisik dena sedikit membuat Umay tertawa kecil dengan ucapannya.

"Sama..." jawab Umay mengangguk.

Lalu kemudian setelah kultum selesai, Umay dan Dena dengan tergesa menlipat mukena dan kemudian segera menuju kantin untuk mencari sarapan.

Etah karena lapar, entah karena memang enak, satu piring nasi goreng dengan telur dadar yang cuma separuh akhirnya habis tak bersisa.

Selesai sarapan, Umay dan Dena mandi lalu bersiap untuk pergi sekolah.

"Bismillah.... Lancarkan semua ya ALLAH.. Umi, Abi.. Ini hari pertama Umay sekolah.. Umi dan Abi disana ppasti doakan Umay kan? Doakan lancar ya Mi, Bi.. Doakan Umay semoga mampu belajar dengan giat, menjadi anak yang pintar, sholeha, dan membanggakan Umi dan,Abi.. Doakan ya Umi.. Abi... Umay rindu kalian..." Ujar Umay berbicara pada foto yang disimpannya di sebalik Al qur'an.

"Bismillah..." Ujar Umay lagi lalu menyeka air matanya dan bersiap untuk berangkat menuju sekolah yang berada tidak jauh dari asrama nya.

"Dena... Udah siap belum?" teriak Umay pada Dena temannya yang masih ngaca di tempat tidurnya si bavian atas ranjang Umay.

"Siaapp... Hayukk..." jawab Dena segera turun dari ranjang.

"Bismillah ya May... Semoga kita satu kelas ya.. " ujar Dena penuh semangat.

"Aamiin.." jawab Umay pula.

Sesampainya di depan sekolah, Umay dan Dena kemudian segera mencari nama mereka di papan pengumuman, dengan penuh harap semoga mereka ditempatkan di kelas yang sama.

"Alhamdulillah... Yeeessss... Kita satu kelas Den.." teriak Umay pada Dena yang juga loncat kegirangan karena ditempatkan dikelas yang sama dengan Umay.

"Asikk... Kita bisa sebangku berdua May... jadi tidak hanya dikamar yang seranjang berdua, sekarang disekolah pun kita sebangku berdua May.." ujar Dena bahagia, lalu menarik Umay kedalam kelas A untuk segera mencari bangku duduk untuk mereka.

Terpopuler

Comments

Mbak Noer

Mbak Noer

Alhamdulillahulai beradaptasi dgn baik n mendapat teman yg baik pula... syemangaaaatt 🥰

2023-01-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!